Pulangnya ayah mertua

"ini semua pesanan yang mama minta." semua barang yang di beli di taruh di depan bu ayu.

"makasih banyak anakku sayang." matanya berbinar-binar melihat apa yang dia mau terlaksana, tanpa harus ber debat dulu seperti biasanya.

Baju baru langsung di pakai tanpa di cuci dulu sama seperti anak kecil setelah di berikan oleh orang tuanya.

" Apa perlu aku kasih tau mama, kalau tadi ketemu dengan ayah?" Batin Dewi.

Melihat bu ayu yang sedang bahagia membuat dewi mengurungkan niatnya untuk memberi tahu.

"mungkin waktunya belum tepat untuk memberitahu semua ini."

"coba setiap hari seperti ini, apa yang aku inginkan di kabulkan. Apa aku harus pura-pura sakit saja."

****

"wanita tadi apa anak om?" Tanya perempuan yang memakai baju kurang bahan melihatkan paha mulusnya.

"Hem..Dia anak tiri ku, anak dari suami pertama istriku."

"kenapa om tidak pernah pulang ke rumah?"

"karena aku sudah tidak tahan dengan istriku yang matre. sebentar-sebentar uang, Dia mengutamakan gengsinya dan tidak memikirkan keadaan ataupun perasaan orang lain."

perempuan itu hanya mengangguk tanda paham akan situasi yang ada.

"seharusnya om bersyukur, keluarga om masih lengkap. Ada istri dan anak-anak yang setia menunggu kepulangan om. sedangkan saya, hanya sebatang kara sudah di tinggalkan kedua orang tua saya yang bercerai."

"Tapi aku tidak suka dengan sikap istriku."

"pelan-pelan, om bisa merubah sifatnya menjadi lebih baik. itu PR buat Om."

"mungkin akan sulit untuk menjalani itu semua."

"jangan di jadikan beban, jalani sesuai arus kehidupan ini seperti air yang mengalir. Mungkin anak-anak sedang merindukan kehadiran ayahnya."

ayah mertua Bayu menatap ke langit yang biru, seperti menemukan sebuah jawaban di sana. setelah mendapat ceramah siang ini hehehe

"kau bener, aku sebaiknya pulang. sebelum semuanya terlambat."

perempuan itu hanya mengangguk dan tersenyum

"perbaikilah keluarga om, menjadi keluarga yang utuh."

AYah mertua Bayu melangkah menuju alamat yang di berikan Dewi tadi.

"Apa yang harus aku lakukan setelah bertemu dengan ayu? apakah aku harus minta maaf? atau apa?"

langkah kaki yang besar berhenti di sebuah pagar dengan cat berwarna merah.

"ini alamatnya sudah benar? apa ini kontrak nya, kenapa sekarang mengontrak di bangunan kecil seperti ini." pria berbadan gemuk tadi melihat dengan seksama.

"ayah?" suara kecil dan tak asing menyapa di daun telinga.

"dina, dini?." dengan langkah cepat memeluk erat anak kembarnya

"ayah selama ini kemana? kami sangat merindukan kehadiran ayah? jangan pergi lagi yah." tangan kecil dan lembut memeluk erat leher pria gendut itu tak terasa air mata membasahi ke dua pipi kecil si kembar.

"maafkan ayah, sudah membuat kalian rindu. Ayah janji tidak akan pergi lagi dari rumah, asalkan mamamu mengizinkan ayah untuk tinggal di sini."

"mama pasti mengizinkan yah, iyakan dini?"

Dini mengangguk pelan.

"aku yakin ayah akan pulang."

"Dewi..?"

"masuk yah."

pria bertubuh gendut itu melangkah memasuki kontrakan kecil.

Bu ayu menatap tidak peduli dengan pria yang baru masuk ke kontrakan.

"ma..mama..lihat ayah pulang. Dina ma dini seneng banget."

"Dapat dari mana kamu alamat kami tinggal. kamu sengaja mengikuti kami."

muka bu ayu begitu kesal, ayah mertua Bayu hendak melangkahkan kakinya keluar dari pintu tapi di jegah oleh Nita.

"ayah mau kemana lagi?"

"percuma ayah di sini. mamamu tidak suka ayah berada di sini." bu ayu membuang muka.

"percuma kau pulang, kalau kau akan menjadi beban hidupku. kamu sebagai lelaki tidak pernah memberi nafkah kami."

"ma, ayah sudah janji dia akan berubah." seru Dewi.

semua yang ada di dalam ruangan terdiam semua.

"yakin kalau dia akan berubah?"

"aku akan berubah ayu, asal kau mau memberi aku kesempatan lagi."

"Baiklah aku akan memberi kesempatan kepadamu tapi kamu harus membelikan ku perhiasan."

"apa?? aku tidak punya uang untuk membeli apa yang kau mau"

"aku tidak peduli uang dari mana yang kau dapat. Aku mau perhiasan."

"oke akan aku buktikan kalau aku pria yang bertanggung jawab."

"Buktikan !!"

***

"mbak Dewi, maaf itu tadi siapa ya. kok mirip banget sama Nita?"

"itu ayah saya bu." Bu Marta hanya mengangguk angguk mendengar jawaban Dewi.

"saya baru lihat sekarang, kerja di mana ayah MB dewi?"

"saya tidak pernah tanya bu." Dewi menghindari setiap pertanyaan tetangganya yang kepo dan langsung masuk ke dalam kontrakannya.

"masa ayah sendiri tidak tau ayahnya kerja di mana? sungguh aneh." gerutu bu marta

"Gimana dek, ayahmu jadi tinggal di sini."

"seperti nya mas, tapi mama minta di belikan perhiasan."

"apa?" Bayu menghembuskan nafas kasarnya.

"mbak dwi, minta berasnya sedikit. mau masak tapi beras di rumah habis." seru Nita.

Dewi memberikan beberapa liter beras dari dapur.

"emang ayahmu tidak punya uang buat beli beras."

"ayah baru pulang mas, belum punya uang kalau buat beli beras."

"Hasil kerja ayahmu selama ini kemana?"

"sudahlah mas, jangan tanya seperti itu kepada Nita, dia tidak tau menahu soal ini. sudah sana pulang masak dulu, kasihan si kembar kalau laper."

"iya mbak."

****

pagi-pagi sekali di kontrakan bu ayu begitu rame.

"lihat...lihat...aku di belikan gelang, cincin dan kalung baru." bu ayu menari-nari seperti anak kecil.

"sudahlah ma, jangan seperti itu, kayak anak kecil saja."

"Biarkan saya nit, mamamu lagi bahagia." ucap ayah mertua Bayu sambil tersenyum sinis.

"wi, mana uang belanjaan. mama mau belanja di tempat mang ujang."

"Tapi ma, di kulkas masih banyak stok sayur yang masih bisa di masak."

"enggak!! mama mau beli sayur baru. mana uangnya!!" dengan nada tinggi bu ayu berjalan menuju ke arah anaknya.

seperti biasanya, Dia mengambil uang sendiri dari dalam dompet anaknya.

"Hem..sifat mama benar-benar membuatku Mu*k." lirih Bayu, suaranya masih terdengar oleh istrinya.

"mang...mang ujung saya mau beli sayur." tangan bu ayu melambai-lambai tangannya.

"silahkan bu ayu, sayuran masih segar-segar."

"mang ujang saya mau beli ayam. saya kalau belum makan daging ada yang kurang."

"ayam masih ada dua, mau bu ayu borong?"

"boleh mang. masih pagi ini kenapa hawanya begitu panas banget ya." Bu ayu sengaja mengibas Gibas kan tangannya agar terlihat gelang dan cincin yang di pakainya.

"wah perhiasan baru nih." goda mang Ujang.

"Bisa aja mang Ujang, ini yang beliin suami saya mang."

"ada apa sih pagi-pagi sudah heboh." seru bu Marta yang baru bergabung membeli sayur.

"ini bu ayu membeli perhiasan baru. Bagus lho bu, lihat gramnya sepertinya besar." kata mang Ujang sambil melihat pelanggannya itu.

(hallo kk terimakasih sudah mampir di karyaku, silahkan tinggalkan like bila suka. dan berikan komentar yang membangun. terimakasih)🙏😊

Episodes
1 kegaduhan
2 Gosip bu Marta dan bu Yati
3 Dewi
4 Bayu
5 Liburan
6 Liburan 2
7 Amarah mama mertua
8 Tetangga julid
9 Tukang ojek
10 Ulah mertua
11 Pulangnya ayah mertua
12 Perhiasan palsu
13 Diamnya bu ayu
14 Garis dua
15 Rencana bu ayu
16 Belum menyerah
17 Usaha baru
18 Bank keliling
19 Sandiwara
20 Di kejar bank keliling
21 perbuatan salah
22 Bau apa ini?
23 pengintaian
24 Bertemu mantan
25 Rayuan
26 keguguran
27 Diam
28 Bu ayu
29 Kedatangan Anak Big Bos
30 Vidio
31 Villa
32 Juragan Wito
33 Memilih keluarga atau Orang tua
34 Desainer
35 Undangan
36 Sah
37 Drama Irina
38 Hadiah
39 Hadiah- bagian ke 2
40 Aku masih mencintainya
41 Perlawanan
42 perlawanan- bagian ke 2
43 Aksi Dewi
44 Merindukan Seorang Ibu
45 Terbongkar
46 Jangan pisahkan aku dengan Tante Cantik
47 Toko
48 Bayangan Hitam
49 50 Juta
50 Teror
51 Racun
52 Ternyata pak RT
53 penampakan
54 Villa di sita..?
55 pengakuan mbok nah
56 Nasib malang bu ayu
57 Senjata makan Tuan
58 Siapa pria itu?
59 Rahasia apa yang di simpan Irina?
60 Deden terharu..
61 Menyusun teka-teki milik Irina.
62 sepotong tempe
63 Membuat Tempe
64 Kemana Dewi..?
65 Kesetiaan Deden
66 Mengawasi dari jauh
67 Melahirkan
68 Putra dan Putri.
69 Selamat datang
70 Kertas bermatrai
71 Api
72 Siapa sosok Rico sebenarnya..?
73 Roda berputar
74 Terbuka
75 Mantan Mertua
76 pesan terakhir.
77 Belum Percaya
78 Selesai
Episodes

Updated 78 Episodes

1
kegaduhan
2
Gosip bu Marta dan bu Yati
3
Dewi
4
Bayu
5
Liburan
6
Liburan 2
7
Amarah mama mertua
8
Tetangga julid
9
Tukang ojek
10
Ulah mertua
11
Pulangnya ayah mertua
12
Perhiasan palsu
13
Diamnya bu ayu
14
Garis dua
15
Rencana bu ayu
16
Belum menyerah
17
Usaha baru
18
Bank keliling
19
Sandiwara
20
Di kejar bank keliling
21
perbuatan salah
22
Bau apa ini?
23
pengintaian
24
Bertemu mantan
25
Rayuan
26
keguguran
27
Diam
28
Bu ayu
29
Kedatangan Anak Big Bos
30
Vidio
31
Villa
32
Juragan Wito
33
Memilih keluarga atau Orang tua
34
Desainer
35
Undangan
36
Sah
37
Drama Irina
38
Hadiah
39
Hadiah- bagian ke 2
40
Aku masih mencintainya
41
Perlawanan
42
perlawanan- bagian ke 2
43
Aksi Dewi
44
Merindukan Seorang Ibu
45
Terbongkar
46
Jangan pisahkan aku dengan Tante Cantik
47
Toko
48
Bayangan Hitam
49
50 Juta
50
Teror
51
Racun
52
Ternyata pak RT
53
penampakan
54
Villa di sita..?
55
pengakuan mbok nah
56
Nasib malang bu ayu
57
Senjata makan Tuan
58
Siapa pria itu?
59
Rahasia apa yang di simpan Irina?
60
Deden terharu..
61
Menyusun teka-teki milik Irina.
62
sepotong tempe
63
Membuat Tempe
64
Kemana Dewi..?
65
Kesetiaan Deden
66
Mengawasi dari jauh
67
Melahirkan
68
Putra dan Putri.
69
Selamat datang
70
Kertas bermatrai
71
Api
72
Siapa sosok Rico sebenarnya..?
73
Roda berputar
74
Terbuka
75
Mantan Mertua
76
pesan terakhir.
77
Belum Percaya
78
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!