Diamnya bu ayu

sesampai di rumah bu ayu masih memendam amarah dan diam seribu bahasa. merasa di permainan oleh suaminya. Dia tidak melihat keberadaan suaminya di mana saja.

nita menatap kagum akan penampilan orang tuanya itu dan memuju bu ayu tapi di abaikan oleh bu ayu.

Dewi merasa bingung dengan kelakuan mamanya yang pulang dari salon. Biasanya wajahnya berseri-seri seperti bunga yang habis mekar. Tapi ini kebalikannya seperti bunga layu yang tidak di siram dua hari.

Dewi menatap suaminya tapi Bayu hanya mengangkat kedua bahunya tanda tidak tau.

Bayu juga merasa heran karena selama perjalanan pulang tadi tidak ada suara dari mulut ibu mertuanya itu, biasanya kayak burung beo yang tidak berhenti bicara.

saat ayah mertua pulang melihat penampilan bu ayu yang begitu cantik dan beda dari biasanya langsung memujinya. lagi-lagi bu ayu hanya diam saja. suami bu ayu mengambil dompet di saku celananya dan mengeluarkan lima lembar uang berwarna merah. Tapi bu ayu tidak bereaksi, mengetahui istrinya diam pak toyo suami bu ayu mengeluarkam uang kertas lima lembar lagi tapi sikapnya masih sama.

Bayu menatap heran ke arah mertuanya itu, biasanya kalau melihat uang maka matanya akan berwarna hijau. Bayu malah berfikir ibu mertuanya tertempel setan miskin. Ada-ada saja ya pemikiran bayu.

"kamu yakin tidak mau menerima uang ini? ini totalnya satu juta." pak Toyo masih menatap penuh tanda tanya ke arah istrinya.

"mungkin mama lagi sakit gigi yah." timpal Nita.

"ya sudah ayo aku hantar ke klinik." seru pak toyo memegang tangan bu ayu tapi di tepis tangan suaminya itu.

ayah mertua bayu hanya menghembuskan nafas kasar kemudian memasukan lagi lembaran-lembaran uang merah yang ada di atas meja.

"antarkan aku ke pasar." hanya sepatah kata itu yang keluar dari mulutnya saat ini, tatapannya masih dingin. Bayu sudah berdiri dari tempat duduknya.

"Bukan kamu tapi pria itu." Bu ayu menatap tajam ke arah suaminya. kemudian Dia melangkah keluar dan di ikuti oleh pak Toyo.

"wah orang kaya baru mau kemana nih?." Bu ayu menghentikan langkahnya kemudian melepaskan semua perhiasan yang dia pakai, mulai dari cincin, gelang, anting dan kalung. wanita paruh baya itu berjalan menuju ke tetangganya.

Bu marta menatap dan tersenyum sinis ke musuh bebuyutan itu dan siap-siap siapa tau bu ayu melakukan hal yang tidak di inginkan.

bu ayu memegang tangan kanan bu marta kemudian memberikan semua perhiasannya. semua orang yang berada di sana tidak percaya akan apa yang di lakukan oleh ibu mertua bayu.

"apa mamamu sudah tidak waras? memberikan semua perhiasan ke bu marta."

"entahlah mas, mungkin mama di ikuti setan yang suka sedekah kali ya."

"mungkin? soalnya aneh banget kalau sampai mamamu memberikan perhiasan ke pada orang lain. Bukan sifat aslinya mamamu."

Dewi menganggukkan kepalanya tanda setuju akan apa yang di bilang oleh suaminya.

sampai di pasar juga bu ayu masih dalam mode diamnya dan langsung berjalan ke toko perhiasan mas yang berada di pasar.

"ma tunggu, ngapain kita ke sini?" seru pak toyo dengan panik.

seorang pelayan toko melayani kedatangan mertua bayu itu dengan ramah. Bu ayu mengutarakan maksudnya ke toko mas itu.

Dia menunjuk sebuah cincin dengan permata yang indah berwarna biru, dan kalung dengan desain yang sederhana tapi terlihat elegan. Tak lupa bu ayu memilih sebuah gelang yang sangat indah dengan gram yang lumayan besar.

suami bu ayu sudah berkeringat panas dingin melihat pemandangan yang ada di matanya itu.

"Bagaimana bu, apakah ibu suka dengan semua perhiasan ini?"

bu ayu mengangguk dan tersenyum.

"Jadi total perhiasan ini semuanya adalah tiga puluh juta. saat akan membuat kwitansinya."

"Baik terimakasih, yang akan membayar suami saya." sambil tersenyum dengan sangat ramah.

Betapa terkejutnya pak Toyo mendengar nominal yang di sebutkan pelayan toko itu. Dia sampai-sampai menelan selvina berulang kali. Tiba-tiba matanya berkunang-kunang pandangan matanya mulai kabur dan gelap. kemudian pingsan di tempat.

"Alhamdulillah akhirnya sudah sadar juga." suara bu ayu mengawali pembicaraan.

ayah mertua Bayu melihat sekeliling sudah banyak orang di sekelilingnya.

"Aku tadi mimpi buruk sangat buruk."

"mimpi apa?"

"Tadi kamu habis belanja perhiasan habis tiga puluh juta."

Bu ayu hanya tersenyum sinis melihat suaminya. Dan mengajaknya pulang ke rumah.

"Tunggu kalau aku mimpi, kenapa kita bisa ke pasar." pak Toyo masih bingung dan berharap semua adalah benar-benar mimpi.

"nanti aku jelaskan di rumah."

Bu ayu menggandeng tangan suaminya itu ke parkiran.

****

Hati bu marta begitu bahagia sekali dan sangat bahagia. karena kini menjadi seorang kaya dadakan setelah mendapat perhiasan satu set dari bu ayu.

"Yuyu....bu ayu lihat, sudah aku pakai perhiasannya." bu Marta setengah berteriak melihat tetangganya itu pulang dari pasar.

perempuan setengah baya itu tersenyum sinis melihat tetangga nya.

"nikmatilah rasa bahagianya karena sebentar lagi kamu akan ku jatuhkan dan bikin malu."

Bu ayu meminta Nita untuk mengambil segelas air putih untuk sang ayah.

semua berkumpul di rumah bu ayu.

"dengar baik-baik aku punya berita untuk kalian semua kenapa dari tadi saya hanya diam."

suami, Bayu dan anak-anak bu ayu mendengarkan akan apa yang akan di bicarakan.

Bu ayu mulai bercerita dan menjelaskan kepadanya bahwa emas yang kemarin dia terima dari suaminya adalah emas palsu dan itu membuat bu ayu sangat marah dan malu.

"pantas saja mamamu memberikan semua perhiasan kepada bu Marta. berarti mamamu masih waras." cetus Bayu. Dewi hanya terkekeh kecil.

Tidak lama kemudian mengeluarkan sebuah perhiasan satu set dengan kwitansi pembelian.

semua orang saling berpandangan satu sama lain. pak Toyo sudah memegang dadanya.

"lihat kalau ini emas asli yang di belikan oleh suamiku tersayang. benarkan ayah sayang." sambil mengelus tangan suaminya, sontak pak Toyo memeriksa dompet di kantongnya dan betapa terkejutnya dia. uang kes di dalam dompet hilang semua.

"tenang saja ayah, aku sudah membelanjakan semua uang yang ada di dompetmu dan kekurangannya aku memakai kartu kredit."

semua orang yang ada di ruangan itu berteriak saat melihat suami bu ayu jatuh pingsan untuk kedua kalinya. perempuan setengah baya itu tidak memperdulikan pak Toyo yang tergeletak di lantai.

"sudah dek kita pulang aja." Bayu sudah muak dengan kelakuan ibu mertuanya. Dia berharap apa yang menimpa ayah mertua tidak terjadi pada dirinya.

sungguh malang nasib pak Toyo. ingin berubah menjadi lebih baik malah istrinya menguras isi dompet nya.

( hallo kk terimakasih yang sudah mampir di karyaku. tolong tinggalkan like bila suka dan komentar yang membangun. terimakasih🙏😊)

Episodes
1 kegaduhan
2 Gosip bu Marta dan bu Yati
3 Dewi
4 Bayu
5 Liburan
6 Liburan 2
7 Amarah mama mertua
8 Tetangga julid
9 Tukang ojek
10 Ulah mertua
11 Pulangnya ayah mertua
12 Perhiasan palsu
13 Diamnya bu ayu
14 Garis dua
15 Rencana bu ayu
16 Belum menyerah
17 Usaha baru
18 Bank keliling
19 Sandiwara
20 Di kejar bank keliling
21 perbuatan salah
22 Bau apa ini?
23 pengintaian
24 Bertemu mantan
25 Rayuan
26 keguguran
27 Diam
28 Bu ayu
29 Kedatangan Anak Big Bos
30 Vidio
31 Villa
32 Juragan Wito
33 Memilih keluarga atau Orang tua
34 Desainer
35 Undangan
36 Sah
37 Drama Irina
38 Hadiah
39 Hadiah- bagian ke 2
40 Aku masih mencintainya
41 Perlawanan
42 perlawanan- bagian ke 2
43 Aksi Dewi
44 Merindukan Seorang Ibu
45 Terbongkar
46 Jangan pisahkan aku dengan Tante Cantik
47 Toko
48 Bayangan Hitam
49 50 Juta
50 Teror
51 Racun
52 Ternyata pak RT
53 penampakan
54 Villa di sita..?
55 pengakuan mbok nah
56 Nasib malang bu ayu
57 Senjata makan Tuan
58 Siapa pria itu?
59 Rahasia apa yang di simpan Irina?
60 Deden terharu..
61 Menyusun teka-teki milik Irina.
62 sepotong tempe
63 Membuat Tempe
64 Kemana Dewi..?
65 Kesetiaan Deden
66 Mengawasi dari jauh
67 Melahirkan
68 Putra dan Putri.
69 Selamat datang
70 Kertas bermatrai
71 Api
72 Siapa sosok Rico sebenarnya..?
73 Roda berputar
74 Terbuka
75 Mantan Mertua
76 pesan terakhir.
77 Belum Percaya
78 Selesai
Episodes

Updated 78 Episodes

1
kegaduhan
2
Gosip bu Marta dan bu Yati
3
Dewi
4
Bayu
5
Liburan
6
Liburan 2
7
Amarah mama mertua
8
Tetangga julid
9
Tukang ojek
10
Ulah mertua
11
Pulangnya ayah mertua
12
Perhiasan palsu
13
Diamnya bu ayu
14
Garis dua
15
Rencana bu ayu
16
Belum menyerah
17
Usaha baru
18
Bank keliling
19
Sandiwara
20
Di kejar bank keliling
21
perbuatan salah
22
Bau apa ini?
23
pengintaian
24
Bertemu mantan
25
Rayuan
26
keguguran
27
Diam
28
Bu ayu
29
Kedatangan Anak Big Bos
30
Vidio
31
Villa
32
Juragan Wito
33
Memilih keluarga atau Orang tua
34
Desainer
35
Undangan
36
Sah
37
Drama Irina
38
Hadiah
39
Hadiah- bagian ke 2
40
Aku masih mencintainya
41
Perlawanan
42
perlawanan- bagian ke 2
43
Aksi Dewi
44
Merindukan Seorang Ibu
45
Terbongkar
46
Jangan pisahkan aku dengan Tante Cantik
47
Toko
48
Bayangan Hitam
49
50 Juta
50
Teror
51
Racun
52
Ternyata pak RT
53
penampakan
54
Villa di sita..?
55
pengakuan mbok nah
56
Nasib malang bu ayu
57
Senjata makan Tuan
58
Siapa pria itu?
59
Rahasia apa yang di simpan Irina?
60
Deden terharu..
61
Menyusun teka-teki milik Irina.
62
sepotong tempe
63
Membuat Tempe
64
Kemana Dewi..?
65
Kesetiaan Deden
66
Mengawasi dari jauh
67
Melahirkan
68
Putra dan Putri.
69
Selamat datang
70
Kertas bermatrai
71
Api
72
Siapa sosok Rico sebenarnya..?
73
Roda berputar
74
Terbuka
75
Mantan Mertua
76
pesan terakhir.
77
Belum Percaya
78
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!