"aaaaaaaaa....si*l, semua rencanaku gagal semua, kenapa setiap aku memasukan obat ke makanan dewi tidak pernah berhasil." Bu ayu sangat marah, berulang kali dia mencoba menggugurkan bayi yang ada di kandungan anaknya itu berulang kali juga dia gagal.
Nita menguping pembicaraan mamanya di kamar, dia hanya tersenyum sinis. Tiba-tiba nita di kagetkan oleh sebuah tangan yang memegang bahunya. gadis bertubuh gemuk itu menghembuskan nafas kasar saat di lihatnya sang ayah yang baru pulang dari kerja.
"ngapain kamu di sini?"
"tidak yah, tadi mau ambil sapu hehehhe." nita pergi ke dapur dan membereskan semuanya...
Dewi lagi menginginkan buah mangga yang setengah matang, tapi sayang ini bukan musim mangga jadi sangat sulit untuk mendapatkan apa yang di mau oleh istrinya itu. Bayu mencari di semua toko buah tapi kosong, di mall pun dia datangi satu persatu tapi juga kosong.
"harus cari di mana lagi aku." saat bayu berjalan hendak pulang ke kontrakan dia melihat ada pohon mangga yang sedang berbuah tapi sayang pohon itu tumbuh di pekarangan rumah kosong. Bayu menoleh ke sana ke sini berharap ada penjaga rumah tapi sayang dia tidak menemukan sama sekali.
"apa aku harus mencurinya demi istriku?" Bayu berdebat dengan dirinya sendiri. Dia memutuskan untuk mengambil buah mangga itu (jangan di tiru ya,ini perbuatan tidak baik😊). Dia memanjat dengan sangat lincah dan mengambil satu buah.
Bayu akan bilang ke yang punya buah kalau orangnya muncul.
Guk...guk...guk...
terdengar suara anjing yang menggong di dekat pohon. Bayu mempertajam penglihatannya, benar saja ada anjing besar yang menunggunya di bawah pohon mangga. Dia sangat panik apa yang harus di lakukan, bila turun bisa jadi di gigit tapi kalau tidak turun maka bayu akan menginap semalaman di pohon.
sudah lima belas menit pria berbadan tinggi itu di atas pohon. Dia teringat tadi membeli sosis untuk ke dua anaknya. di bukanya plastik itu dan akan di lempar ke anjing. startegi sudah di rencanakan begitu matang.
saat anjing mengambil sosis yang di lempar dengan cepat bayu turun dan lari mengambil kaki seribu. setelah di rasa aman Bayu berhenti dan duduk di pinggir jalan, mengatur nafas yang ngos-ngosan. keringat mengucur deras membasahi kemeja panjang yang di pakai.
"astaga bayu dari mana saja kamu, malam-malam begini baru pulang. Lihat penampilanmu." bu ayu menggelengkan kepalanya.
"Habis cari mangga ma, dewi nyidam mangga." sambil menunjukan buah mangga yang ada di tangannya. Bukannya senang mendengar itu bu ayu malah memarahi menantunya itu.
"kamu terlalu memanjakan istrimu, jangan apa-apa di turuti, apa-apa di turuti nanti kebiasaan."
"termasuk jangan menuruti kemauan mama?" mertua bayu diam seribu bahasa, tanpa ada persetujuan dari menantunya itu. bu ayu langsung mengambil buah mangga yang ada di tangan dan membawa masuk ke dalam kontrakan tak lupa dia mengunci.
"astaga...ma...mama...mama...bawa ke sini buah mangga nya itu buat dewi. ma !!!" Bayu terus berteriak di depan pintu tapi tidak di hiraukan oleh mertuanya sungguh kasihan.
di kamar sang isteri mengelus pelan perutnya dan menatap suaminya yang baru saja masuk. di lihatnya kedua tangan bayu tapi tidak bawa apa-apa, tiba-tiba mata dewi berkaca-kaca dan air mata tidak bisa di bendung lagi dia menangis. lio dan leo yang sedang bermain mendekati mamanya dan menatap heran ke arah orang tuanya itu.
"papa..mama kenapa?" tanya anak pertamanya.
"dedek bayi yang di perut mama pengen makan buah mangga tapi tidak ada." bayu menghembuskan nafas kasar dan mengusap kasar mukanya. Bayu berjanji akan mendapatkan buah mangga itu untuk istrinya.
****
Nita menatap heran ke arah mamanya karena membawa buah mangga yang belum masak. pikiran gadis berbadan gendut itu sudah negatif, pasti orang tuanya itu akan melakukan rencana lagi. Nita mengawasi mamanya dengan seksama.
tok...tok..tok..
"ma...mama !!" terdengar suara bayu di luar, nita hendak membukakan pintu tapi di cegah oleh bu ayu. gadis itu menuruti kemauan orang tuanya.
"kamu mau mangga ini kan, ada syaratnya. kamu harus membayar mangga ini seharga lima ratus ribu !!" teriak bu ayu dari dalam kontrakan.sontak bayu dan nita yang mendengar perkataan bu ayu membulatkan kedua matanya. mertua Bayu itu sangat yakin, bila menantunya itu akan memberikan sejumlah uang yang di mintanya demi istri tercintanya. Bayu berusaha merayu mertuanya tapi tidak luluh juga.
"ma.. aku cuma punya uang dua ratus ribu. kalau mama mau ambil kalau tidak mau ya sudah ini penawaran saya terakhir ma."
pintu di buka, wajah cerah bersinar dari bu ayu, bagaikan matahari yang baru bersinar terang. Bayu menatap datar ke arah mertuanya, dia sudah memegang uang dua ratus ribu dan akan di serahkan ke bu ayu.
"Tunggu berhenti !!" teriakan seorang wanita di seberang kontrakan milik bayu.
"mas bayu jangan berikan uang itu kepada bu ayu." Bu marta berteriak dan berjalan ke arah suami Dewi dengan membawa plastik hitam. Ternyata dari tadi bu marta memperhatikan pertengkaran antara menantu dan mertua itu. Bu ayu menatap tajam ke arah bu marta.
"ada apa lagi, ganggu kesenangan orang aja." gerutu bu ayu.
"mas simpan uang itu untuk membeli vitamin mbak dewi, ini saya ada buah mangga gratis tanpa harus bayar." seperti mendapat angin segar, bayu kembali bersemangat. ucapan terimakasih tak henti di berikan kepada bu marta. mertua bayu itu kesal, karena rencana mendapatkan uang hari ini Gatot.
Bayu langsung masuk ke dalam kontrakan dan memberikan buah mangga itu kepada istrinya yang dari tadi menunggu. Dengan lahapnya dewi memakan buah yang di inginkan dari tadi.
"ma, apa tidak ecut ma, lio enggak suka." anak pertama dewi melihat heran mamanya yang makan buah belum makan dan rasa yang masam.
Dewi hanya tersenyum melihat ekspresi wajah anaknya yang lucu.
Bu ayu marah kepada bu Marta karena sudah jauh ikut campur dalam keluarganya.
"saya harap ini terakhir kalinya ibu ikut campur dalam keluarga saya."
"apa itu kamu anggap sebagai keluarga? masa keluarga sendiri, anak sendiri mau makan buah aja harus beli dua ratus ribu. situ yakin kalau situ keluarganya?"
mendengar kata-kata dari tetangganya itu membuat bu ayu semakin geram dan kesal.
"dari mana kamu mendapat buah mangga itu." tanya mertua bayu.
"mau tau apa mau tau banget hahahahah." ledek bu marta lalu pergi meninggalkan bu ayu yang mukanya sudah merah menahan marah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments