Rêveuse
Sepasang penari bergerak gemulai selaras dengan alunan musik yang mengiringi keduanya di atas panggung. Mereka bergerak ke kanan dan kiri dengan ujung kaki lalu memutar. Melompat dan merentangkan kaki di udara sejurus kemudian mendarat dengan lembut tanpa suara. Tubuh mereka amat lentur seperti tidak memiliki tulang. Penari wanita mengangkat kaki tinggi-tinggi lurus ke atas lalu kembali membuat gerakan memutar.
Harmoni gerakan mereka menghipnotis penonton. Tarian berakhir ketika penari merentangkan tangan ke atas sedangkan tubuhnya condong ke belakang, penari lelaki menahan punggungnya. Keduanya saling bertatapan untuk beberapa saat hingga suara tepuk tangan terdengar riuh menggema ke seluruh ruangan.
Mereka tersenyum puas setelah berhasil menampilkan tarian Romeo dan Juliet dengan baik. Setidaknya mereka berpikir itu baik melihat reaksi penonton yang langsung berdiri dan memberi tepuk tangan begitu tarian berakhir.
Keduanya menatap ke arah penonton yang memenuhi Gandamana Hall. Latihan keras dan rasa sakit mereka terobati oleh tepuk tangan dan senyum penonton.
Mereka adalah Eizlan Syahreza dan Renjana Faralyn Radiaksa, ballerina dan danseur luar biasa yang menginspirasi banyak orang untuk mencintai seni dan produktif diusia muda.
"Kerja bagus, Lyn." Gumam Eizlan seraya mengulurkan tangan pada Faralyn untuk melangkah bersama ke belakang panggung.
Dengan senang hati Faralyn menyambut uluran tangan Eizlan—cowok yang menjadi pasangannya menari selama satu tahun terakhir.
Faralyn membalasnya dengan senyum tipis.
"Lihatlah mereka semua sudah menunggumu." Eizlan melepaskan pegangannya pada tangan Faralyn ketika para wartawan mulai mendekati mereka.
"Mereka juga menunggu mu." Faralyn menatap lurus ke arah kerumunan wartawan di depan sana.
"Kalau nggak tampil bareng kamu, nggak akan ada wartawan disini." Eizlan terkekeh. Kalaupun ada wartawan pasti tak akan sebanyak ini. Tujuan mereka hanya Faralyn. Sudah bukan rahasia lagi jika siapapun yang tampil dengan Faralyn, mereka akan kecipratan popularitasnya. Itu sebabnya banyak ballerina atau danseur lain yang ingin mendapat kesempatan tampil dengan Faralyn. Eizlan cukup beruntung karena ia sudah seperti pasangan tetap Faralyn di atas panggung.
Faralyn hanya geleng-geleng, ia bahkan belum ganti baju, napasnya juga belum stabil setelah menari selama 6 menit di atas panggung tapi ia sudah harus menanggapi para wartawan tersebut.
"Bagaimana perasaan kalian setelah menampilkan tarian Romeo dan Juliet?"
"Faralyn baru kembali dari Moskow tapi penampilan mu tetap luar biasa."
"Apakah kalian merasa puas dengan penampilan itu?"
"Apakah kalian pacaran?"
"Banyak rumor yang mengatakan bahwa kalian pacaran."
Pertanyaan datang bertubi-tubi bersama kilatan cahaya blitz yang menerpa wajah mereka.
"Saya puas dengan penampilan barusan, gimana Lan?" Faralyn melirik Eizlan yang berdiri tepat di sampingnya.
"Saya juga puas dan bangga karena bisa tampil lagi dengan Faralyn." Eizlan menatap Faralyn, untuk sepersekian detik mereka saling berpandangan sebelum kembali melihat ke arah kamera.
"Jadi apakah kalian pacaran?" Tanya wartawan sekali lagi.
"Kami hanya pasangan di atas panggung." Tegas Faralyn untuk kesekian kalian. Banyak orang yang membuat rumor tersebut tapi bagi Faralyn, Eizlan hanyalah pasangannya saat menari. Tak hanya Eizlan, Faralyn juga pernah berpasangan dengan penari laki-laki lain di atas panggung.
Raut wajah Eizlan berubah tapi sedetik kemudian ia mencoba menampilkan senyum kembali.
Para wartawan terus memberondongi mereka dengan pertanyaan tapi beberapa bodyguard langsung mengarahkan Faralyn dan Eizlan ke belakang panggung.
Silau cahaya kamera perlahan mereda, disitu sedikit lebih tenang tapi keadaaan sama kacaunya. Senyum Faralyn lenyap, ini adalah dunianya yang penuh dengan kilau. Penuh pujian sekaligus hujatan. Penuh orang-orang yang mencintainya tapi juga membencinya.
Balet adalah dunia Faralyn sejak kecil, sesuatu yang sudah ia sukai sangat lama. Dulu balet hanya lah sesuatu yang membuatnya bahagia tapi sekarang ia juga dituntut untuk selalu tampil sempurna tak peduli seperti apa keadaannya.
Namun Faralyn percaya kesuksesan tak akan tercapai tanpa pengorbanan yang besar. Popularitas yang kini ia dapat adalah hasil kerja kerasnya selama ini serta peran orang-orang di sekitarnya.
Orang-orang belakang panggung berlalu-lalang membereskan barang, membawa kertas yang Faralyn tidak tahu apa isinya. Mereka juga sudah bekerja keras. Setiap kali ingin menyerah, Faralyn tahu bahwa banyak orang yang menggantungkan karir mereka terhadap dirinya. Sekeras apapun latihan yang harus Faralyn lakukan, ia tidak akan menyerah, tidak boleh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
cahya.rien
anaknya Kelana dan Renjani..
2024-07-23
0
Mirai
keren kak
2023-09-30
0
Mikochan
Baru awal dh bagus..semangat, Thor💪
2023-08-18
1