Beside You

Beside You

Beside You

"Apparently (ternyata)" kalimat itu menggantung, "the scout is beside you (sang pengintai ada disampingmu)."

Ruangan itu seketikan senyap.

Padahal ruangan inap rumah sakit itu terdapat empat pria dan seorang perempuan, tetapi ruangan yang semula ramai berubah senyap dalam hitungan detik setelah mendengar kaliamat datar dari perempuan itu yang menatap tajam pada semua orang secara bergantian sebelum terpaku pada seorang perempuan diantara keempat orang didepannya.

"Emma why you ..."

"Al!" Kali ini suaranya terdengar menggeram menahan amarah, tatapan tajam Emma beralih pada Alaric. "Kakakku yang malang, yang selalu buta karena cinta dan kembali melakukan hal bodoh yang sama. Untungnya tidak jatuh cinta pada wanita yang sama, apa aku boleh menertawakan kebodohanmu?."

Rahang Alaric mengetat menatap Emma yang berjalan perlahan mendekat dengan tatapan penuh peringatan.

Seakan tak perduli dengan tatapan Kakaknya, Emma melangkah semakin masuk kedalam ruang inap Alaric dan berdiri disamping ranjangnya dengan tatapan amarah pada yang terpancar sangat jelas dari mata birunya.

Suasana kali ini sedang kacau, dan Alaric tidak mau Emma semakin mengacaukan suasana malam ini.

Terlebih perempuan itu yang berdiri disisi lain ranjangnya terlihat tenag, Ameera-Amorenya memang terlihat tenang dan tidak terlihat menunjukkan emosi apapun, tetapi ketenangannya mampu membuat pikiran Alaric tidak tenang.

Seperti biasa, ketenangan Ameera disaat kegentingan selalu membuat Alaric resah dan menerka-nerka apa yang perempuain itu pikirkan dan ingin lakukan.

"Seriusly Al" lagi-lagi tidak memperdulikan tatapan peringatan Alaric, Emma kembali membuka suara. "Apa kamu tidak belajar dari masa lalu?, sudah kuperingatkan agar selalu ingat asal usul keluarga kita, jangan pernah menepatkan siapapun disisimu sa ..."

Alaric terlihat hilang akal menyentak tangan Emma agar berhenti berbicara lebih banyak lagi, matanya memerah menatap Emma tajam.

Semua yang berada diruangan itu merasakan aura menyeramkan yang menguar dari diri Alaric saat ini, terlebih Emma yang berdiri tepat didepannya dan bertatapan langsung dengan mata Alaric.

Tatapan itu lebih mengintimidasi dan menyeramkan dari sebelumnya.

"Ini urusanku" desis Alaric penuh penekanan, "jangan ikut campur dan pergi dari sini."

Tidak ada pergerakan sedikitpun dari Emma, meski Alaric secara jelas mengusirnya.

Emma masih berdiri ditempatnya dan balik membalas tatapan Alaric tidak kalah mengintimidasi juga.

Meski Alaric dapat mengetahui tangan Emma gemetar mengepal hingga buku tangannya memutih, menahan diri untuk tidak gentar membalas tatapannya dan mencoba terlihat berani.

"Jika menyangkut Romanov maka juga menyangkut tentangku Al!"

Suara Emma bahkan samar-samar terdengar ada getar.

Alaric paham apa yang sedang Emma rasakan kali ini, tetapi dia tidak bisa membiarkan Emma berbicara lebih banyak lagi dan melakukan hal yang membuat semakin kacau semuanya.

"Aku bisa mengatasinya, dan jangan coba-coba melakukan apa yang ada didalam otakmu pada Ameera!"

Secara terang-terangan Alaric memperingati Emma, bahkan menyebut nama Ameera penuh penekanan.

Satu detik ...

Dua detik ....

Hingga akhirnya tawa sinis Emma mengalun sambil memiringkan kepalanya menatap Ameera, perempuan yang sedang Alaric sebut barusan.

Sebelah alis Alaric terangkat melihat ekpresi Emma yang tiba-tiba berubah datar, membuatnya penasaran menoleh kesamping.

Ameera masih berdiri ditempatnya, tidak jauh dari kasur yang Alaric tempati.

Perempuan itu tersenyum lebar pada Emma, mengambil ponsel Alaric dinakas tepat disamping kasur Alaric dan mulai mengutak atik ponsel Alaric tampa permisi.

Terlihat tenang dan biasa bagi orang yang melihatnya, tetapi tidak bagi Alaric.

"Aku tidak pernah mengatakan apapun tentang keluarga Romanov" ucap Ameera dengan tatapan mata dan jemari yang masih fokus memencet layar ponsel Alaric ditangannya, "jadi tenang aja."

Alaric ingin menyanggah kalimat yang dilontarkan Ameera barusan dan meminta perempuan itu diam jangan terpancing dengan Emma, tetapi dia memilih diam menunggu perempuan itu menyelesaikan kalimatnya kala Ameera mengangkat wajahnya dan menatap Alaric lembut.

Pegangan tangan Alaric dipergelangan tangan Emma mengendur dan perlahan terlepas.

Dalam situasi yang menyudutkannya, perempuan itu masih tersenyum dan terlihat amat sangat tenag, berbanding terbalik dengan Alaric yang gusar sejak tadi.

"Aku hanya melaporkan apa yang dia lakukan, bukan untuk memata-matai keluarga kalian" lanjut Ameera masih menatap Alaric sebelum menoleh kesamping pada pria yang sejak tadi berdiri disisi lain Ameera, Regan. "Regan akan mengecek ponselmu sudah bersih atau tidak" kali ini Ameera berbicara pada Alaric namun tidak menatapnya, "minta tolong cek udah bersih atau tidak Ar" pintanya sambil menjulurkan posel Alaric pada Regan.

Kata 'bersih' yang Ameera maksud dapat Alaric pahami, tetapi tidak dengan Emma yang mengerutkan kening tidak mengerti.

Regan menghela nafas mengambil ponsel dari tangan Ameera dan melemparnya pada pria yang berdiri tidak jauh darinya. "Javir yang akan meriksa" terdengar datar tampa emosi, "ayo pergi."

Tangan Alaric mengepal hingga memutih melihat Regan menggandeng tangan Ameera keluar dari ruangan itu.

Dia tidak bisa mencegah sahabatnya membawa Ameera keluar begitu saja, meski keinginan mencegah Regan membawa Ameer pergi begitu besar, namun sekuat tenaga dia menahan diri.

Emma masih berdiri disamping Alaric, kedua sahabatnya Aslan dan Javir juga berada diruangan itu meski sejak tadi nereka berdua hanya diam tidak mengatakan apapun.

Jika Alaric memaksakan diri turun dari kasur rumah sakit, kedua sahabatnya pasti akan langsung mencegahnya.

"Ponsel loe bersih" Javir berdiri dan meletakkan ponsel Alaric ditempat semula, diatas nakas.

"Dia yang meretes dia yang membersihkan" gumam Aslan yang sejak tadi hanya diam menjadi pengamat bersama Javir, "bahkan dia tidak mengelak atau berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi."

Ya ....

Ameera tidak membantah atau berusaha menjelaskan apapun pada Alaric, sejak hari itu sampai detik ini.

Bahkan saat Alaric mengamuk, membentak tak terkendali malam itu, perempuan itu hanya diam menatapnya dengan tenang lalu hanya mengatakan satu kalimat yang membuat Alaric tidak bisa menyalahkan segalanya pada Ameera.

"You are the one who forces me to always be beside you, and you are the one who made this situation (kamulah yang memaksaku untuk selalu berada di sisimu, dan kamulah yang membuat situasi ini)."

Dia yang menginginkan wanita itu selalu disampingnya.

Sehingga tampa dia sadari semua orang juga memaksa wanita itu untuk berada disampingnya dan berakhir dengan situasi kacau seperti sekarang.

Bahkan berakhir dengan perasaan Alaric yang semakin dalam pada wanita itu.

"Seandainya loe gak maksa ikut ke Madura sebelas bulan lalu, semua gak akan seperti ini" kalimat Aslan membuat Alaric memejamkan matanya, "dan loe dengan gilanya menginginkan dia bukan sekedar pacar online yang selalu bisa loe hubungi tiap waktu, jadi jangan ..."

"Dia udah tahu itu jangan diteruskan As" potong Javir, "ayo pergi ... biar Emma yang menjaganya."

Benar semua salahnya, semua bermula dari dirinya.

Alaric terkekeh kecil sambil menutup matanya dengan lengan tangan yang tidak di infus, menertawakan dirinya sendiri.

Sebelas bula yang lalu ....

Ya ....

Semua bermula sejak sebelas bulan yang lalu.

Setelah Alaric bertemu secara face to face dengan Pacar onlinenya yang menghilang tiba-tiba selama lima tahun, keinginan itu seakan menguasai dirinya.

Dia ingin Ameera selalu disampingnya.

Alaric tidak memungkiri jika dia yang memulai semuanya.

Dia yang menginginkan perempuan itu.

"Isn't there someone who can really be beside me? (tidakkah ada seseorang yang benar-benar bisa berada di sampingku?)."

^-^

Hello readers ....

Maaf baru bisa Up novel ke 5 si Babang Alaric 🙏😇

Karena banyak kerjaan jadi ditunda terus mau updatenya 🤭

Mohon do'anya semoga bisa konsisten update Beside You tiap hari 🥰

Love you

Unik Muaaa 😘

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!