Semakin Buruk

"Siapa yang membebat lukamu sampai begini?" Hardik Regan dnegan mata melotot padal Alaric.

Malas untuk menjawab, Alaric hanya diam tampa Ekpresi menatap sang tersangka yang berdiri sambil menyengir tepat dibelakang Regan.

Semalam saat sampai ke Raja Crown, Aslan mencegah Alaric untuk membangunkan Regan karena Regan baru saja tidur setelah mekakuakan operasi seharian dirumah sakit. Dengan baik hati Aslan membantu membersihkan luka Alaric dan berakhir dengan banyaknya kasa yang hampir sekepal tangan menjali alas penutup lukanya, dengan alas siapa tahu Alaric gerak-gerak saat tidur dan lukanya kembali terbuka lalu keluar darah.

"Setiap pulang selalu saja bawa lenang-kenangan" Regan mulai mengomel, "selalu saja bikin gak tenang" lanjutnya dengan tangan yang sibuk membersihkan luka Alaric.

"Bahkan saat Emma bilang Daf muncil kita udah mau susulin loe" Javir duduk disampingnya sambil menyodorkan seiris apel kemulut Alaric, "apa Daf muncul karena ini."

Kepala Alaric menggeleng singat, "enggak" jawabnya dsela-sela kunyahan mulutnya. "Alaric munculnya sebelum ini, kejadian yg ini gue malah baik-baik aja meski sempet sakit kepala bentar."

"Kenapa bisa?" Tanya Regan tetap dengan tangan yang masih sibuk membersihkan luka perut Alaric.

"Mana gue tahu"

"Darahnya keluar banyak gak?" Kali ini Aslan yang bertanya dengan tatapan penasaran.

"Cukup banyak."

Alaric sadar betul jika saat itu darah yang keluar cukup bisa menarik Daf menguasai tubuhnya, tetapi saat ...

"Bidi datang, melempar kaleng minuman strawberry" Alaric menceritakannya dengan datar sambil mengingat-ingat malam itu. "Aku tiba-tiba ingat Ameera, menelponenya lalu mengajaknya terus bicara."

Sunyi ...

Alaric tersadar jika semua sedang menatap kearahnya, membuat Alaric keheranan karena mereka begitu fokus mendengar ceritanya.

"Saat Daf mencoba menguasaiku, sepertinya aku harus fokus pada sesuatu" terang Alaric tegas penuh keyakinan.

Tamapa Alaric sadari, ketiga temanbya hanya saling tatatap tampa mengatakan apapun. Bahkan rahang Regan mengetat dengan tatapan dingin.

^-^

Masih jam enam pagi.

Ameera berkeliling hotel menatap semua hal, dari furnitur, gaya hotel dan segala hal, bahkan baju yang dikenakan oleh para staf hotel juga dia perhatikan.

WAW

Satu kata itu yang muncul dalam benak Ameera sejak tengah jam lalu dia memutuskan ubtuk mengamati Raja Throne hotel yang menjadi tempagnya menginap sebelum dia mencari tempat tinggal didekat tempat kerjanya nanti.

"Orang kaya mah semua serba serbi gampang" gumam Amerra setelah menginjakkan kaki direstauran yang berada dilantai lima hotel.

Dulu saat Regan dan Ara pindah ke Madura, mereka terlihat begitu sedernaha dan apa adanya, bahkan demi menyambung hidup Ara berjualan roti dan jajanan pasar yang dititip ke warung. Siapa sangka saat mereka menginjak kelas akhir Sekolah Menengah Atas ternyata Regan bertemu dengan Ayah kandungnya Abra sehingga kehidupan mereka berbalik seratus delapan puluh derajat, bahkan Ameera, Rio dan Gana juga mendapat kebaikan dari Abra dan Ara.

Semua teman-temannya mulai sukses dan hidup bahagia, tidak seperti dirinya yanb sukses dalam karir namun tidak dalam ikatan pernikahan. Ameera bersyukur atas kesusksesan sahabat-sahabatnya, dia juga ikut bahagia melihat mereka bahagia.

Dari tempat Ameera duduk, dia dapat melihat Alaric, Regan, Aslan dan Javir yang memasuki restauran dengan wajah bahagia namun tidak bisa menutupi lingkar hitam kelelahan dibawah mata mereka.

Keempatnya ertawa bahkan bercanda saat mengambil makanan, terlihat bahagia dan tidak perduli dengab tatapan kagum dari beberapa odang yang meluhat kearah mereka.

Ameera menghela nafas sebelum kembali menundukkan kepalanya dan buru-buru menyelesaikan sarapannya sebelum semua menyadari keberadaanya.

Ting ...

Ameera melirik ponsel yang tergeletak di samping piringnya, pop up notifikasi chat dari Alaric membuat kepalanya kembali menoleh kearah empat pria tampan itu.

Alaric menatap kearahnya sengan senyum lebar lalu mengedipkan sebelah mata.

Al \= nice to meet you on a beautiful morning (senang bertemu denganmu di pagi yang indah)

Ting ...

Kembali ada pesan masuk.

Al \= You look so gorgeous 😘

Dengan singkat Ameera hanya menjawab \= Prettt ....

Lalu berdiri dan melangkah pergi dari reatauran itu dengan langkah cepat.

Alaric selalu mencuri pandang padanya, bisa-bisa Regan menoleh dah mengetahui keberadaannya.

Saat pintu lift terbuka, cepat-cepat Ameera masuk dan memencet tombol angka lantai kamarnya.

Set ....

Pintu lift yang semula akan tertutup kembali terbuka, didepannya berdiri Alaric dengan senyum lebar khasnya membuat Ameera mendengus.

"Kamu memang perempuan yang aneh" ucap Alaric sambil melangkah masuk kedalam lift.

Ameera bergeser kepojok lift, memberi jarak antara dirinya dan Alaric.

Niat Ameera menginap disini hanya ingin melihat hotel Raja tetapi tidak ingin Regan dan yang lainnya tau. Kenapa juga mata Alaric malah jelalatan dan tidak fokus makan saja.

"Gombalanmu mental" desis Ameera malas.

Alaric terkekeh, melangkah semakin mendekat membuat Ameera tersiap, hingga punggungnya membentur dinding lift. "Jaga jarak nanti ada yang liat gimana?, aku gak mau fans kamu mergokin kita dan aku diteror."

"Mergokin kita gimana?" Tanya Alaric lembut, "emangnya kita mau ngapain."

Sadar kalau Alaric menggodanya, Ameera mengangtat wajahnya membalas tatapan Alaric sengit.

Alaric malah terkekeh, tangannya bahkan terulur menyelipkan anak rambut Ameera yang terlepas dari tali rambutnya kebelakang telinga Ameera, yang sontak Ameer atepis kasar tanganbya.

"Al!" Desis Ameera geram.

"Santai aja" kekeh Alaric, "Ada trik khusus agar lift ini hanya bisa diisi orang-orang tertentu."

Kening Ameera mengerut dalam, "maksudnya?."

"Rahasia" bisik Alaric.

Ameera memukul pundak Alaric dan mendorongnya kuat, "kelantai tujuh Al."

"Ngobrol aja dulu, jangan ..."

"Aku ada urusan, jangan macem-macem deh!" Hardik Ameera.

Alaric menghela nafas terlihat menyerah, melangkah mundur membuat Ameera menundukkan kepala lega.

Hanya perempuan yang tidak waras jika berdekatan dengan pria setampan Alaric tidak gugup dan salang tingkah, namun otak Ameera masih sadar posisinya.

"Makan malem ..."

"Enggak!" potong Ameera tegas sebelum Alaric menyelesaikan ucapannya, "

^-^

Sret ...

Alaric menarik kursi disamping Aslan dan kembali melanjutkan sarapannya yang tadi sempat dia tinggalkan.

"Loe ketoilet atau kemana?" Tanya Aslan, "lama bener."

"Toilet" respon Alaric sekenanya.

Saat mengejar Ameera tadi, Alaric mengatakan akan ketoilet karena tidak mungkin mengatakan jika pada mereka bahwa dia mau menemui Ameera, bisa-bisa perempuan itu benar-benar tidak mau mengangkat panggilan teleponnya lagi.

Meski aneh dna ditolak berkali-kali entah kenapa Alaric tidak bisa marah pada perempuan satu itu, yang ada dia malah menurut saja apa yang Ameera pinta

Buk ...

Segumpal tisu mengenai dada Alaric membuat Alaric mengangkat wjahnya menatap kearah orang yang melempar tisu itu.

Javir menatapnya dengan kening mengerut, "balik-balik wajah loe buat suram" keluhnya.

"Kayak di tolang cewek pagi-pagi" celetik Aslan sambil terkekeh.

"Emang" ketus Alaric.

Tak ...

Tring ...

Seakan satu persatu sendok dna garpu ditangan Aslan terlepas.

Alaric meliriknya dengan sebelah alis terangkat.

"Serius?" Tanya Aslan dengan suara yang tidka kira-kira, "siapa lagi yang nolak seorang Alaric Lorenzo" serunya sambil menahan diri agar tidka ngakak.

Alaric memukul dengan sendok kopi milik Regan kekepala Aslan sambil mendelik tajam. "Mulut loe mau gue sumpal!" Ancam Alaric geram.

Beberapa ornag yang mendengar perkataan Aslan langsung berbisik-bisik membicarakannya membuat Alaric semakin kesal saja.

Bukannya merasa bersalah, Aslan yang sadar akan kelakuannya malah tertawa lepas.

"You make my day even worse" (Kamu membuat hariku semakin buruk)

^-^

.

Thanks udah mapir 😇

Love you 😘

Unik Muaaa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!