Good Partner

Good Partner

Part 1 - Kota yang Damai

Versi buku cetak jauh lebih rapi dan memakai POV 3. Selain itu, terdapat banyak adegan tambahan tidak ada di aplikasi. Silakan order lewat chat aku langsung. Happy reading.

**********

Kota Magnolia merupakan salah satu kota kecil terdamai dan memiliki angka kriminal terendah di dunia. Setiap tahunnya, kota tersebut hampir tidak memiliki catatan kriminal, peristiwa kriminal yang terjadi pun hanya peristiwa pencopetan di jalan dan itu jarang sekali terjadi. Maka dari itu, pekerjaan polisi, detektif, dan semacamnya di kota tersebut jarang bekerja lembur.

Namaku Penny. Pekerjaanku adalah seorang detektif wanita yang bekerja di divisi kecelakaan lalu lintas. Selama ini sih pekerjaanku tidak begitu berat dan jarang banget lembur. Tidak seperti polisi dan detektif di kota lainnya yang setiap hari mengintai penjahat hingga tengah malam. Bahkan aku masih sempat makan bareng timku saat pulang kerja.

Karena hari sudah gelap sekarang, aku sedang merapikan berkas-berkas yang berserakan di meja kerjaku bersiap-siap ingin meninggalkan kantor.

Saat pulang kerja, aku dan timku makan malam di sebuah restoran baru dibuka. Ternyata restoran baru itu memiliki bangunan gaya classic dan unik. Aku berdecak kagum ketika mengamati design interior dan exterior bangunan itu. Sebelum memasuki ke restoran tersebut, kami diberi sebuah kertas kecil yang berisi nomor undian oleh petugas di sana.

Saat kami sedang menikmati hidangan makanannya, tiba-tiba seorang MC yang memimpin acara pembukaan restoran menaikki panggung dan membacakan pengumuman pemenang undiannya. Aku dan rekan timku sudah pasrah tidak mengharapkan memenangkan undian tersebut. Pemenang undian akan mendapatkan sebuah powerbank. Powerbank adalah hadiah impianku selama ini karena powerbank di rumahku sudah rusak sejak sebulan yang lalu.

"Terima kasih kepada para hadirin yang telah hadir dalam acara pembukaan Peaceful Restaurant, sekarang saya akan mengumumkan pemenang undiannya," kata MC tersebut sambil menggenggam selembaran amplop lalu membukanya perlahan.

"Sudah pasrahlah. Kita juga tidak akan dapat hadiahnya. Kemungkinan peluang salah satu dari kita yang menang undian itu 0.00001 persen," kata Tania, salah satu rekan timku mendesah pasrah.

"Pemenang undiannya adalah pengunjung nomor ... 75. Selamat kepada pengunjung nomor 75. Apakah ada yang mendapatkan nomor 75? Jika tidak ada, maka hadiah akan hangus," kata MC.

Saat aku melihat kertasku dan ternyata nomorku adalah 75. Aku sampai terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa. Akhirnya impianku mendapatkan powerbank terwujud. Lalu, aku langsung bergegas menaiki panggung. Semua temanku ketika memandangiku sedang menuju panggung, tatapan mereka sangat iri terutama Tania.

Ketika aku sedang menerima hadiah, seorang pria tua berpakaian formal yang merupakan pemilik restoran memberikanku sebuah kupon.

"Selamat Anda pemenang undiannya. Saya sebagai pemilik restoran ini memberikan sebuah kupon makan secara gratis selama dua bulan di restoran ini," sorak pemilik restoran tersebut tersenyum padaku.

"Terima kasih Pak, saya akan menggunakan kupon ini dengan baik," jawabku dengan ramah.

Keesokan pagi, seperti biasa aku selalu dibangunkan oleh ibuku. Di benak pikiran ibu, aku bagaikan kebo yang suka tidur dan bermalasan.

"Penny, cepat bangun! Nanti telat masuk kerja. Ibu buatkan menu sarapan favoritmu lho," omel ibu sambil memukul lengan kiriku.

"Hoamm. Iya sebentar ibu, lima menit lagi ya aku bangun lalu sarapan," jawabku dengan muka bantal sambil menguap.

"Setiap hari selalu saja begini. Ini anak lama kelamaan jadi kebo beneran!" sindir ibu.

"Aku bukan kebo, Bu," sahutku bermalasan.

"Kalau kamu bersikap seperti ini terus, tidak ada seorang pria yang akan menyukaimu. Sebaiknya kamu mengubah sikap burukmu lalu berkencanlah dengan seorang pria dan menikah dengannya," lanjut ibu mulai menceramahiku.

Mendengar ocehan ibu yang cerewet, telingaku mulai memanas padahal ini masih pagi. Memang sih usiaku sudah hampir 30 tahun, tapi aku belum berkencan dengan siapa pun karena selama ini aku terlalu fokus bekerja.

"Anak ini memang sulit diatur! Makananmu ada di meja ya, sampai lima menit lagi kamu tidak bangun, ibu makan makananmu," ancam ibu tersenyum licik sambil meninggalkan kamarku.

Setelah mendengar ancaman ibu, aku langsung beranjak dari ranjang kemudian langsung menuju ruang makan tanpa merapikan penampilanku yang terlihat berantakan sekarang. Untunglah makananku masih utuh dan belum dimakan ibu.

"Kamu ini kalau diancam baru bangun ya, mau sampai kapan kamu begini terus!" omel ibu menatap menyeringai padaku sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Hehe maaf, Bu. Lain kali aku bakal rajin bangun pagi deh," sahutku tertawa terkekeh sambil menggarukkan kepalaku.

"Kalau misalnya sampai beneran terjadi sesuatu gimana? Seperti tiba-tiba ada kasus yang terjadi dan harus kamu selidiki secara darurat. Kamu harus berpikir lebih panjang, Penny," celoteh ibu.

"Tidak mungkin terjadi hal gituan, Bu. Aku sudah bekerja sebagai detektif selama lima tahun dan selama ini belum ada kasus yang berat. Lagi pula kota ini kan terlihat aman saja, Bu," lontarku sambil makan.

"Ya sudahlah ibu lelah berbicara denganmu seperti kebo terus. Cepat habiskan makanannya, habis itu langsung ke kantor. Ibu sangat heran baru kali ini bertemu wanita yang hidup berantakan gini. Semoga saja ada pria yang menyukaimu, walaupun kamu bermalasan terus," gerutu ibu menyindirku sambil menggelengkan kepalanya.

Usai menghabiskan sarapanku, aku kembali menuju kamarku dan menatap hadiah powerbank beserta kupon yang kudapatkan semalam. Aku masih tidak menyangka bahwa aku ini anak yang sangat beruntung dalam sehari langsung mendapatkan jackpot. Kalau mengingat kejadian semalam, ini kejadian langka dalam hidupku.

Tanpa berlama-lama di kamarku, aku bergegas mengambil tas kerjaku sambil merapikan rambutku di hadapan cermin, lalu melangkah keluar dari kamarku terburu-buru. Saat aku ingin memasuki mobilku, ada seorang wanita paruh baya menghampiriku sambil membawa sekantong plastik makanan.

"Selamat pagi, perkenalkan namaku Desy. Aku baru pindah ke sebelah rumahmu hari ini, ini hadiah dariku, semoga kita bisa menjalin hubungan dengan baik sebagai tetangga," sapa Desy tersenyum ramah sambil memberikan makanan tersebut untukku.

"Pagi juga, Tante. Semoga kita memiliki hubungan yang baik terus. Terima kasih atas makanannya. Perkenalkan saya Penny, senang berkenalan dengan Anda," sahutku sopan berjabat tangan dengannya sambil menerima pemberiannya.

"Kamu tidak perlu berbicara bahasa formal padaku. Kita berbincang santai saja seperti teman."

"Baiklah, Tante."

"Sepertinya kamu sedang terburu-buru ingin berangkat kerja. Baiklah kalau begitu tante tidak akan mengganggumu."

"Kalau begitu aku permisi berangkat kerja dulu ya, Tante," pamitku sopan.

"Hati-hati di jalan ya, Penny," pesan tante Desy padaku sambil melambaikan tangannya.

Setibanya di kantor, semua rekanku menatapku dengan iri saat melihat powerbank yang kubawa sekarang pada tanganku.

"Powerbanknya bagus ya," ucap Ray dengan iri.

"Katanya kemarin tidak akan dapat undiannya. Benar-benar kamu tidak bisa dipercaya, Penny," gerutu Tania memanyunkan bibirnya.

"Aduh kenapa kalian iri padaku sih! Semalam aku sedang beruntung saja. Lagi pula selama ini ketika aku mengikuti lomba undian juga tidak pernah menang sekali pun seperti kalian," ujarku menautkan kedua alisku sambil berkacak pinggang.

Saat kami sedang asyik berbincang, kepala detektif menghampiri kami sambil membawa sebuah berkas kasus.

"Kalian semua kumpul di ruang rapat sekarang!" titah Pak John dengan tegas.

Kami semua langsung menurutinya dan mengikutinya menuju ruang rapat.

Di ruang rapat, hanya ada kami berlima saja. Sepertinya ada sesuatu yang tidak beres sampai panggil kami ke ruang rapat. Suasana di ruang rapat makin tegang.

"Pagi ini sekitar pukul 06.30, ditemukan mayat wanita di pinggir sungai. Kalian harus segera pergi ke TKP untuk menyelidiki kasus tersebut!" titah Pak John yang tegas.

Semua orang bergeming termasuk aku. Apakah aku tidak salah mendengar? Bahkan tatapanku melihat mimik wajah Tania yang masih polos pasti juga sulit memercayai perkataan Pak John.

"Ditemukan mayat? Mungkin wanita itu hendak bunuh diri, bukan dibunuh." Tania membulatkan matanya dengan sempurna tidak memercayai perkataan Pak John barusan, berusaha berpikir positif karena selama ini tidak ada kasus pembunuhan di kota ini.

"Ada saksi mata yang menyaksikan kejadian tersebut. Besok kita harus mewawancarai saksi mata tersebut. Saksi tersebut mengatakan bahwa ini bukan bunuh diri, tapi pembunuhan," lanjut Pak John menambahkan penjelasannya pada kami.

Tubuhku sekarang seperti tidak berdaya. Ini baru pertama kali aku mendengar kasus pembunuhan terjadi pada kota ini. Keringat dingin mulai mengalir di seluruh leherku, mataku terbelalak masih tetap tidak memercayainya walaupun Pak John sudah menegaskannya.

"Ini tidak mungkin, biasanya di kota ini, kan tidak ada kasus pembunuhan. Mungkin orang itu salah sangka," bantahku dengan tidak percaya.

"Kalau kalian tidak percaya dengan perkataan saya, kalian bisa menyelidikinya sendiri di TKP sekarang," timpal Pak John santai.

Aku dan semua rekan timku bergegas berlari keluar dari kantor ini memasuki mobil van hitam berangkat menuju TKP.

Setibanya di TKP, tempat tersebut dipenuhi dengan kerumunan orang dan para reporter TV. Selain itu, seluruh area tersebut terdapat banyak bercak darah berceceran di tanah.

Saat aku dan rekan timku sedang mengecek kondisi fisik keseluruhan tubuh mayat itu, mataku terbelalak ternyata mayat tersebut terdapat goresan yang sangat panjang di bagian perutnya. Benar yang dikatakan Pak John saat di ruang rapat, kasus ini merupakan kasus pembunuhan.

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

gt donk... hrs sergap, agar kasusny lekas terungkap beneran pembunuhan, bunuh diri ato kecelakaan

2024-09-28

0

martina melati

martina melati

knp bsk sih? bukanny hr ini aja, gercap donkkk

2024-09-28

0

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

mampir ni thor 😁

2024-03-17

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 - Kota yang Damai
2 Part 2 - Kasus Pembunuhan Pertama
3 Part 3 - Kind Hearted Prosecutor
4 Part 4 - Pencarian Pak Tommy
5 Part 5 - Partner Kerja yang Peduli
6 Part 6 - Targetnya Adalah Aku
7 Part 7 - The Reason
8 Part 8 - First Gift From Him
9 Part 9 - Terungkap
10 Part 10 - Luka yang Membekas
11 Part 11 - Healed
12 Part 12 - Teror
13 Part 13 - Iblis
14 Part 14 - Masa Kritis
15 Part 15 - Best Gift Ever
16 Part 16 - It's Not Over Yet
17 Part 17 - Our Friendship Is Over
18 Part 18 - Cold Hearted Girl
19 Part 19 - Best Friend
20 Part 20 - Dunia Sempit
21 Part 21 - Sudah Lama Tak Berkunjung
22 Part 22 - Jebakan
23 Part 23 - Interogasi
24 Part 24 - Chip Misterius
25 Part 25 - Versailles
26 Part 26 - Topeng yang Dilepas
27 Part 27 - I'm Right Here For You
28 Part 28 - Keberadaan Ayah
29 Part 29 - Bertemu Ayah
30 Part 30 - Bodyguard
31 Part 31 - Kartu Cadangan
32 Part 32 - Pengejaran
33 Part 33 - Menyusup
34 Part 34 - Kerja Sama Tim
35 Part 35 - Pilihan
36 Part 36 - Melarikan Diri
37 Part 37 - I Promise To Protect You
38 Part 38 - Masa Kritis Kedua Kalinya
39 Part 39 - Akhir Persidangan
40 Part 40 - Be My Girlfriend
41 Part 41 - Date With Him
42 Part 42 - Keributan di Pagi Hari
43 Part 43 - Pendatang Baru
44 Part 44 - Persaingan yang Ketat
45 Part 45 - Ucapan Menusuk
46 Part 46 - Barang Korban yang Menghilang
47 Part 47 - Menginap
48 Part 48 - Pelaku Mengintaiku
49 Part 49 - Polisi yang Mencurigakan
50 Part 50 - Bangun Kesiangan
51 Part 51 - Pernyataan Kesaksian
52 Part 52 - Like Shining Star
53 Part 53 - Permintaan Maafku yang Tulus
54 Part 54 - Artikel yang Terkubur
55 Part 55 - Sulk
56 Part 56 - Perkelahian dengan Pelaku
57 Part 57 - Pelaku yang Mengincar Tania
58 Part 58 - Sakit Perut
59 Part 59 - Reporter Yulia dalam Bahaya
60 Part 60 - I Need You
61 Part 61 - Harga Diri yang Busuk
62 Part 62 - Berkas Kasus yang Akhirnya Ditemukan
63 Part 63 - Jealous
64 Part 64 - Psikopat Sesungguhnya
65 Part 65 - Berdebat
66 Part 66 - Strategi Darurat
67 Part 67 - Botol Obat Misterius
68 Part 68 - Rekaman CCTV
69 Part 69 - Tertangkap Basah
70 Part 70 - Merelakannya
71 Part 71 - Perasaan Sebenarnya
72 Part 72 - Penyakit Josh
73 Part 73 - Tabrak Lari
74 Part 74 - Kejujuran
75 Part 75 - You're My Only Love
76 Part 76 - Tidak Berdaya
77 Part 77 - Motif Pembunuhan
78 Part 78 - Find Him
79 Part 79 - Heart To Heart
80 Part 80 - Aku Memercayaimu
81 Part 81 - Kemenangan
82 Part 82 - Yes Or No
83 Part 83 - Special Surprise
84 Part 84 - Family
85 Part 85 - Two Love Birds
86 Part 86 - My Best Sweetheart
87 Part 87 - Forever Love You
88 Part 88 - Happy Life
89 Part 89 - Only With You
90 Part 90 - My Wish
91 Part 91 - Welcome To Queenstown
92 Part 92 - Eternal Love
93 Special Part 1 - Best Mom and Dad
94 Special Part 2 - I Miss You
95 Special Part 3 - Stick With You
96 Special Part 4 - Let's Play!
97 Special Part 5 - Always Perfect
98 Special Part 6 - Fina In Action
99 Special Part 7 - Because Of You
100 Special Part 8 - Reveal
101 Special Part 9 - Arrest
102 Special Part 10 - In My Heart
103 S2 : Part 1 - Special Day For Us
104 S2 : Part 2 - Always Be Happy With You
105 S2 : Part 3 - My Number One
106 S2 : Part 4 - I Will Miss My Daughter
107 S2 : Part 5 - Korban Menghilang Lama
108 S2 : Part 6 - Kecurigaan Fina dan Hans
109 S2 : Part 7 - Insiden Baru Lagi
110 S2 : Part 8 - Interogasi Nielsen
111 S2 : Part 9 - Ini Tidak Mungkin
112 S2 : Part 10 - Terlepas Tuduhan
113 S2 : Part 11 - Kebenaran Tas Sekolah
114 S2 : Part 12 - Terbunuh
115 S2 : Part 13 - Diremehkan
116 S2 : Part 14 - Our Strength
117 S2 : Part 15 - Target Selanjutnya
118 S2 : Part 16 - Target untuk Memancing Kami
119 S2 : Part 17 - Super Jealous
120 S2 : Part 18 - Call With My Daughter
121 S2 : Part 19 - Sweet Like Chocolate
122 S2 : Part 20 - Kaki Tangan Pelaku
123 S2 : Part 21 - Penghilang Stress
124 S2 : Part 22 - Weekend tidak Menyenangkan
125 S2 : Part 23 - Only Him Can Make Me Happy
126 S2 : Part 24 - Sepotong Pecahan Puzzle
127 S2 : Part 25 - Teman yang Selalu Nyawanya Terancam
128 S2 : Part 26 - Musuh Sebenarnya
129 S2 : Part 27 - Adrian's Mission
130 S2 : Part 28 - Tipuan Maut
131 S2 : Part 29 - Saksi Mata
132 S2 : Part 30 - Nightmare
133 S2 : Part 31 - Gosip
134 S2 : Part 32 - Dissociative Identity Disorder
135 S2 : Part 33 - Tersinggung
136 S2 : Part 34 - Care About You
137 S2 : Part 35 - Bad Feeling
138 S2 : Part 36 - You're My Best Hero
139 S2 : Part 37 - I Love You With All My Heart
140 S2 : Part 38 - Please Come Back To Me!
141 S2 : Part 39 - Precious Moment
142 S2 : Part 40 - Worrying You
143 S2 : Part 41 - Something Strange
144 S2 : Part 42 - Duel
145 S2 : Part 43 - Mission Planning
146 S2 : Part 44 - Secret Mission
147 S2 : Part 45 - Playing Role
148 S2 : Part 46 - Nothing Can Keep Us Apart
149 S2 : Part 47 - Mission Accomplished
150 S2 : Part 48 - My Vitamin
151 S2 : Part 49 - Play With Victoria
152 S2 : Part 50 - The Warmth Of My Little Family
153 S2 : Part 51 - Good Memories
154 S2 : Part 52 - Together Forever
155 Message From Author and Special Thanks
156 Special Anniversary - Visual Character and Other
157 TERBIT CETAK GOOD PARTNER
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Part 1 - Kota yang Damai
2
Part 2 - Kasus Pembunuhan Pertama
3
Part 3 - Kind Hearted Prosecutor
4
Part 4 - Pencarian Pak Tommy
5
Part 5 - Partner Kerja yang Peduli
6
Part 6 - Targetnya Adalah Aku
7
Part 7 - The Reason
8
Part 8 - First Gift From Him
9
Part 9 - Terungkap
10
Part 10 - Luka yang Membekas
11
Part 11 - Healed
12
Part 12 - Teror
13
Part 13 - Iblis
14
Part 14 - Masa Kritis
15
Part 15 - Best Gift Ever
16
Part 16 - It's Not Over Yet
17
Part 17 - Our Friendship Is Over
18
Part 18 - Cold Hearted Girl
19
Part 19 - Best Friend
20
Part 20 - Dunia Sempit
21
Part 21 - Sudah Lama Tak Berkunjung
22
Part 22 - Jebakan
23
Part 23 - Interogasi
24
Part 24 - Chip Misterius
25
Part 25 - Versailles
26
Part 26 - Topeng yang Dilepas
27
Part 27 - I'm Right Here For You
28
Part 28 - Keberadaan Ayah
29
Part 29 - Bertemu Ayah
30
Part 30 - Bodyguard
31
Part 31 - Kartu Cadangan
32
Part 32 - Pengejaran
33
Part 33 - Menyusup
34
Part 34 - Kerja Sama Tim
35
Part 35 - Pilihan
36
Part 36 - Melarikan Diri
37
Part 37 - I Promise To Protect You
38
Part 38 - Masa Kritis Kedua Kalinya
39
Part 39 - Akhir Persidangan
40
Part 40 - Be My Girlfriend
41
Part 41 - Date With Him
42
Part 42 - Keributan di Pagi Hari
43
Part 43 - Pendatang Baru
44
Part 44 - Persaingan yang Ketat
45
Part 45 - Ucapan Menusuk
46
Part 46 - Barang Korban yang Menghilang
47
Part 47 - Menginap
48
Part 48 - Pelaku Mengintaiku
49
Part 49 - Polisi yang Mencurigakan
50
Part 50 - Bangun Kesiangan
51
Part 51 - Pernyataan Kesaksian
52
Part 52 - Like Shining Star
53
Part 53 - Permintaan Maafku yang Tulus
54
Part 54 - Artikel yang Terkubur
55
Part 55 - Sulk
56
Part 56 - Perkelahian dengan Pelaku
57
Part 57 - Pelaku yang Mengincar Tania
58
Part 58 - Sakit Perut
59
Part 59 - Reporter Yulia dalam Bahaya
60
Part 60 - I Need You
61
Part 61 - Harga Diri yang Busuk
62
Part 62 - Berkas Kasus yang Akhirnya Ditemukan
63
Part 63 - Jealous
64
Part 64 - Psikopat Sesungguhnya
65
Part 65 - Berdebat
66
Part 66 - Strategi Darurat
67
Part 67 - Botol Obat Misterius
68
Part 68 - Rekaman CCTV
69
Part 69 - Tertangkap Basah
70
Part 70 - Merelakannya
71
Part 71 - Perasaan Sebenarnya
72
Part 72 - Penyakit Josh
73
Part 73 - Tabrak Lari
74
Part 74 - Kejujuran
75
Part 75 - You're My Only Love
76
Part 76 - Tidak Berdaya
77
Part 77 - Motif Pembunuhan
78
Part 78 - Find Him
79
Part 79 - Heart To Heart
80
Part 80 - Aku Memercayaimu
81
Part 81 - Kemenangan
82
Part 82 - Yes Or No
83
Part 83 - Special Surprise
84
Part 84 - Family
85
Part 85 - Two Love Birds
86
Part 86 - My Best Sweetheart
87
Part 87 - Forever Love You
88
Part 88 - Happy Life
89
Part 89 - Only With You
90
Part 90 - My Wish
91
Part 91 - Welcome To Queenstown
92
Part 92 - Eternal Love
93
Special Part 1 - Best Mom and Dad
94
Special Part 2 - I Miss You
95
Special Part 3 - Stick With You
96
Special Part 4 - Let's Play!
97
Special Part 5 - Always Perfect
98
Special Part 6 - Fina In Action
99
Special Part 7 - Because Of You
100
Special Part 8 - Reveal
101
Special Part 9 - Arrest
102
Special Part 10 - In My Heart
103
S2 : Part 1 - Special Day For Us
104
S2 : Part 2 - Always Be Happy With You
105
S2 : Part 3 - My Number One
106
S2 : Part 4 - I Will Miss My Daughter
107
S2 : Part 5 - Korban Menghilang Lama
108
S2 : Part 6 - Kecurigaan Fina dan Hans
109
S2 : Part 7 - Insiden Baru Lagi
110
S2 : Part 8 - Interogasi Nielsen
111
S2 : Part 9 - Ini Tidak Mungkin
112
S2 : Part 10 - Terlepas Tuduhan
113
S2 : Part 11 - Kebenaran Tas Sekolah
114
S2 : Part 12 - Terbunuh
115
S2 : Part 13 - Diremehkan
116
S2 : Part 14 - Our Strength
117
S2 : Part 15 - Target Selanjutnya
118
S2 : Part 16 - Target untuk Memancing Kami
119
S2 : Part 17 - Super Jealous
120
S2 : Part 18 - Call With My Daughter
121
S2 : Part 19 - Sweet Like Chocolate
122
S2 : Part 20 - Kaki Tangan Pelaku
123
S2 : Part 21 - Penghilang Stress
124
S2 : Part 22 - Weekend tidak Menyenangkan
125
S2 : Part 23 - Only Him Can Make Me Happy
126
S2 : Part 24 - Sepotong Pecahan Puzzle
127
S2 : Part 25 - Teman yang Selalu Nyawanya Terancam
128
S2 : Part 26 - Musuh Sebenarnya
129
S2 : Part 27 - Adrian's Mission
130
S2 : Part 28 - Tipuan Maut
131
S2 : Part 29 - Saksi Mata
132
S2 : Part 30 - Nightmare
133
S2 : Part 31 - Gosip
134
S2 : Part 32 - Dissociative Identity Disorder
135
S2 : Part 33 - Tersinggung
136
S2 : Part 34 - Care About You
137
S2 : Part 35 - Bad Feeling
138
S2 : Part 36 - You're My Best Hero
139
S2 : Part 37 - I Love You With All My Heart
140
S2 : Part 38 - Please Come Back To Me!
141
S2 : Part 39 - Precious Moment
142
S2 : Part 40 - Worrying You
143
S2 : Part 41 - Something Strange
144
S2 : Part 42 - Duel
145
S2 : Part 43 - Mission Planning
146
S2 : Part 44 - Secret Mission
147
S2 : Part 45 - Playing Role
148
S2 : Part 46 - Nothing Can Keep Us Apart
149
S2 : Part 47 - Mission Accomplished
150
S2 : Part 48 - My Vitamin
151
S2 : Part 49 - Play With Victoria
152
S2 : Part 50 - The Warmth Of My Little Family
153
S2 : Part 51 - Good Memories
154
S2 : Part 52 - Together Forever
155
Message From Author and Special Thanks
156
Special Anniversary - Visual Character and Other
157
TERBIT CETAK GOOD PARTNER

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!