Sepupu, Jadikan Aku Istrimu
Perkenalkan, namaku Fatimah Az-zahra Alkea Nisa De Lucca, bukankah nama ku terlalu panjang untuk sebagian orang? Mungkin saja iya, namun bagi kedua orang tuaku itu merupakan kebanggaannya. Teman kampus biasa memanggilku, Alkea. Sementara Umma? Beliau memanggilku, Fatima, sesekali Azzahra. Aku anak dari pasangan Umma Yuna Dinata dan Baba Zain De Lucca, anak satu-satunya.
Bicara tentang nama, Umma ku, Umma Yuna Dinata sangat mengidolakan Fatimah Az-zahra putri Rasulullah. Jadilah namaku di sangkut pautkan dengan idola Umma, jangan tanya apa aku menyukainya atau tidak? Jawabannya, tentu saja aku sangat-sangat menyukainya. Kenapa aku menyukainya? Tentu saja karena putri Rasulullah pantas menjadi idola ku juga, aku wanita akhir jaman yang penuh dengan kekurangan.
Bicara tentang nama, Umma Yuna dan Baba Zain melakukan perdebatan panjang untuk pilihannya. Umma Yuna menginginkan namaku Fatimah Azzahra saja, sementara Baba Zain tidak ingin embel-embel namanya di hilangkan dari nama putri berharganya, maka jadilah namaku sepanjang perjalanan dari Bandung menuju Jakarta, Fatimah Az-zahra Alkea nisa De Lucca.
Ngomong-ngomong tentang Umma dan Baba, saat ini keduanya tinggal di Negara Gajah Putih, Thailand. Kami tinggal berjauhan, aku lebih memilih Indonesia dan tinggal bersama Ummi Raina dan Abi Shawn, alasannya memang ke kanak-kanakan, namun mau bagaimana lagi, aku terlanjur jatuh. Jatuh ke dalam kedalaman cinta. Dan untuk saat ini, tujuan hidupku hanya satu, yakni meraih cinta sepupuku.
Apa itu mudah? Jelas saja tidak, walau namanya selalu berada di dalam do'a ku, namun hingga kini pria itu masih saja tidak menatapku.
Namanya, Hasan Dinata.
Bagiku yang selalu menatap dirinya, kak Hasan adalah hidupku, mimpiku, cita-cita ku, dan juga harapanku. Cintaku tak bisa di ukur kedalamannya. Jujur, aku sendiri tidak tahu bagaimana cinta ini mulai bersemi di hatiku.
Apa pun yang akan terjadi dalam hidup ku, biarlah Tuhan yang mengatur segalanya. Aku hanya bisa berharap semoga rasa ini tak berakhir dengan derita.
Umma Yuna dan baba Zain biasa mengajakku berkunjung ke Indonesia di hari raya, bertemu dengan Oma dan Opa menjadi momen yang paling ku nantikan. Dan Cintaku bersemi untuk kak Hasan tepat ketika usiaku menginjak sebelas tahun. Bisa di bayangkan berapa tahun aku mencintai kak Hasan? Hehe, aku memang konyol. Aku mencintai pria itu sejak aku duduk di bangku kelas lima sekolah dasar. Dan sekarang aku Mahasiswi akhir semester, jika di hitung-hitung, aku mencintai pria dingin itu selama dua belas tahun. Jangan tanya kenapa? Karena aku sendiri tidak tahu alasannya.
Hingga saat ini aku masih berjuang untuk mendapatkan hatinya, ku akui itu sulit, dan buruknya aku tidak pernah patah semangat untuk meraih cintanya, saat kak Hasan mundur selangkah maka akulah yang maju dua langkah. Akankah aku bisa mendapatkan cinta sepupuku itu? Hanya Tuhan yang tahu, tidak ada salahnya mencoba selagi pria itu masih sendiri, dan ini percobaan terakhirku sebelum aku benar-benar menyerah padanya. Selamat datang di dunia cintaku, dan Inilah kisahku!
...***...
Kring. Kring. Kring.
Bunyi yang bersumber dari jam weker yang ada di atas nakas berhasil membangunkan Alkea, gadis itu segera loncat dari tempat tidurnya. Ia berlari menuju kamar mandi.
Eits! Jangan tanya apa yang akan di lakukan gadis itu? Karena jawabannya akan selalu sama, dia ke kamar mandi hanya untuk membersihkan wajahnya, mengganti pakaian kemudian berlari kearah tangga setelah yakin penampilannya sempurna. Wajahnya? Jangan tanyakan seberapa tebal makeup yang di gunakannya, karena gadis ayu perpaduan Indonesia dan Thailand itu tidak perlu memakai riasan setebal tembok berjalan, tanpa menggunakan polesan apa pun kecantikannya sanggup menggemparkan hati setiap pria. Kecuali satu orang, Hasan Dinata, pria rupawan pemilik hati sedingin kutub utara.
"Sayang, pelan-pelan." Ummi Raina berucap dengan mata melotot, ia terlalu takut.
Sementara Hasan? Pria itu terlihat santai sembari menikmati kopi panasnya, sedikitpun ia tidak merasakan khawatir. Baginya, untuk apa khawatir jika ia sendiri selalu melihat pemandangan yang sama di setiap paginya.
Tujuh tahun Alkea tinggal di kediaman Dinata, dan hal itu sudah cukup bagi Hasan untuk mengenal kepribadian sepupu yang menurutnya sangat menjengkelkan.
"Ummi tidak perlu khawatir, bukankah hal seperti ini selalu terjadi setiap pagi? Jika dia tidak perduli dengan dirinya sendiri, lalu kenapa Ummi merasa seperti dunia akan berakhir hanya karena tingkahnya." Ucap Hasan ketika dia mulai membuka mulutnya.
Alkea yang mendengar ucapan sepupunya itu hanya bisa nyengir untuk menutupi kekesalannya.
Untung aku mencintainya, jika tidak aku pasti akan mengutuknya jomblo seumur hidup. Celoteh Alkea di dalam hatinya. Ia menatap Hasan dengan tatapan tajam, sementara yang di tatap terlihat acuh, tak perduli.
Chila dan Lala, sahabat Alkea terlihat takjub menatap ketampanan seorang Hasan Dinata. Berkali-kali melihat pria itu, ketampanannya semakin bertambah saja. Maka tak heran kenapa Alkea bisa tergoda pada sepupunya.
"Aku seperti ini bukan tanpa alasan. Aku juga bekerja." Sombong Alkea, Ummi Raina yang mendengarnya hanya bisa tersenyum bangga. Tanpa memperdulikan sikap ketus Hasan, Alkea berjalan mendekati sepupunya itu, la mengambil apel di tangan Hasan, membuat pria itu terkejut.
"Hay... Kembalikan punyaku!" Sentak Hasan dengan tatapan tajam, ia mencoba mengambil apelnya. Tapi sayangnya, ia kalah cepat karena Alkea buru-buru menggigit apel itu, tepat di bekas gigitan Hasan. Jika wanita lain, mungkin akan merasa jijik. Namun bagi Alkea, ia berharap Hasan si sepupu dinginnya bisa merasakan getaran yang memenuhi rongga dadanya, apa lagi kalau bukan C-I-N-T-A.
"Apa kau tidak waras?" Karena kesal Hasan kembali berteriak, ia bahkan melupakan ummi Raina yang tidak suka dengan ke gaduhan.
"Yang ada di tanganku tidak bisa di ambil lagi, baik itu cinta atau sekedar harapan." Alkea menegaskan dengan wajah di penuhi senyuman. Hasan yang mendengar ucapan Alkea terlihat sedikit marah, berhadapan dengan Alkea selalu saja membuat darahnya naik sepuluh kali lipat. Ia jengkel namun ia tidak punya pilihan lain selain mengalah. Jangan tanya apa yang akan Ummi Raina lakukan jika Hasan kedapatan mengganggu Alkea. Wanita paruh baya itu akan mulai kesal pada putranya, bahkan tak segan-segan, ia akan melakukan mogok makan.
Cinta?
Sebenarnya, bagaimana cara menafsirkan cinta itu dengan benar? Tak adakah jalan yang mudah untuk Alkea agar bisa mendapatkan cinta dan perhatian Hasan? Bahkan demi pria itu ia rela meninggalkan Thailand, berpisah dari kedua orang tuanya hanya demi mewujutkan apa yang ia pendam di dalam hatinya.
"Ummi, Alkea berangkat dulu. Salam pada Abi, maaf aku tidak bisa mengganggunya hanya untuk berpamitan." Lagi-lagi Alkea memamerkan senyuman manisnya, ia mencium punggung tangan Ummi Raina. Sementara pada Hasan, dia hanya melambaikan tangan, tampak jelas aura tidak suka yang di tunjukkan Hasan. Mau bagaimana lagi, cinta telah mengubah Alkea sehingga setiap ucapan ketus yang keluar dari bibir Hasan terdengar bagai rayuan gombal.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
Assalamu'alaikum
salken, thor syantiq☺
deg deg an nih..
kl dah cerita ttg PaRiban-.an...
😂
.
2024-09-17
0
Mbing
cinta sama sepupu sendiri? pernah sih, tapi suka biasa aja pas jaman kuliah dulu 😁
2024-06-19
2
I'm fat and not pretty..😬
kesini karena suka sama sepupu juga. meskipun dia udh ada pacar dan keluarganya udh suka sama pacarnya, aku bisa apa? bisa lanjut setia sampe eneg dan muntah darah nungguin dia.
mau gimana lagi, aku sama dia itu udh deket banget, dia nganggap aku adk karena sama" anak terakhir sedangkan aku udh kecantol sejak SD kls 4 akhir kalo gk salah sampe ni sma kls 3.
dulu gak tau kenapa dia sempat ngejauh, tapi setelahnya dia malah lengket banget. mau berharap tapi dia udh ada pacarnya. mau di tinggal gitu aja hati gak tenang.
akhirnya memutuskan buat terus aja nungguin dia sampe akhirnya eneg dan capek sendiri. supaya kedepannya bener" udh gk berharap lagi.. ✨🐣
2024-05-12
4