Mendapat Izin?

"Aku akan membalas kalian, terutama kau Hasan." Mata Dira merah menyala. Penolakan Hasan berhasil membangkitkan sikap Iblis yang bersanyam jauh di lubuk hati terdalamnya.

"Apa kau tahu? Aku sangat mencintaimu. Cintamu membuatku hidup. Dan sekarang, penolakanmu membunuhku.

Harus ku apakan dirimu yang telah berani menghinaku di depan jutaan pasang mata? Aku marah, sangat marah." Dira mencengkram kerah baju Hasan, secara paksa ia ingin memeluk Hasan, namun dengan cepat Hasan melepaskan diri dari Dira yang ia tahu sangat pemaksa.

"Kau tahu Hasan? Dibandingkan dengan amarahku padamu, rasa cintaku jauh lebih besar. Bagiku, cinta ini bagai nafas kehidupan. Apa kau pikir aku akan bertahan jika aku jauh darimu?" Dira kembali memperlihatkan wajah memelasnya, ia berharap Hasan akan goyah oleh air matanya. Melihat Hasan tak juga memeluknya membuat Dira terpaksa melakukan usaha terakhirnya.

Dengan segenap jiwanya Dira ingin meraup bibir lembut Hasan. Lagi-lagi ia hanya bisa mendapatkan penolakan. Dengan cepat Hasan mendorongnya, untung saja tuan Handoko berhasil menangkap tubuh ramping Dira. Jika tidak, tubuh itu pasti tersungkur hingga mendarat di lantai.

"Ada apa ini?" Seorang dokter senior dan seorang perawat datang ingin melihat kondisi Alkea. Ia tampak terkejut saat mendapati kumpulan orang sedang berdebat dan tak ingin mengalah.

"Jika kalian ingin berdebat, silahkan cari tepat lain saja. Pasien butuh ketenangan dan perdebatan ini hanya akan membuatnya tertekan." Dokter paruh baya itu kembali mengingatkan semua orang yang saat ini berada di luar ruang perawatan Alkea. Wajah penuh kerutannya memerah karena berusaha menahan amarah

"Aku tidak akan pergi. Hasan, kau harus menjadi milikku. Tak pernah sebelumnya aku menginginkan apa pun melebihi keinginanku untuk menjadikanmu milikku." Dira kembali berucap dengan suara lantang, ia berusaha meraih Hasan.

"Hasan..." Dira berteriak membuat semua orang semakin geram.

"Suster, usir orang ini. Jangan biarkan dia masuk jika aku tidak memintamu." Dokter paruh baya itu memberikan titahnya.

"Sekarang!" Sentak dokter paruh baya itu membuat semua orang terkejut.

"Ba-baik dok." Ucap suster itu gugup, ia merunduk. Setelahnya, ia menarik Dira untuk pergi. Tampak jelas amarah yang masih memenuhi Dira Handoko, bukan hanya di tinggalkan, dia juga di usir dari rumah sakit saat berusaha mendapatkan apa yang merupakan miliknya.

Tak terdengar lagi perdebatan di antara semua orang, semua fokus pada dokter yang saat ini berdiri di dekat ranjang Alkea. Wajah cantik gadis itu terlihat masih pucat, namun hal itu tidak mengurangi kecantikannya sedikitpun.

"Dokter, kenapa putriku belum siuman? Ini sudah berjam-jam, apa kondisinya baik-baik saja?" Baba Zain mengurai tanyanya, ia berharap tidak ada hal buruk yang terjadi pada putri berharganya.

"Nona Alkea baik-baik saja, tidak ada hal buruk yang terjadi pada tubuhnya. Beberapa waktu lalu, dia memang kehilangan darah, tapi syukurnya pria yang datang bersamanya menyumbangkan darahnya di saat yang tepat.

Dan satu lagi, dia belum sadar karena efek dari obat. Suster akan mengawasi keadaannya dua puluh empat jam kedepan." Ucap Dokter sepuh itu sembari memeriksa kondisi Alkea.

"Satu orang bisa menemani Nona Alkea di ruang perawatan, selebihnya kalian bisa masuk secara bergantian. Jangan membuat keributan apa lagi sampai berdebat untuk hal tidak berguna seperti dari." Sambung dokter itu lagi, setelah mengabarkan beritanya, ia segera beralih menuju kamar pasien lain.

Satu menit.

Dua menit.

Hingga menit kelima, tak ada satu patah kata pun yang keluar dari lisan Hasan. Otak cerdasnya sedang menyusun kata-kata jitu yang akan membuat Umma Yuna luluh padanya, untuk saat ini tak ada yang Hasan inginkan selain menjadikan Alkea sebagai miliknya.

Hasan berjalan mendekati Umma Yuna dan Baba Zain yang saat ini masih terlihat sedih, untuk pertama kalinya melihat Alkea tak sadarkan diri membuat Umma Yuna sempat kehilangan semangat untuk hidup. Syukurlah Tuhan mendengar do'anya hingga Alkea kembali dan tak ada yang perlu di takutkan lagi.

"Om Zain, Tante Yuna, aku tahu kalian masih marah padaku. Permintaan maaf saja tidak akan cukup untuk itu. Sekarang katakan, apa yang harus ku lakukan agar kalian memaafkanku? Dan apa yang harus ku lakukan agar kalian mengizinkanku menjadikan Alkea sebagai milikku?" Hasan merunduk, ia tak berani menatap wajah Umma Yuna dan Baba Zain.

Baik Abbi Shawn maupun Ummi Raina, keduanya tampak bingung melihat tingkah putranya. Tak biasanya putranya itu akan mengungkapkan isi hatinya. Apa ini hanya sendiwara saja? Ummi Raina benar-bebar tidak tahu jawabannya.

"Hasan, nak. Apa kau yakin dengan yang kau katakan? Biasanya kau tidak pernah seperti ini, apa ada yang memaksamu? Jangan lakukan itu, nak." Umma Raina memegang kedua lengan Hasan, ia berusaha untuk mencari jawaban.

"Ummi tidak mau, dan Ummi tidak suka jika kau sampai menghancurkan kehidupan Alkea." Sambung Ummi Raina lagi. Ia berucap dari hatinya, karena ia sama-sama menyayangi keduanya.

"Ummi mu benar, nak. Abbi juga akan membencimu jika kau sampai menyakiti Alkea. Karena bagi kami Alkea sama pentingnya dengan dirimu." Abbi Shawn membenarkan ucapan istrinya, ia tidak ingin ada masalah antara kedua keluarga.

"Demi Allah, Mi, Bi. Aku sangat mencintai Alkea. Aku akan berusaha untuk membahagiakannya." Hasan berusaha menguatkan pendapatnya, karena memang itu kebenarannya. Kebenaran tentang perasaannya pada Alkea, perasaan yang baru saja ia sadari. Ternyata memang benar ucapan orang, kita tidak akan mengerti nilai seseorang sebelum kita kehilangannya. Dan Hasan sadar akan hal itu hingga ia memutuskan untuk menjadikan Alkea sesegera mungkin menjadi miliknya.

"Aku tidak yakin dengan semua ini, kak. Aku juga belum percaya pada putramu." Umma Yuna kembali angkat bicara. Sementara Baba Zain, ia akan mendukung keputusan istrinya.

"Selama ini dia selalu mengabaikan putriku, lalu bagaimana bisa cintanya tumbuh secepat ia menarik nafas? Aku tidak yakin itu." Umma Yuna kembali mengungkapkan pendapatnya, tentu saja pendapat itu pendapat yang menyudutkan Hasan.

"Dari pada menyerahkan putriku untuk pria yang tidak mengerti nilainya, lebih baik aku membawanya kembali ke Thailand dan menikahkannya di sana." Untuk kesekian kalinya Umma Yuna mengemukakan pendapat logisnya.

Thailand!

Menikah!

Dua kata itu bagai tamparan keras untuk Hasan. Ia tidak akan bisa merelakan Alkea untuk pria mana pun, dan ia tidak akan bisa kehilangan Alkea walau hanya di dalam mimpinya.

"Tante, aku mohon. Izinkan aku." Tanpa terasa Hasan meneteskan bulir bening dari sudut matanya. Hal itu berhasil menggetarkan hati Umma Yuna, wanita paruh baya itu mulai luluh.

"Apa kau bersungguh-sungguh dengan ucapanmu?"

"Demi Tuhan, hanya Alkea yang ku inginkan." Balas Hasan bersungguh-sungguh.

"Baiklah, anggap saja Tante percaya padamu dan mengizinkan Alkea bersamamu, lalu apa yang bisa kau janjikan pada Tante untuk selalu membuat putri Tante bahagia?"

"Aku tidak bisa menjanjikan apa pun untuk bisa membuat putri Tante bahagia. Yang bisa ku lakukan, aku akan selalu berjuang demi kebahagiaannya." Hasan merunduk, dalam hati ia berdoa semoga Tante Yuna dan Om Zain setuju, bagaimana pun juga, semua ini adalah salahnya. Seandainya ia tidak pernah mengabaikan Alkea, mungkin tak perlu baginya berusaha keras untuk meminta izin pada siapa pun.

...***...

Terpopuler

Comments

Asri Rahayu

Asri Rahayu

gantian nanti alkea yang mengabaikan dirimu

2024-03-31

0

Rita Riau

Rita Riau

di setiap kejadian pasti ada hikmahnya,,,nah ini hikmah untuk Hasan yg menyadari perasaannya sama Alkea,,, moga aja belum terlambat,,,

2023-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Alkea Nisa De Lucca
2 Setia! (Alkea)
3 Bukan Hasan Yang Ku Kenal (Alkea)
4 Ingin Move on? (Alkea)
5 Amarah Hasan!
6 Pesan Pengusik Jiwa (Alkea)
7 Perdebatan (Hasan&Alkea)
8 Pelukan Umma Yuna
9 Ingin Melepasmu (Alkea)
10 Memikirkan Alkea (Hasan)
11 Mengabaikan Rasa (Hasan)
12 Ciuman Perdana
13 Kemarahan Alkea
14 Di Hotel
15 Terluka!
16 Kabar Buruk!
17 Rumah Sakit
18 Rumah Sakit (Part2)
19 Mengungkapkan Perasaan (Hasan)
20 Mendapat Izin?
21 Pernikahan Kilat
22 Sah!
23 Rencana Balas Dendam (Dira)
24 Cuek (Alkea)
25 Pulang
26 Kediaman Dinata.
27 Kediaman Dinata (Part2)
28 Ingin Mengakhiri Pernikahan (Alkea)
29 Tamu Tak Di Undang
30 Ungkapan perasaan (Alkea)
31 Kesedihan Alkea
32 Tegang (Alkea)
33 Terbuai (Alkea)
34 Ungkapan perasaan (Hasan)
35 Kediaman Abimanyu
36 Pernikahan Rahasia!
37 Patah Hati (Dimas)
38 Di Kantor Hasan (Dira)
39 Bertemu Dira (Hasan)
40 Cinta Buta
41 Terkejut (Alkea)
42 Tak ingin Pulang (Hasan)
43 Kedekatan (Hasan&Alkea)
44 Berusaha Jujur (Hasan)
45 Berusaha Jujur (Part2)
46 Melepas Umma Yuna Dan Baba Zain (Alkea)
47 Berdebat
48 Berdebat (Part2)
49 Gara-gara Maryam
50 Titipan Umma Yuna
51 Cinta Yang Tak Berubah
52 Mahar Dri Hasan
53 Cincin Berlian
54 Menanti Malam Tiba!
55 Kejutan Besar?
56 Tak Sadarkan Diri (Alkea)
57 Terlalu Sakit!
58 Berusaha Untuk Melepaskan!
59 Ingin Bekerja (Alkea)
60 Di Dapur!
61 Melamar pekerjaan! (Alkea)
62 Antusias (Denan)
63 Tak Ingin Bertemu Mantan (Hasan)
64 Menanti Hasan (Alkea)
65 Salah Paham!
66 Terlambat
67 Calon Musuh
68 Kemarahan Denan
69 Curhatan Hasan
70 Siapa Pria Itu? (Hasan)
71 Menculik Alkea! (Hasan)
72 Sempurna!
73 Surga Cinta!
74 Bertemu Musuh!
75 Bertemu Musuh! (Part2)
76 Dalam Bahaya (Alkea)
77 Ngamuk (Hasan)
78 Di Abaikan!
79 Di Abaikan (Part2)
80 Kehangatan Ini!
81 Bersamamu!
82 Nasihat Untuk Maryam!
83 Patah Hati! (Denan)
84 Pertanda Apa Ini?
85 Klab Malam!
86 Tak Sadarkan Diri!
87 Khawatir! (Hasan)
88 Berita Pagi!
89 Kecewa! (Alkea)
90 Kedatangan Dua Cicak!
91 Semua Untuk Alkea!
92 Rencana Pembalasan! (Hasan)
93 Iblis Berbentuk Manusia!
94 Ingin Meminta Maaf (Hasan)
95 Lega! (Hasan)
96 Rindu!
97 Private Number!
98 Siaran Langsung!
99 Anak Nakal (Hasan)
100 Aku Rindu!
101 Mengunjungi Dira! (Alkea)
102 Kecelakaan?
103 Terlibat Masalah! (Alkea)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Alkea Nisa De Lucca
2
Setia! (Alkea)
3
Bukan Hasan Yang Ku Kenal (Alkea)
4
Ingin Move on? (Alkea)
5
Amarah Hasan!
6
Pesan Pengusik Jiwa (Alkea)
7
Perdebatan (Hasan&Alkea)
8
Pelukan Umma Yuna
9
Ingin Melepasmu (Alkea)
10
Memikirkan Alkea (Hasan)
11
Mengabaikan Rasa (Hasan)
12
Ciuman Perdana
13
Kemarahan Alkea
14
Di Hotel
15
Terluka!
16
Kabar Buruk!
17
Rumah Sakit
18
Rumah Sakit (Part2)
19
Mengungkapkan Perasaan (Hasan)
20
Mendapat Izin?
21
Pernikahan Kilat
22
Sah!
23
Rencana Balas Dendam (Dira)
24
Cuek (Alkea)
25
Pulang
26
Kediaman Dinata.
27
Kediaman Dinata (Part2)
28
Ingin Mengakhiri Pernikahan (Alkea)
29
Tamu Tak Di Undang
30
Ungkapan perasaan (Alkea)
31
Kesedihan Alkea
32
Tegang (Alkea)
33
Terbuai (Alkea)
34
Ungkapan perasaan (Hasan)
35
Kediaman Abimanyu
36
Pernikahan Rahasia!
37
Patah Hati (Dimas)
38
Di Kantor Hasan (Dira)
39
Bertemu Dira (Hasan)
40
Cinta Buta
41
Terkejut (Alkea)
42
Tak ingin Pulang (Hasan)
43
Kedekatan (Hasan&Alkea)
44
Berusaha Jujur (Hasan)
45
Berusaha Jujur (Part2)
46
Melepas Umma Yuna Dan Baba Zain (Alkea)
47
Berdebat
48
Berdebat (Part2)
49
Gara-gara Maryam
50
Titipan Umma Yuna
51
Cinta Yang Tak Berubah
52
Mahar Dri Hasan
53
Cincin Berlian
54
Menanti Malam Tiba!
55
Kejutan Besar?
56
Tak Sadarkan Diri (Alkea)
57
Terlalu Sakit!
58
Berusaha Untuk Melepaskan!
59
Ingin Bekerja (Alkea)
60
Di Dapur!
61
Melamar pekerjaan! (Alkea)
62
Antusias (Denan)
63
Tak Ingin Bertemu Mantan (Hasan)
64
Menanti Hasan (Alkea)
65
Salah Paham!
66
Terlambat
67
Calon Musuh
68
Kemarahan Denan
69
Curhatan Hasan
70
Siapa Pria Itu? (Hasan)
71
Menculik Alkea! (Hasan)
72
Sempurna!
73
Surga Cinta!
74
Bertemu Musuh!
75
Bertemu Musuh! (Part2)
76
Dalam Bahaya (Alkea)
77
Ngamuk (Hasan)
78
Di Abaikan!
79
Di Abaikan (Part2)
80
Kehangatan Ini!
81
Bersamamu!
82
Nasihat Untuk Maryam!
83
Patah Hati! (Denan)
84
Pertanda Apa Ini?
85
Klab Malam!
86
Tak Sadarkan Diri!
87
Khawatir! (Hasan)
88
Berita Pagi!
89
Kecewa! (Alkea)
90
Kedatangan Dua Cicak!
91
Semua Untuk Alkea!
92
Rencana Pembalasan! (Hasan)
93
Iblis Berbentuk Manusia!
94
Ingin Meminta Maaf (Hasan)
95
Lega! (Hasan)
96
Rindu!
97
Private Number!
98
Siaran Langsung!
99
Anak Nakal (Hasan)
100
Aku Rindu!
101
Mengunjungi Dira! (Alkea)
102
Kecelakaan?
103
Terlibat Masalah! (Alkea)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!