Setia! (Alkea)

"Kenapa Ummi tidak meminta Alkea tinggal di rumah Oma? Bukankah Ummi tahu aku tidak nyaman berada di dekatnya? Dia sangat menyebalkan!" Hasan kembali angkat bicara.

"Itu tidak di perlukan. Alkea tidak akan kemana-mana, jika ada yang harus keluar dari rumah ini, tentu saja kau orangnya. Jangan bertanya kenapa, karena kau tahu jawabannya." Abbi Shawn yang baru saja turun dari lantai dua ikut nimbrung ke dalam pembicaraan istri dan anaknya.

Hasan yang mendengar ucapan Abbinya hanya bisa menggelengkan kepala pelan. Ia tidak berharap akan mendengar ucapan berbeda dari Abbinya, bertahun-tahun berlalu namun tetap saja tanggapannya selalu sama saat menyangkut Alkea.

"Dia putri Tante mu. Apa kau tidak merasa bersalah saat memintanya keluar dari rumah?" Abbi Shawn menatap wajah Hasan yang terlihat tak bisa berkutik.

Alkea yang malang, cintanya sebesar semesta namun tak ada yang ia dapatkan selain penolakan saja. Hasan yang ia harapkan justru selalu meminta Ummi Raina agar membiarkan Alkea menjauh dari pandangannya.

"Aku tidak menyukainya Ummi, aku juga sudah punya kekasih." Hasan kembali membuka suara.

"Hus, jaga ucapanmu, nak. Hati itu milik Allah, dan sangat gampang bagi Allah untuk membolak-balikannya. Apa yang akan kau lakukan jika Alkea yang berbalik mengabaikanmu sama seperti yang selalu kau lakukan padanya?" Timpal Ummi Raina yang selalu menolak keinginan putranya.

"Lagi pula, kenapa Alkea harus pergi? Bukankah ini rumah orang tuanya? Walau kau memberikan ribuan alasan, Ummi tidak akan mendengarnya.

Ummi setuju keinginan Abbi yang tidak ingin Alkea pergi dari rumah ini. Sekarang katakan, apa yang akan kau katakan pada Tante Yuna jika dia bertanya kenapa Alkea tinggal di rumah Oma? Apa kau punya jawaban? Ummi yakin kau tidak punya alasan. Jadi, jangan ucapkan omong-kosong itu lagi" Celoteh Ummi Raina sembari mengisi piring Abbi Shawn dengan beberapa jenis makanan yang terdiri dari sayuran dan daging.

"Hasan tahu, ini juga rumah orang tuanya. Ummi dan Abbi juga tahu apa alasan Hasan tidak ingin berada di dekatnya!" Ucap Hasan membela diri, Abbi Shawn yang mendengar ucapan putranya hanya bisa menghela nafas kasar. Mengetahui tidak akan mendapatkan apa yang ia inginkan membuat Hasan meninggalkan meja makan.

"Sayang, kau mau kemana? Bagaimana dengan sarapanmu?" Ummi Raina bertanya pada putra sempurnanya, suaranya terdengar serak karena sejak semalam wanita paruh baya itu merasa tidak enak badan.

"Hasan tidak lapar, Mi. Hasan sarapan di kantor saja." Balas Hasan dengan nada suara merendah.

Ummi Raina dan Abbi Shawn, kedua orang itu selalu menjadi orang yang paling utama dalam hidup Hasan. Ia tidak berani membantah jika sudah menyangkut pilihan orang tuanya. Apakah Hasan bodoh? Tentu saja jawabannya tidak, karena dalam Al-qur'an setiap anak di wajibkan berbakti kepada kedua orang tuanya, jangankan berkata kasar, mengucapkan Ahh saja tidak boleh, setidaknya itu yang Hasan pahami sejak ia mulai sering bergaul dengan Alkea.

Sering bergaul? Eits, jangan salah paham. Itu terjadi dulu, saat Hasan belum mengetahui perasaan Alkea padanya, sepupu cantiknya yang sama sekali tidak bisa menggetarkan jiwanya.

"Abi lihat sikap putra Abbi?"

"Dia mulai berubah, dan hal ini membuat Ummi kesal. Kenapa dia selalu meminta Alkea meninggalkan rumah? Apa karena Alkea menyukainya? Itu alasan yang lemah." Celoteh Ummi Raina begitu putra sempurnanya, Hasan Dinata tak lagi terlihat oleh netranya.

"Ummi tidak perlu memikirkan sikap Hasan, dia anak yang baik. Suatu hari nanti Hasan pasti menyadari, tanpa Alkea hidupnya akan kesepian." Ujar Abbi Shawn begitu ia meletakkan sendoknya di piring nasi. Tidak ada tanggapan dari Ummi Raina selain senyuman tipisnya. Dalam hati, ia berdoa ucapan yang di ucapkan suaminya menjadi kenyataan, ia hanya ingin anak-anaknya tidak ada yang terluka.

"Jika Yuna dan Zain tahu Hasan menginginkan putri mereka pergi dari sini, mereka akan terluka. Dan Ummi tidak suka itu." Ummi Raina menatap suaminya, yang di tatap tak bisa berbuat apa-apa.

"Ummi doakan saja, semoga hati putra kita kembali luluh. Abi yakin dia akan kembali menjadi Hasan yang sama untuk Alkea, Hasan yang hangat dan lembut seperti dulu." Balas Abi Shawn sembari berjalan mendekati istrinya.

Sementara itu di tempat berbeda, Alkea dan kedua sahabatnya Chila dan Lala tiba di kampus dengan perasaan gembira. Mereka berjalan menuju kantin, sarapan di sana sambil menyusun rencana.

"Chil, La, apa sebaiknya aku menyerah saja? Atau aku kembali ke Thailand untuk melupakan segalanya?" Alkea mulai membuka suara setelah sekian menit ia lewatkan tanpa bicara.

Chila dan Lala tahu benar seberapa besar usaha Alkea untuk meluluhkan hati Hasan, namun sekian tahun dan sekian kali purnama tak ada hilal yag menunjukkan tanda-tanda Alkea akan memenangkan hati sepupunya.

"Menyerah? Pada kak Hasan? Ya sudah, lakukan saja." Ucap Chila dan Lala berbarengan, sontak Alkea langsung melotot tak percaya dengan ucapan kedua sahabatnya.

"Apa kalian serius?"

"Iya, tentu saja." Balas Chila tanpa beban. Ia menatap wajah kusut Alkea seolah dunianya telah runtuh sepenuhnya.

"Sejak kapan kau menyukai kak Hasan?" Chila bertanya walau sebenarnya ia sudah tahu jawabannya.

"Kelas lima SD." Ucap Alkea sambil menatap apel yang ia letakkan di atas meja, apel yang ia ambil dari tangan Hasan sebelumnya.

"Sekarang katakan, sudah berapa tahun sejak kau mencintai Baby Hasan?" Kali ini giliran Lala yang mengurai tanyanya.

Baby Hasan?

Dua kata itu berhasil membuat bibir Alkea mengukir senyuman semanis madu. Menghadirkan Hasan dalam benaknya selalu saja membuatnya merasakan bahagia luar biasa, walau pada dasarnya pria itu selalu saja membuatnya menanggung kesedihan mendalam.

"Dua belas tahun." Jawab Alkea tak bersemangat, ia baru menyadari ternyata begitu banyak waktu yang sudah ia sia-siakan untuk menanggung cinta tak berbalasnya.

"Pertanyaan terakhir, berapa lama kak Hasan berkencan dengan wanita itu?" Chila mencoba mengingatkan Alkea agar tidak menyerah pada perasaannya. Apakah Chila termasuk sahabat yang baik atau tidak karena menyarankan Alkea berpegang pada cinta tak berbalasnya, Alkea sendiri tidak tahu itu. Yang Alkea tahu, hatinya juga tak ingin menyerah.

"Satu tahun, lima belas hari, dua puluh dua jam dan..." Alkea menatap arlogi yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.

"Lima menit dan dua puluh sembilan detik." Sambung Alkea lagi.

Lala dan Chila tampak menghela nafas kasar, ia menatap Alkea dengan tatapan memendam kesedihan.

"Dengar, kami tidak tahu seberapa besar cinta yang kau rasakan untuk kak Hasan. Namun mengetahui kau mengingat tahun, detik dan menit yang kak Hasan habiskan dengan wanita itu, kami yakin cintamu melebihi dalamnya lautan.

Apa kau pikir dua belas tahun mu akan berakhir sia-sia hanya karena waktu yang kak Hasan habiskan dengan si rambut jagung itu? Tuhan tidak akan membiarkan Alkea kami sendirian. Aku yakin jauh di dalam hatinya, kak Hasan juga menyimpan perasaannya untukmu!" Lagi-lagi Chila memberikan nasihat mendalamnya, berkali-kali Alkea ingin menyerah, namun dua sahabat tidak normalnya itu selalu saja mencegahnya, apakah Alkea yang bodoh karena mengikuti nasihat Chila dan Lala? Atau ia sendiri yang tidak ingin menyerah? Apa pun hasilnya Alkea berharap ia tidak akan terpuruk dalam kesedihan mendalam.

Jauh di dalam hatinya, Alkea mengaminkan ucapan Chila, semoga saja Baby Hasannya juga merasakan perasaan seperti yang Alkea rasakan, yakni Cinta.

Ya Allah, maafkan aku. Maafkan aku karena membiarkan hatiku setia untuk mencintai Baby Hasan Dinata. Alkea bergumam di dalam hatinya tanpa bisa melepaskan tatapannya dari apel bekas gigitan Hasan.

...***...

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Salut sm alkea mencintai spupunya sendiri dr sd.....

2023-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 Alkea Nisa De Lucca
2 Setia! (Alkea)
3 Bukan Hasan Yang Ku Kenal (Alkea)
4 Ingin Move on? (Alkea)
5 Amarah Hasan!
6 Pesan Pengusik Jiwa (Alkea)
7 Perdebatan (Hasan&Alkea)
8 Pelukan Umma Yuna
9 Ingin Melepasmu (Alkea)
10 Memikirkan Alkea (Hasan)
11 Mengabaikan Rasa (Hasan)
12 Ciuman Perdana
13 Kemarahan Alkea
14 Di Hotel
15 Terluka!
16 Kabar Buruk!
17 Rumah Sakit
18 Rumah Sakit (Part2)
19 Mengungkapkan Perasaan (Hasan)
20 Mendapat Izin?
21 Pernikahan Kilat
22 Sah!
23 Rencana Balas Dendam (Dira)
24 Cuek (Alkea)
25 Pulang
26 Kediaman Dinata.
27 Kediaman Dinata (Part2)
28 Ingin Mengakhiri Pernikahan (Alkea)
29 Tamu Tak Di Undang
30 Ungkapan perasaan (Alkea)
31 Kesedihan Alkea
32 Tegang (Alkea)
33 Terbuai (Alkea)
34 Ungkapan perasaan (Hasan)
35 Kediaman Abimanyu
36 Pernikahan Rahasia!
37 Patah Hati (Dimas)
38 Di Kantor Hasan (Dira)
39 Bertemu Dira (Hasan)
40 Cinta Buta
41 Terkejut (Alkea)
42 Tak ingin Pulang (Hasan)
43 Kedekatan (Hasan&Alkea)
44 Berusaha Jujur (Hasan)
45 Berusaha Jujur (Part2)
46 Melepas Umma Yuna Dan Baba Zain (Alkea)
47 Berdebat
48 Berdebat (Part2)
49 Gara-gara Maryam
50 Titipan Umma Yuna
51 Cinta Yang Tak Berubah
52 Mahar Dri Hasan
53 Cincin Berlian
54 Menanti Malam Tiba!
55 Kejutan Besar?
56 Tak Sadarkan Diri (Alkea)
57 Terlalu Sakit!
58 Berusaha Untuk Melepaskan!
59 Ingin Bekerja (Alkea)
60 Di Dapur!
61 Melamar pekerjaan! (Alkea)
62 Antusias (Denan)
63 Tak Ingin Bertemu Mantan (Hasan)
64 Menanti Hasan (Alkea)
65 Salah Paham!
66 Terlambat
67 Calon Musuh
68 Kemarahan Denan
69 Curhatan Hasan
70 Siapa Pria Itu? (Hasan)
71 Menculik Alkea! (Hasan)
72 Sempurna!
73 Surga Cinta!
74 Bertemu Musuh!
75 Bertemu Musuh! (Part2)
76 Dalam Bahaya (Alkea)
77 Ngamuk (Hasan)
78 Di Abaikan!
79 Di Abaikan (Part2)
80 Kehangatan Ini!
81 Bersamamu!
82 Nasihat Untuk Maryam!
83 Patah Hati! (Denan)
84 Pertanda Apa Ini?
85 Klab Malam!
86 Tak Sadarkan Diri!
87 Khawatir! (Hasan)
88 Berita Pagi!
89 Kecewa! (Alkea)
90 Kedatangan Dua Cicak!
91 Semua Untuk Alkea!
92 Rencana Pembalasan! (Hasan)
93 Iblis Berbentuk Manusia!
94 Ingin Meminta Maaf (Hasan)
95 Lega! (Hasan)
96 Rindu!
97 Private Number!
98 Siaran Langsung!
99 Anak Nakal (Hasan)
100 Aku Rindu!
101 Mengunjungi Dira! (Alkea)
102 Kecelakaan?
103 Terlibat Masalah! (Alkea)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Alkea Nisa De Lucca
2
Setia! (Alkea)
3
Bukan Hasan Yang Ku Kenal (Alkea)
4
Ingin Move on? (Alkea)
5
Amarah Hasan!
6
Pesan Pengusik Jiwa (Alkea)
7
Perdebatan (Hasan&Alkea)
8
Pelukan Umma Yuna
9
Ingin Melepasmu (Alkea)
10
Memikirkan Alkea (Hasan)
11
Mengabaikan Rasa (Hasan)
12
Ciuman Perdana
13
Kemarahan Alkea
14
Di Hotel
15
Terluka!
16
Kabar Buruk!
17
Rumah Sakit
18
Rumah Sakit (Part2)
19
Mengungkapkan Perasaan (Hasan)
20
Mendapat Izin?
21
Pernikahan Kilat
22
Sah!
23
Rencana Balas Dendam (Dira)
24
Cuek (Alkea)
25
Pulang
26
Kediaman Dinata.
27
Kediaman Dinata (Part2)
28
Ingin Mengakhiri Pernikahan (Alkea)
29
Tamu Tak Di Undang
30
Ungkapan perasaan (Alkea)
31
Kesedihan Alkea
32
Tegang (Alkea)
33
Terbuai (Alkea)
34
Ungkapan perasaan (Hasan)
35
Kediaman Abimanyu
36
Pernikahan Rahasia!
37
Patah Hati (Dimas)
38
Di Kantor Hasan (Dira)
39
Bertemu Dira (Hasan)
40
Cinta Buta
41
Terkejut (Alkea)
42
Tak ingin Pulang (Hasan)
43
Kedekatan (Hasan&Alkea)
44
Berusaha Jujur (Hasan)
45
Berusaha Jujur (Part2)
46
Melepas Umma Yuna Dan Baba Zain (Alkea)
47
Berdebat
48
Berdebat (Part2)
49
Gara-gara Maryam
50
Titipan Umma Yuna
51
Cinta Yang Tak Berubah
52
Mahar Dri Hasan
53
Cincin Berlian
54
Menanti Malam Tiba!
55
Kejutan Besar?
56
Tak Sadarkan Diri (Alkea)
57
Terlalu Sakit!
58
Berusaha Untuk Melepaskan!
59
Ingin Bekerja (Alkea)
60
Di Dapur!
61
Melamar pekerjaan! (Alkea)
62
Antusias (Denan)
63
Tak Ingin Bertemu Mantan (Hasan)
64
Menanti Hasan (Alkea)
65
Salah Paham!
66
Terlambat
67
Calon Musuh
68
Kemarahan Denan
69
Curhatan Hasan
70
Siapa Pria Itu? (Hasan)
71
Menculik Alkea! (Hasan)
72
Sempurna!
73
Surga Cinta!
74
Bertemu Musuh!
75
Bertemu Musuh! (Part2)
76
Dalam Bahaya (Alkea)
77
Ngamuk (Hasan)
78
Di Abaikan!
79
Di Abaikan (Part2)
80
Kehangatan Ini!
81
Bersamamu!
82
Nasihat Untuk Maryam!
83
Patah Hati! (Denan)
84
Pertanda Apa Ini?
85
Klab Malam!
86
Tak Sadarkan Diri!
87
Khawatir! (Hasan)
88
Berita Pagi!
89
Kecewa! (Alkea)
90
Kedatangan Dua Cicak!
91
Semua Untuk Alkea!
92
Rencana Pembalasan! (Hasan)
93
Iblis Berbentuk Manusia!
94
Ingin Meminta Maaf (Hasan)
95
Lega! (Hasan)
96
Rindu!
97
Private Number!
98
Siaran Langsung!
99
Anak Nakal (Hasan)
100
Aku Rindu!
101
Mengunjungi Dira! (Alkea)
102
Kecelakaan?
103
Terlibat Masalah! (Alkea)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!