Pelukan Umma Yuna

Hujan di musim panas selalu mengingatkan ku pada cinta tak terbalas.

Sakit!

Mungkin, itulah yang pantas. Namun percayalah, perasaan atau rasa sakit itu terasa hanya untuk sesaat.

Sesaat aku mengingatmu.

Sesaat aku mencintaimu.

Dan sesaat pula aku merindukanmu. 

Tak mengapa aku tidak bisa menyentuhmu saat mata ini terjaga. Namun ku pastikan, saat aku terlelap tak ada yang akan bisa mencegahku berlari kedalam pelukanmu.

Sebagaimana hujan di musim panas hadir untuk menyejukkan bumi, seperti itu pula diriku yang tidak akan bisa mencegah kehadiranmu di dalam hatiku, tak perlu menghindariku sama seperti pohon yang tak pernah takut pada rintik hujan yang membasahinya.

Cintaku murni. Cintaku suci.

Sama seperti hujan di musim panas, aku hanya ingin menjadi penyejuk hatimu.

Menyatu dalam ingatanmu, dan berjalan beriringan seperti rintik hujan tanpa beban.

Alkea memasuki pintu utama sembari menggaungkan gundah gulananya, di dalam hati. Hanya di dalam hati.

Hari ini ia merasa mati rasa, ia punya mata namun tak bisa menatap apa pun, karena yang ada dalam pandangannya hanya Hasan saja. Ia punya hati, namun hatinya hanya merasakan kesedihan. Sehari yang ia lalui terasa bagai penderitaan dalam tujuh kehidupan. Sosok yang biasanya ia kenal ceria dan ramah pada dirinya kini berubah total, bagai awan yang menggantung tinggi dan tak terjangkau lagi. Kehangatan yang dulu pernah ia rasakan kini tak lagi ada, kesedihan seolah menjadi teman Alkea.

Apa cinta sungguh semenyedihkan itu? Menangis batin hanya itu yang bisa ia rasakan untuk saat ini, hanya untuk saat ini. Karena masa depan tak ada yang tahu. Biarlah yang Kuasa mengatur segalanya.

Alkea menatap tajam kearah lantai, berharap akan menemukan wajah Hasan di sana. Sia-sia, semuanya hanya percuma saja karena sekuat apa pun ia mencari sosok itu, maka sekuat itu pula sosok rupawan itu akan menghindarinya atas alasan tidak ada cinta.

"Sayang, kau kembali?"

Deg.

Alkea menghentikan langkah kakinya, matanya yang tadinya menatap lantai kini mulai menatap pada satu titik, pemilik suara yang sangat dirindukannya. Umma Yuna.

"Umma!" Air mata Alkea kembali tumpah, ia tak perduli pada Hasan yang menatapnya dengan tatapan heran. Toh pria itu selalu mengabaikannya, lalu apa bedanya jika ia menangis seperti anak kecil di saat seperti ini? Tentu saja tidak akan ada bedanya, karena bagi Hasan hanya ada satu wanita, si rambut jangung yang sering di katakan Lala.

"Kenapa Umma datang sekarang? Hiks. Hiks." Alkea memeluk Umma Yuna dengan tetesan air mata, mata yang tadinya sembap semakin sembab.

"Aku sangat merindukan Umma, tolong jangan tinggalkan aku." Sambung Alkea lagi. Ia semakin mengeratkan pelukannya. Maklum saja, sudah empat bulan lamanya Alkea berpisah dari Umma Yuna.

"Apa putri Baba hanya merindukan Ummanya saja? Hem, Baba kecewa." Celetuk Baba Zain yang berdiri di samping Abbi Shawn. Pria paruh baya itu terlihat kecewa, tentu saja itu hanya pura-pura.

"Bagaimana Baba bisa berpikir seperti itu?Aku selalu merindukan Umma dan Baba dalam setiap tarikan dan hembusan nafasku!" Cicit Alkea, ia melepaskan pelukannya dari Umma Yuna kemudian memeluk Baba Zain dengan penuh cinta. Akhirnya kerinduan yang ia pendam selama sekian bulan terbayar lunas hanya dalam hitungan detik saja.

Ya Rabb, kasihan sekali putriku! Apa yang akan terjadi jika ia tahu berita yang ku bawa akan mengguncang hatinya? Ini terlalu berat. Umma Yuna mengelus puncak kepala Alkea yang saat ini sedang memeluk Baba Zain.

"Kenapa Umma dan baba tidak cerita kalau kalian akan datang? Bukankah aku selalu di sini? Aku bisa menjemput Umma dan Baba dan meninggalkan segalanya." Alkea mulai mengoceh, sejauh yang orang lain ketahui, Umma Yuna dan Baba Zain selalu menjadi prioritas utama Alkea.

"Kau dari mana saja, nak? Umma berkali-kali mencoba menghubungimu." Umma Yuna mengelus punggung putri berharganya. Tak terdengar lagi isak tangis kerinduan Alkea.

"Ke, minta maaf, Umma! Tadi di kampus..." Alkea melepaskan pelukannya tadi tubuh Baba Zain, menarik nafas dalam kemudian perlahan menghembuskannya dari bibir. Berbohong, itulah yang Alkea pikirkan agar Umma Yuna dan Baba Zain tidak mengetahui kalau dirinya sedang patah hati.

"Umma kan tahu putri Umma ini adalah mahasiswi terbaik di antara ribuan orang yang ada, mau tidak mau putri Umma ini harus tenggelam dalam lautan ilmu." Cicit Alkea tanpa beban.

Sebaik apa pun Alkea mencoba menyembunyikan dukanya, tetap saya Umma Yuna masih bisa membaca duka putrinya melalui pancaran matanya.

Ya Rabb, kasihanilah putriku. Jangan buat dia menangis sekeras apa pun hidup yang akan ia jalani. Aku harap pelukan ini akan mampu mengurangi kepedihannya karena cinta.

Hasan... nak, apa yang kau lakukan pada putriku? Kenapa dia terlihat serapuh ini? Umma Yuna bergumam di dalam hatinya sembari kembali memeluk putri berharganya, Fatimah Az-zahra Alkea Nisa De Lucca.

...***...

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

kasihan Alkea,,, yg terlalu bucin sama Hasan,,,,

2023-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Alkea Nisa De Lucca
2 Setia! (Alkea)
3 Bukan Hasan Yang Ku Kenal (Alkea)
4 Ingin Move on? (Alkea)
5 Amarah Hasan!
6 Pesan Pengusik Jiwa (Alkea)
7 Perdebatan (Hasan&Alkea)
8 Pelukan Umma Yuna
9 Ingin Melepasmu (Alkea)
10 Memikirkan Alkea (Hasan)
11 Mengabaikan Rasa (Hasan)
12 Ciuman Perdana
13 Kemarahan Alkea
14 Di Hotel
15 Terluka!
16 Kabar Buruk!
17 Rumah Sakit
18 Rumah Sakit (Part2)
19 Mengungkapkan Perasaan (Hasan)
20 Mendapat Izin?
21 Pernikahan Kilat
22 Sah!
23 Rencana Balas Dendam (Dira)
24 Cuek (Alkea)
25 Pulang
26 Kediaman Dinata.
27 Kediaman Dinata (Part2)
28 Ingin Mengakhiri Pernikahan (Alkea)
29 Tamu Tak Di Undang
30 Ungkapan perasaan (Alkea)
31 Kesedihan Alkea
32 Tegang (Alkea)
33 Terbuai (Alkea)
34 Ungkapan perasaan (Hasan)
35 Kediaman Abimanyu
36 Pernikahan Rahasia!
37 Patah Hati (Dimas)
38 Di Kantor Hasan (Dira)
39 Bertemu Dira (Hasan)
40 Cinta Buta
41 Terkejut (Alkea)
42 Tak ingin Pulang (Hasan)
43 Kedekatan (Hasan&Alkea)
44 Berusaha Jujur (Hasan)
45 Berusaha Jujur (Part2)
46 Melepas Umma Yuna Dan Baba Zain (Alkea)
47 Berdebat
48 Berdebat (Part2)
49 Gara-gara Maryam
50 Titipan Umma Yuna
51 Cinta Yang Tak Berubah
52 Mahar Dri Hasan
53 Cincin Berlian
54 Menanti Malam Tiba!
55 Kejutan Besar?
56 Tak Sadarkan Diri (Alkea)
57 Terlalu Sakit!
58 Berusaha Untuk Melepaskan!
59 Ingin Bekerja (Alkea)
60 Di Dapur!
61 Melamar pekerjaan! (Alkea)
62 Antusias (Denan)
63 Tak Ingin Bertemu Mantan (Hasan)
64 Menanti Hasan (Alkea)
65 Salah Paham!
66 Terlambat
67 Calon Musuh
68 Kemarahan Denan
69 Curhatan Hasan
70 Siapa Pria Itu? (Hasan)
71 Menculik Alkea! (Hasan)
72 Sempurna!
73 Surga Cinta!
74 Bertemu Musuh!
75 Bertemu Musuh! (Part2)
76 Dalam Bahaya (Alkea)
77 Ngamuk (Hasan)
78 Di Abaikan!
79 Di Abaikan (Part2)
80 Kehangatan Ini!
81 Bersamamu!
82 Nasihat Untuk Maryam!
83 Patah Hati! (Denan)
84 Pertanda Apa Ini?
85 Klab Malam!
86 Tak Sadarkan Diri!
87 Khawatir! (Hasan)
88 Berita Pagi!
89 Kecewa! (Alkea)
90 Kedatangan Dua Cicak!
91 Semua Untuk Alkea!
92 Rencana Pembalasan! (Hasan)
93 Iblis Berbentuk Manusia!
94 Ingin Meminta Maaf (Hasan)
95 Lega! (Hasan)
96 Rindu!
97 Private Number!
98 Siaran Langsung!
99 Anak Nakal (Hasan)
100 Aku Rindu!
101 Mengunjungi Dira! (Alkea)
102 Kecelakaan?
103 Terlibat Masalah! (Alkea)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Alkea Nisa De Lucca
2
Setia! (Alkea)
3
Bukan Hasan Yang Ku Kenal (Alkea)
4
Ingin Move on? (Alkea)
5
Amarah Hasan!
6
Pesan Pengusik Jiwa (Alkea)
7
Perdebatan (Hasan&Alkea)
8
Pelukan Umma Yuna
9
Ingin Melepasmu (Alkea)
10
Memikirkan Alkea (Hasan)
11
Mengabaikan Rasa (Hasan)
12
Ciuman Perdana
13
Kemarahan Alkea
14
Di Hotel
15
Terluka!
16
Kabar Buruk!
17
Rumah Sakit
18
Rumah Sakit (Part2)
19
Mengungkapkan Perasaan (Hasan)
20
Mendapat Izin?
21
Pernikahan Kilat
22
Sah!
23
Rencana Balas Dendam (Dira)
24
Cuek (Alkea)
25
Pulang
26
Kediaman Dinata.
27
Kediaman Dinata (Part2)
28
Ingin Mengakhiri Pernikahan (Alkea)
29
Tamu Tak Di Undang
30
Ungkapan perasaan (Alkea)
31
Kesedihan Alkea
32
Tegang (Alkea)
33
Terbuai (Alkea)
34
Ungkapan perasaan (Hasan)
35
Kediaman Abimanyu
36
Pernikahan Rahasia!
37
Patah Hati (Dimas)
38
Di Kantor Hasan (Dira)
39
Bertemu Dira (Hasan)
40
Cinta Buta
41
Terkejut (Alkea)
42
Tak ingin Pulang (Hasan)
43
Kedekatan (Hasan&Alkea)
44
Berusaha Jujur (Hasan)
45
Berusaha Jujur (Part2)
46
Melepas Umma Yuna Dan Baba Zain (Alkea)
47
Berdebat
48
Berdebat (Part2)
49
Gara-gara Maryam
50
Titipan Umma Yuna
51
Cinta Yang Tak Berubah
52
Mahar Dri Hasan
53
Cincin Berlian
54
Menanti Malam Tiba!
55
Kejutan Besar?
56
Tak Sadarkan Diri (Alkea)
57
Terlalu Sakit!
58
Berusaha Untuk Melepaskan!
59
Ingin Bekerja (Alkea)
60
Di Dapur!
61
Melamar pekerjaan! (Alkea)
62
Antusias (Denan)
63
Tak Ingin Bertemu Mantan (Hasan)
64
Menanti Hasan (Alkea)
65
Salah Paham!
66
Terlambat
67
Calon Musuh
68
Kemarahan Denan
69
Curhatan Hasan
70
Siapa Pria Itu? (Hasan)
71
Menculik Alkea! (Hasan)
72
Sempurna!
73
Surga Cinta!
74
Bertemu Musuh!
75
Bertemu Musuh! (Part2)
76
Dalam Bahaya (Alkea)
77
Ngamuk (Hasan)
78
Di Abaikan!
79
Di Abaikan (Part2)
80
Kehangatan Ini!
81
Bersamamu!
82
Nasihat Untuk Maryam!
83
Patah Hati! (Denan)
84
Pertanda Apa Ini?
85
Klab Malam!
86
Tak Sadarkan Diri!
87
Khawatir! (Hasan)
88
Berita Pagi!
89
Kecewa! (Alkea)
90
Kedatangan Dua Cicak!
91
Semua Untuk Alkea!
92
Rencana Pembalasan! (Hasan)
93
Iblis Berbentuk Manusia!
94
Ingin Meminta Maaf (Hasan)
95
Lega! (Hasan)
96
Rindu!
97
Private Number!
98
Siaran Langsung!
99
Anak Nakal (Hasan)
100
Aku Rindu!
101
Mengunjungi Dira! (Alkea)
102
Kecelakaan?
103
Terlibat Masalah! (Alkea)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!