Ingin Melepasmu (Alkea)

Setelah menumpahkan kerinduannya pada Umma Yuna dan Baba Zain, Alkea langsung menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Bersiap membersihkan diri kemudian melaksanakan Shalat isya.

Alkea baru saja melipat mukenanya saat Umma Yuna masuk kedalam kamarnya. Wanita paruh baya itu terlihat memamerkan senyuman, padahal hatinya merasakan kesedihan. Dalam hati, Umma Yuna mulai bertanya, bagaimana caranya mengabarkan beritanya saat ia sendiri tahu apa yang ia bawa bersamanya akan mengguncang hidup putri berharganya. Menangis, hanya itu yang terlintas di benak Umma Yuna. Sayangnya, ia tidak bisa melakukan itu demi menguatkan putrinya.

Patah hati? Siapa pun bisa merasakannya, bahkan Umma Yuna pernah merasakan patah hati saat Baba Zain tidak mengakui janin yang ia kandung adalah buah hati mereka. Dunia Umma Yuna terasa runtuh saat itu juga. Namun lihatlah sekarang, kebahagiaan kembali menyapanya seolah duka itu tidak pernah ada.

"Umma, terima kasih sudah datang. Sungguh, putrimu ini sangat bahagia seolah aku tidak pernah merasakan luka." Tanpa Alkea rencanakan air matanya kembali menetes, mendarat tepat di atas pangkuan Umma Yuna.

"Aku tahu, Umma datang karena khawatir aku akan menangis di suatu tempat hanya karena patah hati. Namun percayalah pada putrimu ini, aku tidak serapuh itu sampai harus menangis di setiap tarikan dan hembusan nafasku.

Dan satu lagi, jika kak Hasan tidak mencintaiku, itu bukan salahku. Dia saja yang bodoh karena tidak bisa melihat permata di depannya." Seloroh Alkea hanya untuk menghibur hatinya.

Umma Yuna tersenyum mendengar pengakuan putrinya, menandakan kalau putrinya itu masih bisa mengontrol emosinya.

"Sayang, Ummi Raina meminta Umma dan Baba datang karena Hasan memutuskan akan menikahi kekasihnya. Umma tahu ini berat untukmu, Umma hanya bisa berdoa semoga bahagia selalu menyertaimu." Umma Yuna menatap potret Alkea yang terletak di atas nakas, berharap putri kesayangannya selalu tersenyum seindah senyuman yang tergambar di potret itu.

"Umma tahu putri Umma terluka. Meski seperti itu, Umma yakin kau akan bangkit dan tidak akan membiarkan dirimu tenggelam dalam kesedihan terlalu lama." Umma Yuna berucap sembari meremas jemarinya, rasanya ia ingin menghajar Hasan yang telah berani membuat putri semata wayangnya patah hati.

"Nak, percayalah. Takdir akan menjadi milikmu bahkan jika itu ada di bawah gunung, apa yang bukan takdirmu tidak akan dapat di capai bahkan di antara dua bibir. Kau tahu kenapa?" Umma Yuna bertanya sembari mengelus rambut hitam panjang nan halus milik Alkea.

Alkea menggelengkan kepala menandakan tidak tahu jawabannya.

"Itu karena, ratusan tahun sebelum manusia tercipta, Allah telah menuliskan takdirnya. Tinta telah mengering dan takdir telah di tuliskan. Jika Hasan adalah milikmu, maka Umma yakin dia akan kembali padamu, tak perduli ribuan wanita datang menggodanya, namun tatapan matanya hanya akan tertuju padamu saja." Ucap Umma Yuna membesarkan hati Alkea.

"Aku tahu itu, sekarang aku tidak merasakan sedih lagi. Aku akan melepas kak Hasan dengan senyuman. Sekarang katakan, kapan dia akan menikah?" Alkea bertanya namun hatinya merasakan pukulan berat. Sanggupkah ia berdiri melihat pria yang ia cintai mengikat janji dengan wanita lain? Akan sulit pada awalnya, namun percayalah waktu akan menyembuhkan segalanya.

Cinta? Mungkin saja cinta Alkea pada Hasan akan layu, dan ia akan berpindah kelain hati, siapa yang bisa menebak masa depan? Untuk sekarang Alkea hanya bisa memamerkan senyuman palsunya, senyuman pura-pura bahagia agar ia terlihat tegar saat melepas Hasan.

"Kapan kak Hasan menikah? Aku berharap itu terjadi sebelum wisuda. Karena setelah wisuda, aku akan ikut bersama Umma dan Baba, aku akan kembali ke Thailand, aku akan memulai segalanya dari awal.

Tak ada air mata, tak ada kesedihan, dan tak ada peristiwa buruk. Karena semua luka akan di gantikan dengan bahagia." Ujar Alkea sembari bangun dari pangkuan Umma Yuna. Wajah cantiknya mengukir senyuman namun tatapannya masih menorehkan kesedihan.

"Hasan akan menikahi kekasihnya lusa, dia tidak menginginkah pertunangan. Undangan pun telah di sebar pagi tadi." Umma Yuna kembali mengabarkan beritanya.

Baby Hasan, begitu besar keinginanmu mengusirku dari hidup dan hatimu. Ahh, aku salah, aku tidak pernah ada di dalam hatimu. Kau hanya mengusirku dari hidupmu.

Baiklah, aku terima segalanya. Mungkin benar yang di katakan Umma, kau bukan takdirku dan tidak akan pernah bisa menjadi takdirku. Tangisan dan senyuman sudah aku rasakan. Cinta dan kerinduan pun telah menemani setengah dari hidupku. Aku janji, aku tidak akan mengharapkanmu walau hanya untuk hadir di dalam mimpiku.

Aku siap melepasmu, dan aku juga siap untuk menghapus jejakmu dalam setiap syair-syair cinta yang pernah ku gaungkan dulu. Batin Alkea sambil memeluk tubuh ramping Umma Yuna.

Alkea terlalu banyak menangis di dalam do'anya, dan sekarang ia tidak mau lagi meneteskan air mata hanya untuk alasan patah hati. Patah hati yang siapa pun bisa kerasakannya.

"Lepaskan semua beban yang memberatkan pundakmu. Umma akan keluar dan menemui Babamu." Umma Yuna mendaratkan kecupan di puncak kepala putri berharganya, setelah itu ia benar-benar pergi, meninggalkan Alkea dengan segala penerimaannya.

Tanpa berpikir panjang Alkea meraih sebuah kertas dan pulpen yang ia letakkan di atas nakas, ia mulai menuangkan segala keluh kesahnya tentang cinta dan rindu tak terbalas. Sebuah kata yang akan mewakili dirinya dalam perang batin tak berujung.

Ya Rabb, aku akan melepas kak Hasan. Ini berat, namun aku percaya aku bisa bahagia tanpa dirinya. Alkea kembali menuangkan setiap resahnya dalam bait kata yang tak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata di depan Hasan Dinata, pria rupawan yang berhasil mencuri ketenangan jiwanya sejak remaja.

...***...

Terpopuler

Comments

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

bagus ceritanya tapi masih blm ada yg nengok

2024-01-03

1

Rita Riau

Rita Riau

sabar Alkea,,,, Hasan pasti nyesel udah sia siain perasaan kamu,,,
dan Dira feeling ku bukan cewek yg baik🙏🤭🤔🥰

2023-12-22

0

lihat semua
Episodes
1 Alkea Nisa De Lucca
2 Setia! (Alkea)
3 Bukan Hasan Yang Ku Kenal (Alkea)
4 Ingin Move on? (Alkea)
5 Amarah Hasan!
6 Pesan Pengusik Jiwa (Alkea)
7 Perdebatan (Hasan&Alkea)
8 Pelukan Umma Yuna
9 Ingin Melepasmu (Alkea)
10 Memikirkan Alkea (Hasan)
11 Mengabaikan Rasa (Hasan)
12 Ciuman Perdana
13 Kemarahan Alkea
14 Di Hotel
15 Terluka!
16 Kabar Buruk!
17 Rumah Sakit
18 Rumah Sakit (Part2)
19 Mengungkapkan Perasaan (Hasan)
20 Mendapat Izin?
21 Pernikahan Kilat
22 Sah!
23 Rencana Balas Dendam (Dira)
24 Cuek (Alkea)
25 Pulang
26 Kediaman Dinata.
27 Kediaman Dinata (Part2)
28 Ingin Mengakhiri Pernikahan (Alkea)
29 Tamu Tak Di Undang
30 Ungkapan perasaan (Alkea)
31 Kesedihan Alkea
32 Tegang (Alkea)
33 Terbuai (Alkea)
34 Ungkapan perasaan (Hasan)
35 Kediaman Abimanyu
36 Pernikahan Rahasia!
37 Patah Hati (Dimas)
38 Di Kantor Hasan (Dira)
39 Bertemu Dira (Hasan)
40 Cinta Buta
41 Terkejut (Alkea)
42 Tak ingin Pulang (Hasan)
43 Kedekatan (Hasan&Alkea)
44 Berusaha Jujur (Hasan)
45 Berusaha Jujur (Part2)
46 Melepas Umma Yuna Dan Baba Zain (Alkea)
47 Berdebat
48 Berdebat (Part2)
49 Gara-gara Maryam
50 Titipan Umma Yuna
51 Cinta Yang Tak Berubah
52 Mahar Dri Hasan
53 Cincin Berlian
54 Menanti Malam Tiba!
55 Kejutan Besar?
56 Tak Sadarkan Diri (Alkea)
57 Terlalu Sakit!
58 Berusaha Untuk Melepaskan!
59 Ingin Bekerja (Alkea)
60 Di Dapur!
61 Melamar pekerjaan! (Alkea)
62 Antusias (Denan)
63 Tak Ingin Bertemu Mantan (Hasan)
64 Menanti Hasan (Alkea)
65 Salah Paham!
66 Terlambat
67 Calon Musuh
68 Kemarahan Denan
69 Curhatan Hasan
70 Siapa Pria Itu? (Hasan)
71 Menculik Alkea! (Hasan)
72 Sempurna!
73 Surga Cinta!
74 Bertemu Musuh!
75 Bertemu Musuh! (Part2)
76 Dalam Bahaya (Alkea)
77 Ngamuk (Hasan)
78 Di Abaikan!
79 Di Abaikan (Part2)
80 Kehangatan Ini!
81 Bersamamu!
82 Nasihat Untuk Maryam!
83 Patah Hati! (Denan)
84 Pertanda Apa Ini?
85 Klab Malam!
86 Tak Sadarkan Diri!
87 Khawatir! (Hasan)
88 Berita Pagi!
89 Kecewa! (Alkea)
90 Kedatangan Dua Cicak!
91 Semua Untuk Alkea!
92 Rencana Pembalasan! (Hasan)
93 Iblis Berbentuk Manusia!
94 Ingin Meminta Maaf (Hasan)
95 Lega! (Hasan)
96 Rindu!
97 Private Number!
98 Siaran Langsung!
99 Anak Nakal (Hasan)
100 Aku Rindu!
101 Mengunjungi Dira! (Alkea)
102 Kecelakaan?
103 Terlibat Masalah! (Alkea)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Alkea Nisa De Lucca
2
Setia! (Alkea)
3
Bukan Hasan Yang Ku Kenal (Alkea)
4
Ingin Move on? (Alkea)
5
Amarah Hasan!
6
Pesan Pengusik Jiwa (Alkea)
7
Perdebatan (Hasan&Alkea)
8
Pelukan Umma Yuna
9
Ingin Melepasmu (Alkea)
10
Memikirkan Alkea (Hasan)
11
Mengabaikan Rasa (Hasan)
12
Ciuman Perdana
13
Kemarahan Alkea
14
Di Hotel
15
Terluka!
16
Kabar Buruk!
17
Rumah Sakit
18
Rumah Sakit (Part2)
19
Mengungkapkan Perasaan (Hasan)
20
Mendapat Izin?
21
Pernikahan Kilat
22
Sah!
23
Rencana Balas Dendam (Dira)
24
Cuek (Alkea)
25
Pulang
26
Kediaman Dinata.
27
Kediaman Dinata (Part2)
28
Ingin Mengakhiri Pernikahan (Alkea)
29
Tamu Tak Di Undang
30
Ungkapan perasaan (Alkea)
31
Kesedihan Alkea
32
Tegang (Alkea)
33
Terbuai (Alkea)
34
Ungkapan perasaan (Hasan)
35
Kediaman Abimanyu
36
Pernikahan Rahasia!
37
Patah Hati (Dimas)
38
Di Kantor Hasan (Dira)
39
Bertemu Dira (Hasan)
40
Cinta Buta
41
Terkejut (Alkea)
42
Tak ingin Pulang (Hasan)
43
Kedekatan (Hasan&Alkea)
44
Berusaha Jujur (Hasan)
45
Berusaha Jujur (Part2)
46
Melepas Umma Yuna Dan Baba Zain (Alkea)
47
Berdebat
48
Berdebat (Part2)
49
Gara-gara Maryam
50
Titipan Umma Yuna
51
Cinta Yang Tak Berubah
52
Mahar Dri Hasan
53
Cincin Berlian
54
Menanti Malam Tiba!
55
Kejutan Besar?
56
Tak Sadarkan Diri (Alkea)
57
Terlalu Sakit!
58
Berusaha Untuk Melepaskan!
59
Ingin Bekerja (Alkea)
60
Di Dapur!
61
Melamar pekerjaan! (Alkea)
62
Antusias (Denan)
63
Tak Ingin Bertemu Mantan (Hasan)
64
Menanti Hasan (Alkea)
65
Salah Paham!
66
Terlambat
67
Calon Musuh
68
Kemarahan Denan
69
Curhatan Hasan
70
Siapa Pria Itu? (Hasan)
71
Menculik Alkea! (Hasan)
72
Sempurna!
73
Surga Cinta!
74
Bertemu Musuh!
75
Bertemu Musuh! (Part2)
76
Dalam Bahaya (Alkea)
77
Ngamuk (Hasan)
78
Di Abaikan!
79
Di Abaikan (Part2)
80
Kehangatan Ini!
81
Bersamamu!
82
Nasihat Untuk Maryam!
83
Patah Hati! (Denan)
84
Pertanda Apa Ini?
85
Klab Malam!
86
Tak Sadarkan Diri!
87
Khawatir! (Hasan)
88
Berita Pagi!
89
Kecewa! (Alkea)
90
Kedatangan Dua Cicak!
91
Semua Untuk Alkea!
92
Rencana Pembalasan! (Hasan)
93
Iblis Berbentuk Manusia!
94
Ingin Meminta Maaf (Hasan)
95
Lega! (Hasan)
96
Rindu!
97
Private Number!
98
Siaran Langsung!
99
Anak Nakal (Hasan)
100
Aku Rindu!
101
Mengunjungi Dira! (Alkea)
102
Kecelakaan?
103
Terlibat Masalah! (Alkea)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!