SULTAN UDIN

SULTAN UDIN

DI PANTI ASUHAN

Cahaya menatap sayu bayi dalam gendongannya, Pangeran As'ad sang suami merangkul nya disertai usapan lembut di bahu.

" Bagaimana Bu??" Tanya Aini pemilik yayasan Al-Hikmah bertanya kepastian dua pasangan muda yang terlihat sepadan.

" Yah" Hanya itu saja yang keluar dari bibir Cahaya. Ia menahan gelombang kesedihan yang luar biasa. Bagaimana tidak? Ia harus berpisah dari anaknya.

Semua itu ia lakukan demi keselamatan sang anak. Cahaya tidak boleh memiliki anak. Jika dia memiliki anak, maka anak itu akan meninggal dalam kurun waktu empat puluh hari.

Dan ini adalah anaknya yang ke tujuh, Cahaya tidak mau anaknya ini akan bernasib sama dengan ke enam anaknya yang lain.

Hanya ada satu cara, Cahaya harus membuang anaknya ke tempat jauh. Dan inilah yang Cahaya lakukan saat ini.

Semua itu bukan karena sebarang alasan, Cahaya adalah penjaga pusaka legendaris topeng iblis pencabut nyawa. Adalah satu pantangan bagi penjaga nya yaitu tidak boleh memiliki keturunan.

Jika sampai memiliki anak, maka anak itu akan meninggal.

Cahaya baru bisa berkumpul kembali dengan anaknya jika anak itu sudah baligh.

Pangeran As'ad mencium pipi putranya, bersamaan dengan itu. Cahaya menyelipkan dua jimat warisan sang kakek di belakang cuping telinga anaknya. Yaitu Jimat pengasihan pengantin dan batu kecubung.

" Ku beri nama kau Muhammad Jamaluddin" ucap Cahaya dengan suara bergetar, bayi itu mengeliat seolah menyambut nama yang diberikan Ibunya.

Pangeran As'ad tersenyum hambar, ia mengambil alih putranya lalu ia serahkan kepada sang ketua panti asuhan.

" Jangan kau berikan anak ini kepada siapapun, karena kami akan kembali setelah dia aqil baligh" Pangeran As'ad memberikan pesan, Aini mengangguk setuju.

Bayi Muhammad Jamaluddin tersenyum saat ia dipangku oleh Aini. Wanita itu langsung jatuh cinta dengan bayi mungil nan tampan rupawan.

Pangeran As'ad memeluk istrinya dan mengajaknya pergi, Namun Cahaya enggan. Ia masih ingin menggendong putranya itu.

"Sayang,,,, Ayo..." bisik Pangeran As'ad , akhirnya Cahaya pun melepaskan anaknya disertai deraian air mata.

Setelah kedua pasangan itu pergi, Aini membawa bayi Jamal masuk ke dalam. Untuk bayi yang masih bayi seperti ini, Aini memang mengasuh nya sendiri.

Selain telaten, Aini memang penyuka bayi. Karena dirinya bukanlah wanita yang beruntung seperti wanita lainnya. Ia mandul, dan diceraikan oleh suaminya.

" Bayi baru datang Mbak?" sapa Saleha teman seperjuangan Aini. Yang ditanya menjawab dengan anggukan kepala sembari tersenyum.

" Waahhh tampan sekali ya Mbak, kaya bule"puji Saleha.

" Orang tuanya aja tadi ganteng dan cantik, pantas anaknya ganteng"

" Ada ya orang tua yang nitipin anaknya ke panti asuhan saat dia baru lahir . Kenapa mereka mau buat anak , Kalau akhirnya nggak mau ngurusin" Komentar Nurul yang baru saja selesai mencuci.

" Mereka pasti punya alasan sendiri ,, Tadi aku lihat mereka sangat tidak rela melepaskan anaknya" jelas Aini.

Nurul mencebikkan bibirnya sambil mengangkat kedua bahunya.

" Gimana Nurul -?-semuanya udah dicuci ?? Udah dijemur?? Setrika-an gimana??" Aini mengalihkan pembicaraan.

" Beres!!" Nurul mengangkat ibu jarinya.

" Ya udah, kamu istirahat aja dulu... Biar Saleha yang masak "

Nurul mengangguk setuju.

Setahun berlalu ---

Kini Jamal bayi sudah mulai belajar berjalan, pertumbuhan anak itu sangatlah pesat.

Pada suatu hari, di Panti asuhan yayasan Al-Hikmah. Kedatangan seorang bayi perempuan, katanya Ibunya sudah meninggal saat melahirkan.

Karena masih bayi, ia diletakkan satu kamar dengan bayi Jamal.

Bayi Jamal memperhatikan saat bayi itu diletakkan dalam box bayi. Ia melihat dengan jelas bahwa ada sosok wanita yang mengikuti.

Bayi Jamal menatap wanita itu, wajahnya tergurat kesedihan yang mendalam.

Aini meninggalkan bayi yang baru datang setelah tertidur pulas. Ia kembali melanjutkan aktivitas lainnya.

Salehah dan Nurul pun sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Jam berdentang satu kali, pertanda malam sudah melewati pertengahan.

Salehah datang seperti biasa, mengecek semua bayi yang sekamar dengan Bayi Jamal.

" Hey Jamal, kau selalu tidak tidur ya..." Sapa Salehah sambil mencubit lembut pipi gebu Si Jamal.

Tidak lupa Salehah memeriksa popok Jamal. Kemudian ia meletakkan kembali Jamal di tempat tidur nya.

Bayi Jamal memang jarang tidur, kebiasaan Ilyas menurun padanya. Tapi ia tidak rewel, justru ia akan menenangkan bayi-bayi yang lain.

Malam itu Suasananya sedikit lain, udaranya dingin mencekam. Salehah menutup fentilasi jendela dan mengurangi suhu AC agar tidak terlalu dingin bagi para bayi.

Di kamar itu ada tujuh bayi, dan Bayi Jamal yang paling besar diantara yang lain. Tiga diantaranya ada dalam box bayi, sedangkan Bayi Jamal dan tiga bayi lainnya lagi tidur di kasur yang di hampar di atas lantai.

Bayi Jamal memperhatikan ke sekeliling sesaat setelah Salehah keluar dari kamar nya. Ia merangkak ke arah pintu.

BRAK!!

Daun pintu terhempas kuat, Bayi Jamal mempercepat rangkak-annya. Ia mendorong daun pintu hingga tertutup kembali.

Sosok wanita berambut panjang berwajah pucat dengan memakai kebaya putih.

Yang berdiri di luar kamar tercengang,ia baru saja akan siap masuk. Tapi mendadak pintu tertutup rapat dari dalam.

Ia mengulang kembali mengeluarkan keahliannya mendorong pintu hanya dengan membeliakan matanya.

Tapi kali ini pintu sama sekali tidak bergerak. Hal itu disebabkan oleh Bayi Jamal menyenderkan sebelah kakinya ke daun pintu. Ia dengan santainya tengkurap sambil tertawa terpingkal-pingkal.

Si Kuntilanak sekali lagi mengeluarkan kekuatan nya, namun hasilnya nihil. Ia tidak pantang menyerah, sampai kedua tangannya membantu melebarkan matanya agar semakin bertambah kekuatan nya. Tetap saja tidak berhasil.

" Eh... Kenapa tidak bisa dibuka? Tadi bisa kok, sampai berair mataku karena melotot, nggak bisa-bisa. Hemmm aku intip aja kali ya"

Kuntilanak itu menyibakkan tangan nya, tirai jendela terbuka dengan sendirinya.

Bayi Jamal mengalihkan pandangannya ke tirai yang bergerak sendiri. Teman-temannya sesama bayi pada menangis karena merasakan aura negatif mendekati.

Bayi Jamal menaiki salah satu box bayi dengan cekatan. Ia menunggu di Kuntilanak mendekat ke jendela.

BAAAA (bayi Jamal muncul dengan tiba-tiba di balik kaca jendela)

WAAAAKKKKK

Si Kuntilanak menjerit kuat hingga tubuhnya terseret jauh ke belakang.

" Xixixixixixixi" Bayi Jamal cekikikan sambil memegang perut nya.

Sementara si Kuntilanak memegang dadanya yang berdenyut kencang karena kaget.

" Makhluk apa-an barusan ?? Kok dia bisa menakuti ku?? Ah aku takut loh, tapi kok aku takut?? Padahal banyak orang takut padaku"

" Aduh aku perlu mempermak wajahku biar lebih menakutkan lagi... Aku pergi dulu dah, nanti aku balik lagi dengan tampang lebih menyeramkan"

Si Kuntilanak melayang jauh meninggalkan area yayasan Al-Hikmah.

Bayi Jamal memperhatikan dari balik jendela kepergian si Kuntilanak.

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

hadir thor .. sedih juga ya Caca harus berpisah dngn bayi nya yg ke tujuh ini sampai akil baling nanti baru boleh berkumpul lagi

2024-10-14

1

Inyoman Raka

Inyoman Raka

kayak bayi krisna nih ceritanya

2024-09-03

0

Dhewi Nurlela

Dhewi Nurlela

ketawa sendiri bacanya🤣🤣

2024-09-02

0

lihat semua
Episodes
1 DI PANTI ASUHAN
2 TENDANGAN BEBAS
3 BAYI JAMAL HILANG??
4 SALAH LAWAN
5 Wi Nana
6 PEMBAWA ASAP SIHIR
7 SIAPA DIA?
8 ANAK BERTUAH
9 ASAL USUL UDIN
10 BERUBAH DRASTIS
11 KEMANA DIMAS?
12 BUBUR AYAM
13 SAJEN ORANG MATI
14 SIAPA PEREMPUAN ITU
15 MEMILIH UNTUK MATI
16 NYAI RORO DEMIT
17 KEPUTUSAN WATI
18 KEKASIH SYELA
19 FITNAH DAJJAL
20 ANAK KIAI
21 HANYA SEBATAS ADIK
22 WATI PULANG
23 MEMBUAT HURU HARA
24 IMPOTEN
25 PUTUS
26 ADA APA DENGAN IKSAN
27 PEMBANGKITAN IBLIS
28 UDIN DI TANGKAP
29 SUDAH EMPAT BELAS TAHUN
30 KENYATAAN
31 SYARAT MUTLAK
32 GARA GARA KIRU KIRU
33 NAPI BARU
34 KISAH UDIN DAN TOPENG
35 RAHASIA DIBALIK PERWIRA
36 KABUR
37 AMBISI SONYA
38 KISAH LATULUNA DAN SONYA
39 CINTA AGUNG UNTUK LATULUNA
40 AKAL LICIK
41 FAKTA MULAI TERUNGKAP
42 DUA JANTUNG
43 KEMUSNAHAN SONYA
44 HARI PERTAMA SEKOLAH
45 TOILET BERSTIKER
46 ENERGI JAHAT
47 SIHIR BELATUNG
48 ANAK YANG DITUMBALKAN
49 WANITA BERWAJAH HITAM
50 SYIFA??
51 ABU TULANG MANUSIA
52 PERHATIAN KECIL
53 BERTEMU NYAI BLORONG
54 CERMIN TELAGA
55 TELUH BUANGAN
56 KEMANA ANDI??
57 TAEKWONDO
58 SIAPA DIA?
59 RANI
60 PEMANGGILAN ARWAH
61 AKHIR DARI KEHIDUPAN ANDI
62 SYIFA PERGI
63 BANTUAN PRILLY
64 PILIHAN YANG SULIT
65 WANITA BERDARAH DEWA
66 PERPISAHAN
67 PERJALANAN UDIN
68 MENGAJARI UCOK
69 KISAH CINTA SOFI DAN RIFIN
70 KEPEDIHAN HATI SEORANG IBU
71 KEHILANGAN KATA-KATA
72 TELUH UDARA
73 PERINGATAN DARI KUJANG
74 SEMUA KARENA DENDAM
75 PERANG MATA
76 GONCANGAN
77 AKHIRNYA...
78 KEINGINAN SAKHI
79 KEJUTAN DARI YOGA
80 KERINDUAN CAHAYA
81 BOLA INTI KEHIDUPAN TELAH KEMBALI
82 PERTEMUAN
83 GARA-GARA CIUMAN
84 SULTAN UDIN
85 WALI KELAS KILLER
86 NASI KANGKANG
87 SERANGAN UDIN
88 MENYATUKAN DIRI
89 EPISODE TERAKHIR
Episodes

Updated 89 Episodes

1
DI PANTI ASUHAN
2
TENDANGAN BEBAS
3
BAYI JAMAL HILANG??
4
SALAH LAWAN
5
Wi Nana
6
PEMBAWA ASAP SIHIR
7
SIAPA DIA?
8
ANAK BERTUAH
9
ASAL USUL UDIN
10
BERUBAH DRASTIS
11
KEMANA DIMAS?
12
BUBUR AYAM
13
SAJEN ORANG MATI
14
SIAPA PEREMPUAN ITU
15
MEMILIH UNTUK MATI
16
NYAI RORO DEMIT
17
KEPUTUSAN WATI
18
KEKASIH SYELA
19
FITNAH DAJJAL
20
ANAK KIAI
21
HANYA SEBATAS ADIK
22
WATI PULANG
23
MEMBUAT HURU HARA
24
IMPOTEN
25
PUTUS
26
ADA APA DENGAN IKSAN
27
PEMBANGKITAN IBLIS
28
UDIN DI TANGKAP
29
SUDAH EMPAT BELAS TAHUN
30
KENYATAAN
31
SYARAT MUTLAK
32
GARA GARA KIRU KIRU
33
NAPI BARU
34
KISAH UDIN DAN TOPENG
35
RAHASIA DIBALIK PERWIRA
36
KABUR
37
AMBISI SONYA
38
KISAH LATULUNA DAN SONYA
39
CINTA AGUNG UNTUK LATULUNA
40
AKAL LICIK
41
FAKTA MULAI TERUNGKAP
42
DUA JANTUNG
43
KEMUSNAHAN SONYA
44
HARI PERTAMA SEKOLAH
45
TOILET BERSTIKER
46
ENERGI JAHAT
47
SIHIR BELATUNG
48
ANAK YANG DITUMBALKAN
49
WANITA BERWAJAH HITAM
50
SYIFA??
51
ABU TULANG MANUSIA
52
PERHATIAN KECIL
53
BERTEMU NYAI BLORONG
54
CERMIN TELAGA
55
TELUH BUANGAN
56
KEMANA ANDI??
57
TAEKWONDO
58
SIAPA DIA?
59
RANI
60
PEMANGGILAN ARWAH
61
AKHIR DARI KEHIDUPAN ANDI
62
SYIFA PERGI
63
BANTUAN PRILLY
64
PILIHAN YANG SULIT
65
WANITA BERDARAH DEWA
66
PERPISAHAN
67
PERJALANAN UDIN
68
MENGAJARI UCOK
69
KISAH CINTA SOFI DAN RIFIN
70
KEPEDIHAN HATI SEORANG IBU
71
KEHILANGAN KATA-KATA
72
TELUH UDARA
73
PERINGATAN DARI KUJANG
74
SEMUA KARENA DENDAM
75
PERANG MATA
76
GONCANGAN
77
AKHIRNYA...
78
KEINGINAN SAKHI
79
KEJUTAN DARI YOGA
80
KERINDUAN CAHAYA
81
BOLA INTI KEHIDUPAN TELAH KEMBALI
82
PERTEMUAN
83
GARA-GARA CIUMAN
84
SULTAN UDIN
85
WALI KELAS KILLER
86
NASI KANGKANG
87
SERANGAN UDIN
88
MENYATUKAN DIRI
89
EPISODE TERAKHIR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!