Istri Ajaib Tuan Muda Xabiru
*
*
"Aku berhasil! Ayah, Ibu, aku berhasil!" Seru Anastasia dengan senyum gembira.
Anastasia baru saja mempresentasikan projek yang digarapnya, dan berhasil mendapatkan investasi besar. 5 M , adalah jumlah yang fantastis untuk projek yang sekedar di garap oleh perusahaan kecil miliknya.
Perusahaan Unind, adalah perusahaan yang digarap oleh Anastasia dari nol.
Awalnya, kedua orang tuanya sama sekali tidak mendukung dirinya. Dan selalu meremehkan Anastasia dengan berbagai macam caci dan maki.
Tapi kemudian, begitu sahabatnya Sintia membujuk kedua orang tuanya, kedua orang tuanya tiba-tiba saja menjadi sangat baik dan mendukung Sintia dengan berbagai macam kehangatan.
Tidak tahu apa yang dikatakan Sintia sampai bisa membuat kedua orang tuanya mendukungnya dengan penuh.
"Sayang, aku berhasil!" Seru Anastasia lagi, begitu tunangannya datang bersama Sintia yang ada di sampingnya.
Di ruang kerja miliknya, keempatnya datang untuk mengucapkan selamat pada Anastasia setelah 1 bulan mendapat tender tersebut, senyum lebar dan wajah bahagia terpatri di wajah keempatnya.
Tapi, begitu Anastasia memeluk tunangannya Eddin, tanpa Anastasia sadari Sintia yang sudah berada di belakangnya, merubah rautnya dan mengode Eddin, berikutnya, Eddin langsung menusuk Siska tepat di ulu hatinya.
"K-kau, kenapa? A-aku--"
Brak!
Anastasia dijatuhkan di lantai, terlentang dengan darah bercucuran dari perutnya.
Dengan kesakitan, Anastasia menatap keempat orang yang menatapnya dengan tatapan mengejek.
"Kau pikir aku benaran cinta padamu? Tidak, sayang, aku hanya cinta harta yang akan datang setelah ini." Ucap Eddin seraya tersenyum sinis.
"Asta, maafkan aku, aku hanya berpura-pura baik saja selama ini, tapi kau tahu? Ini kehidupan keduaku, aku sengaja membunuhmu agar kami dapat menikmati hartamu tanpa khawatir dilaporkan olehmu." Ucap Sintia tersenyum.
"A-ayah, i-ibu..."
"No! No! Asta, mereka Ayah dan Ibu kandungku. Kau hanya anak panti yang kami pungut, tapi malah merajalela. Kau pikir, kedua orang tuaku benaran sayang padamu? Aku beritahu, Asta. Aku hidup kembali, di kehidupan pertamaku aku sangat sengsara, sedangkan kau menikmati hidup dengan harta dan kebahagiaan keluarga. Jadi, begitu aku diberi kesempatan hidup lagi ke tahun sebelum kau menjadi kaya, aku memberitahu orang tuaku agar bersikap baik padamu. Dan akhirnya, hari ini, hari yang ditunggu-tunggu pun datang." Ucap Sintia menjelaskan semuanya, membuat Anastasia yang masih memiliki sedikit kesabaran, menyimpan dendam.
"K-kau ******!" Umpat Anastasia sebisanya, meski dengan suara yang lemah.
Sintia menatap Anastasia nyalang, kemudian menginjak tempat yang ditusuk sebelumnya. "Aku, atau kau? Ingat tidak? Tunanganmu ini, adalah pacarku sebelumnya!" Desis Sintia sinis. "Oh ya, aku belum beritahu kau ya? Eddin pacarku, aku sengaja menyuruhnya mendekatimu hanya untuk hari ini." Lanjut Sintia seraya tertawa lebar.
Terlihat kedua orang tua, dan Eddin berjalan mendekat ke arah Sintia. Dan ketiganya saling merangkul Sintia. Sedangkan Anastasia, menatap benci keempatnya yang malah tersenyum melihat dirinya yang tersiksa karena rasa sakit.
"Jika aku hidup kembali, lihat dan nantikan, orang pertama yang akan aku buat sengsara adalah kau, S-sintia!" Sinis Anastasia dengan suara parau.
"Masih bisa mengancam, heh? Sepertinya rasa sakit yang diberikan kurang, ya?" Tanya Sintia sinis, membuat dirinya kembali mengambil pisau yang tergeletak di lantai dengan darah. Kemudian ia menusuk perut Anastasia lagi, setelah sebelumnya menggunakan sarung tangan.
"Uhuk! S-sakit, h-hentikan." Ucap Anastasia tersiksa dengan wajah tidak karuan akibat rasa sakit yang dideritanya.
Sintia dengan tawa jahat tidak mempedulikan Anastasia sama sekali, ia terus menusuknya sampai berkali-kali. Sedangkan ketiga orang lainnya berdiri dengan tawa yang sama jahatnya. Malah mendukung aksi Sintia yang membabi buta.
Sampai akhirnya, kesadaran Anastasia, perlahan-lahan mulai menghilang. Di detik akhir, Anastasia bergumam, 'Aku tidak rela...'
*
"Asta, Asta, bangunlah, kau baik-baik saja? Asta! Astaga Bu, apa yang harus aku lakukan kali ini? Ibu baru saja pergi, dan Asta malah tidak sadarkan diri. Aku takut, Bu, bagaimana jika Asta juga meninggalkan aku disini sendirian?" Ratap seorang laki-laki yang menatap Anastasia dengan tatapan sedih. Di dahi Anastasia terdapat perban yang lumayan besar, setelah ia terluka karena jatuh dan terbentur pada kepala ranjang.
Kita sebut saja Xabiru. Ia baru saja kehilangan perusahaan sekaligus satu-satunya orang tua yang selama ini mengurusnya, yakni ibunya. Meninggalkannya bersama istri yang bahkan berjalan saja tidak mampu.
Sebelumnya, Xabiru adalah orang ternama di negara, tapi begitulah, keluarga dari Ayah brengseknya mengambil semuanya, lalu membuangnya tiga orang ini ke desa terpencil.
Satu bulan hidup di desa, ibunya meninggal karena tidak kuat tubuh ringkihnya tinggal di desa terpencil yang untuk minum saja sangat sulit. Harus mengambil air dari sungai di bawah kaki gunung.
Rumah warga satu ke satu juga sangat berjauhan. Membuat ketiganya hidup kesulitan. Apalagi, ketiganya juga tidak mengenal siapapun disini.
"Asta, bangunlah, jangan tinggalkan aku sendiri, oke? Aku akan sendirian jika kau meninggalkanku..." Xabiru kembali meratapi nasibnya. "Kehidupan macam apa yang kau berikan padaku?! Kenapa aku jatuh sampai begini?" Lanjutnya mengeluhkan semuanya seraya menatap langit-langit. "Huhuhu, kau bahkan begitu tega, membuat ibuku meninggal." Ucapnya lagi.
Meninggalkan Xabiru yang meratapi nasibnya, perlahan, kesadaran Anastasia mulai pulih. Kedua matanya bergerak-gerak dan akhirnya terbuka dengan terkejut.
Ia langsung terduduk seraya memegangi perutnya dengan perasaan kaget.
Tapi begitu ia duduk dan memegangi perutnya, bukannya perut yang kesakitan, tapi kepala lah yang terasa sangat sakit saat ini.
Xabiru yang ada di sampingnya, juga langsung bangun dengan perasaan senang. "Asta, kau sadar! Syukurlah, Syukurlah!" Lega Xabiru seraya memeluk Anastasia yang masih terduduk dengan memegangi kepalanya, yang masih terasa sangat sakit.
Ia tahu ada perban dikepalanya, tapi ia bingung, bukankah perutnya yang ditusuk? Kenapa kepalanya yang diperban?
"Ada apa dengan kakiku, ashh kenapa kepalaku sakit sekali." Ringis Anastasia kesakitan. Hampir menangis, saking sakitnya.
"Kaki? Kakimu lumpuh, Asta. Kau lupa?" Tanya Xabiru. "Lalu kepalamu sakit, karena kau terbentur dua hari yang lalu." Lanjutnya.
"Ssh k-kau siapa?" Tanya Anastasia, mulai merasa aneh dengan keadaannya.
"Aku Xabiru, Asta. Suamimu, kau lupa?" Tanya Xabiru, menjadi panik. "Jangan-jangan kau kehilangan ingatanmu? Ah tidak, tidak, apa yang harus aku lakukan?" Lanjutnya bertanya dengan panik.
Anastasia terdiam. Lumpuh? Terbentur? Xabiru?
Tunggu!
Xabiru yang itu? Direktur perusahaan Alexander? Bukankah dia sudah mati?
"K-kenapa kita disini? Dimana ini?" Tanya Anastasia dengan hati-hati.
"Kau benaran kehilangan ingatanmu?" Tanya Xabiru, dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca. Hendak menangis.
"H-hei, jangan menangis." Ucap Anastasia gugup, apa-apaan ini? Bukankah Xabiru terkenal kejam dan berhati dingin?
"Asta, huhuhu, jangan lupakan aku, jangan tinggalkan aku, aku tidak punya siapa-siapa lagi, aku sendirian." Ucap Xabiru menangis, memeluk Anastasia dengan erat.
Tunggu, Asta akhirnya ingat, Anastasia adalah menantu lumpuh keluarga Alexander, bukan? Jadi, dirinya terlahir kembali tapi jiwanya masuk ke tubuh Anastasia istri Xabiru?
"Ya Tuhan..." Gumam Anastasia putus asa.
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Deny Densy
Siska siapa sih...?
2024-03-20
0
💖 sweet love 🌺
cowoknya kok nangisnya kyk anak2 gini thor
2024-02-23
2
_cloetfnny
gemes bgtt😋
2024-01-12
2