*
*
Begitu kembali ke lapak, Xabiru langsung tersenyum senang, beberapa pelanggan sudah datang, jadi dengan langkah cepat, Xabiru langsung sampai di lapaknya.
"Apa kalian menungguku?" Tanya Xabiru dengan tawa kecil.
"Bos, kau lama sekali."
"Benar, mata bos di sebelah kau mengantarkan pesanan, tapi apa yang kau lakukan sampai selama ini?"
"Aiyo, anak muda, juga tampan, kalian tahulah."
"Ah, begitu."
"Memangnya bos ini masih sendiri?"
"Tidak tahudeh, aku mau beli tomat, cepat, nak. 20kg oke? Aku penjual nasi goreng ini, jangan sampai kehabisan lagi." Ucapnya seraya tertawa.
Membuat pelanggan lain berseru dengan melebarkan matanya karena startnya didahului oleh Bapak yang baru saja datang. Maksudnya, yang lain datang lebih dulu, baru bapak tersebut, dan datanglah Xabiru tidak lama kemudian.
"Baik, aku bungkuskan." Balas Xabiru terkekeh kecil, ia tahu semuanya ingin kebagian, tapi Xabiru membawa lebih banyak kali ini, jadi pasti kebagian semua."Bagaimana penjualan nasi gorengnya?" Lanjut Xabiru bertanya.
"Ohoho, menakjubkan! Cita rasanya bertambah, tempatku menjadi semakin ramai. Kemarin aku sampai menambah stok nasi. Benaran deh, padahal tomat yang aku masukkan hanya sedikit, loh! Bayangkan, 1 tomat dibagi 15 nasi goreng!" Balas bapak di depannya dengan antuasias.
"Wah, syukurlah! Semoga hari ini makin ramai, oke? Ngomong-ngomong hebat sekali 1 tomat untuk 15 piring nasi goreng, kau pintar mengaturnya, haha." Ucap Xabiru membalas, keduanya pun tertawa serya mengangguk dengan senang dan semangat.
"Ini pesananmu, pak, silahkan." Ucap Xabiru seraya menyodorkan kresek yang isinya tomat yang telah ditimbang sebanyak 20kg olehnya.
"Oh, nak, sekalian buah pirnya 50 buah lagi." Balas Bapak tersebut seraya mengambil kresek dari tangan Xabiru.
Lagi, pelanggan berseru protes, kenapa pula tidak sekalian tadi menyebutkannya, jadi membuat lama yang lain saja.
"Aduh, aduh, bapak ini sudah tua, mohon maklum, oke?" Ucap Bapak tersebut seraya tertawa, ia kesenangan menceritakan pengalamannya kemarin, jadi begitulah, lupa pada hal lainnya.
"Buah pir yang dibeli kemarin sudah habis?" Tanya Xabiru, karena bapak ini membeli lumayan banyak.
"Habis, kemarin ada banyak saudara datang, jadi begitulah, Istri dan anakku memintaku membelinya lagi." Balasnya seraya tersenyum.
Xabiru menganggukkan kepalanya, setelah selesai menghitung, ia menyodorkan kembali kresek pada bapak di depannya. "Semuanya jadi 1 juta 300 ribu, pak." Ucap Xabiru. Membuat si bapak langsung menyodorkan uangnya pada Xabiru. "Oh ya, sepertinya besok aku tidak bisa berjualan lagi." Lanjutnya.
Bapak tadi sudah menghitungnya dengan cermat sebelum datang ke lapak Xabiru, jadi ia tinggal mengeluarkan uangnya dari tas kecil yang disampirkan. "Kau hitung dulu, nak." Ucap Bapak tersebut, ditakutkan ada kekurangan.
Xabiru menghitungnya di depan pelanggan lain, kemudian menganggukkan kepalanya puas, "Sudah pas, pak. Terimakasih.", Ucap Xabiru. Kemudian Bapak tersebut mengangguk dan pergi setelah pamitan.
Setelahnya, ia melayani beberapa pembeli lainnya. Kebanyakan membeli tomat 5kg dan buah pir 20 buah. Termasuk rata-rata, tapi lumayan penjualannya bertambah banyak kali ini. Juga, mendapat pelanggan besar, sungguh bagus.
1 jam kemudian, dagangan Xabiru habis terjual. Xabiru membereskan lapaknya, tapi sebelum pergi, ia bertanya pada Soni.
"Kak Soni, besok dan seterusnya aku tidak akan berjualan ini lagi. Jika kau mau menggantikan ku besok, datanglah ke kampung dekat gunung di desa paling ujung.
"Oh benar, aku juga mau menanyakan hal ini. Baik, nanti aku datang ke sana sore hari. Baju yang kujual sepertinya akan habis hari ini juga, lihat tinggal beberapa." Ucap Soni seraya tertawa.
"Baiklah, itu dulu saja, sisanya kita lanjut mengobrol nanti, aku buru-buru harus ke kabupaten." Ucap Xabiru seraya melepaskan ikatan kuda di pohon.
Soni mengangguk, kemudian Xabiru pergi meninggalkan Soni. Pertama-tama, ia hendak membeli ponsel. Juga sebuah kartu data yang disemua desa dan kampung sampai sinyalnya.
Tapi di kampungnya tidak ada tower sinyal, artinya akan sangat sulit bukan? Ah, paling-paling Xabiru harus keluar kampung dulu jika ia mau menelepon atau mengabari orang.
Sampai di konter ponsel, Xabiru langsung saja menanyakan tentang harga-harga. Xabiru punya penghasilan lumayan hari ini. Jadi ia hendak membeli ponsel yang lumayan, yang bisa membantunya melancarkan transaksi.
Pilihan Xabiru jatuh pada ponsel pintar dengan harga 1 jutaan dengan kapasitas ruang 2gb. Ia langsung membeli dua, beserta kartu datanya. Satu untuk dirinya, satu untuk Asta.
Setelah membayar sebanyak 2 juta 500 ribu, Xabiru kemudian pulang. Sebelum pulang, ia menghubungi Teren terlebih dahulu. Bertanya perihal, apakah ia mau langsung stok sayur dan buahnya, atau hanya membicarakan transaksi ke depannya saja.
Setelah mendapat balasan, Xabiru kemudian melanjutkan niatnya untuk pulang. Teren ingin langsung Xabiru memasoknya hari ini juga. Apalagi katanya buah pir dan tomat yang tadi dibelinya sudah habis dengan cepat.
Alhasil, Xabiru akan membawa Asta, dan sekalian menanyakan perihal pasokan sayur dan buah lainnya pada Teren. Jadi, jika Teren menginginkan yang lainnya, Xabiru bisa langsung menyuruh Asta mengeluarkan stok nya yang lain yang ada di gudang, yang kemarin baru saja di panen.
Begitu sampai, Xabiru melihat Asta yang sedang berjalan-jalan di halaman, secara bolak-balik tanpa peyangga. Membuat Xabiru tersenyum, karena Asta sudah terlihat lancar berjalan, tidak kaku dan kesulitan dalam melangkahkan kakinya.
Xabiru memarkirkan kereta kudanya, kemudian ia menyapa Asta. Asta melihatnya dan langsung memeluk Xabiru. "Aku berhasil!" Seru Asta semangat.
Xabiru menganggukkan kepalanya, "Selamat, sayang." Ucap Xabiru, ia melepaskan pelukannya kemudian mencium dahinya sebentar.
"Ke depannya, aku sudah bisa membantumu!" Seru Asta lagi dengan semangat.
Xabiru menganggukkan kepalanya dengan semangat. Ke depannya, mau kemanapun ia pergi, ia juga akan membawa Asta, jadi ia juga tidak akan banyak meninggalkan khawatir ketika harus meninggalkan Asta sendirian di rumah bobrok ini.
"Oh, cepat masuk, aku juga punya hadiah untukmu." Ucap Xabiru senang. Tapi ia menyuruh Asta menunggu, sementara dirinya pergi ke kereta yang diparkir di halaman. Setelah mendapat apa yang diinginkannya, kemudian Xabiru mengajak Asta masuk ke rumah.
Keduanya duduk di ruang tengah. Kemudian Xabiru mengeluarkan dua kotak ponsel baru dengan senyum mengembang.
"Lihat aku membeli ini, satu untukku, satu untukmu! Bagaimana? Kau senang, tidak?" Tanya Xabiru.
Asta melebarkan senyumnya, ia mengangguk semangat. "Tentu saja senang! Tapi, apa uangnya memang cukup? Bukankah kemarin uangnya diberikan padaku?" Tanya Asta.
"Astaga, jangan khawatir, oke? Hari ini keuntunganku banyak! Tomat per tas ada sekitar 50kg, ada tiga tas besar, aku jual per kg 50 ribu hehehe. Lalu ada buah pir per tas isinya 130 an buah, ada dua tas, aku jual per buah 6000. Jadi penghasilan hari ini sebanyak 7 juta 500 ribu dari tomat, dan 1 juta 560 ribu dari buah pir! Jumlah penghasilan semuanya 9juta 60ribu, hehe." Jelas Xabiru dengan raut bangga. "Lalu dibelikan ponsel sebanyak 2juta 500 ribu. Jadi sisanya 6 juta 560 ribu, ini aku berikan padamu." Lanjutnya seraya menyodorkan uang pada Asta.
Asta melebarkan matanya, seraya menerima uang dari Xabiru ia berkata, "Kenapa mencari uang semudah itu?" Tanyanya dengan raut terkejut.
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Rieny Noora
sepertinya thor ini ahli mathematics hehehee
2023-10-20
3
Shai'er
aku jugak mau 🤧🤧🤧🤧🤧
2023-09-16
2
Shai'er
wuah😱😱😱😱😱😱😱😱
2023-09-16
1