Cincin Ruang dan Waktu

*

*

Xabiru dan Anastasia saling bertatapan. Terlebih Xabiru yang masih tidak percaya. Keduanya sudah berdebat selama 15 menit mendebatkan cincin tersebut.

Xabiru bilang, cincin tersebut merupakan cincin turun temurun dari nenek moyangnya. Ibunya tidak pernah memakainya karena itu terlihat berkarat dan jelek. Tetapi karena amanat yang mewajibkan cincin tersebut harus di wariskan pada menantu perempuan keluarga Alexander, jadilah ibunya memberikan cincin ini pada Anastasia.

Xabiru tidak pernah tahu, juga dengan ibunya, karena keduanya memang tidak pernah menghiraukan cincin tersebut. Terlebih, cincin ini sangat jelek, siapa yang akan mau memakainya.

Tapi aturan keluarga, tetap mengharuskan cincin diwariskan. Dan pindahlah cincin tersebut pada Anastasia.

"Kau bodoh, bukti apalagi yang kau mau? Ini sudah jelas, kita berada di dalam ruangan yang ada di cincin!" Seru Anastasia dengan wajah gemas kesal.

"Tapi bagaimana bisa kita masuk, Asta? Kita hanya sedang bermimpi saja, oke? Ini tidak nyata." Balas Xabiru kekeh.

Anastasia kemudian mencubit lengan Xabiru, membuat Xabiru memekik terkejut. "Kenapa kau mencubitku?" Tanya Xabiru dengan mata melotot.

"Sakit, kan? Artinya bukan mimpi." Balas Anastasia kemudian tersenyum. "Dengar Xabiru, aku rasa karena darahku mengenai cincin ini, jadilah cincin ini berfungsi kembali. Kau tahu sendiri, sebelum terkena darahku, cincinnya bahkan tetap berkarat." Jelas Anastasia. Membuat Xabiru terdiam.

Xabiru mulai memikirkan perkataan Anastasia. Ia merasa perkataan Anastasia ada benarnya. Bukankah di cerita benda pusaka akan mengakui tuannya jika darah tuannya mengenainya? Tapi, apa benar begitu? Xabiru ragu, tapi ia tidak ada pilihan lain selain mempercayai kenyataan ini.

"Kau benar, aku ragu, tapi aku tidak ada pilihan untuk tidak percaya, kan?" Ucap Xabiru ragu.

Anastasia tertawa, kemudian menganggukkan kepalanya. "Xabiru, cuci bajumu dan basahi lagi. Aku mau me-lap luka dikeningku, siapa tahu memang airnya ajaib dan lukaku bisa sembuh?" Ucap Anastasia tersenyum.

"Asta, kau, ah baik aku akan mencobanya dulu saja." Balas Xabiru tidak ada pilihan. Kemudian ia melakukan perintah Anastasia, dan kembali dengan baju bersih basah di tangannya.

Dengan pelan, Xabiru melepaskan perban yang sudah memerah dibagian kening yang terluka. Itu darah Anastasia, sebagian sudah mengering. Xabiru hanya membalut luka tanpa menetesi obat, karena memang tidak ada.

Xabiru me-lap kening Asta pelan, lukanya sudah dua hari, darahnya sudah sedikit mengering, tapi sobekan kecil dikeningnya masih ada. Itu adalah luka yang menjadi penyebab Anastasia yang asli tergantikan oleh Anastasia yang sekarang.

Xabiru menutup kedua matanya setelah berhasil me-lap kening Anastasia. Tapi Anastasia penasaran, jadi ia meraba keningnya dan hilang! "Lukanya benaran hilang! Air ini ajaib, Xabiru!" Pekik Anastasia senang, dengan refleks memeluk Xabiru yang masih berlutut di depannya.

Xabiru yang mendapat pelukan, seketika membuka matanya dan menyadari jika luka di kening Anastasia memang benar hilang. "Syukurlah, Asta..." Gumamnya lirih, "Tapi apakah ingatanmu juga akan pulih?" Lanjutnya bertanya.

"Sepertinya tidak." Balas Anastasia, tentu saja tidak, didalamnya adalah jiwanya, bukan jiwa Anastasiaya Xabiru.

Xabiru menghela nafas, ia memeluk Anastasia dan menumpukan dagunya di kepala. "Tapi, Asta, apa gunanya punya ruangan ini? Bagaimana cara kita keluar?" Tanya Xabiru.

"Sebelum itu, Xabiru, bawa aku ke tepi danau, buat kakiku masuk ke dalam airnya." Ucap Anastasia, seraya melepaskan pelukannya, wajahnya juga memerah karena sadar ia memeluk Xabiru lebih dulu.

Xabiru membelalak, "Kenapa tidak terpikirkan, sih?! Ayo, ayo, kita coba. Semoga kakimu juga bisa sembuh!" Pekik Xabiru, kemudian dengan cepat menggendong Anastasia, dan mendudukkannya kembali di tepi danau. Menjutaikan kakinya hingga tenggelam di danau sebatas lutut

Xabiru menatap Anastasia. "Bagaimana perasaanmu?" Tanya Xabiru penasaran.

"A-aku, Xabiru..." Ucap Anastasia menatap Xabiru dengan raut hendak menangis.

"Tidak apa-apa, kita sama-sama cari cara lain untuk menyembuhkannya, oke? Jangan putus asa, ada aku, aku bisa menjadi kakimu, oke?" Ucap Xabiru seraya tersenyum lembut menatap Anastasia, dan mengelus kepalanya, menenangkan.

"Kakiku sembuh! Xabiru! Huhuhu, lihat, lihatlah." Pekik Anastasia kemudian, ia mulai menarik kedua kakinya perlahan, naik ke darat. Tangisannya tidak berhenti, tapi ia bukan sedih, ia senang. Senang bisa merasakan kakinya lagi.

Sungguh, ia menarik kembali kata-kata tentang nasib buruknya tadi. Nyatanya, ini adalah nasib baik.

"Kau, dasar Asta! Mempermainkanku, HM?!" Ucap Xabiru menatap Anastasia kesal.

"Aku tidak bermaksud, aku hanya terlalu senang, sampai menangis. Huhuhu." Ucap Anastasia lagi. Ia segera memeluk Xabiru. Membuat Xabiru rileks.

Xabiru menyunggingkan senyumnya, mengelus punggung Anastasia. Ikut senang, tentu saja. Astanya akhirnya sembuh.

"Aku turut senang, hmm..." Ucap Xabiru dengan nada lembut.

"Nah! Setelah sembuh begini, aku jadi bersemangat. Ayo kita ubah hidup kita menjadi kaya raya lagi! Kita manfaatkan ruangan ini sebagai awal dari kesuksesan kita!" Seru Anastasia semangat. Pelukan keduanya kini sudah lepas.

"Eum, apa yang mau kau lakukan?" Tanya Xabiru senyum.

"Karena tanahnya luas, juga ada air ajaib, bagaimana jika kita berkebun saja? Kita bisa menyiramnya dengan air ajaib dari danau, aku rasa pertumbuhannya akan lebih cepat, rasanya juga akan lebih enak mungkin? Jadi kita bisa menjualnya dan menghasilkan uang. Bagaimana?" Tanya Anastasia.

"Boleh! Aku juga akan menanam padi! Ah, ayo pelihara ayam juga! Beri minum air danau, siapa tahu cepat bertelur!" Tambah Xabiru ikut semangat jadinya.

"Kau benar, baiklah, kita juga bisa membangun kandang, ah, ah, buat rumah kecil juga, bagaimana? Untuk istirahat, siapa tahu kita lelah setelah selesai bertani." Ucap Anastasia lagi.

"Baik! Hidup di desa selama beberapa bulan, membuatku mendapat banyak keterampilan, salah satunya adalah membangun rumah dari kayu. Jadi serahkan saja padaku, nanti." Balas Xabiru dengan bangga.

Keduanya tertawa senang. Kehidupan keduanya yang sama-sama jatuh, kini sudah bisa dimulai dari nol lagi. Dimulai dari bawah, menuju ke puncak kesuksesan.

Tidak sangka, dibalik musibah yang menimpa Xabiru, dan Anastasia, masih ada berkah tersembunyi yang di dapatkan. Ini benar-benar suatu keberuntungan besar dalam kehidupan keduanya.

Bukankah ini juga adalah awal mula untuk membalaskan dendam masing-masing? Yah, tunggu dan lihat saja nanti, Xabiru dan Anastasia akan membalaskan dendam masing-masing.

"Tapi, Asta, pertama-tama, ayo pikirkan cara untuk keluar dari sini dulu." Ucap Xabiru, ia menghentikan tawa senangnya seketika. Membuat Anastasia ikut berhenti, dan menatap Xabiru dengan ringisan. "Kau benar, bagaimana kita bisa melakukan semuanya jika kita saja tidak bisa keluar dari sini? Bukankah biji dan kayunya ada di luar sana?" Keluh Anastasia dengan wajah nelangsa.

Bisa-bisanya ia lupa akan fakta ini. Hal penting yang terlewat, oleh kesenangan yang sesaat. Tapi, mari pikirkan caranya saja.

*

*

Terpopuler

Comments

Ymmers

Ymmers

hahahaahaaaa
bencana membawa berkah
tapi kocak juga yaaa
🤣😊😂

2023-12-25

3

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕🔐|ntanArmy°|P$: 🆕💜

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕🔐|ntanArmy°|P$: 🆕💜

kocak 🙃

2023-11-18

2

Jarmini Wijayanti

Jarmini Wijayanti

penasaran lanjut 👍👍

2023-10-09

2

lihat semua
Episodes
1 Penghianatan dan Perpindahan
2 Kebingungan Anastasia dan Xabiru
3 Cincin Ruang dan Waktu
4 Menemukan Kunci Keluar
5 Menjual Pir
6 Untung Banyak
7 Semangat Kerja Xabiru
8 Hari kedua Jualan
9 Membeli Kuda Sakit
10 Memanen
11 Ide menghasilkan Uang
12 Tomat Harga Selangit
13 Tomat sangat Laris
14 Sembuh?
15 Teren, calon pelanggan besar.
16 Apa memang semudah itu?
17 Perjalanan ke Kabupaten
18 Antana's De Flour Restoran
19 Cita Rasa Lebih Enak
20 Membeli rumah
21 Berkah Soni
22 4 jenis pilihan saja
23 Xabiru yang Bersemangat
24 Rencana Renovasi
25 Panen
26 Membeli Furniture
27 Persiapan
28 Pembukaan Xabasta's Store
29 Adik Sepupu
30 Hari kedua
31 Ada masalah di toko
32 Mencari pekerja keamanan
33 Apa yang terjadi?
34 Doni si bajingan
35 Ajakan Kerja Sama
36 Sibuk, membuat Rindu
37 Umpatan Asta
38 Rencana Agen
39 Rencana Agen (2)
40 Piknik
41 Asta gemetar
42 Melanjutkan Perjalanan
43 Percaya tanpa Syarat
44 Balas Dendam?
45 Persiapan Balas Dendam
46 Memulai Misi Penyelamatan
47 Menyusup
48 Kakek?
49 Keluar dari Penjara
50 Berhasil meninggalkan Pulau
51 Pulang, menemui Istri
52 Kembali ke Kampung
53 Mengunjungi Ibu
54 Pergi ke gunung
55 Xabiru bosan
56 Kembali ke Kabupaten
57 Mari Hadapi Bersama
58 Menunggu Waktu Balas Dendam
59 Xabiru Tertegun
60 Pembalasan Kecil
61 Let's Play the Game
62 Berjanjilah
63 Memutuskan Hubungan
64 Diikuti
65 Menghabisi Lawan
66 Meledak
67 Diskusi Lagi
68 Permohonan Teren
69 Kau menggemaskan
70 Masalah Keuangan segera Teratasi
71 Pergi Cek
72 Akting bersama K1
73 Pujian
74 1 bulan persiapan
75 Sebelum Keberangkatan
76 Pengawasan di Ibukota
77 Situasi di Perbatasan Ibukota dan Kabupaten
78 Perubahan Sedikit Rencana
79 Ketahuan?!
80 Asta dikurung
81 Menyerang dan Menyelamatkan Xabiru
82 Asta melarikan diri
83 Terdesak
84 Menghilang di depan Clode
85 Mengobrol sebagai Ayah dan Anak
86 Menyerahkan bukti Kejahatan
87 Penyesalan Xabiru
88 Alasan pengusiran Xabiru
89 Jangan Pergi
90 Asta Tertekan
91 Mengungkap Kebenaran
92 Permohonan Asta
93 Kondisi Menurun Lagi
94 Membaik, menunggu Waktu
95 Maafkan aku, jangan tinggalkan aku
96 Penyebab Luka Xabiru
97 Sifat Manja Xabiru
98 Gerutuan Xabiru
99 Membuka diri sepenuhnya
100 Batu dihati akhirnya terangkat
101 Kembali beroperasi
102 Merajuk Ala Xabiru
103 Tidak dalam lingkup prediksi
104 Konspirasi Eddin
105 Jahil
106 Sekertaris Unind Datang
107 Diskusi tertunda
108 1 bulan sebelum pembalasan
109 Kesalahan Dean dan Nira
110 Masuk rumah keluarga Baskoro
111 Fakta Baru yang diketahui Asta
112 Rencana Baru berdasarkan Fakta Baru
113 It's Show Time
114 Kabar buruk dan Kabar baik
115 Masih Belum Terlambat
116 Lewati Bersama
117 Semuanya Akan Baik-Baik Saja
118 Rapat Umum Pemegang Saham
119 Hasil Akhir Rapat
120 Kesibukan Xabiru dan Permintaan Asta
121 Semuanya telah berakhir
122 Ending
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Penghianatan dan Perpindahan
2
Kebingungan Anastasia dan Xabiru
3
Cincin Ruang dan Waktu
4
Menemukan Kunci Keluar
5
Menjual Pir
6
Untung Banyak
7
Semangat Kerja Xabiru
8
Hari kedua Jualan
9
Membeli Kuda Sakit
10
Memanen
11
Ide menghasilkan Uang
12
Tomat Harga Selangit
13
Tomat sangat Laris
14
Sembuh?
15
Teren, calon pelanggan besar.
16
Apa memang semudah itu?
17
Perjalanan ke Kabupaten
18
Antana's De Flour Restoran
19
Cita Rasa Lebih Enak
20
Membeli rumah
21
Berkah Soni
22
4 jenis pilihan saja
23
Xabiru yang Bersemangat
24
Rencana Renovasi
25
Panen
26
Membeli Furniture
27
Persiapan
28
Pembukaan Xabasta's Store
29
Adik Sepupu
30
Hari kedua
31
Ada masalah di toko
32
Mencari pekerja keamanan
33
Apa yang terjadi?
34
Doni si bajingan
35
Ajakan Kerja Sama
36
Sibuk, membuat Rindu
37
Umpatan Asta
38
Rencana Agen
39
Rencana Agen (2)
40
Piknik
41
Asta gemetar
42
Melanjutkan Perjalanan
43
Percaya tanpa Syarat
44
Balas Dendam?
45
Persiapan Balas Dendam
46
Memulai Misi Penyelamatan
47
Menyusup
48
Kakek?
49
Keluar dari Penjara
50
Berhasil meninggalkan Pulau
51
Pulang, menemui Istri
52
Kembali ke Kampung
53
Mengunjungi Ibu
54
Pergi ke gunung
55
Xabiru bosan
56
Kembali ke Kabupaten
57
Mari Hadapi Bersama
58
Menunggu Waktu Balas Dendam
59
Xabiru Tertegun
60
Pembalasan Kecil
61
Let's Play the Game
62
Berjanjilah
63
Memutuskan Hubungan
64
Diikuti
65
Menghabisi Lawan
66
Meledak
67
Diskusi Lagi
68
Permohonan Teren
69
Kau menggemaskan
70
Masalah Keuangan segera Teratasi
71
Pergi Cek
72
Akting bersama K1
73
Pujian
74
1 bulan persiapan
75
Sebelum Keberangkatan
76
Pengawasan di Ibukota
77
Situasi di Perbatasan Ibukota dan Kabupaten
78
Perubahan Sedikit Rencana
79
Ketahuan?!
80
Asta dikurung
81
Menyerang dan Menyelamatkan Xabiru
82
Asta melarikan diri
83
Terdesak
84
Menghilang di depan Clode
85
Mengobrol sebagai Ayah dan Anak
86
Menyerahkan bukti Kejahatan
87
Penyesalan Xabiru
88
Alasan pengusiran Xabiru
89
Jangan Pergi
90
Asta Tertekan
91
Mengungkap Kebenaran
92
Permohonan Asta
93
Kondisi Menurun Lagi
94
Membaik, menunggu Waktu
95
Maafkan aku, jangan tinggalkan aku
96
Penyebab Luka Xabiru
97
Sifat Manja Xabiru
98
Gerutuan Xabiru
99
Membuka diri sepenuhnya
100
Batu dihati akhirnya terangkat
101
Kembali beroperasi
102
Merajuk Ala Xabiru
103
Tidak dalam lingkup prediksi
104
Konspirasi Eddin
105
Jahil
106
Sekertaris Unind Datang
107
Diskusi tertunda
108
1 bulan sebelum pembalasan
109
Kesalahan Dean dan Nira
110
Masuk rumah keluarga Baskoro
111
Fakta Baru yang diketahui Asta
112
Rencana Baru berdasarkan Fakta Baru
113
It's Show Time
114
Kabar buruk dan Kabar baik
115
Masih Belum Terlambat
116
Lewati Bersama
117
Semuanya Akan Baik-Baik Saja
118
Rapat Umum Pemegang Saham
119
Hasil Akhir Rapat
120
Kesibukan Xabiru dan Permintaan Asta
121
Semuanya telah berakhir
122
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!