Perjalanan ke Kabupaten

*

*

Ditambah penghasilan sisa kemarin, jadi jumlah uang yang kini dimiliki keduanya, yang dipegang oleh Asta adalah sebanyak 12 juta 710 ribu. Meski tidak lebih banyak dari penghasilan perusahaannya dulu, Tapi, 12 juta dalam 2 hari, benar-benar sudah menakjubkan bagi keduanya yang sempat hidup miskin bahkan kelaparan.

Asta bahkan kini menangis, menatap Xabiru. Ia merasa bersyukur terlahir kembali dan dipasangkan dengan Xabiru yang terlampau tulus. Sedangkan Xabiru, melihat Asta menangis, matanya ikut, berkaca-kaca. Ia malah teringat kejadian ibunya yang meninggalkannya dengan Asta, juga Asta yang tak sadarkan diri selama beberapa hari setelah ibunya tiada.

Ia sedikit menyesal, ibunya tidak ada, dan tidak menikmati hasil yang didapatkan hari ini, tapi apa boleh buat? Semuanya sudah terlanjur, ibunya sudah pergi, mungkin memang takdir keduanya, bisa memulai lagi setelah ibunya tidak ada? Mungkin sudah seharusnya keduanya mendapat jalan ini? Mungkin dengan begini, kesabaran keduanya semakin besar. Jadi, kini, keduanya berpelukan penuh haru.

"Aku rindu ibu." Gumam Xabiru lirih. Menenggelamkan kepalanya di leher Asta.

Asta tertegun. Ia tidak banyak bicara, dan hanya mengelus kepala Xabiru, menenangkannya lebih dulu. Baru kemudian mengatakan, "Pulang dari kabupaten, kita jenguk ibu." Ucap Asta sama lirihnya.

Hatinya sesak juga mengingat orang tua tersebut. Meski tidak mengalaminya langsung, tapi ingatan-ingatan pemilik tubuh sebelumnya ada pada dirinya. Ketulusan dan kebaikan ibu Xabiru bukan main-main besarnya. Asta saja bahkan sedikit iri, karena dirinya tidak pernah mendapat kasih sayang orang tua yang tulus.

Apa yang diharapkan Asta dari orang tua angkatnya dulu? Lagipula, ia bukan anak kandung, jadi mungkin wajar saja dirinya tidak mendapat kasih sayang yang sebenarnya seperti sahabatnya Sintia, yang memang anak kandung pasangan suami istri itu.

"Baik." Balas Xabiru menurut.

Karena tempat ibunya dimakamkan ada di daerah gunung, jadi akan memakan waktu lama untuk mengunjunginya. Ke kabupaten lebih dulu, ia rasa juga tidak terlalu buruk. Lagipula, hanya membicarakan kerjasama saja. Dan, yang paling penting adalah Asta kini bisa ikut kemanapun dia pergi.

"Kalau begitu, ayo bersiap dulu." Bujuk Asta pada Xabiru yang masih enggan melepaskan pelukannya. Xabiru malahan mengeratkan pelukannya dan makin menenggelamkan kepalanya dileher Asta.

"Xabiru, ayolah, bukankah kita mau mencari uang bersama? Hmm?" Tanya Asta. Tapi masih tak kunjung dijawab. "Xabiru, orang-orang di ibukota menunggu pembalasan dendam kita." Lanjut Asta dengan nada yang dibuat tajam. Membuat Xabiru akhirnya melepaskan pelukannya.

"Kau benar, ayo bersiap." Ucapnya seraya tersenyum,.kemudian mencium sekilas bibir Asta dan lari ke arah dapur.

Asta menggelengkan kepalanya dengan senyum simpul. Tapi kemudian ia juga berdiri dan berjalan ke arah dapur. Asta tahu, Xabiru akan memasak lebih dulu, agar keduanya bisa makan siang lebih awal dan tidak kelaparan dijalan nanti. Alhasil, keduanya masak bersamaan dengan suasana pasutri baru yang sedang hangat-hangatnya.

Setelah selesai makan dan bersiap, keduanya pun pergi menggunakan kereta kuda buatan Xabiru. Tapi karena ke kabupaten terlihat tidak etis membawa kereta ini, jadilah Xabiru menyewa sebuah mobil box yang tertutup dengan harga sewa 300 ribu selama 8 jam.

Xabiru membayarnya langsung, lagipula jarak dari desanya ke kabupaten tidak begitu jauh, dalam waktu 2 jam setengah sudah bisa sampai jika dengan mobil, dengan motor bisa lebih cepat yakni 1 jam setengah, sedangkan pakai kereta kuda lebih lama, bisa sampai 3 jam an.

Xabiru memilih mobil box ini karena selain tertutup, Asta bisa lebih mudah mengeluarkan semua buah dan sayur langsung dari cincinnya tanpa diketahui orang lain. Dalam perjalanan juga bisa dikeluarkan karena di mobil box nya ada jendela kecil yang menghubungkan ke bagian box dengan bagian pengemudi. Jendela tinggal digeser, dan Asta tinggal menjulurkan tangannya ke dalam box. Lalu semua buah dan sayur sudah pasti akan keluar sendiri dengan rapi.

Selain mobil box, Xabiru juga membeli kotak kayu yang biasa dipakai untuk wadah buah dan sayur segar. Kenapa Xabiru tidak menyewanya? Karena kegunaannya akan sangat sering terpakai jika kerja samanya berjalan lancar. Dan Xabiru optimis tentang kerja sama ini. Jikapun tidak lancar, ia bisa langsung menyewa sebuah ruko saja dulu. Menyewa karena uangnya hanya ada beberapa juta saja.

Sebelum berangkat dengan mobil, Xabiru menghubungi Teren, si calon pelanggan besar lebih dulu, mengabari jika dirinya dalam perjalanan menuju kabupaten. Setelah mendapat alamat lengkapnya, Xabiru yang memang seorang tuan muda dan direktur dari perusahaan Alexander, sudah sangat sering menjalankan mobil. Alhasil, ia tidak perlu pakai supir pengganti. Keduanya pun berangkat dengan perasaan semangat.

Tak lupa, Asta membeli beberapa camilan ketika sampai di pasar tadi. Ah, kereta kuda keduanya diparkir di pasar, dan dititipkan pada Soni. Membuat Soni dan Asta juga akhirnya saling berkenalan.

Dalam perjalanan, Asta menjulurkan tangannya ke belakang, ke dalam box. Ia memasukkan semua kotak kayu yang sebanyak 100 kotak ke dalam cincin ruang, pun dengan dirinya yang ikut hilang, meninggalkan Xabiru sendirian.

Di dalam cincin, Asta menata semua buah dan sayur ke dalam kotak kayu tersebut. Masing-masing 10 kotak dari tiap jenis buah dan sayur, termasuk telur, tapi hanya ia tambahkan 2 kotak saja. Sisanya diisi Empat buah yang sebelumnya ia tanam, yakni Apel, Strawberry, Anggur dan Mangga, tak lupa buah pir yang sangat populer, juga beberapa sayur yang dirasa akan dibutuhkan seperti tomat, sawi, labu hijau kecil alias labu Siam, dan 3 jenis bawang yang masing-masing menempati 1 kotak kayu, sisanya diisi dengan kangkung dan bayam.

Asta tidak yakin dengan dua sayur terakhir, jadi Asta menempatkannya lebih sedikit dalam kotak kayu. Hal gampang jika nanti calon pelanggannya butuh lebih banyak, Asta bisa menambahkannya langsung.

Setelah selesai, Asta kemudian keluar, Membuat Xabiru menghela nafas lega, saat ini mobil terjebak macet, menunggu lampu merah berubah hijau. Di samping mobil ada beberapa kendaraan. Tapi untungnya Xabiru memilih kaca mobil hitam, jadi dari luar tidak akan terlihat meski Asta keluar tiba-tiba. Xabiru sudah mempersiapkan semuanya dengan baik.

Asta kemudian kembali menjulurkan tangannya ke jendela kecil yang mengarah ke dalam box. Setelahnya, keluarlah 100 kotak kayu dengan ukuran sedang, saling menumpuk, memenuhi box mobil.

Setelah keluar semua, Asta mengangguk dan tersenyum senang. "Semuanya sudah beres, tinggal cari pelanggannya dan kita memasok, lalu dapatkan uang!" Ucapnya semangat. Ia sudah kembali berbalik dan menatap Xabiru yang yang ada disampingnya dengan senyum semangat.

Xabiru mengangkat tangannya, dan mengelus kepala Asta. "Terimakasih kerja kerasnya, istriku." Ucap Xabiru lembut, membuat wajah Asta memerah seketika.

*

*

Terpopuler

Comments

_cloetffny

_cloetffny

/Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/

2024-01-12

3

_cloetffny

_cloetffny

Aihh lucuu

2024-01-12

2

Shai'er

Shai'er

cuan🤑🤑🤑🤑🤑🤑

2023-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 Penghianatan dan Perpindahan
2 Kebingungan Anastasia dan Xabiru
3 Cincin Ruang dan Waktu
4 Menemukan Kunci Keluar
5 Menjual Pir
6 Untung Banyak
7 Semangat Kerja Xabiru
8 Hari kedua Jualan
9 Membeli Kuda Sakit
10 Memanen
11 Ide menghasilkan Uang
12 Tomat Harga Selangit
13 Tomat sangat Laris
14 Sembuh?
15 Teren, calon pelanggan besar.
16 Apa memang semudah itu?
17 Perjalanan ke Kabupaten
18 Antana's De Flour Restoran
19 Cita Rasa Lebih Enak
20 Membeli rumah
21 Berkah Soni
22 4 jenis pilihan saja
23 Xabiru yang Bersemangat
24 Rencana Renovasi
25 Panen
26 Membeli Furniture
27 Persiapan
28 Pembukaan Xabasta's Store
29 Adik Sepupu
30 Hari kedua
31 Ada masalah di toko
32 Mencari pekerja keamanan
33 Apa yang terjadi?
34 Doni si bajingan
35 Ajakan Kerja Sama
36 Sibuk, membuat Rindu
37 Umpatan Asta
38 Rencana Agen
39 Rencana Agen (2)
40 Piknik
41 Asta gemetar
42 Melanjutkan Perjalanan
43 Percaya tanpa Syarat
44 Balas Dendam?
45 Persiapan Balas Dendam
46 Memulai Misi Penyelamatan
47 Menyusup
48 Kakek?
49 Keluar dari Penjara
50 Berhasil meninggalkan Pulau
51 Pulang, menemui Istri
52 Kembali ke Kampung
53 Mengunjungi Ibu
54 Pergi ke gunung
55 Xabiru bosan
56 Kembali ke Kabupaten
57 Mari Hadapi Bersama
58 Menunggu Waktu Balas Dendam
59 Xabiru Tertegun
60 Pembalasan Kecil
61 Let's Play the Game
62 Berjanjilah
63 Memutuskan Hubungan
64 Diikuti
65 Menghabisi Lawan
66 Meledak
67 Diskusi Lagi
68 Permohonan Teren
69 Kau menggemaskan
70 Masalah Keuangan segera Teratasi
71 Pergi Cek
72 Akting bersama K1
73 Pujian
74 1 bulan persiapan
75 Sebelum Keberangkatan
76 Pengawasan di Ibukota
77 Situasi di Perbatasan Ibukota dan Kabupaten
78 Perubahan Sedikit Rencana
79 Ketahuan?!
80 Asta dikurung
81 Menyerang dan Menyelamatkan Xabiru
82 Asta melarikan diri
83 Terdesak
84 Menghilang di depan Clode
85 Mengobrol sebagai Ayah dan Anak
86 Menyerahkan bukti Kejahatan
87 Penyesalan Xabiru
88 Alasan pengusiran Xabiru
89 Jangan Pergi
90 Asta Tertekan
91 Mengungkap Kebenaran
92 Permohonan Asta
93 Kondisi Menurun Lagi
94 Membaik, menunggu Waktu
95 Maafkan aku, jangan tinggalkan aku
96 Penyebab Luka Xabiru
97 Sifat Manja Xabiru
98 Gerutuan Xabiru
99 Membuka diri sepenuhnya
100 Batu dihati akhirnya terangkat
101 Kembali beroperasi
102 Merajuk Ala Xabiru
103 Tidak dalam lingkup prediksi
104 Konspirasi Eddin
105 Jahil
106 Sekertaris Unind Datang
107 Diskusi tertunda
108 1 bulan sebelum pembalasan
109 Kesalahan Dean dan Nira
110 Masuk rumah keluarga Baskoro
111 Fakta Baru yang diketahui Asta
112 Rencana Baru berdasarkan Fakta Baru
113 It's Show Time
114 Kabar buruk dan Kabar baik
115 Masih Belum Terlambat
116 Lewati Bersama
117 Semuanya Akan Baik-Baik Saja
118 Rapat Umum Pemegang Saham
119 Hasil Akhir Rapat
120 Kesibukan Xabiru dan Permintaan Asta
121 Semuanya telah berakhir
122 Ending
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Penghianatan dan Perpindahan
2
Kebingungan Anastasia dan Xabiru
3
Cincin Ruang dan Waktu
4
Menemukan Kunci Keluar
5
Menjual Pir
6
Untung Banyak
7
Semangat Kerja Xabiru
8
Hari kedua Jualan
9
Membeli Kuda Sakit
10
Memanen
11
Ide menghasilkan Uang
12
Tomat Harga Selangit
13
Tomat sangat Laris
14
Sembuh?
15
Teren, calon pelanggan besar.
16
Apa memang semudah itu?
17
Perjalanan ke Kabupaten
18
Antana's De Flour Restoran
19
Cita Rasa Lebih Enak
20
Membeli rumah
21
Berkah Soni
22
4 jenis pilihan saja
23
Xabiru yang Bersemangat
24
Rencana Renovasi
25
Panen
26
Membeli Furniture
27
Persiapan
28
Pembukaan Xabasta's Store
29
Adik Sepupu
30
Hari kedua
31
Ada masalah di toko
32
Mencari pekerja keamanan
33
Apa yang terjadi?
34
Doni si bajingan
35
Ajakan Kerja Sama
36
Sibuk, membuat Rindu
37
Umpatan Asta
38
Rencana Agen
39
Rencana Agen (2)
40
Piknik
41
Asta gemetar
42
Melanjutkan Perjalanan
43
Percaya tanpa Syarat
44
Balas Dendam?
45
Persiapan Balas Dendam
46
Memulai Misi Penyelamatan
47
Menyusup
48
Kakek?
49
Keluar dari Penjara
50
Berhasil meninggalkan Pulau
51
Pulang, menemui Istri
52
Kembali ke Kampung
53
Mengunjungi Ibu
54
Pergi ke gunung
55
Xabiru bosan
56
Kembali ke Kabupaten
57
Mari Hadapi Bersama
58
Menunggu Waktu Balas Dendam
59
Xabiru Tertegun
60
Pembalasan Kecil
61
Let's Play the Game
62
Berjanjilah
63
Memutuskan Hubungan
64
Diikuti
65
Menghabisi Lawan
66
Meledak
67
Diskusi Lagi
68
Permohonan Teren
69
Kau menggemaskan
70
Masalah Keuangan segera Teratasi
71
Pergi Cek
72
Akting bersama K1
73
Pujian
74
1 bulan persiapan
75
Sebelum Keberangkatan
76
Pengawasan di Ibukota
77
Situasi di Perbatasan Ibukota dan Kabupaten
78
Perubahan Sedikit Rencana
79
Ketahuan?!
80
Asta dikurung
81
Menyerang dan Menyelamatkan Xabiru
82
Asta melarikan diri
83
Terdesak
84
Menghilang di depan Clode
85
Mengobrol sebagai Ayah dan Anak
86
Menyerahkan bukti Kejahatan
87
Penyesalan Xabiru
88
Alasan pengusiran Xabiru
89
Jangan Pergi
90
Asta Tertekan
91
Mengungkap Kebenaran
92
Permohonan Asta
93
Kondisi Menurun Lagi
94
Membaik, menunggu Waktu
95
Maafkan aku, jangan tinggalkan aku
96
Penyebab Luka Xabiru
97
Sifat Manja Xabiru
98
Gerutuan Xabiru
99
Membuka diri sepenuhnya
100
Batu dihati akhirnya terangkat
101
Kembali beroperasi
102
Merajuk Ala Xabiru
103
Tidak dalam lingkup prediksi
104
Konspirasi Eddin
105
Jahil
106
Sekertaris Unind Datang
107
Diskusi tertunda
108
1 bulan sebelum pembalasan
109
Kesalahan Dean dan Nira
110
Masuk rumah keluarga Baskoro
111
Fakta Baru yang diketahui Asta
112
Rencana Baru berdasarkan Fakta Baru
113
It's Show Time
114
Kabar buruk dan Kabar baik
115
Masih Belum Terlambat
116
Lewati Bersama
117
Semuanya Akan Baik-Baik Saja
118
Rapat Umum Pemegang Saham
119
Hasil Akhir Rapat
120
Kesibukan Xabiru dan Permintaan Asta
121
Semuanya telah berakhir
122
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!