Tomat sangat Laris

*

*

Selama 30 menit, Xabiru terus mengobrol dengan Soni, juga membercandai anak perempuan Soni yang bernama Asni. Asni sendiri senang bercanda dengan Xabiru, padahal rautnya tidak seramai kebanyakan orang. Asni tahu Xabiru baik, jadi anak kecilepertinya sudah pasti nyaman jika bercanda dengannya.

Xabiru sendiri tidak ada kerjaan, jadi hanya bisa mengobrol lebih banyak dengan Soni dan Asni. Entah kenapa, sudah 30 menit lapaknya sepi, padahal biasanya selalu ramai dan pelanggan berebutan.

Tapi mungkin karena Xabiru membawa lebih banyak 2 kali lipat hari ini, jadi bisa saja para pelanggan yang tahu buahnya, sudah membeli semua padanya.

Tidak sangat sepi, tapi satu dua pelanggan masih ada yang datang dalam 60 menit tersebut, membeli buah pir tanpa mau mendengarkan penawaran Xabiru tentang tomat. Xabiru juga tak ambil pusing, dalam berjualan sudah biasa ada beberapa yang seperti ini.

"Umurnya berapa tahun, kak Soni?" Tanya Xabiru.

"Tahun ini 6 tahun, rencananya, aku juga mau mendaftarkan ya ke taman kanak-kanak, agar sebelum masuk sekolah dasar, Asni bisa lebih baik dari yang la---Suara berisik apa itu?" Ucap Soni terganggu, kemudian menatap ke arah belakang Xabiru, membuat Xabiru ikut menolehkan kepalanya.

Keduanya kemudian melebarkan matanya, beberapa orang berlarian, dan arahnya adalah lapak keduanya, tapi kurang lebih Soni sudah bisa menebak, mereka pastilah pelanggan Xabiru.

Sampai pikirannya terbukti 20 detik kemudian. Semuanya berdesakan di lapak Xabiru, saling menyikut, tidak mau keduluan.

"Nak, tomatmu! Aku beli 10kg lagi! Cepat, cepat, jangan biarkan aku kehabisan!"

"Aku juga, aku mau 5kg! Tolong bungkus sekarang!"

"Aku mau 5kg juga!"

"Beri aku 15kg!"

"Aku 10kg!"

"Aku 5kg!"

"Kakak tampan, beri aku 10kg!"

"Aku juga! beri 10kg!"

"30kg! Tolong beri aku 30kg!"

Xabiru pening sendiri mendengar teriakan beberapa orang yang saling menyela di depannya. Lapaknya yang kecil mendadak penuh, Asni yang ada di sebelah juga mundur, mendekati Ayahnya karena takut.

"Baik, baik! Semuanya tenang! Oke? Akan aku bungkus sekarang! Jangan berebut!" Teriak Xabiru, meski berpengaruh, tapi sikut mengikut ingin lebih dulu tetap dilakukan beberapa orang ini.

"Dengar! Semuanya! Karena tomatnya tinggal satu tas besar lagi, aku tidak yakin semuanya akan kebagian. Jadi, begini saja, bagaimana kalau semuanya aku sama ratakan 5kg? Besok aku akan bawa tomat lagi dan kalian bisa membelinya sebanyak yang kalian mau!" Ucap Xabiru.

Awalnya, semuanya tidak terima, tapi karena tomat tidak ada lagi, mau tidak mau semuanya akhirnya setuju dengan pengarahan Xabiru. Barulah, semua orang menjadi kondusif.

"Nak, aku dulu, aku akan berjualan hari ini. Tadi aku mencoba memasukkan sedikit tonatmu ke nasi gorengku, aku mencobanya di rumah. Gila, nasi gorengnya menjadi enak 3 kali lipat! Cita rasanya sangat, sangat, enak sekali! Istri dan anakku sampai nambah 3 kali!" Ucap seorang lelaki paruh baya, yakni Bapak yang tadi pagi membeli tomat Xabiru sebagai percobaan sebanyak 1kg. Kali ini, ia datang lagi dengan semangat untuk membeli tomatnya lagi. Ia kira, ia akan mendapatkannya dengan mudah, tapi siapa sangka orang lain juga berpikir hal sama. Akhirnya mau tak mau dirinya berlari karena takut kehabisan.

"Baguslah, pak. Aku juga sudah mencobanya di rumah, waktu memasak sup. Jadi aku juga tidak akan berbohong tentang khasiatnya." Balas Xabiru seraya tersenyum. Membalas perkataan semangat Bapak di depannya. "Baiklah, ini tomatmu. Jika takut tidak cukup, berikan sedikit saja tomat saja, rasa akan sama enaknya." Lanjut Xabiru, kemudian memberikan 5kg tomat padanya, begitupula dengan Bapak di depannya, menerima tomat dan memberi uang 250ribu pada Xabiru.

Sepeninggal Bapak tersebut, kemudian Xabiru melayani satu persatu pelanggan lainnya. Ada sekitar 10 pelanggan sebetulnya yang kembali ke lapaknya dengan rebutan. Juga ada beberapa gadis yang memang tadi membeli 1/2kg, dan mencoba digunakan ke wajah. Hasilnya sangat bagus, alhasil para gadis ini kembali ke lapak Xabiru, karena sebetulnya 1/2 kg hanya cukup untuk satu kali pemakaian, terlebih, tomatnya juga sebagian di makan mentah oleh mereka.

Ketika melayani pelanggan ke 10, Xabiru bingung, tomat yang tersisa tidak cukup. "Nona, tomat yang tersisa tidak cukup, hanya sekitar 2kg an saja lagi, bagaimana apa kau mau tetap membelinya?" Tanya Xabiru tak enak hati.

"Bos, katamu tadi akan kebagian semua sama rata. Bagaimana, sih? Tahu begitu tadi aku tidak akan mengalah pada orang lain." Balas Nona di depannya kesal.

"Aku salah hitung, nona, maafkan aku. Ah begini saja, sebagai kompensasi, aku akan menambahkan 2 buah pir gratis untukmu. Bagaimana? Khasiatnya sama bagusnya dengan tomat. Malah lebih bagus, aku pikir. Kau coba saja nanti. Aku tidak akan berbohong." Ucap Xabiru memberikan penawaran.

Nona di depannya berpikir sebentar, "Yasudah begitu saja. Tapi besok, ingat sisakan 10kg tomat untukku. Tidak boleh kurang." Ucap Nona didepannya seraya mengambil uang di dalam tas.

"Baik, aku ingat, kau tenang saja, nona." Balas Xabiru, yang kemudian, setelahnya memasukkan dua buah pir ke dalam kresek, lalu menyodorkannya pada pelanggan terakhir yang merusuh.

"Ah, buah pir nya masih banyak?" Aku ambil semuanya saja. Sekalian bungkuskan." Ucap si nona lagi.

Xabiru melebarkan matanya, berbinar dengan semangat, kemudian menghitung sisa buah pir yang ada di tas. Ada sekitar 50 an buah lagi.

Setelah membungkusnya ke dalam kresek besar, kemudian Xabiru bertanya, apakah pelanggannya tersebut memakai angkutan umum atau kendaraan pribadi. Jadi Xabiru akan membawakannya lebih dulu, karena berat buah tersebut akan menyusahkan pelanggannya ini.

Kebetulan nona di depannya membawa motor yang diparkir di depan pasar, tidak jauh dari lapak Xabiru. Membuat Xabiru menitipkan lapaknya dan membantu mengangkat buah tersebut, yang kemudian di simpan dimotornya. Setelahnya, Xabiru kembali setelah mendapat uang bayaran dari pelanggannya.

Senang rasanya berbisnis begini, jualannya bisa habis dalam beberapa jam saja padahal dirinya membawa banyak pir dan tomat tadi.

Begitu kembali, Xabiru langsung membereskan lapaknya, kemudian pergi meninggalkan pasar setelah berpamitan dengan Soni dan Anaknya.

Xabiru mengendarai keretanya, menuju toko yang menjual banyak benih tanaman. Semua benih yang ada di sana, Xabiru beli sebanyak yang bisa ia beli dengan uang yang ada di tangannya. Tak lupa juga membeli beberapa benih herbal pesanan Asta.

Setelah membayar sekitar 1 juta 200 ribu, Xabiru kembali ke kereta dan menyimpan semua barangnya di kereta. Lalu ia ke toko kelontong yang menjual sembako. Xabiru membeli gula, minyak, garam dan lainnya dalam jumlah besar sekaligus. Tidak dengan beras,.karena memang sudah ada di gudang di ruangan yang ada di dalam cincin Asta.

Setelah membayar kemudian ia mengangkat belanjaannya dan menyimpannya juga di dalam kereta. Kemudian ia pulang, dengan perasaan senang dan semangat. Uang yang dihasilkan hari ini, lebih besar 2 kali lipat dari kemarin.

*

*

Terpopuler

Comments

Ymmers

Ymmers

mw juga dong cincin nya thor 😉😊🤣

2023-12-25

4

🌺°. Wendy Allen .°🌺

🌺°. Wendy Allen .°🌺

lanjut teruss ...

2023-11-15

2

🌺°. Wendy Allen .°🌺

🌺°. Wendy Allen .°🌺

cerita y bagus kak , lain dari yang lainnya...

ruang dimensi ada di dunia moderen...

bagus pokok ny..

🙂🙂

2023-11-15

3

lihat semua
Episodes
1 Penghianatan dan Perpindahan
2 Kebingungan Anastasia dan Xabiru
3 Cincin Ruang dan Waktu
4 Menemukan Kunci Keluar
5 Menjual Pir
6 Untung Banyak
7 Semangat Kerja Xabiru
8 Hari kedua Jualan
9 Membeli Kuda Sakit
10 Memanen
11 Ide menghasilkan Uang
12 Tomat Harga Selangit
13 Tomat sangat Laris
14 Sembuh?
15 Teren, calon pelanggan besar.
16 Apa memang semudah itu?
17 Perjalanan ke Kabupaten
18 Antana's De Flour Restoran
19 Cita Rasa Lebih Enak
20 Membeli rumah
21 Berkah Soni
22 4 jenis pilihan saja
23 Xabiru yang Bersemangat
24 Rencana Renovasi
25 Panen
26 Membeli Furniture
27 Persiapan
28 Pembukaan Xabasta's Store
29 Adik Sepupu
30 Hari kedua
31 Ada masalah di toko
32 Mencari pekerja keamanan
33 Apa yang terjadi?
34 Doni si bajingan
35 Ajakan Kerja Sama
36 Sibuk, membuat Rindu
37 Umpatan Asta
38 Rencana Agen
39 Rencana Agen (2)
40 Piknik
41 Asta gemetar
42 Melanjutkan Perjalanan
43 Percaya tanpa Syarat
44 Balas Dendam?
45 Persiapan Balas Dendam
46 Memulai Misi Penyelamatan
47 Menyusup
48 Kakek?
49 Keluar dari Penjara
50 Berhasil meninggalkan Pulau
51 Pulang, menemui Istri
52 Kembali ke Kampung
53 Mengunjungi Ibu
54 Pergi ke gunung
55 Xabiru bosan
56 Kembali ke Kabupaten
57 Mari Hadapi Bersama
58 Menunggu Waktu Balas Dendam
59 Xabiru Tertegun
60 Pembalasan Kecil
61 Let's Play the Game
62 Berjanjilah
63 Memutuskan Hubungan
64 Diikuti
65 Menghabisi Lawan
66 Meledak
67 Diskusi Lagi
68 Permohonan Teren
69 Kau menggemaskan
70 Masalah Keuangan segera Teratasi
71 Pergi Cek
72 Akting bersama K1
73 Pujian
74 1 bulan persiapan
75 Sebelum Keberangkatan
76 Pengawasan di Ibukota
77 Situasi di Perbatasan Ibukota dan Kabupaten
78 Perubahan Sedikit Rencana
79 Ketahuan?!
80 Asta dikurung
81 Menyerang dan Menyelamatkan Xabiru
82 Asta melarikan diri
83 Terdesak
84 Menghilang di depan Clode
85 Mengobrol sebagai Ayah dan Anak
86 Menyerahkan bukti Kejahatan
87 Penyesalan Xabiru
88 Alasan pengusiran Xabiru
89 Jangan Pergi
90 Asta Tertekan
91 Mengungkap Kebenaran
92 Permohonan Asta
93 Kondisi Menurun Lagi
94 Membaik, menunggu Waktu
95 Maafkan aku, jangan tinggalkan aku
96 Penyebab Luka Xabiru
97 Sifat Manja Xabiru
98 Gerutuan Xabiru
99 Membuka diri sepenuhnya
100 Batu dihati akhirnya terangkat
101 Kembali beroperasi
102 Merajuk Ala Xabiru
103 Tidak dalam lingkup prediksi
104 Konspirasi Eddin
105 Jahil
106 Sekertaris Unind Datang
107 Diskusi tertunda
108 1 bulan sebelum pembalasan
109 Kesalahan Dean dan Nira
110 Masuk rumah keluarga Baskoro
111 Fakta Baru yang diketahui Asta
112 Rencana Baru berdasarkan Fakta Baru
113 It's Show Time
114 Kabar buruk dan Kabar baik
115 Masih Belum Terlambat
116 Lewati Bersama
117 Semuanya Akan Baik-Baik Saja
118 Rapat Umum Pemegang Saham
119 Hasil Akhir Rapat
120 Kesibukan Xabiru dan Permintaan Asta
121 Semuanya telah berakhir
122 Ending
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Penghianatan dan Perpindahan
2
Kebingungan Anastasia dan Xabiru
3
Cincin Ruang dan Waktu
4
Menemukan Kunci Keluar
5
Menjual Pir
6
Untung Banyak
7
Semangat Kerja Xabiru
8
Hari kedua Jualan
9
Membeli Kuda Sakit
10
Memanen
11
Ide menghasilkan Uang
12
Tomat Harga Selangit
13
Tomat sangat Laris
14
Sembuh?
15
Teren, calon pelanggan besar.
16
Apa memang semudah itu?
17
Perjalanan ke Kabupaten
18
Antana's De Flour Restoran
19
Cita Rasa Lebih Enak
20
Membeli rumah
21
Berkah Soni
22
4 jenis pilihan saja
23
Xabiru yang Bersemangat
24
Rencana Renovasi
25
Panen
26
Membeli Furniture
27
Persiapan
28
Pembukaan Xabasta's Store
29
Adik Sepupu
30
Hari kedua
31
Ada masalah di toko
32
Mencari pekerja keamanan
33
Apa yang terjadi?
34
Doni si bajingan
35
Ajakan Kerja Sama
36
Sibuk, membuat Rindu
37
Umpatan Asta
38
Rencana Agen
39
Rencana Agen (2)
40
Piknik
41
Asta gemetar
42
Melanjutkan Perjalanan
43
Percaya tanpa Syarat
44
Balas Dendam?
45
Persiapan Balas Dendam
46
Memulai Misi Penyelamatan
47
Menyusup
48
Kakek?
49
Keluar dari Penjara
50
Berhasil meninggalkan Pulau
51
Pulang, menemui Istri
52
Kembali ke Kampung
53
Mengunjungi Ibu
54
Pergi ke gunung
55
Xabiru bosan
56
Kembali ke Kabupaten
57
Mari Hadapi Bersama
58
Menunggu Waktu Balas Dendam
59
Xabiru Tertegun
60
Pembalasan Kecil
61
Let's Play the Game
62
Berjanjilah
63
Memutuskan Hubungan
64
Diikuti
65
Menghabisi Lawan
66
Meledak
67
Diskusi Lagi
68
Permohonan Teren
69
Kau menggemaskan
70
Masalah Keuangan segera Teratasi
71
Pergi Cek
72
Akting bersama K1
73
Pujian
74
1 bulan persiapan
75
Sebelum Keberangkatan
76
Pengawasan di Ibukota
77
Situasi di Perbatasan Ibukota dan Kabupaten
78
Perubahan Sedikit Rencana
79
Ketahuan?!
80
Asta dikurung
81
Menyerang dan Menyelamatkan Xabiru
82
Asta melarikan diri
83
Terdesak
84
Menghilang di depan Clode
85
Mengobrol sebagai Ayah dan Anak
86
Menyerahkan bukti Kejahatan
87
Penyesalan Xabiru
88
Alasan pengusiran Xabiru
89
Jangan Pergi
90
Asta Tertekan
91
Mengungkap Kebenaran
92
Permohonan Asta
93
Kondisi Menurun Lagi
94
Membaik, menunggu Waktu
95
Maafkan aku, jangan tinggalkan aku
96
Penyebab Luka Xabiru
97
Sifat Manja Xabiru
98
Gerutuan Xabiru
99
Membuka diri sepenuhnya
100
Batu dihati akhirnya terangkat
101
Kembali beroperasi
102
Merajuk Ala Xabiru
103
Tidak dalam lingkup prediksi
104
Konspirasi Eddin
105
Jahil
106
Sekertaris Unind Datang
107
Diskusi tertunda
108
1 bulan sebelum pembalasan
109
Kesalahan Dean dan Nira
110
Masuk rumah keluarga Baskoro
111
Fakta Baru yang diketahui Asta
112
Rencana Baru berdasarkan Fakta Baru
113
It's Show Time
114
Kabar buruk dan Kabar baik
115
Masih Belum Terlambat
116
Lewati Bersama
117
Semuanya Akan Baik-Baik Saja
118
Rapat Umum Pemegang Saham
119
Hasil Akhir Rapat
120
Kesibukan Xabiru dan Permintaan Asta
121
Semuanya telah berakhir
122
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!