*
*
Besoknya, Setelah sarapan dan menyirami tanaman, Xabiru langsung pergi ke pasar untuk kembali berjualan. Kali ini, ia membawa buah pir dan tomat, jadii lebih banyak juga barang bawaannya. Jadi, ia tidak lagi meminjam sepeda tetangganya, tetapi langsung memakai kuda yang dibelinya, saat ini kuda jenis Mustang tersebut sudah sangat sehat dan terlihat sangat gagah meski umurnya baru 7 tahunan.
Meski begitu, Xabiru perkirakan kudanya sudah sangat mampu menarik keretanya. Jadi Xabiru menyuruh Asta mengeluarkan kuda tersebut.
Sesampainya di dekat lapak, Xabiru langsung mengikat kudanya di pohon yang memang ada di belakang lapak Soni. Tidak terlalu dekat, tapi tidak terlalu jauh juga. Keretanya juga Xabiru simpan di samping kuda tersebut. Jadi Xabiru hanya bisa mengangkat buah dan tomatnya sendiri.
Pertama-tama, ia mengambil dua tas besar berisi buah pir dan tomat, membiarkan beberapa tas lagi di dalam kereta. Kemudian, ia barulah membuat lapak seperti biasa. Kali ini, ia akan berjualan lebih lama dari biasanya, karena stok nya juga lebih banyak. Ada 5 tas besar yang dibawanya kali ini, 3 tas besar pir, dan 2 tas besar tomat.
Xabiru lupa membeli kresek hari ini, jadi ia berniat menitipkan dagangannya dulu pada Soni. Tapi, belum sempat Xabiru pergi, para pelanggan banyak sekali yang berdatangan. Membuat Soni tertawa, dan langsung saja memberikan kresek sedang miliknya sebanyak dua pack. Biarlah nanti Xabiru menggantinya jika pelanggannya sudah pergi. Lagipula, lapak Soni tidak seramai lapak Xabiru. Jadi Soni senang-senang saja bisa membantunya.
"Selain buah pir, hari ini aku membawa tomat segar! Lihat ini, besar, sehat dan berkilau, siapa yang mau? 1kg 50 ribu!" Ucap Xabiru mengawali pembukaan lapaknya, sebelum ia melayani pembeli.
"Aiya, kau ini berjualan atau merampok uang orang, sih? Aku beli tomat harganya hanya 10k 1 kg!" Ucap seorang ibu-ibu mencibir.
"Aku berani jamin, lihat ini, sama tidak dengan tomat yang kau beli? Luarnya saja terlihat sangat cantik, warnanya merah menyala dan bening." Jelas Xabiru, membuat ibu-ibu yang menyela mau tak mau membandingkan tomatnya.
"Benar, sih, punyamu beda. Tapi, nak, siapa yang tahu jika saja kau memakai pupuk jahat?" Sela seorang wanita berusia 30 an.
"Nona, aku jamin aku orang jujur, jika tidak begini saja, aku akan mengambil satu tomat dan menjadikannya sebagai sampel, oke tidak?" Tanya Xabiru.
Kemudian kedua wanita itu mengangguk dan menjawab oke, Xabiru pun mengambil satu tomat dan membelahnya menjadi empat bagian. Kedua wanita langsung saja mengambilnya dan merasakan rasa tomatnya sendiri. Membuat dua orang di antara pelanggan lainnya ikut mengambil tomat yang tersisa di tangan Xabiru.
Setelahnya, keempat orang yang merasakan rasa tomatnya sendiri, langsung membuat keempatnya melebarkan mata.
"Enak, enak! Tidak asam sama sekali!"
"Segar dan manis! Sangat enak!"
"Ya, ya, juga sangat tidak biasa, teksturnya tidak seperti tomat lain yang lembek, ini sangat segar."
"Nak, aku menjual nasi goreng ketika malam, memakai tomat ini apa akan membantu nasinya menjadi lebih enak?" Tanya seorang Bapak, yang tadinya berniat membelikan buah pir untuk istrinya, tapi ada kejadian sample tomat. Ia adalah salah satu yang mencicipi tonatnya barusan karena penasaran, kenapa bisa harganya malah selangit.
"Tentu bisa! Selain membuat cita rasa menjadi lebih enak, tomat ini aku jamin akan menambah stamina kalian juga. Ini membuat tubuh lebih sehat. Juga, nah bisa kau pakai sebagai masker wajah juga, khasiat dan vitaminnya berkali kali lipat dari tomat biasa. Begitu pula dengan buah pirku. Semua yang aku jual sangat berbeda dengan yang lainnya." Ucap Xabiru dengan percaya diri.
"Kalau begitu, sebagai percobaan nanti, aku mau tomatnya 1 kg dulu saja. Lalu buah pir nya 30 ya nak." Ucap Bapak tersebut, langsung memesan.
"Bungkus!" Seru Xabiru dengan senyum dan anggukkan.
Xabiru sudah membeli timbangan untuk menimbang banyaknya tomat sebelumnya, jadi ia dengan cepat melayani bapak di depannya. Tomat 1 kg hanya berisi 4-5 tomat saja. Membuat Bapak di depannya meringis. Tapi mencoba dulu saja, siapa tahu taruhannya kali ini bisa membuat nasi gorengnya menjadi laku keras nanti. Lagipula, tomatnya memang besar dan segar, jadi tidak terlalu sedikit untuk ukurannya.
Setelah menerima pesanannya, kemudian Bapak tersebut membayar 230ribu pada Xabiru, dan pergi meninggalkan lapaknya lebih dulu.
Selanjutnya, ketiga orang lainnya juga mencoba membeli tomatnya, tapi hanya 1/2kg masing-masingnya. Dengan beberapa buah pir. Dengan masing-masingnya membayar 85ribu, 145ribu, dan 85ribu.
Dari ke empat orang ini saja, Xabiru sudah mendapat untung 545ribu! Belum lagi, pelanggan lainnya yang masih memilih milih ingin membeli tomat juga atau tidak .
"Ayo, ayo, tidak perlu ragu. Khasiat untuk wajah dan tubuh, sangat digemari. Jangan sampai nanti kalian menyesal karena kehabisan." Ucap Xabiru, merayu para pelanggan yang masih terdiam.
"Aku beli pir saja 30, bos."
"Aku juga, aku masih sayang uangku, beri aku pir 40 buah."
"Ah, aku ingin mencobanya, jadi tolong 1kg tomat dan 20 buah pir ya, bos!"
"Aku coba beli 1/2kg tomat, bos. Buah pirnya beri aku 15 saja."
Setelah mendengar celetukan para pelanggannya, Xabiru kembali bekerja dengan cepat. Ia menimbang dan menghitung buah pir dengan angka yang tepat.
Setelahnya, satu-persatu para pelanggan pun pergi dan datang pelanggan baru yang niatnya mau membeli buah pir milik Xabiru.
Khasiat buah pir sangat bagus, jadi para pelanggan yang sempat membeli kemarin, kebanyakan kembali ke lapaknya dan membeli banyak sekaligus.
Melihat tomat yang ada di atas keranjang kecil di samping buah pir, beberapa pelanggan yang belum tahu pun bertanya, tapi langsung terkejut mendengar harga yang selangit.
Xabiru tidak menyerah, ia kembali menjelaskan khasiat tomat dan perbedaannya sama seperti sebelumnya pada para pelanggan yang bertanya. Sampai Xabiru membuat sampel baru dari tomat yang dijualnya untuk pelanggan, agar para pelanggan percaya.
Akhirnya, pelanggan pun dengan coba-coba membeli 1/2kg saja tomat, dan kebanyakan memang membeli buah pir miliknya. Jadi, buah pir miliknyalah yang menjadi habis dalam waktu cepat.
Sampailah buah pir dan tomatnya habis, membuat Xabiru mengambil dua tas besar terakhir di kereta. Masing-masing yang tersisa adalah satu tas besar pir dan satu tas besar tomat.
Kebetulan, pelanggannya juga sudah bubar semua, dan lapaknya sepi, membuat Xabiru menghela nafas lega, ia bisa sedikit lebih santai menjual dua tas besar yang tersisa.
Tapi, sebelum ia membuka dua tas besarnya, ia membeli kresek di kios yang berjualan plastik. Membeli langsung 10 pack kresek sedang untuk stok, juga mengganti kresek Soni yang tadi dipinjamnya lagi. Jadi ia mengganti kresek 3 pack pada Soni.
Tak lupa, Xabiru juga memberikan buah pir dan tomatnya pada Soni secara gratis. Membuat Soni tidak sungkan, ia langsung saja menerimanya dengan senang hati. Apalagi, ada anaknya yang memang menyukai pir, anaknya dibawa berjualan olehnya hari ini.
Xabiru baru sadar akan keberadaannya, karena tadi sibuk sekali dengan para pelanggannya. Padahal anak Soni sedari tadi melihatnya. Senang juga karena pelanggan dan kecakapan Xabiru dalam melayani pelanggan.
Xabiru tersenyum ramah, kemudian memberikan satu pir tambahan, untuk anaknya Soni. Langsung ia berikan pada anaknya, agar bisa langsung dimakan. Dan Soni tentu saja berterimakasih setelahnya.
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
Machacy
Meskipun cerita fiktif bin halu gak gini juga kali apa lagi kehidupan desa yg benar aja.
2024-05-27
1
amelco
klo ada tomat seperti itu di dunia nyata bisa bisa scincare gulung tikar 😄😄😄😄😄😄😄😄
2023-09-17
9
Shai'er
👍👍👍👍🥰
2023-09-16
1