Untung Banyak

*

*

Mendengar seruan ibu-ibu, beberapa yang memang memerhatikan, langsung menghampiri lapak Xabiru. Membuat lapaknya seketika ramai.

Xabiru yang cekatan, langsung melayani pembeli dengan baik. Ada beberapa yang langsung membeli, ada juga beberapa yang ingin mencoba buah pirnya dulu.

Meski begitu, tidak ada yang protes dengan harga pir satuannya. Karena memang pir yang lebih besar dan lebih manis membuat pelanggan ketagihan, terlebih pelanggan yang sudah mencicipi.

"Nak, aku mau 15 buah."

"Aku ingin mencobanya dulu."

"Aku juga,"

"Beri aku 20 buah."

Setelah menerima uang sebanyak 60 ribu dari pelanggan pertama, Xabiru kemudian melayani pelanggan kedua dan menerima uang sebanyak 90 ribu. Begitu seterusnya, sampai dagangan Xabiru habis tak bersisa, bahkan ada beberapa pelanggan yang tidak kebagian, mengeluh kecewa karena terlambat datang.

Xabiru hanya membawa sekitar 124 buah pir, setelah dikurangi hadiah sebagai pinjaman sepeda. Hanya 120 buah, tapi sangat lumayan karena ia jual dengan harga tinggi. Untung yang dia dapatkan sebanyak 720 ribu. Xabiru tertawa kecil, padahal ia tidak mengeluarkan modal, tapi untungnya banyak sekali.

"Bos, ini untukmu." Ucap Xabiru memberikan satu kresek buah pir, berisi 4 saja. Sengaja ia pisahkan untuk orang baik di sampingnya.

"Aiyo, aku tidak ada uang, jual lagi saja." Ucap pedagang baju tersebut.

"Tidak, aku memberikannya padamu. Besok sepertinya aku akan berjualan lagi, jadi mohon bantuannya ya." Ucap Xabiru sraya tersenyum dan mengangguk ramah.

"Panggil aku Kak Soni, siapa namamu?" Tanya Soni.

Xabiru yang hendak menjawab Soni, terpikir jika namanya mungkin saja terlalu bagus, jadi kemudian ia menjawab, "Namaku Abi, panggil saja Abi, Kak." Ucapnya.

"Baiklah, Abi, terimakasih banyak atas buahnya." Ucap Soni lagi.

"Baiklah, kak, aku duluan, masih harus belanja kebutuhan rumah." ucap Xabiru mengangguk, kemudian pergi setelah berpamitan dengan benar.

Ia menaiki sepedanya, dengan tas besar di belakang yang kini sudah kosong. Kali ini, ia berniat membeli banyak benih, juga anak Ayam. Asta sudah memperingatinya, jangan sampai lupa membeli anak Ayam.

Sesampainya di bagian ternak, Xabiru memarkir sepedanya, ia kemudian melihat banyak sekali anak ayam sehat disana. Tanpa basa basi, ia langsung bertanya harga pada penjualnya, harga satuannya adalah 5000, jika beli banyak bisa dikurangi lagi harganya.

Xabiru kemudian membeli sebanyak 30 ekor anak Ayam. Membuat penjualnya bersemangat. 30 ekor sama dengan 150 ribu. Karena membeli banyak, Xabiru mendapat potongan 20 ribu. Jadi ia hanya membayar 120 ribu. Dan bonus kandang yang cukup menampung 30 ekor anak ayam tersebut.

Setelah membeli anak ayam, Xabiru beralih pada bagian pasar yang menjual berbagai benih tanaman. Ia ingat, Asta menyuruhnya membeli banyak bibit buah-buahan. Jadi ia langsung membeli bibir Strawberry, Apel, Mangga dan Anggur, karena hanya ada bibit ini saja di tokonya. Sisanya tentu ia membeli bibit cabai, bawang-bawangan, tomat, padi, sawi, kangkung, bayam, dan labu kecil hijau.

Selain untuk di perjual belikan untuk menambah pendapatan, ia juga ingin membuat makanan lebih bervariasi nanti.

Setelah membayar sebanyak 300 ribu, masih tersisa 300 ribu. Ia menyimpan belanjaan dengan puas di kantong besar di jok belakang. Sisa 300 ribu, Xabiru membelikan beras, daging ayam, gula, garam, penyedap, cabai, dan bawang-bawang, serta kecap, untuk makan siang dan makan malam nanti, ditambah dua bungkus sayuran yang sudah dikhususkan untuk membuat sayur sop. Habis sekitar 150ribu.

Lalu ia pulang, dengan banyak barang bawaan. 150 ribu akan ia simpan, berjaga-jaga untuk nati, kalau-kalau ia butuh sesuatu hari ini untuk dibayar. Lagipula, jika ia menghabiskan semuanya, apa yang akan Asta pegang nanti?

Begitu saja, pikirnya. Ia akan memberikan uang sisa untuk Asta pegang. Satu bulan ini, sangat sulit untuk sekedar makan nasi, hanya singkong, jika tidak ubi, yang dimakan keduanya, apalagi sejak ibunya meninggal.

Dengan membeli bahan makanan untuk makan siang dan malam, ia bisa memanjakan Asta malam ini. Perut keduanya pasti akan penuh dan tidur dengan nyenyak nantinya.

Sesampainya di rumah, ia membuka kunci dan melihat ke kamar, Asta tidak ada, tapi Xabiru mengangguk, karena itu artinya, Asta menurut agar bersembunyi di ruang cincinnya saja sembari menunggunya pulang.

Xabiru tidak langsung memanggil Asta, tapi ia menyimpan barang-barangnya, dan langsung memasuki dapur. Ia akan memasak nasi dan lauk untuk makan siang. Biarlah Asta diam di dalam ruang, seraya menunggu dirinya selesai masak. Jadi, begitu ia selesai, maka barulah ia akan memanggil Asta untuk makan.

Xabiru berkutat dengan vahan-bahan. Dengan fokus memasak menu sederhana. Bisa memasak, ia sudah sering melakukannya jika untuk menusederhana saja. Karena dulu ia tinggal sendiri, tidak bisa jika terus memesan makanan di luar, jadi mau tak mau ia mulai memasak sendiri.

30 menit berkutat di dapur, Xabiru telah menyelesaikan masakannya. Hanya tinggal menunggu nasi matang saja, selama 11 menit lagi.

Seraya menunggu, Xabiru keluar rumah, dan pergi untuk mengantarkan sepeda. Xabiru tidak lagi memberikan uang, karena buah pir tadi sudah lebih dari cukup sebagai biaya sewa sepedanya.

Tidak lama, hanya sekitar 10 menit untuk bolak balik ke rumah tetangganya tersebut, karena pulangnya ia harus berjalan kaki. Sampai di rumah, ia langsung memasuki dapur, untuk kembali memeriksa nasi yang dimasaknya.

Setelah diperiksa dan matang, Xabiru kemudian memindahkannya ke dua piring, untuknya, dan untuk Asta. Sedangkan untuk ayam kecap dan sayur yang telah dimasaknya, ia simpan di dua mangkuk berbeda. Jadi menu makan siang kali ini ada dua. Ayam kecap juga sayur sop.

Sudah lebih dari cukup. Setidaknya masih bisa makan daging dan sayur secara bersamaan. Untuk penduduk desa disini, ini bahkan sudah bisa dikatakan hidangan mewah.

Kemudian Xabiru mengambil dua mangkok dan dua piring nasi untuk kemudian dipindahkan ke atas meja dan pergi ke kamar, memindahkan meja tersebut ke kamar.

Barulah Xabiru memanggil Asta, membuat Asta yang sedang bosan menunggu Xabiru, akhirnya tersenyum lebar, ia keluar seketika, muncul dari udara kosong.

"Kau sudah pulang? Bagaimana hasil jualannya?", Tanya Asta begitu keluar.

"Bagus, aku dapat 720ribu. Ini, sisanya 150 ribu, aku belikan anak ayam dan benih sebanyak 420 ribu. 150 ribu lagi aku belikan menu untuk makan siang dan makan malam. Lihat sana, sudah matang semua." Ucap Xabiru seraya tersenyum semangat, menceritakan kesehariannya hari ini. Kemudian ia menyodorkan uang 150 ribu, dan menunjukkan meja yang di atasnya ada piring berisi nasi putih yang masih mengepul.

"Wah hebat! Kau jual berapa? Mengapa besar sekali untungnya?" Tanya Asta penasaran.

"6000 per buah, haha. Lagipula, pir milik kita lebih besar dan lebih manis, pelanggan juga suka, jadi mereka langsung membelinya. Lapak jualanku tadi, sangat penuh, kau tahu?!" Cerita Xabiru semangat. "Ah, jangan cerita lagi, ayo makan dulu. Tadi pagi kita hanya makan buah. Kau pasti sudah lapar juga, kan?" Lanjut Xabiru tersenyum.

*

*

Terpopuler

Comments

frila

frila

150-20=130 seharusnya bayarnya segitukan?

2024-06-30

1

Madia Normadia

Madia Normadia

sorry Thor aku kehabisan gif dan hadia..

2024-01-15

2

nacho

nacho

wow banyak sayangnya bikin cemburu😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘

2023-10-30

2

lihat semua
Episodes
1 Penghianatan dan Perpindahan
2 Kebingungan Anastasia dan Xabiru
3 Cincin Ruang dan Waktu
4 Menemukan Kunci Keluar
5 Menjual Pir
6 Untung Banyak
7 Semangat Kerja Xabiru
8 Hari kedua Jualan
9 Membeli Kuda Sakit
10 Memanen
11 Ide menghasilkan Uang
12 Tomat Harga Selangit
13 Tomat sangat Laris
14 Sembuh?
15 Teren, calon pelanggan besar.
16 Apa memang semudah itu?
17 Perjalanan ke Kabupaten
18 Antana's De Flour Restoran
19 Cita Rasa Lebih Enak
20 Membeli rumah
21 Berkah Soni
22 4 jenis pilihan saja
23 Xabiru yang Bersemangat
24 Rencana Renovasi
25 Panen
26 Membeli Furniture
27 Persiapan
28 Pembukaan Xabasta's Store
29 Adik Sepupu
30 Hari kedua
31 Ada masalah di toko
32 Mencari pekerja keamanan
33 Apa yang terjadi?
34 Doni si bajingan
35 Ajakan Kerja Sama
36 Sibuk, membuat Rindu
37 Umpatan Asta
38 Rencana Agen
39 Rencana Agen (2)
40 Piknik
41 Asta gemetar
42 Melanjutkan Perjalanan
43 Percaya tanpa Syarat
44 Balas Dendam?
45 Persiapan Balas Dendam
46 Memulai Misi Penyelamatan
47 Menyusup
48 Kakek?
49 Keluar dari Penjara
50 Berhasil meninggalkan Pulau
51 Pulang, menemui Istri
52 Kembali ke Kampung
53 Mengunjungi Ibu
54 Pergi ke gunung
55 Xabiru bosan
56 Kembali ke Kabupaten
57 Mari Hadapi Bersama
58 Menunggu Waktu Balas Dendam
59 Xabiru Tertegun
60 Pembalasan Kecil
61 Let's Play the Game
62 Berjanjilah
63 Memutuskan Hubungan
64 Diikuti
65 Menghabisi Lawan
66 Meledak
67 Diskusi Lagi
68 Permohonan Teren
69 Kau menggemaskan
70 Masalah Keuangan segera Teratasi
71 Pergi Cek
72 Akting bersama K1
73 Pujian
74 1 bulan persiapan
75 Sebelum Keberangkatan
76 Pengawasan di Ibukota
77 Situasi di Perbatasan Ibukota dan Kabupaten
78 Perubahan Sedikit Rencana
79 Ketahuan?!
80 Asta dikurung
81 Menyerang dan Menyelamatkan Xabiru
82 Asta melarikan diri
83 Terdesak
84 Menghilang di depan Clode
85 Mengobrol sebagai Ayah dan Anak
86 Menyerahkan bukti Kejahatan
87 Penyesalan Xabiru
88 Alasan pengusiran Xabiru
89 Jangan Pergi
90 Asta Tertekan
91 Mengungkap Kebenaran
92 Permohonan Asta
93 Kondisi Menurun Lagi
94 Membaik, menunggu Waktu
95 Maafkan aku, jangan tinggalkan aku
96 Penyebab Luka Xabiru
97 Sifat Manja Xabiru
98 Gerutuan Xabiru
99 Membuka diri sepenuhnya
100 Batu dihati akhirnya terangkat
101 Kembali beroperasi
102 Merajuk Ala Xabiru
103 Tidak dalam lingkup prediksi
104 Konspirasi Eddin
105 Jahil
106 Sekertaris Unind Datang
107 Diskusi tertunda
108 1 bulan sebelum pembalasan
109 Kesalahan Dean dan Nira
110 Masuk rumah keluarga Baskoro
111 Fakta Baru yang diketahui Asta
112 Rencana Baru berdasarkan Fakta Baru
113 It's Show Time
114 Kabar buruk dan Kabar baik
115 Masih Belum Terlambat
116 Lewati Bersama
117 Semuanya Akan Baik-Baik Saja
118 Rapat Umum Pemegang Saham
119 Hasil Akhir Rapat
120 Kesibukan Xabiru dan Permintaan Asta
121 Semuanya telah berakhir
122 Ending
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Penghianatan dan Perpindahan
2
Kebingungan Anastasia dan Xabiru
3
Cincin Ruang dan Waktu
4
Menemukan Kunci Keluar
5
Menjual Pir
6
Untung Banyak
7
Semangat Kerja Xabiru
8
Hari kedua Jualan
9
Membeli Kuda Sakit
10
Memanen
11
Ide menghasilkan Uang
12
Tomat Harga Selangit
13
Tomat sangat Laris
14
Sembuh?
15
Teren, calon pelanggan besar.
16
Apa memang semudah itu?
17
Perjalanan ke Kabupaten
18
Antana's De Flour Restoran
19
Cita Rasa Lebih Enak
20
Membeli rumah
21
Berkah Soni
22
4 jenis pilihan saja
23
Xabiru yang Bersemangat
24
Rencana Renovasi
25
Panen
26
Membeli Furniture
27
Persiapan
28
Pembukaan Xabasta's Store
29
Adik Sepupu
30
Hari kedua
31
Ada masalah di toko
32
Mencari pekerja keamanan
33
Apa yang terjadi?
34
Doni si bajingan
35
Ajakan Kerja Sama
36
Sibuk, membuat Rindu
37
Umpatan Asta
38
Rencana Agen
39
Rencana Agen (2)
40
Piknik
41
Asta gemetar
42
Melanjutkan Perjalanan
43
Percaya tanpa Syarat
44
Balas Dendam?
45
Persiapan Balas Dendam
46
Memulai Misi Penyelamatan
47
Menyusup
48
Kakek?
49
Keluar dari Penjara
50
Berhasil meninggalkan Pulau
51
Pulang, menemui Istri
52
Kembali ke Kampung
53
Mengunjungi Ibu
54
Pergi ke gunung
55
Xabiru bosan
56
Kembali ke Kabupaten
57
Mari Hadapi Bersama
58
Menunggu Waktu Balas Dendam
59
Xabiru Tertegun
60
Pembalasan Kecil
61
Let's Play the Game
62
Berjanjilah
63
Memutuskan Hubungan
64
Diikuti
65
Menghabisi Lawan
66
Meledak
67
Diskusi Lagi
68
Permohonan Teren
69
Kau menggemaskan
70
Masalah Keuangan segera Teratasi
71
Pergi Cek
72
Akting bersama K1
73
Pujian
74
1 bulan persiapan
75
Sebelum Keberangkatan
76
Pengawasan di Ibukota
77
Situasi di Perbatasan Ibukota dan Kabupaten
78
Perubahan Sedikit Rencana
79
Ketahuan?!
80
Asta dikurung
81
Menyerang dan Menyelamatkan Xabiru
82
Asta melarikan diri
83
Terdesak
84
Menghilang di depan Clode
85
Mengobrol sebagai Ayah dan Anak
86
Menyerahkan bukti Kejahatan
87
Penyesalan Xabiru
88
Alasan pengusiran Xabiru
89
Jangan Pergi
90
Asta Tertekan
91
Mengungkap Kebenaran
92
Permohonan Asta
93
Kondisi Menurun Lagi
94
Membaik, menunggu Waktu
95
Maafkan aku, jangan tinggalkan aku
96
Penyebab Luka Xabiru
97
Sifat Manja Xabiru
98
Gerutuan Xabiru
99
Membuka diri sepenuhnya
100
Batu dihati akhirnya terangkat
101
Kembali beroperasi
102
Merajuk Ala Xabiru
103
Tidak dalam lingkup prediksi
104
Konspirasi Eddin
105
Jahil
106
Sekertaris Unind Datang
107
Diskusi tertunda
108
1 bulan sebelum pembalasan
109
Kesalahan Dean dan Nira
110
Masuk rumah keluarga Baskoro
111
Fakta Baru yang diketahui Asta
112
Rencana Baru berdasarkan Fakta Baru
113
It's Show Time
114
Kabar buruk dan Kabar baik
115
Masih Belum Terlambat
116
Lewati Bersama
117
Semuanya Akan Baik-Baik Saja
118
Rapat Umum Pemegang Saham
119
Hasil Akhir Rapat
120
Kesibukan Xabiru dan Permintaan Asta
121
Semuanya telah berakhir
122
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!