Antana's De Flour Restoran

*

*

Begitu sampai di tempat yang dijanjikan, Xabiru dan Asta sama-sama keluar dari mobil. Keduanya berdiri di depan restoran mewah untuk ukuran kabupaten. Meski keduanya sudah pernah melihat restoran mewah dari kota dan yang ini bukan apa-apa, tetap saja takjub.

Hidup di desa bahkan kampung paling ujung, membuat keduanya tidak pernah melihat pemandangan ini lagi. Jadilah keduanya menjadi bersemangat kini, karena selain restoran di depannya, keduanya juga telah melihat jalan raya besar bersama-sama lagi.

Antana's De flour Restoran.

Satu-satunya cabang restoran mewah di kabupaten ini. Ya, hanya cabang, karena Asta dan Xabiru tahu, pusat restoran ini ada di ibukota. Yakni merupakan restoran dengan gaya tradisional barat. Campuran gaya ini membuat bangunan dan dekorasi restoran menjadi unik, tapi paling betah jika sudah masuk dan makan di dalamnya.

Asta dan Xabiru masuk ke dalam, tidak malu dengan penampilan, karena meski hidup di kampung, keduanya masih punya stok baju bagus. Lagipula, ketika di usir, baju-baju yang dibawa merupakan baju keseharian keduanya yang masih sangat bagus bagi kalangan orang desa dan kabupaten. Kecuali di ibukota, modelnya mungkin sudah ketinggalan zaman.

Melihat Teren melambaikan tangannya, Xabiru menganggukkan kepalanya kemudian mendekati Teren yang berdiri dekat konter pembayaran. "Kau datang lebih cepat dari yang ku perkirakan." Ucap Teren tersenyum, kemudian menyapa keduanya dengan ramah.

"Tentu, aku menyewa mobil, jadi tidak pakai keretaku, agar lebih cepat." Ucap Xabiru membalas.

"Baiklah, ayo ikut aku."Ucap Teren membawa keduanya ke sebuah ruangan tertutup.

Ketiganya duduk berhadapan. Teren duduk sendirian di seberang Asta dan Xabiru. Tapi sudah seharusnya, jadi Teren juga tidak banyak mempermasalahkannya.

"Ini istriku, dia yang membantuku menanam buah dan sayur." Ucap Xabieu, karena sedari tadi Teren mencuri pandang pada Asta. Padahal aslinya, Teren kagum dengan kecantikan Asta. Kulitnya putih bersih terawat meski ia dari kampung. Tapi seharusnya Teren tidak heran, sebab Xabiru saja sama bersihnya, hanya saja kulitnya sedikit kecoklatan. Tapi, tetap tampan.

"Baiklah, aku tidak akan basa basi lagi. Aku sudah menyiapkan dokumen perjanjiannya, jadi kalian tahu artinya kan? Aku ingin menjalin kerjasama, pasok buah dan sayur yang kalian tanam ke restoran ini. Untuk harga, bisa dibicarakan sekarang. Tapi mungkin, karena aku membeli borongan, maka harga bisa berkurang, kan?" Jelas Teren, diselingi senyum kecil di akhir. Negosiasi yang wajar-wajar saja, ia tidak mau membuat pemasok kabur.

Xabiru mengambil dokumen perjanjian di atas meja kemudian membacanya, pun dengan Asta yang ikut membacanya. Setelahnya, Asta mengernyit dengan satu persyaratan yang ditulis di sana.

"Maaf, nona Teren. Di perjanjian no 7, perihal kami yang hanya bisa memasok ke tempatmu saja dan dilarang memasok ke tempat lain. Aku rasa, itu menyulitkan kami." Ucap Asta angkat bicara. Xabiru diam, ia memerhatikan Asta yang berbicara. Sekalian melihat kinerjanya.

"Oh, bagaimana menurutmu?" Tanya Teren.

"Buah dan Sayur yang kami miliki benar-benar beda dari yang lain. Aku jujur saja, kami juga mau membuka toserba di kabupaten ini. Jadi ke depannya mungkin akan ada banyak orang yang membeli ke toserba meski harganya mahal. Termasuk orang-orang besar yang meminta dipasok seperti halnya nona. Jadi, ke depannya, kami juga mungkin saja menjadi pemasok orang lain.", Jelas Asta buka-bukaan masalah bisnis yang akan dibukanya. "Namun jika kami hanya memasok pada restoran ini, keuntungan kami, kau tahu maksudku kan nona?" Lanjut Asta seraya tersenyum, membalikkan pertanyaan pada Teren.

Teren menganggukkan kepalanya. "Tapi aku benaran tidak bisa mengubah itu, untuk menjual kalian bisa menjual eceran di toserba nanti, tapi aku hanya ingin kalian memasok di satu restoran kami saja." Ucap Teren serius. "Begini saja, bagaimana kalau aku menghubungi pusat agar mereka juga mau menerima pasokan buah dan sayur dari kalian? Jadi, meski kalian hanya memasok satu restoran, tapi pusat dan cabang kami yang lain sama-sama mendapatkan pasokan dari kalian. Dengan begini, keuntungan kalian sama dengan memasok 10 restoran sekaligus, bukan?"Lanjut Teren lagi.

Asta mengangguk puas, "Jika begini, aku setuju. Tapi mungkin kerja sama belum bisa di tandatangani sekarang, karena nona masih harus melapor ke pusat. Begini saja, kami akan menunggu selama 2 hari. 2 hari kemudian kami akan datang lagi kemari di jam yang sama." Ucap Asta akhirnya.

Teren mengangguk. Memang benar melapor ke pusat merupakan hal yang agak rumit. Jadi, butuh waktu cukup lama. Teren sampai takjub sendiri mendengar penjelasan Asta. Bukan gadis kampung biasa, ia sangat pintar bernegosiasi. Pun dengan Xabiru, mengangguk puas meski ada sedikit rasa tidak nyaman dihatinya.

Astanya pintar berbisnis? Sejak kapan? Bukankah ia selama ini hanya diam di rumah tanpa melakukan apa-apa? Bahkan di rumah keluarga besarnya dulu juga. Tapi Xabiru cepat-cepat mengenyahkan pikirannya, masih bisa dipikirkan, Ayahnya memang jago bisnis, mungkin turunan asli dari Ayahnya meski Asta sendiri tidak pernah keluar. Siapa yang tahu jika Asta bisa.saja membaca buku bisnis di rumahnya.

"Baikah, begitu saja, tapi aku butuh stok buah dan sayur untuk hari besok. Pemasok kami yang sebelumnya mengalami kegagalan panen. Jadi stok kami kosong untuk besok dan seterusnya. Apakah kalian bisa membawakan ku buah dan sayuran dari kebun kalian?" Tanya Teren yang sudah setuju. Tapi keadaan mendesak, jadi mau tak mau hanya bisa meminta pasokan dari keduanya.

"Yah, kebetulan kami membawa banyak macam buah dan sayur. Jika nona berkenan, bisa ikut kami untuk melihat stoknya, ada di mobil." Ucap Xabiru, kini ia yang angkat bicara.

"Benarkah? Syukurlah, aku jadi tidak perlu susah-susah mencari orang lain jika begini. Ayo, ayo, kita lihat sekarang saja." Ucap Teren bersemangat.

Asta dan Xabiru kemudian mengangguk dan membawa Teren ke tempat dimana mobil boxnya di parkirkan. Setelah sampai, Xabiru langsung membuka bagian belakang mobil box dan terpampanglah penuh buah dan sayur yang memenuhi mobil. Juga semerbak harum dari buah dan sayur didalamnya.

Teren terbuai, harum sekali, padahal biasanya buah dan sayur yang dibawa oleh pemasok lama tidak seharum ini. Memang benar-benar berbeda kualitasnya.

"Ah aku terselamatkan! Ada banyak sekali, aku rasa akan cukup untuk satu bulan. Cepat hitung, aku beli semuanya, jangan lupa diskonnya oke!" Ucap Teren senang.

"Semuanya masih sangat segar. Untuk 5 buah masing-masing ada 10 kotak kayu. Sedangkan sisanya ada tomat, Sawi, dan labu Siam juga sama-sama 10 kotak kayu. Sisanya adalah 3 macam bawang, kangkung dan bayam. masing-masing 6 kotak kayu. Buah dan sayur apa yang kau mau, nona? Apa kangkung dan bayam juga?" Tanya Asta.

*

*

Terpopuler

Comments

Ezar Faruq

Ezar Faruq

untung besar asta dan xa biru nih

2023-09-25

3

Shai'er

Shai'er

wat, borong satu mobil 😱😱😱

2023-09-16

1

Moh Rifti

Moh Rifti

larismanis💪💪

2023-08-01

1

lihat semua
Episodes
1 Penghianatan dan Perpindahan
2 Kebingungan Anastasia dan Xabiru
3 Cincin Ruang dan Waktu
4 Menemukan Kunci Keluar
5 Menjual Pir
6 Untung Banyak
7 Semangat Kerja Xabiru
8 Hari kedua Jualan
9 Membeli Kuda Sakit
10 Memanen
11 Ide menghasilkan Uang
12 Tomat Harga Selangit
13 Tomat sangat Laris
14 Sembuh?
15 Teren, calon pelanggan besar.
16 Apa memang semudah itu?
17 Perjalanan ke Kabupaten
18 Antana's De Flour Restoran
19 Cita Rasa Lebih Enak
20 Membeli rumah
21 Berkah Soni
22 4 jenis pilihan saja
23 Xabiru yang Bersemangat
24 Rencana Renovasi
25 Panen
26 Membeli Furniture
27 Persiapan
28 Pembukaan Xabasta's Store
29 Adik Sepupu
30 Hari kedua
31 Ada masalah di toko
32 Mencari pekerja keamanan
33 Apa yang terjadi?
34 Doni si bajingan
35 Ajakan Kerja Sama
36 Sibuk, membuat Rindu
37 Umpatan Asta
38 Rencana Agen
39 Rencana Agen (2)
40 Piknik
41 Asta gemetar
42 Melanjutkan Perjalanan
43 Percaya tanpa Syarat
44 Balas Dendam?
45 Persiapan Balas Dendam
46 Memulai Misi Penyelamatan
47 Menyusup
48 Kakek?
49 Keluar dari Penjara
50 Berhasil meninggalkan Pulau
51 Pulang, menemui Istri
52 Kembali ke Kampung
53 Mengunjungi Ibu
54 Pergi ke gunung
55 Xabiru bosan
56 Kembali ke Kabupaten
57 Mari Hadapi Bersama
58 Menunggu Waktu Balas Dendam
59 Xabiru Tertegun
60 Pembalasan Kecil
61 Let's Play the Game
62 Berjanjilah
63 Memutuskan Hubungan
64 Diikuti
65 Menghabisi Lawan
66 Meledak
67 Diskusi Lagi
68 Permohonan Teren
69 Kau menggemaskan
70 Masalah Keuangan segera Teratasi
71 Pergi Cek
72 Akting bersama K1
73 Pujian
74 1 bulan persiapan
75 Sebelum Keberangkatan
76 Pengawasan di Ibukota
77 Situasi di Perbatasan Ibukota dan Kabupaten
78 Perubahan Sedikit Rencana
79 Ketahuan?!
80 Asta dikurung
81 Menyerang dan Menyelamatkan Xabiru
82 Asta melarikan diri
83 Terdesak
84 Menghilang di depan Clode
85 Mengobrol sebagai Ayah dan Anak
86 Menyerahkan bukti Kejahatan
87 Penyesalan Xabiru
88 Alasan pengusiran Xabiru
89 Jangan Pergi
90 Asta Tertekan
91 Mengungkap Kebenaran
92 Permohonan Asta
93 Kondisi Menurun Lagi
94 Membaik, menunggu Waktu
95 Maafkan aku, jangan tinggalkan aku
96 Penyebab Luka Xabiru
97 Sifat Manja Xabiru
98 Gerutuan Xabiru
99 Membuka diri sepenuhnya
100 Batu dihati akhirnya terangkat
101 Kembali beroperasi
102 Merajuk Ala Xabiru
103 Tidak dalam lingkup prediksi
104 Konspirasi Eddin
105 Jahil
106 Sekertaris Unind Datang
107 Diskusi tertunda
108 1 bulan sebelum pembalasan
109 Kesalahan Dean dan Nira
110 Masuk rumah keluarga Baskoro
111 Fakta Baru yang diketahui Asta
112 Rencana Baru berdasarkan Fakta Baru
113 It's Show Time
114 Kabar buruk dan Kabar baik
115 Masih Belum Terlambat
116 Lewati Bersama
117 Semuanya Akan Baik-Baik Saja
118 Rapat Umum Pemegang Saham
119 Hasil Akhir Rapat
120 Kesibukan Xabiru dan Permintaan Asta
121 Semuanya telah berakhir
122 Ending
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Penghianatan dan Perpindahan
2
Kebingungan Anastasia dan Xabiru
3
Cincin Ruang dan Waktu
4
Menemukan Kunci Keluar
5
Menjual Pir
6
Untung Banyak
7
Semangat Kerja Xabiru
8
Hari kedua Jualan
9
Membeli Kuda Sakit
10
Memanen
11
Ide menghasilkan Uang
12
Tomat Harga Selangit
13
Tomat sangat Laris
14
Sembuh?
15
Teren, calon pelanggan besar.
16
Apa memang semudah itu?
17
Perjalanan ke Kabupaten
18
Antana's De Flour Restoran
19
Cita Rasa Lebih Enak
20
Membeli rumah
21
Berkah Soni
22
4 jenis pilihan saja
23
Xabiru yang Bersemangat
24
Rencana Renovasi
25
Panen
26
Membeli Furniture
27
Persiapan
28
Pembukaan Xabasta's Store
29
Adik Sepupu
30
Hari kedua
31
Ada masalah di toko
32
Mencari pekerja keamanan
33
Apa yang terjadi?
34
Doni si bajingan
35
Ajakan Kerja Sama
36
Sibuk, membuat Rindu
37
Umpatan Asta
38
Rencana Agen
39
Rencana Agen (2)
40
Piknik
41
Asta gemetar
42
Melanjutkan Perjalanan
43
Percaya tanpa Syarat
44
Balas Dendam?
45
Persiapan Balas Dendam
46
Memulai Misi Penyelamatan
47
Menyusup
48
Kakek?
49
Keluar dari Penjara
50
Berhasil meninggalkan Pulau
51
Pulang, menemui Istri
52
Kembali ke Kampung
53
Mengunjungi Ibu
54
Pergi ke gunung
55
Xabiru bosan
56
Kembali ke Kabupaten
57
Mari Hadapi Bersama
58
Menunggu Waktu Balas Dendam
59
Xabiru Tertegun
60
Pembalasan Kecil
61
Let's Play the Game
62
Berjanjilah
63
Memutuskan Hubungan
64
Diikuti
65
Menghabisi Lawan
66
Meledak
67
Diskusi Lagi
68
Permohonan Teren
69
Kau menggemaskan
70
Masalah Keuangan segera Teratasi
71
Pergi Cek
72
Akting bersama K1
73
Pujian
74
1 bulan persiapan
75
Sebelum Keberangkatan
76
Pengawasan di Ibukota
77
Situasi di Perbatasan Ibukota dan Kabupaten
78
Perubahan Sedikit Rencana
79
Ketahuan?!
80
Asta dikurung
81
Menyerang dan Menyelamatkan Xabiru
82
Asta melarikan diri
83
Terdesak
84
Menghilang di depan Clode
85
Mengobrol sebagai Ayah dan Anak
86
Menyerahkan bukti Kejahatan
87
Penyesalan Xabiru
88
Alasan pengusiran Xabiru
89
Jangan Pergi
90
Asta Tertekan
91
Mengungkap Kebenaran
92
Permohonan Asta
93
Kondisi Menurun Lagi
94
Membaik, menunggu Waktu
95
Maafkan aku, jangan tinggalkan aku
96
Penyebab Luka Xabiru
97
Sifat Manja Xabiru
98
Gerutuan Xabiru
99
Membuka diri sepenuhnya
100
Batu dihati akhirnya terangkat
101
Kembali beroperasi
102
Merajuk Ala Xabiru
103
Tidak dalam lingkup prediksi
104
Konspirasi Eddin
105
Jahil
106
Sekertaris Unind Datang
107
Diskusi tertunda
108
1 bulan sebelum pembalasan
109
Kesalahan Dean dan Nira
110
Masuk rumah keluarga Baskoro
111
Fakta Baru yang diketahui Asta
112
Rencana Baru berdasarkan Fakta Baru
113
It's Show Time
114
Kabar buruk dan Kabar baik
115
Masih Belum Terlambat
116
Lewati Bersama
117
Semuanya Akan Baik-Baik Saja
118
Rapat Umum Pemegang Saham
119
Hasil Akhir Rapat
120
Kesibukan Xabiru dan Permintaan Asta
121
Semuanya telah berakhir
122
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!