*
*
"5 buah, buah apa saja itu? Dan 3 bawang?" Tanya Teren.
"Ada apel, mangga, anggur, strawberry, dan pir. Untung bawang hanya ada bawang putih, bawang merah juga bawang Bombay." Balas Asta.
Teren menganggukkan kepalanya. "Ambil semuanya saja, tentukan harga." Ucap Teren kemudian, ia tidak memilih lagi, langsung membeli semuanya. Stok satu bulan. Sayur yang cepat layu seperti kangkung dan bayam juga hanya sedikit, jadi tidak akan merugikan.
Lagipula kangkung biasa dimasak dengan cumi atau potongan gurita. Begitupun dengan bayam yang kebanyakan request an di restoran ini rata-rata ingin ditambahkan makanan laut.
"Baik! Harga semuanya 85juta, bagaimana menurutmu? Ini sudah termasuk murah, sudah kami beri potongan juga. Pir dalam satu kotak kayu berisi 100 an buah. Ada 10 kotak, jika dikalikan harga satuan maka harganya akan mencapai 6 juta. Ditambah 4 buah lainnya, kita hargai sama saja, jadi jumlah 50 kotak kayu buah adalah 30 juta. Lalu ada tomat 10 kotak, dalam 1 kotak berisi 100 tomat juga. Harga perkg 50k dengan isi 3-4 buah tomat 1kg nya. Harga 10 kotak kayu adalah 12juta 500ribu. Lalu ada labu Siam, dan Sawi kami hargai dengan harga yang sama dengan tomat, jumlah harga keduanya adalah 25juta. Lalu 3 bawang kami hargai satu kotak kayu 500 ribu, masing-masing 6 kotak kayu. Harga ke 3 bawang adalah 9juta. Dan 6 kotak kayu masing-masing kangkung dan Bayam, hargai 20ribu satu ikat. Dalam satu kotak kayu ada 50an ikat. Jadi jumlah harga dua sayur terakhir adalah 12 juta. Jika dijumlahkan seluruhnya menjadi 88juta 500 ribu." Jelas Asta dengan rinci.
"Apa tidak bisa kurang? Untuk sayur, restoran kami biasanya menghabiskan uang 50 jutaan. Ini adalah harga yang sudah ditetapkan." Ucap Teren seraya memijit keningnya bingung sendiri dengan harga yang ditawarkan Asta.
"Oh baik, tapi kami hanya bisa memberimu masing-masing 5 kotak kayu buah dan sayur, Jadi harganya bisa menjadi setengahnya juga, aku beri harga 40 juta saja. Aku diskon 4 jutaan." Ucap Asta lagi.
"Masih terlalu mahal, apa tidak bisa menambah kotak?" Tanya Teren.
"Nona Teren, istriku sudah banyak memberimu diskon, kau tinggal memilihnya saja. Bisa kau diskusikan dulu saja dengan juru masak mu. Apakah sayur dan buah kami memang pantas dihargai segini. Silahkan ambil masing-masing satu sampel untuk dicoba juru masakmu lebih dulu." Ucap Xabiru seraya menganggukkan kepalanya, ia angkat bicara karena dirasa Teren tidak mau membeli buah dan sayur darinya yang harganya terlampau mahal.
"Benar, nona, buah dan sayur kami juga berbeda dari yang lainnya, kesegaran, ukuran, dan rasa, semuanya lebih baik 3 kali lipat dari sayur dan buah biasanya. Coba dulu saja, sama seperti buah pir dan tomat yang telah kau beli sebelumnya." Ucap Asta menimpali.
"Baik, pelayan! Kemari, ambilkan keranjang di dapur." Titah Teren pada pegawainya. Yang kemudian pelayan tersebut langsung pergi menuruti perintahnya.
Tidak lama kemudian pelayan kembali dengan keranjang. Asta dan Xabiru kemudian menaruh masing-masing satu buah dan sayur sebagai sampel. Dan keempatnya langsung menuju dapur umum restoran. Agar koki di dapur bisa langsung mengolahnya untuk membuktikan cita rasanya.
Koki yang dapat perintah, langsung mengolah semuanya. Kangkung, sawi, bayam, dan labu, dioseng biasa oleh koki agar lebih cepat, dengan tomat dan 3 bawang yang sama-sama dari Asta dan Xabiru.
Sedangkan ke 5 buah langsung dibuat jus, dan sebagian dihidangkan sebagai buah biasa. Dihidangkan dalam satu piring untuk dicoba.
Setelah semuanya selesai, semua orang yang ada di dapur langsung mencoba makanan yang dimasak secara sederhana tersebut. Termasuk koki dan Teren. Kemudian smuanya langsung membelalakkan mata, setelah mencoba rasa semua masakan sederhana tersebut.
"Astaga! Bukankah ini hanya tulisan labu Siam? Kenapa seenak ini? Oh, oh, tomat dan bawangnya juga sangat terasa, tidak hilang ditelan rasa labunya. Cita rasanya benar-benar luar biasa!"
"Kau benar! Tumis kangkung ini juga, meski sudah ditumis tapi kesegarannya tetap terasa!"
"Ah, kenapa jus mangga ini begitu enak?!"
"Anggurnya sangat, sangat, sangat enak dan berair!"
"Strawberrynya besar dan sangat manis!"
"Jus Strawberry juga! Meski tanpa gula, ia terasa sangat enak dan manis!"
Semua seruan dari orang yang mencoba makanan membuat Koki dan Teren langsung mencicipi masakan sederhana tersebut.
Keduanya langsung melebarkan mata dan menganggukkan kepalanya, saling memandang dengan jempol saling mengacung.
Asta dan Xabiru akhirnya tersenyum. Ini adalah hal baik. "Kalian juga bisa mencoba menambahkan 3 bawang dan tomat ke dalam nasi goreng. Tanpa telur pun, cita rasanya akan sangat enak!" Ucap Xabiru semangat.
"Benar, meski tanpa topping lain, rasanya akan begitu lezat, aku sudah mencobanya di rumah. Suamiku sendiri yang memasaknya." Timpal Asta. "Oh, jika kalian butuh pemasok beras, kami juga menyediakannya." Lanjutnya, sekalian mempromosikan berasnya.
Asta pikir, daripada menggunung di gudang dalam cincin ruangnya, lebih baik dijual besar-besaran pada restoran besar seperti Antana's De Flour ini.
"Jadi, apa menurutmu semua harga sepadan dengan rasa-rasa ini?" Tanya Teren pada koki.
"Sangat sepadan! Meski kita menaikkan harga tiap sayuran, kita pasti masih bisa menjualnya dalam skala besar. Apalagi untuk orang-orang kaya yang tidak peduli uang. Ada makanan seenak ini, meski makanan sederhana, mereka pasti membelinya." Ucap koki pada Teren, ia mengangguk dengan semangat.
"Baiklah, kalau begitu." Balas Teren tersenyum. Kemudian ia berbalik menatap Asta dan Xabiru. "Karena semua sudah terbukti, kami akan membeli semuanya. 85 juta, kan? Aku akan mentransfernya pada kalian sekarang, berapa no rekening kalian?" Tanya Teren semangat.
Asta dan Xabiru tertegun, keduanya lupa, tidak ada no rekening yang bisa dipakai. Aku sebelumnya sudah dibekukan jadi keduanya harus membuat rekening baru.
"Anu, nona, karna satu dan lain hal, akun kami telah dibekukan, jadi kami belum membuat rekening baru. Bisakah dibayar secara cash?" Tanya Asta.
"Bisa saja, tapi kalian harus menunggu. Apa tidak apa-apa? Karena penarikan 85juta ke bank akan membutuhkan waktu cukup lama." Jelas Teren.
"Tentu, nona Teren tidak apa-apa." Balas Asta mengangguk. Ia tahu jelas tentang ini. Jadi bisa menunggunya saja. Paling-paling keduanya hanya menambah uang sewa mobil pick up saja nanti.
"Nona, para pelanggan di depan mencium bau masakan dari sini, mereka bertanya tentang menunya, lalu ada beberapa yang mau memesan." Seru seorang pelayan yang berlari tergopoh dari luar dapur.
"Hm? Coba kau beritahu mereka, ini merupakan masakan sederhana, tapi harganya 2 kali lipat dari biasanya. Apa tetap ingin memesan atau tidak." Ucap Teren, menyuruh pelayan yang baru masuk kembali ke luar dan menjelaskan situasinya.
Pelayan pun pergi dengan cepat, dan tidak lama kemudian ia kembali dengan perasaan semangat. "Nona, mereka bilang, mereka akan tetap membelinya." Ucapnya kemudian.
Teren menjentikkan jarinya senang. "Koki segera siapkan!"
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
nacho
Hi😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
2023-10-30
2
Shai'er
mantap👍👍👍👍👍
2023-09-16
1
Shai'er
auto dioesan dong, sayur kangkung ama labu siamnya 👍👍👍🤤
2023-09-16
1