BAIHU (Pendekar Harimau Putih) : Menantang Naga

BAIHU (Pendekar Harimau Putih) : Menantang Naga

BAB 1 | Anak harimau Sunu dan Lelaki Tua

Dataran Tengah yang sangat luas, kaya dengan keindahan alamnya dan juga memiliki beragam jenis kekayaan alam di beberapa wilayahnya. Dataran Tengah bagian utara memiliki empat musim sedangkan di bagian selatan memiliki dua musim. Perbedaan musim membuat sumber alam, jenis hewan dan tanaman yang berbeda di berbagai wilayah.

Hampir seratus kerajaan kecil terdapat di Dataran Tengah, yang masing-masing memiliki beragam adat dan budayanya sendiri serta cara hidup masing-masing sesuai kondisi wilayah kerajaannya.

Pada masa Empat Kerajaan, terdapat 4 kerajaan besar yang berlomba-lomba melakukan penaklukan pada kerajaan-kerajaan kecil tersebut. Saat itulah terjadi berbagai perang besar yang menimbulkan kekacauan di dataran tengah.

Wilayah utara dikuasai oleh Kerajaan Salju Utara, wilayah timur dikuasai oleh Kerajaan Matahari Terbit, wilayah selatan dikuasai oleh Kerajaan Pesisir Laut Selatan dan wilayah barat dikuasai oleh Kerajaan Gurun Barat.

Sebuah kota kecil wilayah terpencil di tengah-tengah yang dikelilingi oleh hutan yang sangat lebat dan pegunungan dengan tiga puncaknya yang tinggi, menjadi wilayah yang netral dan tidak boleh disentuh oleh masing-masing dari mereka. Kota kecil itu bernama kota Wuxia.

Di kota kecil Wuxia, banyak para pendekar yang memilih hidup tanpa memihak salah satu kerajaan dan di tiga puncak tertinggi dari pegunungan itu terdapat 3 sekte perguruan yang kuat melindungi wilayah tersebut. Sekte Pedang Langit, Sekte Teratai Suci serta Sekte Matahari Bulan

Seorang lelaki tua berjalan mendekati sebuah rumah di lereng pegunungan sekte Matahari Bulan. Di halaman rumah itu tampak seorang bocah berusia sekitar 11 tahun sedang berlatih dengan seekor anak harimau.

“Siapa bocah ini? Apakah murid tetua Wu Shan?” gumam lelaki tua tersebut. Kemudian dia menghentikan langkahnya dan melakukan perhitungan sambil menatap ke arah langit. Wajahnya tiba-tiba terkejut, dia menyipitkan matanya pada bocah tersebut, “Benar-benar keberuntungan sekte” gumamnya tersenyum sambil meneruskan perjalanan ke rumah tersebut.

******

Di sebelah barat kota Wuxia dulunya terdapat kerajaan kecil Xifang sebelum ditaklukkan dan dikuasai oleh Kerajaan Gurun Barat.

Tiga tahun yang lalu Raja Kerajaan Xifang adalah Fang Guancheng, memiliki istri yang berambut putih bernama Bai An. Mereka di karunia seorang anak laki-laki bermata tajam seperti mata ayahnya, namun berambut putih seperti ibunya. Anak itu diberi nama Fang Bai.

Teman-temannya sering memanggilnya Baihu atau harimau putih karena anak kecil yang memiliki rambut berwarna putih itu memiliki temperamen yang berani, beringas dan sangat nakal.

Saat perang penaklukan terjadi, kerajaan Xifang diserang oleh pasukan kerajaan Gurun Barat dan berhasil membunuh Raja Fang beserta istrinya, namun anaknya Baihu yang berusia 8 tahun berhasil diselamatkan oleh seorang pelayan setianya dan bersembunyi ke hutan lebat di timur kerajaan. Mereka pun hidup menyendiri di tengah hutan tersebut.

Saat Baihu berusia 10 tahun, Baihu melihat pelayan yang menyelamatkannya mati terbunuh oleh seekor harimau betina yang melindungi anaknya di dalam hutan. Harimau yang sedang marah itu melihat ke arah Baihu yang menatapnya dengan tajam tanpa mengenal takut.

Seekor anak harimau tiba-tiba berjalan mendekati Baihu lalu menggesekkan badan dan kepalanya ke kaki Baihu. Membuat Baihu tersenyum dan membelai anak harimau tersebut.

Induk harimau yang melihat hal itu membiarkan anaknya bermain dengan gembira bersama Baihu. Baihu pun senang mendapatkan teman baru anak harimau tersebut dalam pangkuannya dan anak harimau itu menjilati serta menggesekkan kepalanya di wajah Baihu.

“Aku menamakanmu Sunu” bisik Baihu pada anak harimau di pangkuannya.

GROOAARR!

Tiba-tiba induk harimau itu mengaum dan berubah marah merasakan ada sekelompok pemburu yang menemukan jejak harimau tersebut. Induk harimau itu menoleh ke arah Baihu yang sedang menggendong anaknya, lalu berlari menghadang para pemburu tersebut.

“Aku harus bersembunyi untuk menyelamatkan anak harimau ini” gumam Baihu.

Baihu kecil berlari sambil menggendong anak harimau menjauh dari para pemburu tersebut lalu tiba di sebuah gua yang tersembunyi dan bersembunyi di dalam sana.

“Aku menemukan jejak disekitar sini” teriak orang-orang di luar gua.

Mendengar teriakan itu, Baihu lalu masuk makin ke dalam gua yang semakin sempit, namun dia memaksakan tubuh kecilnya sambil mendorong anak harimau itu lebih masuk lagi ke dalam gua.

Kemudian, gua tersebut serasa ambruk saat dia masuk lebih kedalam. Tubuh Baihu dan anak harimau itu terperosot jauh dan jatuh dari dalam gua pada hamparan rumput di dekat sungai.

“Dimana ini?” gumam Baihu sambil melihat sekelilingnya.

Tempat itu semacam gua yang lebih luas namun dialiri oleh sungai kecil yang jernih dengan hamparan rumput dan tanaman lain di pinggir sungai kecil tersebut. Di bagian dinding atas terdapat lubang tempat udara dan cahaya yang masuk ke dalam gua tersebut namun tersembunyi karena ditutupi oleh akar-akar tanaman rambat di mulut lubang itu.

“Sunu, kita bersembunyi dulu di tempat ini. Setelah aman, barulah kita keluar dari sini” kata Baihu pada anak harimau tersebut. Karena kelelahan, Baihu pun tertidur di hamparan rumput tersebut dengan memeluk anak harimau yang lembut itu.

GROOAARR

Tiba-tiba Baihu terbangun karena auman anak harimau itu. Dia melihat seorang lelaki tua yang berdiri melihatnya tertidur bersama anak harimau di tempat itu.

Baihu segera berdiri lalu menatap tajam dan galak kepada lelaki tua tersebut, sementara anak harimau juga mengaum marah di depan Baihu memandang lelaki itu.

“Siapa anak kecil ini? Kenapa anak harimau ini berusaha untuk melindunginya?” gumam lelaki tua itu dalam hatinya

Lelaki tua itu pun tersenyum pada Baihu lalu bertanya “Nak, siapa namamu? Mengapa kamu bisa berada di tempat ini?”

Baihu terdiam tidak menjawab pertanyaan lelaki tua itu. Dia tidak tahu apakah lelaki tua ini kawan atau lawan, demikian juga anak harimau di depannya masih menggeram dan memperlihatkan taringnya yang kecil pada lelaki tua itu.

Lelaki tua itu masih tersenyum meskipun pertanyaannya tidak dijawab. Kemudian dia mengeluarkan dua buah roti kukus isi daging dari dalam cincin pernyimpanannya dan memberikannya pada Baihu dan anak harimau tersebut.

Anak harimau itu mengendus roti kukus isi daging itu lalu menyambar dan memakannya. Wajah Baihu menjadi kesal melihat sikap anak harimau tersebut, “Dasar perut karet, begitu melihat makanan langsung disambar” gerutu Baihu kesal melihat Sunu yang langsung memakan roti kukus isi daging itu dengan lahap.

Melihat Baihu masih tidak mengambil roti kukus isi dagingnya, lelaki tua itu lalu membuka mulutnya “Nak, makanlah. Kamu pasti kelaparan” katanya sambil mengulurkan roti kukus isi daging itu pada Baihu.

Baihu masih ragu untuk mengambilnya, namun bau harum daging di dalam roti kukus itu tercium olehnya dan tiba-tiba membuat perutnya berbunyi. Wajah Baihu menjadi merah karena malu.

Lelaki tua itu pun tersenyum mendengar suara dari perut Baihu, dia masih tetap menjulurkan roti kukus isi daging itu padanya. “Jangan takut nak, aku tidak berniat buruk pada kalian”

Akhirnya pertahanan Baihu pun runtuh oleh bunyi perutnya yang kedua kali, dia segera menyambar roti kukus isi daging dari lelaki tua itu dan memakannya dengan tergesa-gesa.

“Pelan-pelan nak. Aku masih ada beberapa lagi. Jangan sampai kamu tersedak karena makan terburu-buru” kata lelaki tua itu dengan senyumannya.

Setelah mendapatkan makanan dari lelaki tua itu, anak harimau itu pun dengan tenang mendekatinya lalu menggesekkan kepalanya di kaki lelaki tua tersebut seperti bersahabat dengannya.

“Cih, kamu begitu mudahnya disuap dengan makanan” gerutu Baihu melihat tingkah Sunu yang memalukan baginya.

Lelaki tua itu lalu membelai kepala Sunu, anak harimau itu dengan lembut dan bertanya, “Siapa nama anak harimau ini nak?”

Baihu merenggut mendengar pertanyaan dari lelaki tua itu,”Sunu” sahutnya singkat

“Apakah dia peliharaanmu?” tanya lelaki tua itu kembali.

“Aku adalah temannya” kata Baihu yang telah menghabiskan roti kukus isi dagingnya.

Melihat Baihu sudah menghabiskan makanannya, lelaki tua itu lalu mengeluarkan botol minumannya dan memberikan pada Baihu, “Minumlah dulu nak. Jika kamu masih lapar. Aku akan memberikanmu lagi”

Baihu masih sedikit ragu pada lelaki tua itu, namun melihat sikapnya yang lembut pada Sunu, dia pun mulai mempercayai lelaki tua itu tidak ada niat buruk pada mereka.

“Terima kasih.” sahutnya setelah meminum air dari botol minuman yang diberikan oleh lelaki tua itu dan menyerahkannya kembali.

“Kamu darimana nak?” tanya lelaki tua itu sambil meminum air dari botolnya kemudian memberikannya juga pada anak harimau di kakinya.

Selama hidup di dalam pelarian, Baihu tidak pernah memberitahukan tempat asalnya, jadi dia hanya menjawab “Aku berasal dari hutan di sebelah gua ini”

Terpopuler

Comments

Tiwi

Tiwi

k

2024-10-25

1

Ira

Ira

g

2024-09-27

0

Anonymous

Anonymous

k

2024-09-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 | Anak harimau Sunu dan Lelaki Tua
2 BAB 2 | Keracunan buah Iblis
3 BAB 3 | Menjadi murid tetua Wu Shan
4 BAB 4 | Tantangan Pertarungan
5 BAB 5 | Pertarungan di puncak Gunung Awan Api
6 BAB 6 | Seorang pahlawan mati dalam pertarungan
7 BAB 7 | Tersesat ke kota Wuxia
8 BAB 8 | Yang Zi dari sekte Pedang Langit
9 BAB 9 | Perebutan calon murid sekte
10 BAB 10 | Gerbang sekte Matahari Bulan
11 BAB 11 | Ujian seleksi kekuatan
12 BAB 12 | Menembus alam Dewa secara tak terduga
13 BAB 13 | Kediaman sekte Matahari Bulan
14 BAB 14 | Tidak mendapat apa-apa di kelas master
15 BAB 15 | Bertemu murid kelas spirit Zhou An.
16 BAB 16 | Adik Seperguruan
17 BAB 17 | Jurus ke 9 Matahari dan Bulan Bersatu
18 BAB 18 | Semua menunggu hasil pelatihan
19 BAB 19 | Sangat mirip dengan Guru Wu Shan
20 BAB 20 | Tantangan dari Shu Chao
21 BAB 21 | Hanya masalah buah?
22 BAB 22 | Baihu melawan Shu Chao
23 BAB 23 | Dipermalukan di depan teman-temannya
24 BAB 24 | Siapa yang terselamatkan?
25 BAB 25 | Sosok berpakaian hitam
26 BAB 26 | Tempat berlatih kultivasi
27 BAB 27 | Tindakan penyelamatan Baihu
28 BAB 28 | Pertemuan rahasia
29 BAB 29 | Luka yang dibangkitkan lagi
30 BAB 30 | Kalian akan terkejut karena anak itu andalan kami
31 BAB 31 | Surat dari ayah Wang Mei
32 BAB 32 | Pertandingan bela diri antar sekte
33 BAB 33 | Kekesalan Li Yan
34 BAB 34 | Melaju ke babak kedua
35 BAB 35 | Kekuatan juara bertahan Gong Jun
36 BAB 36 | Kekuatan Yan Zhu yang sebenarnya
37 BAB 37 | Hasil dari kesombongan Diao Shi
38 BAB 38 | Baihu memaksa kekuatan Gong Jun
39 BAB 39 | Tekanan kekuatan kultivasi alam Dewa
40 BAB 40 | Terkurung dalam Gua Kebijaksanaan
41 BAB 41 | Kitab Sembilan Semesta
42 BAB 42 | Diusir dari kediaman sekte Matahari Bulan
43 BAB 43 | Menyelidiki petunjuk
44 BAB 44 | Kota masa kecil Baihu
45 BAB 45 | Kota Persik
46 BAB 46 | Kediaman keluarga Wang
47 BAB 47 | Yang Zi menghilang
48 BAB 48 | Dilamar oleh Putra Mahkota
49 BAB 49 | Cinta Zhang Mou pada pandangan pertama
50 BAB 50 | Pertemuan keluarga Wang
51 BAB 51 | Terpisah
52 BAB 52 | Menyusup ke dalam gua buatan
53 BAB 53 | Jurus Matahari dan Bulan Bersatu yang mengerikan
54 BAB 54 | Menyelamatkan tiga ketua sekte
55 BAB 55 | Bertemu kembali
56 BAB 56 | Berita yang tersebar
57 BAB 57 | Makam Raja
58 BAB 58 | Ruang rahasia sekte Makam Raja
59 BAB 59 | Bertemu di kota Bintang
60 BAB 60 | Berselisih jalan
61 BAB 61 | Menemukan lorong rahasia lain
62 BAB 62 | Tiga bulan menuju rencana kedua
63 BAB 63 | Bertemu tetua Zhu Shimin, Angin Timur Gila
64 BAB 64 | Tantangan bertarung di Gunung Awan Api
65 BAB 65 | Jurus Sukma Pedang dari sekte Pedang Langit
66 BAB 66 | Kemunculan dua tokoh kuat dunia bela diri
67 BAB 67 | Mempelajari dengan cepat
68 BAB 68 | Benturan dua jurus ke 9 Matahari dan Bulan Bersatu
69 BAB 69 | Mengambil hati orang-orang sekte besar
70 BAB 70 | Bertemu Sunu
71 BAB 71 | Membebaskan Sunu
72 BAB 72 | Dipermalukan lagi
73 BAB 73 | Insting harimau Sunu
74 BAB 74 | Pesan untuk Putra Mahkota
75 BAB 75 | Pengerahan pasukan perang
76 BAB 76 | Melawan jendral perang Zhang Yei
77 BAB 77 | Pecahnya pertempuran
78 BAB 78 | Anak ketiga Zhang Wu
79 BAB 79 | Serigala Hitam terlepas
80 BAB 80 | Menyelinap ke kediaman jendral Song Que
81 BAB 81 | Jendral Song Que terbunuh
82 BAB 82 | Menguasai kota Emas
83 BAB 83 | Serangan kejutan
84 BAB 84 | Mendesak harimau
85 BAB 85 | Serangan pagi
86 BAB 86 | Pasukan Jendral Mao Shan
87 BAB 87 | Menghadapi jendral Mao Shan
88 BAB 88 | Rencana serangan diam-diam
89 BAB 89 | Menghabisi penguntit
90 BAB 90 | Jatuhnya kerajaan Gurun Barat
91 BAB 91 | Peralihan kekuasaan kerajaan Gurun Barat
92 BAB 92 | Menemui makam orang tua
93 BAB 93 | Bersembunyi di wilayah utara
94 BAB 94 | Penyerangan bangsa Lato ke kerajaan Pesisir Laut Selatan
95 BAB 95 | Berita dari kerajaan Pesisir Laut Selatan
96 BAB 96 | Rencana Yang Nie
97 BAB 97 | Menyusun rencana kerajaan Gurun Barat
98 BAB 98 | Penobatan Raja Kerajaan Gurun Barat
99 BAB 99 | Rencana Baihu setelah acara penobatan
100 BAB 100 | Persiapan penyerangan bangsa Lato
101 BAB 101 | Misi penyelamatan orang tua Zhou An
102 BAB 102 | Terjun ke medan perang
103 BAB 103 | Yang Zi tertangkap
104 BAB 104 | Baihu vs Xu Rou
105 BAB 105 | Dua lawan satu
106 BAB 106 | Ilmu Ulat Sutera Barat
107 BAB 107 | Makam Pedang Naga
108 BAB 108 | Energi Kultivasi Pedang Naga
109 BAB 109 | Kembali melawan Xu Bersaudara
110 BAB 110 | Persiapan menyerang perkemahan bangsa Lato
111 BAB 111 | Peperangan meletus
112 BAB 112 | Hanya satu jurus
113 BAB 113 | Bertemu lelaki tua misterius
114 BAB 114 | Baihu mendengar Zhang Mou berada di utara
115 BAB 115 | Menuju kota Linshang
116 BAB 116 | Terlambat
117 BAB 117 | Memasuki kota Weishan
118 BAB 118 | Xu Jie, anak ketua sekte Naga Emas
119 BAB 119 | Orang-orang dari sekte Burung Api
120 BAB 120 | Pembebasan para tawanan
121 BAB 121 | Bertemu musuh bebuyutan
122 BAB 122 | Melawan Pang Chu
123 BAB 123 | Faktor usia
124 BAB 124 | Terlambat
125 BAB 125 | Mengungsi di kota LamShang
126 BAB 126 | Serangan dari luar ibukota kerajaan
127 BAB 127 | Perjanjian dengan Pang Niu
128 BAB 128 | Kembalinya wilayah kerajaan Salju Utara
129 BAB 129 | Kedatangan pasukan bangsa Buke kembali
130 BAB 130 | Serangan mendadak
131 BAB 131 | Semangat tempur pasukan bangsa Buke
132 BAB 132 | Pecahnya perang terbuka
133 BAB 133 | Taktik mematahkan semangat lawan
134 BAB 134 | Semua berlutut pada Baihu
135 BAB 135 | Menjadi Raja kerajaan Salju Utara
136 BAB 136 | Memilih Permaisuri
137 BAB 137 | Surat Tantangan
138 BAB 138 | Pertarungan di puncak gunung Awan Api
139 BAB 139 | Menghapus dendam
140 BAB 140 | Hari Pernikahan
141 BAB 141 | Pertunjukan bela diri
142 BAB 142 | Hidup Yang Mulia Baihu!
Episodes

Updated 142 Episodes

1
BAB 1 | Anak harimau Sunu dan Lelaki Tua
2
BAB 2 | Keracunan buah Iblis
3
BAB 3 | Menjadi murid tetua Wu Shan
4
BAB 4 | Tantangan Pertarungan
5
BAB 5 | Pertarungan di puncak Gunung Awan Api
6
BAB 6 | Seorang pahlawan mati dalam pertarungan
7
BAB 7 | Tersesat ke kota Wuxia
8
BAB 8 | Yang Zi dari sekte Pedang Langit
9
BAB 9 | Perebutan calon murid sekte
10
BAB 10 | Gerbang sekte Matahari Bulan
11
BAB 11 | Ujian seleksi kekuatan
12
BAB 12 | Menembus alam Dewa secara tak terduga
13
BAB 13 | Kediaman sekte Matahari Bulan
14
BAB 14 | Tidak mendapat apa-apa di kelas master
15
BAB 15 | Bertemu murid kelas spirit Zhou An.
16
BAB 16 | Adik Seperguruan
17
BAB 17 | Jurus ke 9 Matahari dan Bulan Bersatu
18
BAB 18 | Semua menunggu hasil pelatihan
19
BAB 19 | Sangat mirip dengan Guru Wu Shan
20
BAB 20 | Tantangan dari Shu Chao
21
BAB 21 | Hanya masalah buah?
22
BAB 22 | Baihu melawan Shu Chao
23
BAB 23 | Dipermalukan di depan teman-temannya
24
BAB 24 | Siapa yang terselamatkan?
25
BAB 25 | Sosok berpakaian hitam
26
BAB 26 | Tempat berlatih kultivasi
27
BAB 27 | Tindakan penyelamatan Baihu
28
BAB 28 | Pertemuan rahasia
29
BAB 29 | Luka yang dibangkitkan lagi
30
BAB 30 | Kalian akan terkejut karena anak itu andalan kami
31
BAB 31 | Surat dari ayah Wang Mei
32
BAB 32 | Pertandingan bela diri antar sekte
33
BAB 33 | Kekesalan Li Yan
34
BAB 34 | Melaju ke babak kedua
35
BAB 35 | Kekuatan juara bertahan Gong Jun
36
BAB 36 | Kekuatan Yan Zhu yang sebenarnya
37
BAB 37 | Hasil dari kesombongan Diao Shi
38
BAB 38 | Baihu memaksa kekuatan Gong Jun
39
BAB 39 | Tekanan kekuatan kultivasi alam Dewa
40
BAB 40 | Terkurung dalam Gua Kebijaksanaan
41
BAB 41 | Kitab Sembilan Semesta
42
BAB 42 | Diusir dari kediaman sekte Matahari Bulan
43
BAB 43 | Menyelidiki petunjuk
44
BAB 44 | Kota masa kecil Baihu
45
BAB 45 | Kota Persik
46
BAB 46 | Kediaman keluarga Wang
47
BAB 47 | Yang Zi menghilang
48
BAB 48 | Dilamar oleh Putra Mahkota
49
BAB 49 | Cinta Zhang Mou pada pandangan pertama
50
BAB 50 | Pertemuan keluarga Wang
51
BAB 51 | Terpisah
52
BAB 52 | Menyusup ke dalam gua buatan
53
BAB 53 | Jurus Matahari dan Bulan Bersatu yang mengerikan
54
BAB 54 | Menyelamatkan tiga ketua sekte
55
BAB 55 | Bertemu kembali
56
BAB 56 | Berita yang tersebar
57
BAB 57 | Makam Raja
58
BAB 58 | Ruang rahasia sekte Makam Raja
59
BAB 59 | Bertemu di kota Bintang
60
BAB 60 | Berselisih jalan
61
BAB 61 | Menemukan lorong rahasia lain
62
BAB 62 | Tiga bulan menuju rencana kedua
63
BAB 63 | Bertemu tetua Zhu Shimin, Angin Timur Gila
64
BAB 64 | Tantangan bertarung di Gunung Awan Api
65
BAB 65 | Jurus Sukma Pedang dari sekte Pedang Langit
66
BAB 66 | Kemunculan dua tokoh kuat dunia bela diri
67
BAB 67 | Mempelajari dengan cepat
68
BAB 68 | Benturan dua jurus ke 9 Matahari dan Bulan Bersatu
69
BAB 69 | Mengambil hati orang-orang sekte besar
70
BAB 70 | Bertemu Sunu
71
BAB 71 | Membebaskan Sunu
72
BAB 72 | Dipermalukan lagi
73
BAB 73 | Insting harimau Sunu
74
BAB 74 | Pesan untuk Putra Mahkota
75
BAB 75 | Pengerahan pasukan perang
76
BAB 76 | Melawan jendral perang Zhang Yei
77
BAB 77 | Pecahnya pertempuran
78
BAB 78 | Anak ketiga Zhang Wu
79
BAB 79 | Serigala Hitam terlepas
80
BAB 80 | Menyelinap ke kediaman jendral Song Que
81
BAB 81 | Jendral Song Que terbunuh
82
BAB 82 | Menguasai kota Emas
83
BAB 83 | Serangan kejutan
84
BAB 84 | Mendesak harimau
85
BAB 85 | Serangan pagi
86
BAB 86 | Pasukan Jendral Mao Shan
87
BAB 87 | Menghadapi jendral Mao Shan
88
BAB 88 | Rencana serangan diam-diam
89
BAB 89 | Menghabisi penguntit
90
BAB 90 | Jatuhnya kerajaan Gurun Barat
91
BAB 91 | Peralihan kekuasaan kerajaan Gurun Barat
92
BAB 92 | Menemui makam orang tua
93
BAB 93 | Bersembunyi di wilayah utara
94
BAB 94 | Penyerangan bangsa Lato ke kerajaan Pesisir Laut Selatan
95
BAB 95 | Berita dari kerajaan Pesisir Laut Selatan
96
BAB 96 | Rencana Yang Nie
97
BAB 97 | Menyusun rencana kerajaan Gurun Barat
98
BAB 98 | Penobatan Raja Kerajaan Gurun Barat
99
BAB 99 | Rencana Baihu setelah acara penobatan
100
BAB 100 | Persiapan penyerangan bangsa Lato
101
BAB 101 | Misi penyelamatan orang tua Zhou An
102
BAB 102 | Terjun ke medan perang
103
BAB 103 | Yang Zi tertangkap
104
BAB 104 | Baihu vs Xu Rou
105
BAB 105 | Dua lawan satu
106
BAB 106 | Ilmu Ulat Sutera Barat
107
BAB 107 | Makam Pedang Naga
108
BAB 108 | Energi Kultivasi Pedang Naga
109
BAB 109 | Kembali melawan Xu Bersaudara
110
BAB 110 | Persiapan menyerang perkemahan bangsa Lato
111
BAB 111 | Peperangan meletus
112
BAB 112 | Hanya satu jurus
113
BAB 113 | Bertemu lelaki tua misterius
114
BAB 114 | Baihu mendengar Zhang Mou berada di utara
115
BAB 115 | Menuju kota Linshang
116
BAB 116 | Terlambat
117
BAB 117 | Memasuki kota Weishan
118
BAB 118 | Xu Jie, anak ketua sekte Naga Emas
119
BAB 119 | Orang-orang dari sekte Burung Api
120
BAB 120 | Pembebasan para tawanan
121
BAB 121 | Bertemu musuh bebuyutan
122
BAB 122 | Melawan Pang Chu
123
BAB 123 | Faktor usia
124
BAB 124 | Terlambat
125
BAB 125 | Mengungsi di kota LamShang
126
BAB 126 | Serangan dari luar ibukota kerajaan
127
BAB 127 | Perjanjian dengan Pang Niu
128
BAB 128 | Kembalinya wilayah kerajaan Salju Utara
129
BAB 129 | Kedatangan pasukan bangsa Buke kembali
130
BAB 130 | Serangan mendadak
131
BAB 131 | Semangat tempur pasukan bangsa Buke
132
BAB 132 | Pecahnya perang terbuka
133
BAB 133 | Taktik mematahkan semangat lawan
134
BAB 134 | Semua berlutut pada Baihu
135
BAB 135 | Menjadi Raja kerajaan Salju Utara
136
BAB 136 | Memilih Permaisuri
137
BAB 137 | Surat Tantangan
138
BAB 138 | Pertarungan di puncak gunung Awan Api
139
BAB 139 | Menghapus dendam
140
BAB 140 | Hari Pernikahan
141
BAB 141 | Pertunjukan bela diri
142
BAB 142 | Hidup Yang Mulia Baihu!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!