Tetua Wang Mei memperbaiki duduknya dan mendengarkan dengan serius perkataan Ketua Sekte sambil melirik ke arah Baihu yang tersenyum padanya.
“Anak ini adik seperguruanku?” gumamnya dalam hati Wang Mei.
“Baihu adalah murid dari saudara seperguruanku Guru Wu Shan” lanjut Ketua Sekte
“Apa? Benarkah Baihu murid dari Guru Wu Shan?” Mata Wang Mei melotot menoleh ke arah Baihu.
Ketua Sekte melihat keterkejutan Wang Mei dan memakluminya. Lalu dia berdiri dan berjalan ke halaman paviliun.
“Jika kamu tidak percaya, lihatlah sendiri Wang Mei.” kata Ketua Sekte sambil berjalan ke halaman
“Baihu kemarilah nak. Serang aku dengan 8 Jurus Matahari dan Bulan yang telah kamu kuasai. Aku ingin melihat sejauh mana kemampuanmu setelah 4 tahun ini” lanjut Ketua Sekte yang penasaran dengan perkembangan Baihu.
Baihu berjalan ke halaman mendekati Ketua Sekte, “Mohon petunjuk dari Ketua Sekte” sahutnya.
Tetua Wang Mei memandang mereka berdua yang telah bersiap untuk berlatih. Baihu lalu memasang kuda-kuda dan bersiap untuk menyerang Ketua Sekte.
“Jurus Matahari Pertama” perintah Ketua Sekte
Baihu segera mengeluarkan jurus Matahari Pertama dari 8 jurus Matahari dan Bulan kemudian menyerang ke arah Ketua Sekte. Mata Wang Mei terbelalak melihat hal itu.
“Bagus. Jurus Matahari Kedua” lanjut Ketua Sekte.
Mendengar petunjuk dari Ketua Sekte, Baihu segera mengubah jurusnya menjadi Matahari Kedua. Demikian seterusnya hingga Jurus Bulan Keempat yang merupakan jurus ke 8 dari jurus Matahari dan Bulan.
Melihat Baihu dengan dengan baik mengeluarkan 8 Jurus Matahari dan Bulan, membuat Wang Mei tidak berhenti terkejut. Dia sendiri baru memahami hingga jurus ke 6 Matahari dan Bulan, yaitu Jurus Bulan Kedua.
Wang Mei tidak berhenti menggosokkan matanya memandang tidak percaya melihat Baihu telah menguasai 8 jurus Matahari dan Bulan dengan baik.
“Hahaha... memang Guru Wu Shan sangat jeli menilai seorang anak yang berbakat” kata Ketua Sekte sambil tertawa.
“Bagaimana Wang Mei? Apakah kamu masih menyangsikannya?” tanya Ketua Sekte pada Tetua Wang Mei.
Baihu hanya menundukkan kepalanya karena merasa malu di depan Wang Mei. Dia merasa tidak enak hati karena tidak berterus terang padanya sejak awal. Namun Wang Mei memang tidak pernah menanyakan hal itu padanya.
Ketua Sekte kemudian mengajak Baihu kembali duduk bertiga bersama Wang Mei yang masih belum menenangkan dirinya.
Wang Mei masih terus menatap wajah Baihu seakan-akan bertanya padanya mengapa dia tidak berterus terang padanya. Baihu tidak berani menoleh ke arah Tetua Wang Mei, dia hanya menundukkan kepalanya dan sesekali memandang Ketua Sekte.
“Baihu, sesuai janjiku dan melihat kamu telah menguasai 8 Jurus Matahari dan Bulan. Maka aku akan memberimu jurus terakhir yaitu jurus ke 9 Matahari dan Bulan Bersatu. Datanglah menemuiku besok di ruang pelatihan khusus sekte di Wilayah Langit. Tetua Wang Mei akan mengantarmu kesana besok” kata Ketua Sekte.
“Baik Ketua” sahut Baihu dengan senang hati karena akhirnya bisa mempelajari jurus ke 9 untuk melengkapi 9 Jurus Matahari dan Bulannya.
“Karena sudah malam, beristirahatlah malam ini. Aku akan menunggumu besok. Hahaha...” Kata Ketua Sekte dengan gembira sambil melayang pergi menuju kediamannya di Wilayah Langit.
“Benar-benar keberuntungan sekte. Hahaha...” tawa Ketua Sekte terdengar menjauh
Kini hanya tinggal mereka berdua, Baihu dan Wang Mei di paviliun itu. Wang Mei kemudian menundukkan wajahnya dan hendak pergi meninggalkan Baihu sendirian disana.
“Guru, maafkan aku karena tidak memberitahumu” kata Baihu pada tetua Wang Mei.
“Hentikan menyebutku Guru. Kamu adalah adik seperguruanku. Aku juga tidak pernah memberikan ilmu padamu karena kamu telah menguasainya.” sahut Wang Mei menghentikan langkahnya.
“Baiklah. Kakak Wang, maafkan aku” kata Baihu kembali meralat kata-katanya sambil menundukkan kepalanya.
Wang Mei tidak tahu apakah dia harus bersedih atau gembira setelah mengetahui kebenaran tentang Baihu. Namun di hatinya dia harus menyadari bahwa ilmu Baihu sebenarnya berada di atas dirinya.
“Aku tidak layak menjadi Gurumu” gumam Wang Mei dalam hatinya
Tetua Wang Mei lalu pergi meninggalkan Baihu yang termenung sendiri di paviliun itu. Dia menghela nafasnya lalu menatap ke arah langit malam.
“Guru, akhirnya aku akan mempelajari Jurus ke 9 Matahari dan Bulan. Aku akan segera membalas kematianmu dan kedua orang tuaku” gumamnya sambil menatap langit penuh bintang
Keesokan harinya Tetua Wang Mei menjemput Baihu di kediamannya, teman-teman Baihu terkejut karena mendapati Tetua Wang Mei pagi-pagi sudah datang ke kediaman murid kelas master padahal pelajaran belum akan di mulai.
Baihu segera mengikuti Tetua Wang Mei untuk pergi ke Wilayah Langit menemui Ketua Sekte di ruang pelatihan khusus.
Teman-teman mereka menatap kepergian Baihu dengan penuh tanda tanya. “Apakah telah terjadi sesuatu dengan Baihu?” bisik Sunne pada Yanfe di sebelahnya.
“Entahlah” sahut Yanfe yang juga tidak mengetahui hal itu
Setibanya di Wilayah Langit, Tetua Wang Mei langsung mengajak Baihu menuju ruang pelatihan khusus di belakang Wilayah Langit. Beberapa tetua yang kebetulan melihat hal itu merasa aneh, mereka tertegun melihat murid baru itu diajak menemui Ketua Sekte Matahari Bulan oleh Wang Mei.
“Bagus. Akhirnya kamu datang juga” Ketua Sekte membuka matanya dari meditasinya.
“Ketua Sekte” sahut Wang Mei bersama Baihu sambil memberi hormat.
“Tetua Wang Mei, kembalilah mengajar di kelasmu. Aku akan langsung melatih Baihu” kata Ketua Sekte pada Wang Mei.
Tetua Wang Mei mengetahui aturan sekte Matahari Bulan. Sebelum menguasai penuh ke 8 Jurus Matahari dan Bulan serta berada di Alam Dewa, maka belum berhak untuk menerima Jurus ke 9 dari Ketua Sekte Matahari dan Bulan.
Hanya wakil ketua Shu Wei yang sudah pernah diberikan jurus ke 9 oleh Ketua Sekte, namun dia masih juga belum menguasainya sampai saat ini. Guru Wu Shan harusnya sudah diberikan jurus tersebut oleh ketua sekte semasa hidupnya, namun dia tidak pernah datang ke kediaman sekte. Jadi dia tidak dapat mempelajarinya langsung.
“Baihu, Jurus ke 9 ini hanya tertulis di dinding ini. Jadi tidak boleh dituliskan kembali ke dalam buku oleh siapapun. Kamu harus ingat hal itu” kata Ketua Sekte sambil menunjuk pada dinding di sebelah kanannya.
“Aku akan merapalkan mantra untuk membuka segelnya agar tulisan tersebut muncul. Kamu akan membutuhkan waktu 2 jam untukmu menghafalnya. Setelah itu tulisan akan hilang kembali. Jadi semua akan tergantung pada keberuntunganmu sendiri” lanjut Ketua Sekte.
Baihu menganggukkan kepalanya dan bersiap untuk membaca tulisan di dinding sebelah kirinya. Ketua Sekte kemudian memejamkan matanya dan segera merapalkan mantra untuk membuka segel pada dinding di sebelah kanannya. Kemudian muncul tulisan di dinding tersebut “Jurus ke 9 – Matahari dan Bulan Bersatu”.
Baihu menghadap ke kiri lalu dengan serius membaca setiap tulisan yang muncul pada dinding di depannya. Dia berulang-ulang membaca dan mengingatnya di dalam hati dan membayangkan di kepalanya gerakan dari jurus ke 9 Matahari dan Bulan Bersatu tersebut.
Baihu memvisualisasikan gerakan berdasarkan tulisan tersebut dalam pikirannya, lalu mengingatnya berkali-kali. Setelah sekitar 1 jam, dia memejamkan matanya untuk mengingat kembali bayangan jurus tersebut di dalam pikirannya. 30 menit kemudian dia kembali membuka matanya untuk memastikan apa yang dibayangkannya telah sesuai dengan tulisan tersebut.
Setelah 2 jam, perlahan tulisan itu menghilang kembali. Ketua Sekte lalu membuka matanya dan bertanya pada Baihu. “Bagaimana? Apakah kamu sudah memahaminya?” tanya Ketua Sekte.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
MasWan
gerhana 🌘 total dong
2025-02-15
0
Moch Galih
jurus yang dinanti
2024-12-14
0
kenta jaya
yup.. /Determined/
2024-10-06
0