BAB 2 | Keracunan buah Iblis

“Dimana keluargamu?” tanya lelaki tua itu kembali

“Keluargaku telah meninggal 2 tahun lalu, aku hanya hidup berdua bersama Sunu ini” sahutnya

Mendengar jawaban dari Baihu, lelaki tua itu menyipitkan matanya memikirkan hidup anak kecil itu ditengah hutan bersama anak harimau ini. Meskipun dalam hatinya meragukan jawaban dari Baihu namun dia tetap tidak menunjukkannya.

“Siapa namamu nak?” tanya lelaki tua itu sambil tersenyum

“Namaku Baihu” sahut Baihu tanpa memberitahukan nama aslinya.

Melihat rambut anak itu yang berwarna putih dan tatapan matanya yang tajam, akhirnya dia mengerti kenapa anak itu diberi nama Baihu.

“Aku bernama Wu Shan. Tempat tinggalku tak jauh dari tempat ini. Aku sering datang ke tempat ini untuk berlatih” kata lelaki tua itu memperkenalkan dirinya pada Baihu.

“Kalian pasti bersembunyi dari kejaran para pemburu harimau. Kamu dan anak harimau ini bisa ikut bersamaku ke tempat tinggalku, atau kamu bisa tinggal disini tanpa ada orang yang mengetahui kalian, terutama untuk melindungi anak harimau ini.” lanjut lelaki tua itu.

Baihu terdiam, dia memikirkan apa yang dikatakan oleh lelaki tua itu dengan seksama.

“Kamu putuskanlah sendiri. Aku akan berlatih dulu. Ini dua roti kukus isi daging lagi untukmu dan anak harimau itu nanti” kata lelaki tua bernama Wu Shan itu yang kemudian pergi meninggalkan mereka menuju tempat duduk batu yang berada di ujung tempat itu.

Lelaku tua bernama Wu Shan itu langsung duduk dan bermeditasi melatih kultivasinya di tempat tersebut.

Sejak kecil Baihu telah di latih dasar kultivasi oleh ayahnya, namun dia tidak sempat untuk melanjutkannya. Melihat lelaki tua itu berlatih, tanpa sengaja air mata menetes di pipi Baihu karena mengingat kedua orang tuanya yang sering dilihatnya berlatih seperti lelaki tua tersebut.

Baihu segera menghapus air mata di pipinya, lalu dia menyimpan roti kukus isi daging yang dipegangnya itu ke dalam bajunya. Kemudian dia duduk mengamati lelaki tua Wu Shan itu berlatih.

“Ayah, Ibu. Baihu rindu pada kalian” gumam Baihu dalam hatinya.

Anak harimau itu seperti merasakan perasaan Baihu, dia kemudian berjalan mendekatinya dan menjilati wajah Baihu yang duduk di hamparan rumput tersebut.

Baihu tersenyum getir ketika wajahnya dijilati oleh Sunu. Dia kemudian memeluk anak harimau itu, “Sekarang hanya kamu satu-satunya keluargaku, Sunu” bisik Baihu ditelinga Sunu.

Anak harimau itu seolah-olah mengerti apa yang diucapkan oleh Baihu lalu mengganggukkan kepala dan menggesekkannya pada wajah Baihu. Kemudian anak harimau itu duduk disamping Baihu dan meletakkan kepalanya di pangkuan Baihu.

Sambil mengelus kepala anak harimau itu, Baihu melihat dengan seksama pelatihan yang dilakukan oleh lelaki tua tersebut.

Setelah kurang lebih 2 jam melakukan meditasi dan latihan pernafasan, lelaki tua itu lalu melatih jurusnya dengan gerakan kaki dan tangan.

Baihu yang melihat dari kejauhan menyaksikan setiap gerakan kaki dan tangan lelaki tua tersebut. Tak lama berselang, lelaki itupun menghentikan latihannya dan berjalan ke arah Baihu yang memperhatikannya sejak tadi.

“Kamu sejak tadi memperhatikan pelatihanku. Apakah kamu tertarik untuk mempelajarinya?” tanya lelaki tua Wu Shan.

Wajah Baihu tertegun mendengar pertanyaan lelaki tua tersebut, dia tidak tahu mengapa lelaki tua itu begitu baik padanya. Meskipun lelaki tua itu baik dengan memberikan roti kukus isi daging dan air minum padanya, Baihu masih belum percaya sepenuhnya pada lelaki tua itu.

Karena melihat Baihu tidak menjawab pertanyaannya, maka lelaki tua itu pun bersiap hendak pergi meninggalkannya. Sebelum pergi, lelaki tua itu membalikkan badannya dan melihat ke arah Baihu, “Jika kamu berubah pikiran. Kamu bisa memanggilku Guru dan aku akan mengajarkan beberapa ilmu padamu” sahutnya sambil berjalan pergi meninggalkan tempat itu

Baihu hanya tertegun melihat kepergian lelaki tua tersebut. Kemudian dia berdiri mengingat gerakan kaki dan tangan yang diperlihatkan oleh lelaki tua itu di depannya. Kemudian dia mencoba gerakan tersebut dari dalam ingatannya sementara anak harimau itu tertidur dihamparan rumput yang hangat itu.

Keesokan harinya, lelaki tua itu datang kembali ke tempat tersebut dan membawakan lebih banyak roti kukus isi daging pada Baihu dan anak harimau itu. Kemudian mereka pun makan bertiga dengan lahapnya.

Setelah makan, lelaki tua itu pun kembali berlatih seperti kemarin. Melakukan meditasi dan latihan pernafasan kemudian berlatih gerakan jurusnya.

Demikian juga pada hari ketiga, lelaki tua itu pun datang kembali dan berlatih setelah makan bersama Baihu dan anak harimau tersebut.

Setelah kepergian lelaki itu, Baihu melatih kembali gerakan jurus dari lelaki tua itu. Dan dia merasa sudah sedikit menguasai gerakan itu.

Keesokan harinya, seperti biasa Baihu dan anak harimau itu sudah bersiap menunggu kedatangan lelaki tua itu. Namun hingga siang hari, lelaki tua itu tidak kunjung datang juga. Baihu menjadi sedikit cemas akan hal itu. Tidak biasanya dia mencemaskan orang lain yang baru saja dikenalnya.

“Kemana kakek tua itu? Kenapa hingga sore ini juga belum datang” gumam Baihu yang merasa kelaparan karena menunggu kedatangan kakek tua itu.

Malam harinya, Baihu merasa kesulitan untuk tidur. Disamping memikirkan kakek tua itu, perutnya juga merasa kelaparan karena belum terisi sejak pagi. Anak harimau itu terlihat sedikit lebih tenang daripadanya, karena sejak pagi dia lebih banyak tertidur daripada Baihu yang berkeliling di tempat itu karena cemas menunggu kakek tua itu.

“Sunu lebih banyak tidur sejak pagi, jadi dia bisa menghemat tenaganya dan tidak terlalu lapar” gumam Baihu

Hari kelima, Baihu belum juga melihat kedatangan kakek tua tersebut. Perutnya yang lapar sudah terasa mau berontak. Dia pun mencari sesuatu di tempat itu sambil menunggu kedatangan kakek tua tersebut.

Kemudian dia melihat ada beberapa buah berwarna merah tua di tebing tempat itu lalu mengambilnya dan memakan beberapa. Rasanya sedikit sepat, namun dia tidak memperdulikannya karena perutnya yang sudah kelaparan. Dia juga memetik beberapa untuk diberikan pada anak harimau.

Ketika buah itu diberikan pada anak harimau tersebut, Sunu hanya menciuminya saja, namun dia tidak tertarik untuk memakannya.

“Aneh, untuk perut karet sepertimu tidak ingin memakan buah ini. Baiklah, biar saja kamu kelaparan sendiri” gerutunya, kemudian dia memakan buah yang dibawanya untuk anak harimau itu.

Sekitar satu jam kemudian dia merasakan perutnya sakit melilit dan perih. Tubuhnya berkeringat dingin dan nafasnya tersengal-sengal. “Oh, apa yang terjadi. Apakah buat itu beracun?” gumamnya menahan sakit yang amat sangat di perutnya.

Tak berapa lama wajah nya mulai berwarna kebiruan dimulai dari bibirnya. Tubuhnya merasa panas, dan kesadarannya mulai menipis.

Sebelum dia tidak sadarkan diri, dia melihat samar-samar ada sosok yang mendekati dirinya. “Ayah, apakah itu kamu?” gumamnya lirih

Lelaki tua itu terkejut melihat kondisi Baihu, dia merasa bersalah selama dua hari ini tidak bisa datang ke tempat ini. Lalu dia memeriksa nadi dari Baihu dan terkejut.

“Dia keracunan? Apa yang sudah di makannya?” gumam lelaki tua itu sambil melihat sekelilingnya.

Dia lalu melihat buah berwarna merah tua di sekitar tempat Baihu, lalu mengambil dan mencium baunya, “Buah Iblis?” gumamnya dengan wajah pucat.

“Dimana anak ini bisa menemukan buah iblis? Aku harus cepat menolongnya” gumam lelaki tua tersebut.

Lelaki tua Wu Shan itu lalu duduk bersila dan berusaha untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh Baihu sebelum mengalir menyerang jantungnya. Dengan menggunakan kekuatan dalamnya, Wu Shan akhirnya bisa mengeluarkan seluruh racun buah iblis dari tubuh Baihu.

“Aku harus memulihkan kondisinya, jika tidak dia akan mengalami masa kritis kembali” gumam lelaki tua itu sambil menggendong tubuh Baihu lalu pergi dari tempat itu diikuti oleh anak harimau, Sunu.

Terpopuler

Comments

kenta jaya

kenta jaya

wew.. /Sweat/

2024-10-05

0

Fajar Ayu Kurniawati

Fajar Ayu Kurniawati

.

2024-10-02

0

Zarin Zahra Ramadhani

Zarin Zahra Ramadhani

yes

2024-08-10

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 | Anak harimau Sunu dan Lelaki Tua
2 BAB 2 | Keracunan buah Iblis
3 BAB 3 | Menjadi murid tetua Wu Shan
4 BAB 4 | Tantangan Pertarungan
5 BAB 5 | Pertarungan di puncak Gunung Awan Api
6 BAB 6 | Seorang pahlawan mati dalam pertarungan
7 BAB 7 | Tersesat ke kota Wuxia
8 BAB 8 | Yang Zi dari sekte Pedang Langit
9 BAB 9 | Perebutan calon murid sekte
10 BAB 10 | Gerbang sekte Matahari Bulan
11 BAB 11 | Ujian seleksi kekuatan
12 BAB 12 | Menembus alam Dewa secara tak terduga
13 BAB 13 | Kediaman sekte Matahari Bulan
14 BAB 14 | Tidak mendapat apa-apa di kelas master
15 BAB 15 | Bertemu murid kelas spirit Zhou An.
16 BAB 16 | Adik Seperguruan
17 BAB 17 | Jurus ke 9 Matahari dan Bulan Bersatu
18 BAB 18 | Semua menunggu hasil pelatihan
19 BAB 19 | Sangat mirip dengan Guru Wu Shan
20 BAB 20 | Tantangan dari Shu Chao
21 BAB 21 | Hanya masalah buah?
22 BAB 22 | Baihu melawan Shu Chao
23 BAB 23 | Dipermalukan di depan teman-temannya
24 BAB 24 | Siapa yang terselamatkan?
25 BAB 25 | Sosok berpakaian hitam
26 BAB 26 | Tempat berlatih kultivasi
27 BAB 27 | Tindakan penyelamatan Baihu
28 BAB 28 | Pertemuan rahasia
29 BAB 29 | Luka yang dibangkitkan lagi
30 BAB 30 | Kalian akan terkejut karena anak itu andalan kami
31 BAB 31 | Surat dari ayah Wang Mei
32 BAB 32 | Pertandingan bela diri antar sekte
33 BAB 33 | Kekesalan Li Yan
34 BAB 34 | Melaju ke babak kedua
35 BAB 35 | Kekuatan juara bertahan Gong Jun
36 BAB 36 | Kekuatan Yan Zhu yang sebenarnya
37 BAB 37 | Hasil dari kesombongan Diao Shi
38 BAB 38 | Baihu memaksa kekuatan Gong Jun
39 BAB 39 | Tekanan kekuatan kultivasi alam Dewa
40 BAB 40 | Terkurung dalam Gua Kebijaksanaan
41 BAB 41 | Kitab Sembilan Semesta
42 BAB 42 | Diusir dari kediaman sekte Matahari Bulan
43 BAB 43 | Menyelidiki petunjuk
44 BAB 44 | Kota masa kecil Baihu
45 BAB 45 | Kota Persik
46 BAB 46 | Kediaman keluarga Wang
47 BAB 47 | Yang Zi menghilang
48 BAB 48 | Dilamar oleh Putra Mahkota
49 BAB 49 | Cinta Zhang Mou pada pandangan pertama
50 BAB 50 | Pertemuan keluarga Wang
51 BAB 51 | Terpisah
52 BAB 52 | Menyusup ke dalam gua buatan
53 BAB 53 | Jurus Matahari dan Bulan Bersatu yang mengerikan
54 BAB 54 | Menyelamatkan tiga ketua sekte
55 BAB 55 | Bertemu kembali
56 BAB 56 | Berita yang tersebar
57 BAB 57 | Makam Raja
58 BAB 58 | Ruang rahasia sekte Makam Raja
59 BAB 59 | Bertemu di kota Bintang
60 BAB 60 | Berselisih jalan
61 BAB 61 | Menemukan lorong rahasia lain
62 BAB 62 | Tiga bulan menuju rencana kedua
63 BAB 63 | Bertemu tetua Zhu Shimin, Angin Timur Gila
64 BAB 64 | Tantangan bertarung di Gunung Awan Api
65 BAB 65 | Jurus Sukma Pedang dari sekte Pedang Langit
66 BAB 66 | Kemunculan dua tokoh kuat dunia bela diri
67 BAB 67 | Mempelajari dengan cepat
68 BAB 68 | Benturan dua jurus ke 9 Matahari dan Bulan Bersatu
69 BAB 69 | Mengambil hati orang-orang sekte besar
70 BAB 70 | Bertemu Sunu
71 BAB 71 | Membebaskan Sunu
72 BAB 72 | Dipermalukan lagi
73 BAB 73 | Insting harimau Sunu
74 BAB 74 | Pesan untuk Putra Mahkota
75 BAB 75 | Pengerahan pasukan perang
76 BAB 76 | Melawan jendral perang Zhang Yei
77 BAB 77 | Pecahnya pertempuran
78 BAB 78 | Anak ketiga Zhang Wu
79 BAB 79 | Serigala Hitam terlepas
80 BAB 80 | Menyelinap ke kediaman jendral Song Que
81 BAB 81 | Jendral Song Que terbunuh
82 BAB 82 | Menguasai kota Emas
83 BAB 83 | Serangan kejutan
84 BAB 84 | Mendesak harimau
85 BAB 85 | Serangan pagi
86 BAB 86 | Pasukan Jendral Mao Shan
87 BAB 87 | Menghadapi jendral Mao Shan
88 BAB 88 | Rencana serangan diam-diam
89 BAB 89 | Menghabisi penguntit
90 BAB 90 | Jatuhnya kerajaan Gurun Barat
91 BAB 91 | Peralihan kekuasaan kerajaan Gurun Barat
92 BAB 92 | Menemui makam orang tua
93 BAB 93 | Bersembunyi di wilayah utara
94 BAB 94 | Penyerangan bangsa Lato ke kerajaan Pesisir Laut Selatan
95 BAB 95 | Berita dari kerajaan Pesisir Laut Selatan
96 BAB 96 | Rencana Yang Nie
97 BAB 97 | Menyusun rencana kerajaan Gurun Barat
98 BAB 98 | Penobatan Raja Kerajaan Gurun Barat
99 BAB 99 | Rencana Baihu setelah acara penobatan
100 BAB 100 | Persiapan penyerangan bangsa Lato
101 BAB 101 | Misi penyelamatan orang tua Zhou An
102 BAB 102 | Terjun ke medan perang
103 BAB 103 | Yang Zi tertangkap
104 BAB 104 | Baihu vs Xu Rou
105 BAB 105 | Dua lawan satu
106 BAB 106 | Ilmu Ulat Sutera Barat
107 BAB 107 | Makam Pedang Naga
108 BAB 108 | Energi Kultivasi Pedang Naga
109 BAB 109 | Kembali melawan Xu Bersaudara
110 BAB 110 | Persiapan menyerang perkemahan bangsa Lato
111 BAB 111 | Peperangan meletus
112 BAB 112 | Hanya satu jurus
113 BAB 113 | Bertemu lelaki tua misterius
114 BAB 114 | Baihu mendengar Zhang Mou berada di utara
115 BAB 115 | Menuju kota Linshang
116 BAB 116 | Terlambat
117 BAB 117 | Memasuki kota Weishan
118 BAB 118 | Xu Jie, anak ketua sekte Naga Emas
119 BAB 119 | Orang-orang dari sekte Burung Api
120 BAB 120 | Pembebasan para tawanan
121 BAB 121 | Bertemu musuh bebuyutan
122 BAB 122 | Melawan Pang Chu
123 BAB 123 | Faktor usia
124 BAB 124 | Terlambat
125 BAB 125 | Mengungsi di kota LamShang
126 BAB 126 | Serangan dari luar ibukota kerajaan
127 BAB 127 | Perjanjian dengan Pang Niu
128 BAB 128 | Kembalinya wilayah kerajaan Salju Utara
129 BAB 129 | Kedatangan pasukan bangsa Buke kembali
130 BAB 130 | Serangan mendadak
131 BAB 131 | Semangat tempur pasukan bangsa Buke
132 BAB 132 | Pecahnya perang terbuka
133 BAB 133 | Taktik mematahkan semangat lawan
134 BAB 134 | Semua berlutut pada Baihu
135 BAB 135 | Menjadi Raja kerajaan Salju Utara
136 BAB 136 | Memilih Permaisuri
137 BAB 137 | Surat Tantangan
138 BAB 138 | Pertarungan di puncak gunung Awan Api
139 BAB 139 | Menghapus dendam
140 BAB 140 | Hari Pernikahan
141 BAB 141 | Pertunjukan bela diri
142 BAB 142 | Hidup Yang Mulia Baihu!
Episodes

Updated 142 Episodes

1
BAB 1 | Anak harimau Sunu dan Lelaki Tua
2
BAB 2 | Keracunan buah Iblis
3
BAB 3 | Menjadi murid tetua Wu Shan
4
BAB 4 | Tantangan Pertarungan
5
BAB 5 | Pertarungan di puncak Gunung Awan Api
6
BAB 6 | Seorang pahlawan mati dalam pertarungan
7
BAB 7 | Tersesat ke kota Wuxia
8
BAB 8 | Yang Zi dari sekte Pedang Langit
9
BAB 9 | Perebutan calon murid sekte
10
BAB 10 | Gerbang sekte Matahari Bulan
11
BAB 11 | Ujian seleksi kekuatan
12
BAB 12 | Menembus alam Dewa secara tak terduga
13
BAB 13 | Kediaman sekte Matahari Bulan
14
BAB 14 | Tidak mendapat apa-apa di kelas master
15
BAB 15 | Bertemu murid kelas spirit Zhou An.
16
BAB 16 | Adik Seperguruan
17
BAB 17 | Jurus ke 9 Matahari dan Bulan Bersatu
18
BAB 18 | Semua menunggu hasil pelatihan
19
BAB 19 | Sangat mirip dengan Guru Wu Shan
20
BAB 20 | Tantangan dari Shu Chao
21
BAB 21 | Hanya masalah buah?
22
BAB 22 | Baihu melawan Shu Chao
23
BAB 23 | Dipermalukan di depan teman-temannya
24
BAB 24 | Siapa yang terselamatkan?
25
BAB 25 | Sosok berpakaian hitam
26
BAB 26 | Tempat berlatih kultivasi
27
BAB 27 | Tindakan penyelamatan Baihu
28
BAB 28 | Pertemuan rahasia
29
BAB 29 | Luka yang dibangkitkan lagi
30
BAB 30 | Kalian akan terkejut karena anak itu andalan kami
31
BAB 31 | Surat dari ayah Wang Mei
32
BAB 32 | Pertandingan bela diri antar sekte
33
BAB 33 | Kekesalan Li Yan
34
BAB 34 | Melaju ke babak kedua
35
BAB 35 | Kekuatan juara bertahan Gong Jun
36
BAB 36 | Kekuatan Yan Zhu yang sebenarnya
37
BAB 37 | Hasil dari kesombongan Diao Shi
38
BAB 38 | Baihu memaksa kekuatan Gong Jun
39
BAB 39 | Tekanan kekuatan kultivasi alam Dewa
40
BAB 40 | Terkurung dalam Gua Kebijaksanaan
41
BAB 41 | Kitab Sembilan Semesta
42
BAB 42 | Diusir dari kediaman sekte Matahari Bulan
43
BAB 43 | Menyelidiki petunjuk
44
BAB 44 | Kota masa kecil Baihu
45
BAB 45 | Kota Persik
46
BAB 46 | Kediaman keluarga Wang
47
BAB 47 | Yang Zi menghilang
48
BAB 48 | Dilamar oleh Putra Mahkota
49
BAB 49 | Cinta Zhang Mou pada pandangan pertama
50
BAB 50 | Pertemuan keluarga Wang
51
BAB 51 | Terpisah
52
BAB 52 | Menyusup ke dalam gua buatan
53
BAB 53 | Jurus Matahari dan Bulan Bersatu yang mengerikan
54
BAB 54 | Menyelamatkan tiga ketua sekte
55
BAB 55 | Bertemu kembali
56
BAB 56 | Berita yang tersebar
57
BAB 57 | Makam Raja
58
BAB 58 | Ruang rahasia sekte Makam Raja
59
BAB 59 | Bertemu di kota Bintang
60
BAB 60 | Berselisih jalan
61
BAB 61 | Menemukan lorong rahasia lain
62
BAB 62 | Tiga bulan menuju rencana kedua
63
BAB 63 | Bertemu tetua Zhu Shimin, Angin Timur Gila
64
BAB 64 | Tantangan bertarung di Gunung Awan Api
65
BAB 65 | Jurus Sukma Pedang dari sekte Pedang Langit
66
BAB 66 | Kemunculan dua tokoh kuat dunia bela diri
67
BAB 67 | Mempelajari dengan cepat
68
BAB 68 | Benturan dua jurus ke 9 Matahari dan Bulan Bersatu
69
BAB 69 | Mengambil hati orang-orang sekte besar
70
BAB 70 | Bertemu Sunu
71
BAB 71 | Membebaskan Sunu
72
BAB 72 | Dipermalukan lagi
73
BAB 73 | Insting harimau Sunu
74
BAB 74 | Pesan untuk Putra Mahkota
75
BAB 75 | Pengerahan pasukan perang
76
BAB 76 | Melawan jendral perang Zhang Yei
77
BAB 77 | Pecahnya pertempuran
78
BAB 78 | Anak ketiga Zhang Wu
79
BAB 79 | Serigala Hitam terlepas
80
BAB 80 | Menyelinap ke kediaman jendral Song Que
81
BAB 81 | Jendral Song Que terbunuh
82
BAB 82 | Menguasai kota Emas
83
BAB 83 | Serangan kejutan
84
BAB 84 | Mendesak harimau
85
BAB 85 | Serangan pagi
86
BAB 86 | Pasukan Jendral Mao Shan
87
BAB 87 | Menghadapi jendral Mao Shan
88
BAB 88 | Rencana serangan diam-diam
89
BAB 89 | Menghabisi penguntit
90
BAB 90 | Jatuhnya kerajaan Gurun Barat
91
BAB 91 | Peralihan kekuasaan kerajaan Gurun Barat
92
BAB 92 | Menemui makam orang tua
93
BAB 93 | Bersembunyi di wilayah utara
94
BAB 94 | Penyerangan bangsa Lato ke kerajaan Pesisir Laut Selatan
95
BAB 95 | Berita dari kerajaan Pesisir Laut Selatan
96
BAB 96 | Rencana Yang Nie
97
BAB 97 | Menyusun rencana kerajaan Gurun Barat
98
BAB 98 | Penobatan Raja Kerajaan Gurun Barat
99
BAB 99 | Rencana Baihu setelah acara penobatan
100
BAB 100 | Persiapan penyerangan bangsa Lato
101
BAB 101 | Misi penyelamatan orang tua Zhou An
102
BAB 102 | Terjun ke medan perang
103
BAB 103 | Yang Zi tertangkap
104
BAB 104 | Baihu vs Xu Rou
105
BAB 105 | Dua lawan satu
106
BAB 106 | Ilmu Ulat Sutera Barat
107
BAB 107 | Makam Pedang Naga
108
BAB 108 | Energi Kultivasi Pedang Naga
109
BAB 109 | Kembali melawan Xu Bersaudara
110
BAB 110 | Persiapan menyerang perkemahan bangsa Lato
111
BAB 111 | Peperangan meletus
112
BAB 112 | Hanya satu jurus
113
BAB 113 | Bertemu lelaki tua misterius
114
BAB 114 | Baihu mendengar Zhang Mou berada di utara
115
BAB 115 | Menuju kota Linshang
116
BAB 116 | Terlambat
117
BAB 117 | Memasuki kota Weishan
118
BAB 118 | Xu Jie, anak ketua sekte Naga Emas
119
BAB 119 | Orang-orang dari sekte Burung Api
120
BAB 120 | Pembebasan para tawanan
121
BAB 121 | Bertemu musuh bebuyutan
122
BAB 122 | Melawan Pang Chu
123
BAB 123 | Faktor usia
124
BAB 124 | Terlambat
125
BAB 125 | Mengungsi di kota LamShang
126
BAB 126 | Serangan dari luar ibukota kerajaan
127
BAB 127 | Perjanjian dengan Pang Niu
128
BAB 128 | Kembalinya wilayah kerajaan Salju Utara
129
BAB 129 | Kedatangan pasukan bangsa Buke kembali
130
BAB 130 | Serangan mendadak
131
BAB 131 | Semangat tempur pasukan bangsa Buke
132
BAB 132 | Pecahnya perang terbuka
133
BAB 133 | Taktik mematahkan semangat lawan
134
BAB 134 | Semua berlutut pada Baihu
135
BAB 135 | Menjadi Raja kerajaan Salju Utara
136
BAB 136 | Memilih Permaisuri
137
BAB 137 | Surat Tantangan
138
BAB 138 | Pertarungan di puncak gunung Awan Api
139
BAB 139 | Menghapus dendam
140
BAB 140 | Hari Pernikahan
141
BAB 141 | Pertunjukan bela diri
142
BAB 142 | Hidup Yang Mulia Baihu!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!