Tetua Wang Mei mengajak Baihu menuju halaman belakang sekte Matahari Bulan yang berupa tebing dengan jurang yang cukup dalam disebut dengan Tebing Persatuan.
Tetua Wang Mei berdiri di pinggir tebing melihat ke arah seberang jurang tersebut. Di seberang jurang sebelah kiri tebing tampak kediaman sekte Pedang Langit sedangkan di sebelah kanan tampak kediaman sekte Teratai Suci.
“Baihu, sejak berdiri ketiga sekte besar ini bersatu melawan kejahatan di dunia dan menegakkan keadilan. Ketiga leluhur pendiri sekte adalah bersahabat. Mereka membuat pertandingan persahabatan bela diri setiap 3 tahunnya dan itu bertempat di bawah jurang ini” kata Guru Wang Mei.
Baihu mendengarkan penjelasan dari Guru Wang Mei sambil melihat ke dalam jurang. Dia menyipitkan matanya dan samar-samar melihat sebuah dataran yang cukup luas di dasar jurang tersebut.
“Apa itu diseberang Guru?” tanya Baihu ketika melihat sebuah pintu masuk di seberang tebing
“Itu Gua Kebijaksanaan. Di dalamnya terdapat berbagai harta karun senjata pusaka dan kitab pusaka sakti yang dikumpulkan oleh para leluhur sekte sejak awal.” sahut Tetua Wang Mei.
Baihu tertarik dengan tempat yang disebut dengan Gua Kebijaksanaan itu. Tempat itu pasti penuh dengan ilmu pengetahuan pikirnya. “Guru, apakah kita bisa masuk ke dalamnya?” tanya Baihu kembali
Tetua Wang Mei tersenyum melihat sinar di mata Baihu, dia senang dengan semangatnya. “Hanya ketiga ketua sekte bisa membukanya secara bersama-sama” sahut Tetua Wang Mei
“Pertandingan bela diri antar sekte akan diadakan sebulan lagi. Dan pemenangnya akan mendapatkan hadiah untuk memasuki Gua Kebijaksanaan tersebut” lanjutnya
Baihu menoleh ke arah Tetua Wang Mei, dia ingin mengatakan untuk bisa ikut dalam pertandingan itu, namun sebagai murid baru sekte tentu murid lain dan para tetua tidak akan mengijinkannya. Baihu menundukkan wajahnya mengingat kemungkinan itu tidak akan didapatnya saat ini.
“Baihu, apakah kamu mau mengikuti pertandingan bela diri antar sekte itu untuk mewakili sekte Matahari Bulan?” tanya Tetua Wang Mei padanya
Baihu mengangkat kepalanya dengan wajah senang menatap Tetua Wang Mei setelah mendengar kata-katanya. “Bolehkah Guru?” tanyanya kembali untuk meyakinkan pendengarannya.
“Aku akan memberikan rekomendasi untukmu” sahut Tetua Wang Mei dengan senyum manisnya
Mendengar jawaban dari Tetua Wang Mei membuat Baihu tersenyum. Meskipun Tetua Wang Mei terkesan galak, tetapi hatinya cukup lembut juga, pikirnya.
“Terima kasih Guru. Aku akan berusaha sebaiknya untuk bisa memenangkan pertandingan dan dapat memasuki Gua Kebijaksanaan itu” sahut Baihu dengan mengepalkan kedua tangannya.
Tetua Wang Mei tersenyum melihat wajah semangat murid barunya yang berbakat itu. “Dengan kekuatanmu yang setara dengan para tetua, kamu pasti bisa memenangkannya Baihu” gumam Tetua Wang Mei dalam hatinya.
Setelah berbincang tentang aturan pertandingan dan hal lainnya, mereka pun kembali ke kediaman masing-masing.
Dalam perjalanan kembali Wang Mei memikirkan bahwa dia harus melaporkan tentang Baihu kepada Ketua Sekte Shang Chi. Jadi dia pun pergi menuju Wilayah Langit untuk menemuinya.
Malam itu, kebetulan Ketua Sekte telah selesai melakukan meditasinya dan sedang bersantai di ruang bacanya sambil membaca buku saat Wang Mei menemuinya.
“Ketua, Wang Mei ingin menemuimu” kata Wang Mei di depan pintu ruang baca.
“Masuklah tetua Wang Mei” suara Ketua sekte dari dalam ruang baca.
Wang Mei lalu membuka pintu dan masuk menemui ketua sekte, lalu memberi hormat padanya.
“Ada apa menemuiku malam hari ini?” tanya Ketua Sekte Shang Chi menghentikan membaca bukunya.
“Ketua, aku ingin melaporkan tentang penerimaan murid baru sebelumnya” sahut Tetua Wang Mei.
Ketua Sekte bangun dari duduknya dan mendekati tetua Wang Mei, “Bukankah kamu sudah melaporkan hal itu pada tetua Shu? Bahwa ada 3 murid baru sekte yang telah diterima masuk sekte ini” sahut Ketua Sekte menyipitkan matanya melihat raut wajah Wang Mei
“Benar Ketua. Tetapi ada satu hal yang aku rasa harus mengatakan langsung pada Ketua” sahut Wang Mei.
“Katakanlah” sahut Ketua Sekte
“Ada seorang anak bernama Baihu telah lolos kali ini. Kekuatannya telah berada di alam Dewa” sahut tetua Wang Mei secara langsung.
Ketua Sekte tertegun mendengar laporan dari Wang Mei, dia menatap mata Wang Mei dengan tatapan serius, “Alam Dewa? Anak itu bernama Baihu?” ketua sekte tertegun sesaat.
Ketua sekte lalu meletakkan bukunya dan berjalan mengelilingi ruang bacanya memikirkan sesuatu, “Aku merasa pernah mendengar nama anak itu. Tetapi dimana?” gumamnya.
“Baiklah. Antarkan aku menemui anak itu sekarang juga” kata Ketua sekte yang penasaran.
Seorang murid baru yang telah berada di alam dewa merupakan suatu yang luar biasa bagi sekte Matahari Bulan. Karena kekuatan alam Dewa sangatlah langka dan saat ini hanya sedikit yang bisa menembusnya dan menjadi tetua di sekte Matahari Bulan.
Wang Mei lalu mengajak Ketua Sekte menuju wilayah master untuk menemui Baihu.
“Kamu menyuruhnya berada di wilayah master?” tanya Ketua Sekte yang terkejut
“Dia sendiri yang ingin berada di wilayah ini ketua” sahut Wang Mei
Akhirnya Ketua Sekte dan Tetua Wang Mei tiba di kediaman wilayah master yang merupakan tempat tinggal murid baru sekte.
Tetua Wang Mei kemudian pergi ke kediaman murid untuk menjemput Baihu dan mengajaknya menemui Ketua Sekte yang telah menunggu di sebuah paviliun di wilayah master.
Sambil menunggu Ketua Sekte melakukan perhitungannya sambil melihat ke langit yang dipenuhi oleh bintang malam itu. Wajahnya tiba-tiba menjadi cerah “Hahaha... akhirnya keberuntungan sekte itu datang juga” tawanya dengan senang hati.
Di kejauhan dia melihat Tetua Wang Mei telah mengajak Baihu yang berumur 15 tahun menemuinya. Ketua Sekte yang telah memperkirakan kedatangan Baihu tersenyum senang setelah melihatnya langsung.
“Akhirnya kamu datang juga menemuiku nak” kata Ketua Sekte setelah melihat Baihu dari dekat.
Mata Tetua Wang Mei berkedut mendengarnya, dia tidak menyangka Ketua Sekte mengenal anak ini.
“Salam Ketua Sekte” Sahut Baihu sambil menundukkan kepalanya memberi hormat pada orang tua yang pernah datang menemuinya di rumah Guru Wu Shan.
“Baihu, kamu mengenal Ketua?” Tetua Wang Mei tidak mempercayai pendengarannya.
Tetua Wang Mei menjadi bingung melihat situasi ini. Dia melihat wajah Ketua Sekte terlihat senang bertemu dengan Baihu.
“Hahaha... ternyata benar-benar kamu. Aku senang kamu datang menemuiku” kata Ketua Sekte sambil tertawa.
“Saat itu Ketua berpesan, jika aku telah menembus alam Dewa barulah boleh menemuimu” sahut Baihu sambil tetap menundukkan kepalanya.
“Hahaha... Benar... Itu Benar... Aku juga masih mengingat hal itu” Ketua Sekte tampak senang sekali.
Tetua Wang Mei tampak semakin bingung melihat keakraban mereka berdua. Ketua Sekte memaklumi kebingungan Tetua Wang Mei.
“Mari kita duduk dulu” ajak Ketua Sekte yang sedang senang hatinya sambil tersenyum
Kemudian mereka bertiga duduk di bangku paviliun itu lalu Wang Mei tampak menuangkan gelas teh untuk Ketua Sekte dari peralatan teh yang ada disana.
“Wang Mei. Anak ini bukanlah murid baru sekte Matahari Bulan kita. Bisa dibilang dia adalah adik seperguruanmu” kata Ketua Sekte memulai pembicaraan
“Adik seperguruan?” Telinga Wang Mei berkedut dan wajahnya tertegun mendengar perkataan Ketua Sekte Matahari Bulan Shang Chi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
kenta jaya
hehe/Proud//Chuckle/
2024-10-06
0
dyno
good
2024-09-11
1
Zarin Zahra Ramadhani
OK
2024-08-10
1