Baihu menoleh pada gadis itu, lalu dia turun dari atas pohon itu namun buah yang telah dipetik tetap dimakan olehnya.
“Siapa kamu?” tanya Baihu.
“Aku Zhou An, kamu dari kelas master?” tanyanya
Baihu masih meneruskan mengunyah buah yang dimakannya dan menganggukkan kepalanya.
“Kamu pasti murid baru. Pantas saja tidak tahu.” lanjut gadis bernama Zhou An itu.
“Ternyata kamu berada disini bersama seorang gadis Baihu” tiba-tiba suara seseorang mendatangi mereka.
Baihu dan Zhou An menoleh ke arah suara itu, lalu melihat murid kelas master yang tadi mengancam Baihu di kelas datang bersama dua orang temannya.
“Kalian mau apa?” tanya Zhou An pada mereka saat melihat ketiga anak itu bermaksud tidak baik.
“Anak gadis tidak usah ikut campur urusan lelaki. Aku ingin menjelaskan sesuatu pada anak ini” sahut anak itu dengan sombongnya.
Anak itu lalu berdiri di depan Baihu dan merasa dirinya lebih kuat karena tubuhnya yang memang lebih besar dari Baihu yang lebih kecil.
“Kamu sebaiknya menuruti setiap kata-kataku di dalam kelas. Atau aku akan menghajarmu” kata anak itu.
Baihu tidak mempedulikan anak itu, dia hanya berbalik hendak membuang sisa buah yang telah di makannya. Merasa kata-katanya diacuhkan oleh Baihu, anak itu langsung marah dan mengarahkan pukulannya ke wajah Baihu.
Baihu merasakan desiran angin mengarah ke kepalanya, dia hanya menundukkan kepalanya sedikit berpura-pura mengambil sesuatu di tanah. Sehingga pukulan anak itu melewati tubuhnya dan wajah anak itu tepat berada di atas kepalanya.
Kemudian Baihu mengangkat kepalanya dan tanpa sengaja mengenai wajah anak itu yang berada di atas kepalanya. “Aakh.. “ Anak itu berteriak saat kepala Baihu mengenai dagunya dan tampak sebuah giginya copot dan darah mengalir dari mulutnya
“Aduh maaf” sahut Baihu sambil mengusap kepalanya berpura-pura sakit dan tidak sengaja melakukan hal itu.
Zhou An yang melihat kejadian tersebut tertawa sambil menutup mulutnya. Sedangkan kedua teman anak itu terkejut melihat kejadian tersebut.
“Ku.. Kurang ajar” teriak anak itu sambil memegang mulutnya yang mengeluarkan darah.
“Aku akan melaporkan hal ini pada Guru Wang Mei. Kamu telah menyerangku” teriak orang itu sambil pergi untuk menemui Guru Wang Mei.
Mendengar hal itu Zhou An menjadi marah. “Hei, kamu sendiri yang menyerang duluan. Dan dia tidak sengaja menabrak dagumu dengan kepalanya” teriak Zhou An yang marah.
Baihu hanya acuh tak acuh mendengar hal itu. Dia ingin lihat apakah Guru cantik Wang Mei akan mendatanginya atau tidak.
“Hei, kamu pergilah menemui Guru Wang Mei, ceritakan hal sebenarnya padanya” kata Zhou An yang khawatir pada Baihu.
“Tidak apa-apa. Ohya, namaku Baihu. Salam kenal nona Zhou An” sahut Baihu sambil tersenyum
Mendengar Baihu mengatakan tidak apa-apa, meskipun Zhou An sedikit khawatir namun dia hanya bisa menghela nafasnya.
“Aku dari kelas Spirit” kata Zhou An selanjutnya memberitahukan pada Baihu.
Baihu melihat ke arah Zhou An, meskipun usianya terpaut tidak jauh namun Zhou An terlihat cantik untuk gadis seusianya. Tubuhnya juga tumbuh dengan baik namun tidak sebaik Guru Wang Mei.
Saat Baihu membayangkan wajah dan tubuh Guru Wang Mei saat di pinggir kolam itu, dia pun tertawa geli sendiri.
“Kenapa kamu tertawa sendiri? Apa ada yang salah dengan diriku?” Wajah Zhou An menjadi merah sambil melihat dirinya apakah ada hal yang memalukan sehingga membuat Baihu tertawa.
“Ah, maaf. Aku hanya sedang membayangkan wajah Guru Wang Mei” sahut Baihu
“Kenapa kamu membayangkan wajahku sambil tertawa?” tiba-tiba suara Guru Wang Mei datang mendekati mereka dengan wajah merah.
“Guru” sahut Zhou An sambil memberikan hormat padanya.
Baihu menoleh ke arah Guru Wang Mei dan merasa gugup karena ucapannya barusan.
Guru Wang Mei melotot ke arah Baihu dengan wajah merah, dia berkacak pinggang dan mendekatkan wajahnya ke wajah Baihu, “Apa yang kamu bayangkan tentangku?” tanya Guru Wang Mei penasaran
Saat dia mendekatkan wajahnya ke arah Baihu, tanpa sadar dia menundukkan badannya membuat Baihu tertegun, matanya melihat dua buah benda yang seperti terjatuh saat Guru Wang Mei menunduk.
Guru Wang Mei tersadar saat mata Baihu menatap ke arah dadanya tanpa berkedip. Dia lalu meluruskan badannya sambil menutup dadanya. “Dasar anak nakal ini. Aku merasa ternodai terus oleh tatapannya” geram Guru Wang Mei.
“Guru, dia telah memukulku” anak yang tadi terluka oleh Baihu sudah datang menyusul Guru Wang Mei
Wang Mei memang datang atas laporan dari anak itu, meskipun dia tahu Baihu tidak akan melakukan itu dengan sungguh-sungguh. Namun melihat luka anak itu, dia hanya berusaha untuk bertanya pada Baihu apa yang telah terjadi.
“Jika Baihu sungguh-sungguh memukul anak itu, dia tentu sudah menjadi mayat saat ini” gumam Wang Mei
“Guru Wang Mei, aku menjadi saksi. Anak itu yang telah menyerang Baihu lebih dulu. Baihu hanya tidak sengaja mengangkat kepalanya mengenai dagu anak itu.” Zhou An lalu menjelaskan kejadian sesungguhnya pada Guru Wang Mei.
Mendengar penjelasan dari Zhou An, Guru Wang Mei melihat ke arah Baihu yang tampak tidak terlalu peduli dengan masalah kecil itu. “Meskipun itu tampak tidak sengaja bagi orang lain, tetapi aku tahu kamu sengaja melakukannya Baihu” gumam Guru Wang Mei kembali.
“Ah... Aku rasa itu adalah ketidaksengajaan.” Kata Guru Wang Mei pada anak itu.
“Tapi Guru...” anak itu tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena Guru Wang Mei menatapnya dengan tatapan yang marah padanya.
“Aku bilang itu tidak sengaja, ya itu tidak sengaja. Kamu mengerti” kata Guru Wang Mei dengan tegas.
“Mengerti Guru” anak itu menundukkan kepalanya tidak berani melihat ke arah Guru Wang Mei yang tampak marah padanya.
“Pergilah” perintah Guru Wang Mei pada anak itu bersama teman-temannya.
Zhou An yang melihat hal itu merasa lega. Dia sejak dulu memang mengidolakan Guru Wang Mei dan ingin menjadi kuat seperti Guru Wang Mei. Kejadian ini membuat Zhou An semakin mengagumi guru wanita tersebut dalam hatinya.
“Zhou An, kembalilah ke kelasmu. Aku ingin berbicara berdua dengan Baihu” kata Guru Wang Mei.
Setelah mengetahui Guru Wang Mei tidak akan memarahi Baihu, Zhou An pun pamit dan kembali ke kelas spiritnya.
“Baihu, ikuti aku. Aku ingin berbicara denganmu” perintah Guru Wang Mei pada Baihu.
Baihu tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh Guru Wang Mei padanya. Tapi dia yakin hal itu tidak ada hubungannya dengan hal kecil tadi. Pasti ada sesuatu hal lain yang ingin dikatakan olehnya.
Daripada menebak-nebak apa yang ingin disampaikan oleh Guru Wang Mei, Baihu memilih untuk mengikutinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
kenta jaya
hehe/Chuckle/
2024-10-06
0
dyno
oke
2024-09-11
1
Zarin Zahra Ramadhani
yes
2024-08-10
1