Baihu tidak menyahut ajakan dari ketua sekte Shang Chi, pikirannya masih kosong. Dia belum bisa menentukan apa yang akan dilakukannya setelah ini. Seorang anak kecil kembali merasa kesepian ditinggal oleh orang terdekatnya.
Ketua sekte Shang Chi yang melihat ekspresi wajah Baihu kemudian menghela nafasnya, “Baiklah. Jika kamu belum memutuskan, kamu pikirkanlah dulu. Kami dari sekte Matahari Bulan akan selalu terbuka untukmu datang” kata ketua sekte Shang Chi.
“Aku akan kembali, kamu pikirkanlah kata-kataku lagi” lanjut ketua sekte Shang Chi yang kemudian pergi berlalu meninggalkan Baihu yang masih duduk mematung di bangku teras itu.
ROOOAAARR!
Tiba-tiba anak harimau datang dan menggesekkan tubuh dan kepalanya di pangkuan Baihu membuatnya tersadar kembali dan tersenyum pada Sunu, anak harimau itu.
“Sunu, hanya kamu yang selalu menemaniku. Kamu memang saudaraku yang baik” gumam Baihu sambil mengelus lembut kepala Sunu.
Baihu lalu berjalan ke halaman dan melihat ke atas langit, “Guru, sampaikan salamku pada kedua orang tuaku disana” gumamnya pada langit
Kemudian dia melihat ke arah rumah Gurunya, “Aku harus membalaskan dendam kematian Guruku dan juga kematian kedua orang tuaku. Aku harus lebih kuat lagi” gumamnya sambil mengepalkan tangannya.
Baihu berjalan memasuki rumah itu dan mengambil buku-buku peninggalan dari Gurunya. Kali ini dia melipatgandakan pelajarannya untuk bisa lebih cepat meningkatkan kekuatannya.
Dia tidak lagi melakukan pekerjaan rumah yang menurutnya tidak dia perlukan seperti membersihkan rumah dan membelah kayu bakar. Dia hanya melakukan pekerjaan yang hanya dia butuhkan.
Baihu yang berusia 11 tahun dan anak seorang raja dari kerajaan kecil tentulah tidak bisa memasak karena dikelilingi oleh pelayannya. Selama bersama Gurupun yang memasak adalah Gurunya.
Sekarang dia kembali hidup sendirian, dia hanya mencari dan memakan buah-buahan saja. Namun anak harimau tentu saja tidak menyukai buah, jadi Sunu sering kali pergi ke tengah hutan sendiri untuk berburu makanannya.
“Apa menumu hari ini Sunu?” tanya Baihu tersenyum melihat kedatangan Sunu dari dalam hutan.
RRROOAAARR!
Sunu hanya menyahut dengan aumannya, namun Baihu mengerti bahwa dia telah menemukan makanan hari ini. “Berhati-hatilah di hutan. Di luar sana banyak pemburu yang mengincar kalian” lanjut Baihu meskipun dia tahu Sunu tidak mengerti ucapannya.
Tak terasa waktu berjalan cepat, 4 tahun sejak kematian Gurunya, Baihu telah tumbuh lebih tinggi di usianya yang ke 15 tahun. Rumput di rumah Gurunya terlihat juga sudah meninggi. Sunu telah tumbuh menjadi seekor harimau remaja di usianya yang 6 tahunan.
Pernah suatu waktu Sunu datang ke rumah itu dengan seekor harimau betina, namun harimau itu tidak berani mendekati Baihu. Dan Baihu hanya melihat kedua harimau itu yang sedang kasmaran sambil tersenyum.
“Kalian sengaja bermesraan di depanku ya” goda Baihu pada Sunu yang tidak mendengarnya karena asik saling menggesekkan kepalanya dengan harimau betina itu.
Selama 4 tahun belajar sendiri, Baihu telah meningkatkan kultivasinya hingga alam Suci tahap awal. Dia sudah menguasai 8 jurus Matahari dan Bulan dari buku gurunya. Ilmu pengobatannya juga cukup lumayan dan Ilmu peracikan obatnya juga lumayan bagus.
Dia bisa meningkatkan kultivasinya hingga alam Suci dalam tempo 4 tahun juga dibantu dengan pil obat yang dia racik sendiri sesuai petunjuk dari buku Gurunya.
Baihu melihat keadaan rumah Gurunya yang berantakan dan rumput mulai tinggi di halaman rumah Gurunya.
“Aku harus membersihkan rumah Guru. Meskipun dia telah tiada, aku harus menjaga warisannya ini” gumam Baihu yang kemudian membersihkan dan merapikan barang-barang Gurunya.
Tiba-tiba matanya melihat sebuah kotak perhiasan yang tersembunyi di bawah tempat tidur Gurunya. Baihu lalu membuka kotak tersebut dan melihat beberapa benda di dalamnya. Beberapa pil obat, sebuah cincin pernyimpanan dan beberapa keping emas.
Matanya sedikit terkejut melihat sebuah buku di dalam kotak perhiasan itu yang bertuliskan Ilmu Pemurnian Roh. “Mengapa Guru menyembunyikan ilmu ini?” gumam Baihu yang kemudian membuka buku tersebut dan membaca isinya.
Buku itu isinya tentang tehnik dari Ilmu Pemurnian Roh, dimana dengan ilmu ini manusia bisa meningkatkan kekuatan kultivasinya dengan cepat menggunakan Tehnik Pemurnian Roh di dalam buku itu
“Ini cincin apa?” gumam Baihu yang mengambil dan meneliti cincin itu. Dia kemudian menyadari di dalam cincin itu terdapat ruang kosong yang bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan.
Baihu kemudian mengenakan cincin itu dan menyimpan kotak perhiasan itu di dalam cincinnya. Namun dia masih memegang buku baru yang di dapatnya, dia bermaksud untuk mempelajarinya.
Baihu lalu pergi dari kamar Gurunya dan kembali ke kamarnya sendiri untuk melanjutkan merapikan kamarnya. Lalu setelah itu dia berniat untuk pergi ke halaman untuk memeriksa Sunu.
Ketika dia tiba di halaman, dia melihat Sunu sedang menunggunya di depan rumah Guru Wu Shan, “Ada apa Sunu?” tanya Baihu
ROOAARRR!
Sunu terlihat malu dengan menundukkan kepalanya, namun dari auman dan sorot matanya dia sepertinya mau meminta ijin pada Baihu. Harimau betina yang tadinya melihat dari kejauhan lalu berjalan mendekati Sunu kemudian menggosokkan badan dan kepalanya di punggung Sunu.
Baihu menyadari maksud dari Sunu, dia sepertinya mau minta ijin untuk tinggal di hutan belantara di kaki pegunungan kediaman sekte Matahari Bulan bersama kekasihnya sang harimau betina itu.
Baihu lalu mendekati Sunu dan membelai kepala dan wajahnya. Baihu dalam pelatihannya selalu berlatih bersama Sunu sehingga Sunu pun pandai dalam bertarung karena secara tidak langsung Baihu mengajarkannya.
Baihu lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Sunu dan berbisik, “Jaga dirimu sebaik-baiknya saudaraku. Suatu saat aku akan menemuimu lagi”
RROOAARR!
Harimau remaja Sunu mengaum lagi menandakan dia mengerti maksud dari Baihu. Kemudian dia pergi bersama harimau betina itu menuju ke tengah hutan.
Kini tinggal Baihu sendiri di rumah Gurunya. Dia mengingat pesan dari ketua sekte Shang Chi, bahwa mereka sekte Matahari Bulan akan selalu terbuka untuk kedatangan dirinya.
Baihu lalu berlutut di tanah menghadap ke rumah Gurunya kemudian bersujud sebanyak 3 kali. “Guru, aku akan pergi ke kediaman sekte Matahari Bulan untuk melanjutkan pelatihanku. Aku akan menjadi lebih kuat untuk membalaskan dendam Guru dan kedua orang tuaku” gumamnya
Kemudian dia berdiri dan pergi dari rumah gurunya itu untuk menuju kediaman sekte Matahari Bulan. Namun Baihu bukanlah orang yang biasa bepergian. Dia yang bermaksud untuk pergi ke kediaman sekte Matahari Bulan malah berbalik arah menuruni pegunungan dan tiba di kota Wuxia.
“Ramai sekali? Apakah ini kediaman sekte Matahari Bulan? Pantas Guru tidak suka tinggal di tempat ramai seperti ini” gumam Baihu melihat sekelilingnya.
Baihu yang sejak kecil tinggal di kota kerajaan, ingatannya mulai samar-samar kembali setelah melihat sekeliling kota Wuxia. Dia melihat banyak pedagang di pinggir jalan yang menjajakan makanan dan barang-barang berharga lainnya.
Mata Baihu tertarik melihat ke arah warung makan yang tampak cukup ramai disana. Dia kemudian berjalan memasuki warung tersebut. “Selamat datang tuan, silahkan masuk” ajak seorang pelayan warung makan yang menyapanya ramah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Moch Galih
hilangkan lelah
2024-12-14
0
kenta jaya
yuk /Casual//Determined/
2024-10-05
0
Zainal Patta
bagaimana dengan cincin penyimpanan?
2024-08-31
2