Wang Mei adalah seorang tetua dan sekaligus guru yang mengajar di wilayah master, jadi dia bertanggung jawab pada pelajaran tehnik kultivasi kelas master dari sekte Matahari Bulan.
Seorang guru lainnya yang juga mengajar di kelas master adalah tetua senior Yang Bian, dia khusus mengajarkan jurus 8 Matahari dan Bulan kepada murid-murid baru.
Keesokan harinya Sunne mengajak Baihu dan Yanfe berkenalan dengan para murid sekte lainnya yang telah lebih dulu masuk menjadi murid sekte di kelas master.
Di dalam kelas master, terdapat 40 murid tingkat alam master yang sedang menunggu kedatangan guru mereka, tetua Wang Mei.
“Hei anak baru. Siapa nama kalian?” tanya salah satu murid yang berada di alam master tingkat akhir mendekati Sunne, Baihu dan Yanfe bersama dua orang temannya.
“Aku Sunne, ini Baihu dan Yanfe” sahut Sunne memperkenalkan diri dan teman-temannya.
Ketiga orang itu mendekati Sunne dan berdiri sangat dekat dengan wajahnya, “Kamu harus tahu, kekuatan adalah yang memimpin di dalam kelas ini. Aku berada di alam master tingkat akhir. Apakah kamu merasa lebih kuat dariku?” tanya anak itu sambil mengancam Sunne
Sunne menyadari kekuatannya berada satu tingkat di bawah anak itu, jadi dia hanya tersenyum dan mengalah padanya demikian juga dengan Yanfe. Namun berbeda dengan Baihu, dia tidak terlalu peduli dengan orang-orang di kelas master ini. Dia hanya fokus pada pelajaran yang akan dihadapinya.
Anak lelaki yang datang itu tidak senang melihat sikap Baihu yang acuh tak acuh padanya, dia pun mendekatinya dan menggebrak meja Baihu.
BRAKK!
Meja Baihu bergetar karena gebrakan tersebut yang bersuara keras hingga mengagetkan orang-orang di dalam kelas tersebut.
“Ada apa?” tanya Baihu dengan wajah datar acuh tak acuh.
“Kamu tidak mengindahkanku. Aku ingin menegaskan lagi, bahwa...” suara anak itu tidak dilanjutkan karena Guru Wang Mei sudah tampak datang memasuki kelas dan melihat ke arah Baihu.
“Aku akan berbicara lagi nanti denganmu” bisiknya pada Baihu
Guru Wang Mei menghela nafas melihat hal itu, dia hanya memperhatikan sikap Baihu yang acuh tak acuh dengan kejadian tersebut.
“Baiklah, kali ini kita akan membahas tentang tehnik kultivasi” kata Guru Wang Mei.
“Kalian semua tentu telah berada di alam master, Hmm, maksudku hampir semua..” Guru Wang Mei meralat ucapannya begitu melihat ke arah Baihu.
Baihu dengan serius mendengarkan pelajaran dari Guru Wang Mei, meskipun kultivasinya telah berada di alam Dewa, namun dia tertarik mempelajari tehnik baru yang mungkin bisa membuatnya meningkatkan kultivasinya lebih tinggi lagi dengan cepat.
“Kenapa anak ini tetap serius belajar, bukannya tingkat kultivasinya sudah tinggi. Bahkan setara denganku saat ini” gumam Wang Mei yang menjadi gugup ditatap oleh Baihu dengan serius.
Wang Mei mengalihkan pandangannya pada murid lain untuk menghindari kontak mata dengan Baihu. Dia menjelaskan dengan lugas tentang tehnik kultivasi yang biasa dilakukan oleh para kultivator dalam meningkatkan kultivasi mereka.
Saat melemparkan waktu untuk murid bertanya, Baihu yang paling sering melakukan pertanyaan. Hal ini membuat mata Wang Mei berkedut mendengarnya, karena pertanyaan Baihu sebenarnya sudah melewati pelajaran di kelas master itu.
“Untuk pertanyaan itu, mungkin kamu akan mendapatkan jawabannya saat berada di kelas yang lebih tinggi lagi” sahut Wang Mei saat tidak bisa menjawab pertanyaan Baihu.
Saat suara lonceng berbunyi, Wang Mei menarik nafas lega bisa menyelesaikan kelasnya hari ini. “Sialan, seharunya dia tidak aku masukkan di dalam kelasku” gumam Wang Mei dengan kesal.
Murid-murid sekte sudah terlebih dahulu pergi dari kelas, namun Baihu masih duduk menunggu Wang Mei selesai merapikan bukunya. Mata Wang Mei berkedut lagi ketika Baihu berjalan mendekatinya, “Guru, boleh kah aku berdiskusi lebih lanjut denganmu tentang kultivasi?” tanya Baihu dengan serius.
Wajah Wang Mei menjadi merah mendengar pertanyaan dari Baihu. Tampak Baihu belum puas dengan beberapa jawaban yang diberikan oleh Wang Mei.
“Sebaiknya kamu bertanya langsung pada Guru kelas lebih tinggi. Apa kamu mau belajar di kelas itu?” tanya Wang Mei yang merasa gugup dalam hatinya karena malu tidak bisa memberikan jawaban atas pertanyaan Baihu.
Baihu menggelengkan kepalanya, “Aku akan belajar dulu di kelas master ini. Jika suatu saat aku merasa tidak dapat apa yang aku cari. Aku akan naik ke kelas lebih tinggi lagi” sahutnya
“Ah, baiklah” sahut Wang Mei yang kemudian dengan cepat pergi meninggalkannya
Wang Mei merasa kesal karena salah menempatkan Baihu di dalam kelasnya. “Seharusnya dia berada di kelas Suci atau lebih tinggi lagi langsung belajar pada ketua sekte.” gumamnya
Setelah jam istirahat, pelajaran berikutnya adalah tentang Jurus 8 Matahari dan Bulan yang diajarkan oleh Guru Yang Bian. Pelajaran ini tidak menarik bagi Baihu, karena dia telah menguasai ke 8 jurus Matahari dan Bulan. Dia hanya memerlukan jurus ke 9 dari Matahari dan Bulan. Saat guru Yang Bian memberikan waktu untuk bertanya, Baihu kembali mengangkat tangannya bertanya.
“Guru, Bagaimana mempelajari jurus ke 9 Matahari dan Bulan?” tanya Baihu
Sontak Guru Yang Bian terkejut oleh pertanyaan Baihu. Para murid di kelas master tertawa dengan pertanyaan Baihu. “Hahaha... dasar murid baru. Baru belajar dasar saja sudah menanyakan jurus ke 9” teriak merak sambil tertawa
“Betul. Baru belajar tapi seolah-olah sudah memahami ke delapan jurus Matahari dan Bulan” sahut murid lainnya.
Baihu hanya diam saja oleh kata-kata murid lainnya, wajahnya serius bertanya dan mengharapkan jawaban dari Guru Yang Bian. Guru Yang Bian adalah tetua senior yang cukup tua namun lebih muda dari Guru Wu Shan, dia lalu menghela nafasnya
“Dalam sekte Matahari Bulan, selain ketua sekte Shang Chi, belum ada yang menguasai jurus ke 9 Matahari dan Bulan termasuk aku. Aku bahkan baru menguasai 7 jurus Matahari dan Bulan. Jadi aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu nak” sahut Guru Yang Bian sambil tersenyum.
“Hahaha.. kamu dengar sendiri, Guru pun belum menguasai jurus ke 8, bagaimana kamu yang baru dasar sudah menanyakan jurus ke 9. Mimpi kamu” teriak teman-teman Baihu sambil tertawa.
Guru Yang Bian hanya tersenyum mendengar tawa anak-anak di kelasnya.
Wajah Baihu menjadi gelap mendengar jawaban dari Guru Yang Bian, dia merasa tidak puas setelah mengetahui di kelas master dia tidak mendapatkan tambahan ilmu apapun untuk dirinya.
“Aku hanya buang waktu sia-sia jika mengikuti kelas master ini” gumam Baihu dalam hatinya dengan menyesali pilihannya.
Ketika kelas telah usai, Baihu berjalan menyendiri meninggalkan kelas master dan pergi ke sebuah kebun yang ditanami buah-buahan. Dia lalu mengingat tentang rumah Guru Wu Shan yang juga dipenuhi oleh kebun buah-buahan.
Baihu lalu naik ke atas pohon dan memetik beberapa buah untuk dimakannya. “Hei, kamu akan dimarahi oleh tetua Shu Wei jika memetik buah sembarangan” sebuah suara muncul memarahinya.
Tampak seorang gadis muncul sambil berkacak pinggang melotot pada Baihu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
kenta jaya
wew.. /Facepalm/
2024-10-06
0
Oe Din
Lahhh...
Murid "lebih pintar" dari gurunya, ya gini jadinya 😇😇😇
2024-06-27
3
Defrin
pindah kekelas alam dewa aja
2023-09-17
4