Saat Baihu sedang berada di atas pohon buah tersebut, tampak 3 orang murid lelaki berada di bawahnya dan melihat ke arah Baihu dengan tatapan tidak senang.
“Hei kamu, turunlah! Kamu bisa dihukum karena memetik buah itu” teriak salah satu murid lelaki itu dengan wajah sengit.
Mendengar hal itu Baihu lalu turun, namun dia telah memetik satu buah yang kemudian di makannya. Melihat sikap Baihu yang acuh tak acuh tetap memetik dan memakan buah tersebut, ketiga wajah murid lelaki itu menjadi geram.
“Kamu pasti murid baru kelas master” teriak salah satu murid tersebut.
Baihu mengangkat wajahnya melihat ketiga murid tersebut yang kelihatan setahun atau dua tahun lebih tua darinya, namun dia tetap menghabiskan buah tersebut dengan tenang dan membuang sisanya.
“Sialan. Kamu tidak mendengarkan kata-kataku” kata murid itu kembali.
“Shu Chao, laporkan pada kakekmu kejadian ini. Biarkan dia menghukum anak ini” sahut salah satu dari mereka.
Murid yang dipanggil Shu Chao tidak bergeming, wajahnya menatap tajam pada Baihu. Tadi pagi kakeknya telah menceritakan tentang Baihu padanya. Itulah mengapa dia siang ini pergi menemuinya di kelas master untuk melihat langsung anak yang bernama Baihu tersebut.
“Apakah kamu yang bernama Baihu?” tanya Shu Chao padanya.
Baihu menyipitkan matanya pada Shu Chao karena dia tidak mengenalnya, dia tidak mengerti kenapa anak itu menanyakan namanya.
“Ada apa mencariku?” sahut Baihu pada Shu Chao
“Aku ingin menantangmu bertarung” kata Shu Chao dengan lugas langsung.
Kedua teman-temannya terkejut dan tidak mengerti perkataan Shu Chao yang tiba-tiba ingin menantang anak itu berkelahi.
“Shu Chao, apakah kamu ingin menyakiti murid baru ini?” kata salah satu temannya.
“Benar. Kekuatannya baru di alam master. Kamu bisa membunuhnya” ujar temannya yang lain.
Shu Chao tidak menyahut teman-temannya, matanya masih menatap tajam pada Baihu. Setelah mendengar kata-kata kakeknya, darah di tubuhnya bergolak ingin membuktikan kekuatan Baihu dengan tangannya sendiri.
Melihat kekuatan kultivasi ketiga anak ini berada di alam Suci, Baihu hanya menghela nafasnya. “Aku tidak tertarik untuk bertarung denganmu” sahutnya dingin.
“Apa?” Mata kedua teman Shu Chao berkedut mendengar kata-kata Baihu yang terlihat sombong di bagi mereka.
Wajah Shu Chao menjadi gelap mendengar jawaban Baihu, “Diam kalian!” teriaknya pada teman-temannya.
Shu Chao adalah pemimpin kelas Suci yang kekuatannya paling tinggi berada di alam Suci tingkat akhir. Sedangkan kedua temannya itu Zhang Ji dan Shan Lei berada di alam Suci tingkat awal.
“Ada apa dengan kalian di tempat ini?” tiba-tiba terdengar suara gadis yang mendatangi mereka.
Tampak Zhou An datang sambil membawa keranjang penuh buah menatap mereka berempat yang bersitegang di tempat itu.
“Ah Zhou An, lama tidak bertemu denganmu” sapa Zhang Ji yang segera berjalan mendekatinya
“Kakak Zhang, mengapa kalian disini bersama Baihu. Bukannya kalian harus belajar lagi. Aku dengar kelas kalian sudah di mulai” sahut Zhou An pada mereka.
Zhou An sudah sejak kecil kenal dengan Zhang Ji, jadi mereka terlihat sangat dekat.
Zhou An adalah putri kedua Raja Kerajaan Pesisir Laut Selatan yang dikirim untuk belajar di sekte Matahari Bulan oleh ayahnya. Sedangkan Zhang Ji adalah putra ketiga dari Raja Kerajaan Gurun Barat.
Sebenarnya mereka berdua sudah di jodohkan sejak kecil oleh kedua kerajaan tersebut, namun Zhou An yang merasa masih kecil belum mengiyakan perjodohan itu. Berbeda dengan Zhang Ji yang menyukai Zhou An, tentu saja langsung menerima perjodohan tersebut.
“Ah, aku sengaja menunggu calon istriku ditempat ini” sahut Zhang Ji terang-terangan menggoda Zhou An.
Wajah Zhou An berubah tidak senang mendengar kata-kata Zhang Ji di depan teman-teman mereka “Kakak Zhang, bukankah aku sudah pernah bilang padamu. Jangan menyebutkan hal yang belum pasti itu” sahutnya kesal
“Mengapa? Bukankah kedua orang tua kita sudah menyetujuinya?” tanya Zhang Ji kembali
“Tapi aku belum menyetujuinya” sahut Zhou An ketus padanya.
Mata Zhou An melotot menatap ke arah Zhang Ji yang tampak tidak senang mendengar jawaban Zhou An.
“Zhang Ji, sudahlah. Ayo kita kembali ke kelas untuk belajar” ajak Shu Chao yang kemudian pergi dari tempat itu diikuti oleh Zhang Ji dengan wajah kesal bersama Shan Lei.
Setelah kepergian mereka, Zhou An berjalan mendekati Baihu yang sejak tadi hanya diam melihat kejadian itu. Dia tidak terlalu peduli dengan apa yang mereka bicarakan.
“Baihu, ini aku bawakan buah-buahan untukmu. Aku tahu kamu pasti datang lagi ke tempat ini karena lapar” sahut Zhou An yang ternyata memperhatikan Baihu sering datang ke tempat ini.
Baihu menatap Zhou An yang tersenyum padanya membawa sekeranjang buah-buahan segar. Baihu pun mengambil salah satu buah dari keranjang itu dan memakannya sambil duduk di bawah pohon buah itu.
Zhou An pun turut duduk disamping Baihu sambil menaruh keranjang buah diantara mereka dan ikut mengambil salah satu buah dan memakannya.
“Terima kasih nona Zhou” sahut Baihu sambil memakan buahnya
Zhou An tersenyum mendengar suara Baihu, “Tidak apa. Aku tidak ingin kamu mendapat masalah karena mencuri buah dari pohon ini” sahutnya
Baihu hanya tersenyum tipis mendengar perkataan Zhou An. Sejak kecil hidup di alam bebas, Baihu selalu merasa bebas mengambil buah di setiap pohon yang dilihatnya jika dia merasa lapar. Tetapi dia tidak pernah mengambil banyak. Dia hanya memetik satu yang telah matang dan memakannya.
Baihu bukanlah anak yang serakah memetik banyak buah dan menyimpannya, karena rasanya akan berbeda dengan memetik langsung yang sudah matang dari pohonnya.
“Baihu, kenapa mereka bertiga menemuimu?” tanya Zhou An penasaran tentang kejadian barusan.
Mendengar pertanyaan Zhou An, Baihu hanya mengangkat bahunya, “Entahlah. Aku juga tidak tahu mengapa mereka mendatangiku” sahut Baihu yang tidak mengerti tetapi dia tidak mempedulikannya.
Gurunya Wu Shan selalu berpesan padanya agar dia jangan sembarangan menggunakan kekuatannya untuk menyakiti orang lain. Kekuatan itu harus digunakan untuk hal yang besar. Baihu sangat mengingat pesan Gurunya itu.
“Zhou An apakah kamu tahu tentang pertandingan bela diri antar sekte bulan depan?” tanya Baihu tiba-tiba
Zhou An menatap wajah Baihu yang serius menanyakan hal itu diapun mendesah sambil mengambil buah kembali.
“Pertandingan bela diri antar sekte diadakan setiap 3 tahun sekali. Dan untuk wakil dari sekte kita selalu di dominasi oleh murid-murid dari kelas alam Suci yang memang lebih kuat daripada kita” sahut Zhou An.
“Aku merasa harusnya mereka mengadakan pertandingan antar kelas dari masing-masing alam. Tetapi aturan pertandingan ini sudah ditetapkan sejak dulu. Jadi pasti ketiga anak tadi yang akan mewakili sekte kita dalam pertandingan bulan depan” lanjut Zhou An
“Jadi, ketiga anak tadi yang biasanya mewakili sekte kita dalam pertandingan bela diri itu?” tanya Baihu meyakinkan lagi.
“Iya sejak tiga tahun yang lalu. Kalau sebelumnya, aku tidak tahu. Tetapi aku pernah mendengar para tetua sekarang juga pernah mengikuti pertandingan tersebut, termasuk Guru Wang Mei” sahut Zhou An kembali
Mendengar Guru Wang Mei pernah mengikuti pertandingan bela diri tersebut, membuat Baihu terkejut. Dia tidak menyadari hal itu sebelumnya. “Pantas saja wajah kakak Wang terlihat muram saat melihat arena pertandingan itu” gumam Baihu dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
kenta jaya
yuk /Casual//Determined/
2024-10-06
1
Ani Sumarni
Semoga saja Baihu direkomendasikan untuk ikut kompetisi beli diri antara Sekte
2024-01-24
5
Albertus Sinaga
ingin tau hal pertandingan
2023-10-20
1