BAB 11 | Ujian seleksi kekuatan

Setelah mendapatkan pemaparan singkat tentang tata cara seleksi dari tetua Wang Mei, wanita itu lalu mengajak 10 orang calon murid sekte itu menuju tempat seleksi di sebelah kanan gerbang.

“Baiklah, seleksi pertama adalah kekuatan” kata tetua Wang Mei

“Di depan kalian terdapat alat yang bisa di pukul untuk menghasilkan seberapa besar kekuatan kalian, bola cahaya di belakang akan memberitahukan besar kekuatan kalian masing-masing”

Alat itu mirip dengan gendang besar yang bagian depan bisa dipukul oleh para calon murid. Bagian belakangnya ada bola kristal yang mendeteksi besar kekuatan dari orang yang memukul gendang tersebut.

Bola kristal itu akan menghasilkan warna merah jika kekuatan orang itu kecil dalam skala 1-10, kemudian oranye dalam skala 11-100, kuning skala 101-1.000, hijau skala 1.001-10.000, biru skala 10.001-100.000, ungu skala 100.001 ke atas.

“Baiklah, mari mulai dari nomor urut 1. Yang lain berbaris di belakangnya” perintah tetua Wang Mei.

Sunne dan teman-temannya yang datang belakangan, mendapat nomer urut 7 hingga 10, dan Baihu yang diberikan nomer 10 karena dianggap paling lemah diantara mereka oleh Sunne.

Nomor urut 1 seorang anak berkepala botak bersiap mengerahkan kekuatannya lalu memukul gendang itu dengan keras.

DUGG!

Pukulan itu cukup keras mengenai gendang tersebut, kemudian bola kristal memancarkan warna kuning. Ini berarti kekuatan anak itu berada di skala 101-1.000.

Nomor urut 2 melakukan pukulan, dia hanya mampu mengeluarkan warna merah skala terlemah 1-10. Anak itu muram dan sedih karena mengetahui kekuatannya sangat lemah. Nomor urut 3 berwarna kuning, empat merah, lima oranye, enam oranye.

Kini tiba saatnya Sunne nomor 7 melakukan pukulan, dia bersiap kemudian memukul gendang itu dengan kekuatan puncak alam masternya

DUGGG!

Warna hijau. Seluruh mata anak-anak itu melotot ke arah Sunne yang tampak bangga karena saat ini dia memiliki nilai tertinggi dengan skala 1.001-10.000. Sunne berjalan dengan gagah kembali ke barisannya. Berikutnya teman-teman Sunne nomor 8 berwarna oranye, 9 berwarna kuning.

“Baik, sekarang nomor terakhir silahkan maju” teriak tetua Wang Mei memanggil Baihu.

Baihu gugup maju ke depan, dia berpikir keras cara untuk menahan kekuatannya. Dia takut jika memukul keras akan membuat gendang itu rusak, jika menyentuhnya maka dia tidak akan lolos.

“Bagaimana jika aku menyentuh dan mengerahkan kekuatan saat memegangnya sambil melihat warna bola itu” gumam Baihu dalam hatinya masih ragu.

Melihat Baihu masih ragu, tetua Wang Mei menyipitkan matanya, “Ayo kamu jangan ragu, pukullah dengan sekuat tenagamu” teriak Wang Mei padanya

Mendengar kata dari Wang Mei, Baihu memandangnya lalu menggelengkan kepalanya, “A... Aku tidak berani” sahutnya gugup

Wajah Wang Mei terlihat kesal oleh sikap Baihu, “Cepatlah. Jika kamu tidak mau memukul. Maka kami akan mencoret namamu dan tidak menerimamu” kata Wang Mei dengan kesal

Mendengar teriakan wanita itu Baihu menjadi takut tidak di terima menjadi murid sekte, dia segera tergesa-gesa mendekati gendang itu dan tanpa ragu memukulnya sambil menahan kekuatannya.

BUMM!

Gendang itu hancur karena pukulannya. Semua mata yang ada disana terbelalak melihat gendang itu hancur karena pukulan Baihu. Baihu terkejut lalu menundukkan kepalanya, “Maaf, aku tidak sengaja merusaknya”

Mata tetua Wang Mei berkedut melihat gendang itu. “Mungkin alat ini rusak karena telah berkali-kali digunakan” gumamnya

“Penjaga, bawakan gendang lainnya kemari!” perintah tetua Wang Mei pada para penjaga itu.

Kemudian tampak dua orang penjaga membawa gendang baru ke tempat itu. Gendang itu sebenarnya cukup berat jika diangkat sendiri, jadi diperlukan tenaga dua orang untuk mengangkat dan membawanya.

“Baiklah, karena gendang tadi rusak. Kamu bisa mulai kembali dengan gendang ini” kata tetua Wang Mei.

Wanita itu kemudian memeriksa gendang itu dan memastikan bahwa gendang itu juga tidak rusak. Kemudian dia meminta Baihu untuk bersiap kembali.

“Apakah aku harus memukul lagi?” tanya Baihu ragu kembali.

Wajah tetua Wang Mei menjadi gelap melihat Baihu yang kembali ragu, “Kamu mau diterima jadi murid atau tidak?” teriaknya

Baihu terkejut oleh teriakan itu, dia kemudian memukul gendang itu karena takut dirinya tidak akan diterima menjadi murid sekte.

BUMM!

Meskipun Baihu juga telah menahan kekuatannya, gendang itu tetap hancur oleh pukulannya. Baihu gugup melihatnya, dia takut tidak diterima dan dikeluarkan karena merusak gendang itu kembali. Dia menundukkan kepalanya tidak berani memandang tetua Wang Mei. “Maaf” sahutnya lirih

Semua mata orang disana termasuk para penjaga terkejut melihat gendang itu hancur kembali. Kepala tetua Wang Mei terasa mau pecah dengan hal itu, matanya berkedut keras dan terasa hampir mau keluar melihatnya.

“A...Anak ini” gerutunya kesal

Anak-anak lain termasuk Sunne menatap aneh ke arah Baihu. Mereka seakan-akan kesal juga karena dia merusak barang-barang itu.

Tetua Wang Mei kemudian mengatur nafasnya untuk meredakan emosinya karena kesal. Dia berusaha untuk tetap terlihat anggun sebagai seorang tetua wanita muda yang mempesona.

“Nomor 10, siapa namamu?” tanya Wang Mei pada Baihu.

“Namaku Baihu” sahut Baihu menatap pada tetua Wang Mei.

“Baiklah Baihu, karena gendang pengukur kekuatan ini rusak lagi. Maka kita akan menggunakan cara biasa saja. Ulurkan tangan kananmu padaku!” perintah tetua Wang Mei pada Baihu

Baihu menuruti perintah dari tetua Wang Mei, dia segera mengulurkan tangan kanannya ke depan. Kemudian tetua Wang Mei juga mengulurkan tangan kanannya ke depan. Tampak kedua telapak tangan mereka saling bersentuhan membuat wajah Baihu menjadi merah karena merasakan kelembutan dari telapak tangan Wang Mei.

“Kamu jangan membayangkan hal aneh-aneh” kata Wang Mei ketus melihat wajah Baihu yang menjadi merah.

Mendengar kata-kata Wang Mei, Baihu menundukkan kepalanya tidak berani menatap mata Wang Mei.

“Sekarang kerahkan tenagamu pada telapak tangan kananmu ini seakan-akan mau mendorongku” lanjut tetua Wang Mei.

“Baik” sahut Baihu

Baihu kemudian perlahan mengerahkan kekuatannya dan mengalirkan pada telapak tangan kanan Wang Mei. Wajah Wang Mei mengkerut melihat Baihu sepertinya ragu-ragu dan hanya mengerahkan sedikit dari kekuatannya.

Wang Mei menjadi marah, dia merasa diremehkan oleh Baihu karena anak itu tidak mengerahkan seluruh kekuatannya. Wang Mei yang berada di alam Dewa merasa yakin kekuatan Baihu tidak akan lebih dari kekuatan dasar atau master. Jadi dia memintanya untuk mengeluarkan kekuatan penuh miliknya.

“Kamu meremehkanku nak? Keluarkan seluruh kekuatanmu” teriak Wang Mei dengan wajah merah karena kesal dan menjadi marah.

Baihu yang masih berusia 15 tahun dan takut tidak diterima masuk menjadi murid sekte terkejut oleh teriakan Wang Mei. Dia pun menutup matanya dan mengerahkan kekuatan maksimalnya.

Kali ini wajah Wang Mei berubah menjadi jelak, dia tidak menyangka kekuatan Baihu telah mencapai alam Suci. Jika dia tidak menahan dengan kekuatan alam Dewa miliknya, maka tubuhnya akan terdorong mundur oleh kekuatan Baihu dan akan membuatnya menjadi malu.

Segera Wang Mei mengerahkan kekuatan alam Dewa miliknya dan mendorong tubuh Baihu.

DEGH!

Baihu terdorong ke belakang terhuyung-huyung dan hampir terjatuh karenanya. Anak-anak tertawa melihat kejadian itu. Mereka melihat Baihu yang terlihat lemah karena terdorong oleh Wang Mei. Namun mereka tidak menyadari wajah Wang Mei yang gelap dan keringat dingin mengalir di tengkuknya. Tangan Wang Mei juga merasa sedikit kebab oleh tenaga Baihu.

“Siapa anak ini?” gumam Wang Mei menyelidiki wajah Baihu

Terpopuler

Comments

Moch Guntur

Moch Guntur

Seharusnya si Alam dewa ini Terjengkang Walaupun beda Ranah 3 tahap,Kan Sudah Biasa Mc itu kekuatannya Melebihi tingkat Kultivasinya,Contohnya dia di tingkat Suci tapi sudah bisa Mengalahkan tingkay Dewa di semua tingkatan dan masih bisa Bertahan jka melawan tingkat Langit

2024-01-12

0

Albertus Sinaga

Albertus Sinaga

kecil kecil cabe rawit

2023-10-20

0

Karya Sujana

Karya Sujana

boommm
lagi

2023-10-11

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 | Anak harimau Sunu dan Lelaki Tua
2 BAB 2 | Keracunan buah Iblis
3 BAB 3 | Menjadi murid tetua Wu Shan
4 BAB 4 | Tantangan Pertarungan
5 BAB 5 | Pertarungan di puncak Gunung Awan Api
6 BAB 6 | Seorang pahlawan mati dalam pertarungan
7 BAB 7 | Tersesat ke kota Wuxia
8 BAB 8 | Yang Zi dari sekte Pedang Langit
9 BAB 9 | Perebutan calon murid sekte
10 BAB 10 | Gerbang sekte Matahari Bulan
11 BAB 11 | Ujian seleksi kekuatan
12 BAB 12 | Menembus alam Dewa secara tak terduga
13 BAB 13 | Kediaman sekte Matahari Bulan
14 BAB 14 | Tidak mendapat apa-apa di kelas master
15 BAB 15 | Bertemu murid kelas spirit Zhou An.
16 BAB 16 | Adik Seperguruan
17 BAB 17 | Jurus ke 9 Matahari dan Bulan Bersatu
18 BAB 18 | Semua menunggu hasil pelatihan
19 BAB 19 | Sangat mirip dengan Guru Wu Shan
20 BAB 20 | Tantangan dari Shu Chao
21 BAB 21 | Hanya masalah buah?
22 BAB 22 | Baihu melawan Shu Chao
23 BAB 23 | Dipermalukan di depan teman-temannya
24 BAB 24 | Siapa yang terselamatkan?
25 BAB 25 | Sosok berpakaian hitam
26 BAB 26 | Tempat berlatih kultivasi
27 BAB 27 | Tindakan penyelamatan Baihu
28 BAB 28 | Pertemuan rahasia
29 BAB 29 | Luka yang dibangkitkan lagi
30 BAB 30 | Kalian akan terkejut karena anak itu andalan kami
31 BAB 31 | Surat dari ayah Wang Mei
32 BAB 32 | Pertandingan bela diri antar sekte
33 BAB 33 | Kekesalan Li Yan
34 BAB 34 | Melaju ke babak kedua
35 BAB 35 | Kekuatan juara bertahan Gong Jun
36 BAB 36 | Kekuatan Yan Zhu yang sebenarnya
37 BAB 37 | Hasil dari kesombongan Diao Shi
38 BAB 38 | Baihu memaksa kekuatan Gong Jun
39 BAB 39 | Tekanan kekuatan kultivasi alam Dewa
40 BAB 40 | Terkurung dalam Gua Kebijaksanaan
41 BAB 41 | Kitab Sembilan Semesta
42 BAB 42 | Diusir dari kediaman sekte Matahari Bulan
43 BAB 43 | Menyelidiki petunjuk
44 BAB 44 | Kota masa kecil Baihu
45 BAB 45 | Kota Persik
46 BAB 46 | Kediaman keluarga Wang
47 BAB 47 | Yang Zi menghilang
48 BAB 48 | Dilamar oleh Putra Mahkota
49 BAB 49 | Cinta Zhang Mou pada pandangan pertama
50 BAB 50 | Pertemuan keluarga Wang
51 BAB 51 | Terpisah
52 BAB 52 | Menyusup ke dalam gua buatan
53 BAB 53 | Jurus Matahari dan Bulan Bersatu yang mengerikan
54 BAB 54 | Menyelamatkan tiga ketua sekte
55 BAB 55 | Bertemu kembali
56 BAB 56 | Berita yang tersebar
57 BAB 57 | Makam Raja
58 BAB 58 | Ruang rahasia sekte Makam Raja
59 BAB 59 | Bertemu di kota Bintang
60 BAB 60 | Berselisih jalan
61 BAB 61 | Menemukan lorong rahasia lain
62 BAB 62 | Tiga bulan menuju rencana kedua
63 BAB 63 | Bertemu tetua Zhu Shimin, Angin Timur Gila
64 BAB 64 | Tantangan bertarung di Gunung Awan Api
65 BAB 65 | Jurus Sukma Pedang dari sekte Pedang Langit
66 BAB 66 | Kemunculan dua tokoh kuat dunia bela diri
67 BAB 67 | Mempelajari dengan cepat
68 BAB 68 | Benturan dua jurus ke 9 Matahari dan Bulan Bersatu
69 BAB 69 | Mengambil hati orang-orang sekte besar
70 BAB 70 | Bertemu Sunu
71 BAB 71 | Membebaskan Sunu
72 BAB 72 | Dipermalukan lagi
73 BAB 73 | Insting harimau Sunu
74 BAB 74 | Pesan untuk Putra Mahkota
75 BAB 75 | Pengerahan pasukan perang
76 BAB 76 | Melawan jendral perang Zhang Yei
77 BAB 77 | Pecahnya pertempuran
78 BAB 78 | Anak ketiga Zhang Wu
79 BAB 79 | Serigala Hitam terlepas
80 BAB 80 | Menyelinap ke kediaman jendral Song Que
81 BAB 81 | Jendral Song Que terbunuh
82 BAB 82 | Menguasai kota Emas
83 BAB 83 | Serangan kejutan
84 BAB 84 | Mendesak harimau
85 BAB 85 | Serangan pagi
86 BAB 86 | Pasukan Jendral Mao Shan
87 BAB 87 | Menghadapi jendral Mao Shan
88 BAB 88 | Rencana serangan diam-diam
89 BAB 89 | Menghabisi penguntit
90 BAB 90 | Jatuhnya kerajaan Gurun Barat
91 BAB 91 | Peralihan kekuasaan kerajaan Gurun Barat
92 BAB 92 | Menemui makam orang tua
93 BAB 93 | Bersembunyi di wilayah utara
94 BAB 94 | Penyerangan bangsa Lato ke kerajaan Pesisir Laut Selatan
95 BAB 95 | Berita dari kerajaan Pesisir Laut Selatan
96 BAB 96 | Rencana Yang Nie
97 BAB 97 | Menyusun rencana kerajaan Gurun Barat
98 BAB 98 | Penobatan Raja Kerajaan Gurun Barat
99 BAB 99 | Rencana Baihu setelah acara penobatan
100 BAB 100 | Persiapan penyerangan bangsa Lato
101 BAB 101 | Misi penyelamatan orang tua Zhou An
102 BAB 102 | Terjun ke medan perang
103 BAB 103 | Yang Zi tertangkap
104 BAB 104 | Baihu vs Xu Rou
105 BAB 105 | Dua lawan satu
106 BAB 106 | Ilmu Ulat Sutera Barat
107 BAB 107 | Makam Pedang Naga
108 BAB 108 | Energi Kultivasi Pedang Naga
109 BAB 109 | Kembali melawan Xu Bersaudara
110 BAB 110 | Persiapan menyerang perkemahan bangsa Lato
111 BAB 111 | Peperangan meletus
112 BAB 112 | Hanya satu jurus
113 BAB 113 | Bertemu lelaki tua misterius
114 BAB 114 | Baihu mendengar Zhang Mou berada di utara
115 BAB 115 | Menuju kota Linshang
116 BAB 116 | Terlambat
117 BAB 117 | Memasuki kota Weishan
118 BAB 118 | Xu Jie, anak ketua sekte Naga Emas
119 BAB 119 | Orang-orang dari sekte Burung Api
120 BAB 120 | Pembebasan para tawanan
121 BAB 121 | Bertemu musuh bebuyutan
122 BAB 122 | Melawan Pang Chu
123 BAB 123 | Faktor usia
124 BAB 124 | Terlambat
125 BAB 125 | Mengungsi di kota LamShang
126 BAB 126 | Serangan dari luar ibukota kerajaan
127 BAB 127 | Perjanjian dengan Pang Niu
128 BAB 128 | Kembalinya wilayah kerajaan Salju Utara
129 BAB 129 | Kedatangan pasukan bangsa Buke kembali
130 BAB 130 | Serangan mendadak
131 BAB 131 | Semangat tempur pasukan bangsa Buke
132 BAB 132 | Pecahnya perang terbuka
133 BAB 133 | Taktik mematahkan semangat lawan
134 BAB 134 | Semua berlutut pada Baihu
135 BAB 135 | Menjadi Raja kerajaan Salju Utara
136 BAB 136 | Memilih Permaisuri
137 BAB 137 | Surat Tantangan
138 BAB 138 | Pertarungan di puncak gunung Awan Api
139 BAB 139 | Menghapus dendam
140 BAB 140 | Hari Pernikahan
141 BAB 141 | Pertunjukan bela diri
142 BAB 142 | Hidup Yang Mulia Baihu!
Episodes

Updated 142 Episodes

1
BAB 1 | Anak harimau Sunu dan Lelaki Tua
2
BAB 2 | Keracunan buah Iblis
3
BAB 3 | Menjadi murid tetua Wu Shan
4
BAB 4 | Tantangan Pertarungan
5
BAB 5 | Pertarungan di puncak Gunung Awan Api
6
BAB 6 | Seorang pahlawan mati dalam pertarungan
7
BAB 7 | Tersesat ke kota Wuxia
8
BAB 8 | Yang Zi dari sekte Pedang Langit
9
BAB 9 | Perebutan calon murid sekte
10
BAB 10 | Gerbang sekte Matahari Bulan
11
BAB 11 | Ujian seleksi kekuatan
12
BAB 12 | Menembus alam Dewa secara tak terduga
13
BAB 13 | Kediaman sekte Matahari Bulan
14
BAB 14 | Tidak mendapat apa-apa di kelas master
15
BAB 15 | Bertemu murid kelas spirit Zhou An.
16
BAB 16 | Adik Seperguruan
17
BAB 17 | Jurus ke 9 Matahari dan Bulan Bersatu
18
BAB 18 | Semua menunggu hasil pelatihan
19
BAB 19 | Sangat mirip dengan Guru Wu Shan
20
BAB 20 | Tantangan dari Shu Chao
21
BAB 21 | Hanya masalah buah?
22
BAB 22 | Baihu melawan Shu Chao
23
BAB 23 | Dipermalukan di depan teman-temannya
24
BAB 24 | Siapa yang terselamatkan?
25
BAB 25 | Sosok berpakaian hitam
26
BAB 26 | Tempat berlatih kultivasi
27
BAB 27 | Tindakan penyelamatan Baihu
28
BAB 28 | Pertemuan rahasia
29
BAB 29 | Luka yang dibangkitkan lagi
30
BAB 30 | Kalian akan terkejut karena anak itu andalan kami
31
BAB 31 | Surat dari ayah Wang Mei
32
BAB 32 | Pertandingan bela diri antar sekte
33
BAB 33 | Kekesalan Li Yan
34
BAB 34 | Melaju ke babak kedua
35
BAB 35 | Kekuatan juara bertahan Gong Jun
36
BAB 36 | Kekuatan Yan Zhu yang sebenarnya
37
BAB 37 | Hasil dari kesombongan Diao Shi
38
BAB 38 | Baihu memaksa kekuatan Gong Jun
39
BAB 39 | Tekanan kekuatan kultivasi alam Dewa
40
BAB 40 | Terkurung dalam Gua Kebijaksanaan
41
BAB 41 | Kitab Sembilan Semesta
42
BAB 42 | Diusir dari kediaman sekte Matahari Bulan
43
BAB 43 | Menyelidiki petunjuk
44
BAB 44 | Kota masa kecil Baihu
45
BAB 45 | Kota Persik
46
BAB 46 | Kediaman keluarga Wang
47
BAB 47 | Yang Zi menghilang
48
BAB 48 | Dilamar oleh Putra Mahkota
49
BAB 49 | Cinta Zhang Mou pada pandangan pertama
50
BAB 50 | Pertemuan keluarga Wang
51
BAB 51 | Terpisah
52
BAB 52 | Menyusup ke dalam gua buatan
53
BAB 53 | Jurus Matahari dan Bulan Bersatu yang mengerikan
54
BAB 54 | Menyelamatkan tiga ketua sekte
55
BAB 55 | Bertemu kembali
56
BAB 56 | Berita yang tersebar
57
BAB 57 | Makam Raja
58
BAB 58 | Ruang rahasia sekte Makam Raja
59
BAB 59 | Bertemu di kota Bintang
60
BAB 60 | Berselisih jalan
61
BAB 61 | Menemukan lorong rahasia lain
62
BAB 62 | Tiga bulan menuju rencana kedua
63
BAB 63 | Bertemu tetua Zhu Shimin, Angin Timur Gila
64
BAB 64 | Tantangan bertarung di Gunung Awan Api
65
BAB 65 | Jurus Sukma Pedang dari sekte Pedang Langit
66
BAB 66 | Kemunculan dua tokoh kuat dunia bela diri
67
BAB 67 | Mempelajari dengan cepat
68
BAB 68 | Benturan dua jurus ke 9 Matahari dan Bulan Bersatu
69
BAB 69 | Mengambil hati orang-orang sekte besar
70
BAB 70 | Bertemu Sunu
71
BAB 71 | Membebaskan Sunu
72
BAB 72 | Dipermalukan lagi
73
BAB 73 | Insting harimau Sunu
74
BAB 74 | Pesan untuk Putra Mahkota
75
BAB 75 | Pengerahan pasukan perang
76
BAB 76 | Melawan jendral perang Zhang Yei
77
BAB 77 | Pecahnya pertempuran
78
BAB 78 | Anak ketiga Zhang Wu
79
BAB 79 | Serigala Hitam terlepas
80
BAB 80 | Menyelinap ke kediaman jendral Song Que
81
BAB 81 | Jendral Song Que terbunuh
82
BAB 82 | Menguasai kota Emas
83
BAB 83 | Serangan kejutan
84
BAB 84 | Mendesak harimau
85
BAB 85 | Serangan pagi
86
BAB 86 | Pasukan Jendral Mao Shan
87
BAB 87 | Menghadapi jendral Mao Shan
88
BAB 88 | Rencana serangan diam-diam
89
BAB 89 | Menghabisi penguntit
90
BAB 90 | Jatuhnya kerajaan Gurun Barat
91
BAB 91 | Peralihan kekuasaan kerajaan Gurun Barat
92
BAB 92 | Menemui makam orang tua
93
BAB 93 | Bersembunyi di wilayah utara
94
BAB 94 | Penyerangan bangsa Lato ke kerajaan Pesisir Laut Selatan
95
BAB 95 | Berita dari kerajaan Pesisir Laut Selatan
96
BAB 96 | Rencana Yang Nie
97
BAB 97 | Menyusun rencana kerajaan Gurun Barat
98
BAB 98 | Penobatan Raja Kerajaan Gurun Barat
99
BAB 99 | Rencana Baihu setelah acara penobatan
100
BAB 100 | Persiapan penyerangan bangsa Lato
101
BAB 101 | Misi penyelamatan orang tua Zhou An
102
BAB 102 | Terjun ke medan perang
103
BAB 103 | Yang Zi tertangkap
104
BAB 104 | Baihu vs Xu Rou
105
BAB 105 | Dua lawan satu
106
BAB 106 | Ilmu Ulat Sutera Barat
107
BAB 107 | Makam Pedang Naga
108
BAB 108 | Energi Kultivasi Pedang Naga
109
BAB 109 | Kembali melawan Xu Bersaudara
110
BAB 110 | Persiapan menyerang perkemahan bangsa Lato
111
BAB 111 | Peperangan meletus
112
BAB 112 | Hanya satu jurus
113
BAB 113 | Bertemu lelaki tua misterius
114
BAB 114 | Baihu mendengar Zhang Mou berada di utara
115
BAB 115 | Menuju kota Linshang
116
BAB 116 | Terlambat
117
BAB 117 | Memasuki kota Weishan
118
BAB 118 | Xu Jie, anak ketua sekte Naga Emas
119
BAB 119 | Orang-orang dari sekte Burung Api
120
BAB 120 | Pembebasan para tawanan
121
BAB 121 | Bertemu musuh bebuyutan
122
BAB 122 | Melawan Pang Chu
123
BAB 123 | Faktor usia
124
BAB 124 | Terlambat
125
BAB 125 | Mengungsi di kota LamShang
126
BAB 126 | Serangan dari luar ibukota kerajaan
127
BAB 127 | Perjanjian dengan Pang Niu
128
BAB 128 | Kembalinya wilayah kerajaan Salju Utara
129
BAB 129 | Kedatangan pasukan bangsa Buke kembali
130
BAB 130 | Serangan mendadak
131
BAB 131 | Semangat tempur pasukan bangsa Buke
132
BAB 132 | Pecahnya perang terbuka
133
BAB 133 | Taktik mematahkan semangat lawan
134
BAB 134 | Semua berlutut pada Baihu
135
BAB 135 | Menjadi Raja kerajaan Salju Utara
136
BAB 136 | Memilih Permaisuri
137
BAB 137 | Surat Tantangan
138
BAB 138 | Pertarungan di puncak gunung Awan Api
139
BAB 139 | Menghapus dendam
140
BAB 140 | Hari Pernikahan
141
BAB 141 | Pertunjukan bela diri
142
BAB 142 | Hidup Yang Mulia Baihu!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!