Ketua Sekte Shang Chi, yang sebelumnya tertegun namun setelah melihat wajah Baihu yang sedang makan kemudian tertawa “Hahaha... Benar-benar keberuntungan sekte” tawanya keras membuat tetua lainnya terkejut.
Akhirnya semua orang disana pun ikut tersenyum dan tertawa. Hanya wakil ketua Shu Wei yang tampak tidak puas dengan keberhasilan Baihu di dalam hatinya.
“Anak ini akan menjadi duri bagi cucuku dimasa depan” geramnya dalam hati
Shu Chao adalah murid sekte Matahari Bulan yang telah berada di kelas Suci dan tinggal di wilayah Suci sekte Matahati Bulan. Dia adalah cucu kesayangan dari Shu Wei karena bakatnya yang luar biasa menurut kakeknya.
Sejak kecil Shu Chao sudah diajarkan tehnik dan jurus 9 Matahari dan Bulan oleh kakeknya sendiri, namun hingga saat ini dia hanya bisa menguasai 6 Jurus Matahari dan Bulan dan kultivasinya berada di alam Suci.
Shu Chao sebelumnya adalah murid yang paling berbakat dan diunggulkan dalam sekte Matahari Bulan serta dikagumi oleh semua tetua sekte, namun sekarang dengan munculnya Baihu seluruh perhatian dan kekaguman Tetua sekte bahkan Ketua Sekte jatuh pada Baihu.
Shu Wei tidak bisa menerima hal ini di hatinya, namun dia tidak berani menunjukkan hal itu terutama di depan Ketua Sekte Matahari Bulan.
“Baihu, makanlah sepuasmu. Kamu pasti telah banyak menghabiskan energi melatih jurus ke 9 di dalam ruang pelatihan tadi” kata Ketua Sekte Shang Chi padanya sambil tersenyum
Para tetua lainnya semua berkerumun mendekati Baihu sambil memuji dirinya yang berbakat.
Tetua Wang Mei hanya duduk di pojokan ruang baca tersebut dengan menghela nafas lega setelah melihat keberhasilan Baihu. Entah kenapa hatinya turut merasa senang dengan keberhasilan Baihu padahal dia belum lama mengenal dirinya.
Baihu melirik ke arah Wang Mei yang sejak tadi memandang dirinya, kemudian Baihu tersenyum padanya. Wajah Wang Mei berubah menjadi merah setelah tertangkap basah matanya menatap ke arah Baihu, lalu dia pun berpura-pura mengalihkan pandangannya ke arah lain.
“Anak sialan ini, aku kesal melihat tatapan mata dan senyumnya” gerutu Wang Mei mengingat beberapa kali Baihu telah menodai tubuhnya dengan tatapannya yang seperti itu.
Setelah menghabiskan makannya, Ketua Sekte meminta Wang Mei mengantar kembali Baihu menuju kediamannya di Wilayah Master Sekte Matahari Bulan.
Ketika Baihu dan Wang Mei menghilang dari pandangan mereka, para Tetua sekte berjalan berkumpul mendekati Ketua sekte. “Ketua, mengapa dia ditempatkan di wilayah master?” tanya salah satu tetua.
“Dia sendiri yang memintanya. Dia bebas tinggal dimana saja seperti Gurunya Wu Shan” sahut Ketua sekte sambil tersenyum.
“Benar-benar sangat mirip dengan Tetua Wu Shan” gumam tetua lainnya
Semua tetua yang berkumpul mengagumi bakat dan sifat Baihu yang tidak suka menonjolkan dirinya, hal ini sangat persis seperti Gurunya Wu Shan.
“Tetua, jika Baihu menjadi wakil murid sekte dalam pertandingan bela diri antar sekte bulan depan. Aku yakin sekte kita akan memenangkan pertandingan tersebut” sahut salah satu tetua sekte.
Mata Wakil ketua Shu Wei berkedut mendengar kata-kata dari salah satu tetua tersebut. Dia tidak ingin Baihu menjadi perhatian dalam pertandingan bela diri nanti melebihi cucunya Shu Chao.
“Ketua, Baihu adalah murid baru sekte. Meskipun dia memiliki bakat dan kekuatan luar biasa, namun ini bisa menjadi kecemburuan bagi murid-murid lainnya yang telah lama berlatih untuk mengikuti pertandingan bela diri tersebut” kata wakil ketua sekte Shu Wei.
Ketua sekte Shang Chi melirik ke arah Shu Wei. “Siapa bilang Baihu itu murid baru sekte? Dia telah belajar dari Guru Wu Shan sejak 5 tahun yang lalu” sahut Ketua Sekte Shang Chi
“Aku bertemu dengannya 4 tahun yang lalu saat menemui Guru Wu Shan tentang surat tantangan dari Ketua Sekte Ming. Saat itu Baihu telah berlatih selama setahun bersama Guru Wu Shan” lanjut Ketua Sekte menjelaskannya.
Para tetua sekte lainnya mengangguk menyetujui kata-kata Ketua Sekte, mereka sepakat untuk mengikutsertakan Baihu dalam pertandingan bela diri antar sekte bulan depan.
Hanya wakil ketua sekte Shu Wei yang dalam hatinya tidak menyetujui keikutsertaan Baihu dalam pertandingan bela diri antar sekte tersebut. Namun dia tidak bisa berkata apa-apa karena Ketua Sekte dan tetua lainnya telah memutuskan untuk menyetujui keikutsertaan Baihu dalam pertandingan itu.
Baihu yang diantar oleh Wang Mei tidak langsung diajak pergi menuju kediamannya di wilayah master. Tetapi Wang Mei mengajaknya pergi ke tebing di belakang sekte untuk melihat cahaya lampu yang menerangi sisi tebing di kediaman masing-masing sekte lainnya.
“Guru Wang, tempat ini indah sekali saat malam karena cahaya lampu tersebut” kata Baihu yang baru pertama kali melihat hal seperti itu.
“Ehm, ingat. Aku bukan Gurumu. Kamu murid paman Guru Wu Shan” Wang Mei ketus mendengar kata-kata Baihu.
“Eh, maafkan aku kakak Wang” sahut Baihu meralat ucapannya.
Wang Mei memandang temaram cahaya kediaman kedua sekte lainnya di seberang tebing lalu menghela nafasnya.
“Baihu, hari ini kamu telah menjadi perhatian para tetua sekte Matahari Bulan. Kamu pasti akan diikutkan dalam pertandingan nanti meskipun tanpa rekomendasi dariku. Namun kamu harus berhati-hati. Murid lain mungkin tidak akan setuju dengan keikutsertaanmu dalam pertandingan nanti” nasehat Wang Mei pada Baihu.
Baihu menoleh ke arah Wang Mei dan kembali tatapan mereka saling bertemu dan dia pun tersenyum “Kakak Wang tidak perlu khawatir padaku” katanya
“Huh, siapa yang khawatir padamu. Aku hanya tidak ingin sia-sia meloloskanmu dalam seleksi murid baru sekte.” sahut Wang Mei ketus sambil membuang wajahnya
“Baiklah kakak Wang, terima kasih sudah mengantarkanku. Aku akan kembali ke kediamanku untuk beristirahat” kata Baihu sambil memberi hormat pada Wang Mei dan pergi meninggalkannya.
Wang Mei melihat punggung Baihu yang berjalan memasuki kediamannya di wilayah master. “Huh, dasar anak kecil. Aku khawatir murid-murid lain tidak akan menyetujuimu dengan mudah untuk mengikuti pertandingan itu” gumamnya kesal
Keesokan paginya, para murid baru kelas master berkumpul di meja Baihu penasaran dengan hilangnya Baihu kemarin selama seharian tidak mengikuti kelas.
“Baihu, kamu kemana kemarin bersama Guru Wang Mei?” tanya Sunne
“Aku diajak pergi bertemu Ketua sekte” sahut Baihu singkat
“Apa kamu dihukum olehnya?”
“Apa karena kamu memukul Bao Lin?”
Anak-anak lainnya semua menjejali Baihu dengan berbagai pertanyaan. Namun Baihu malas menjawabnya. Wajahnya tetap datar tanpa ekspresi apapun.
“Ehm.. Kelas kita mulai” Tiba-tiba Guru Wang Mei datang memasuki kelas dan membubarkan murid-murid yang mengerumuni Baihu.
Guru Wang Mei melirik sekilas pada Baihu yang dilihatnya acuh tak acuh dengan keadaan kelas tersebut. Setelah mengatur nafasnya, Guru Wang Mei pun memulai pelajarannya, namun tampaknya Baihu hari ini kelihatan kurang bersemangat mengikuti kelasnya.
Ketika kelasnya usai dan murid-murid beristirahat, Baihu pergi menuju kebun buah kemarin untuk mengambil buah lagi karena merasa lapar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
MasWan
eh ada aja tumbila diantara kapuk kasur bantal guling
2025-02-15
0
kenta jaya
yuk/Determined/
2024-10-06
0
Luo Zan Thian
benihiblis hati udah mulai tumbuh
2024-08-30
2