Family Lover

Family Lover

01 - FL

Tik tik tik

Suara hujan deras membasahi aspal jalan raya..

Sambil menatap langit yang mendung Dia memejamkan mata sambil mendongak (tapi tdk sampai air mengalir masuk kehidung hanya sedikit mendongak).

Dipinggir jalan yang sepi Dia berdiri seorang diri tanpa siapapun disampingnya.

Aku sudah lelah... ucapnya dalam hati

Menit kemudian Dia membuka matanya tidak lagi mendongak melainkan menatap lurus ke depan.

huft....

Helaan nafas lolos begitu saja membuat siapa pun yang melihat merasa bersimpati kepadanya. Melihat sekeliling sambil tersenyum.

"Bahkan, sekeliling Gue ikut mendukung." lirihnya serak

"Kau sedang apa?" Suara dari arah belakang tiba-tiba menyadarkan Dia

Membalikkan badannya dan menatap lurus kearah manusia yang sedang memegang payung. Tapi, hanya bertahan beberapa detik karena Dia langsung melangkahkan kakinya menjauh.

"Ada apa dengannya? Apa Aku tak terlihat olehnya?" Sambil menatap kepergian Dia yang semakin lama semakin menghilang

"Sudahlah itu bukan urusanku, lebih baik cepat pulang dari pada mengurusi hal yang tak penting." Pikirnya lalu pergi

🌑

Perumahan Greenlin di Pusat Kota

Tok tok tok

"Non, sudah pagi... Bibi sudah menyiapkan sarapan." Ucap Bibi Keli

"Emm... Iya, Bi." Balasan singkat dari dalam kamar

"Bibi tunggu dibawah ya Non."

Setelah kepergian Bibi Sang Nona langsung bangun dari tidur nyenyak dan pergi ke kamar mandi untuk cuci muka.

Dapur ✨

"Bibi..." Panggilnya mencari sosok Bibi

"Iya, Non? Ada yang bisa Bibi bantu." Balas Bibi yang muncul dari arah pintu belakang

"Bibi masak apa hari ini?" Tanyanya

Bi Keli tersenyum penuh kehangatan. "Bibi masak Nasi goreng spesial dengan telur dadar orak-arik yang dipisah, kesukaan Nona dan Milkshake rasa coklat oreo. Nona bisa langsung makan sudah Bibi siapin di atas meja."

Mendengar nada penuh semangat membuatnya menatap ke arah meja dan benar saja disana terdapat nasi goreng dan milkshake.

Bibi yang melihat Nonanya malah diam membuatnya terheran.

"Apa Nona sudah tidak berselera untuk makan?" Tanya Bibi resah

"Tidak. Aku akan memakannya. Terima kasih Bi." Ucapnya lalu pergi ke meja makan

Sedangkan Bibi menatap anak majikannya penuh rasa kesedihan. Bibi tidak sanggup bila melihat wajah Nona yang penuh kepalsuan selama 12 tahun. Bibi berharap Nona bisa menemukan jati diri Nona yang sebenarnya. Bibi hanya bisa berdoa dan akan selalu disamping Nona. Batin Bibi Keli sebelum pergi ke belakang

Delkiza Adizikfa Likila gadis 15 tahun yang tinggal di Mansion megah dan mewah bersama 1 supir pribadi 10 maid 4 pekerja mengurus taman dan gerbang dan 25 bodyguard serta Bibi Keli. Totalnya 40 orang pekerja di Mansion kelurga Likila.

Bibi Keli atau pengasuh Delkiza sudah dianggap sebagai Ibu, bahkan untuk orang tua kandungnya sendiri Delkiza anggap orang asing karena sikap mereka yang lebih mengutamakan pekerjaan dibandingkan anaknya sendiri.

Delkiza sekarang sedang bersiap untuk ke sekolah yang nantinya akan diantar oleh Pak Hardi supir pribadi.

"Langsung berangkat Non?" Tanya Pak Hardi saat Delkiza masuk mobil

"Iya." Jawabnya

"Siap Non."

Pak Hardi masuk dan menyalakan mobilnya dan dalam hitungan menit mobil yang dikendarai Pak Hardi telah keluar dari gerbang dan bergabung bersama pengendara lainnya.

15 menit kemudian sampailah Delkiza diparkiran khusus.

Terdapat plang besar bertuliskan Quarenziw Internasional High School (QIHS) sekolah bergensi dan elit se-Indonesia. Sekolah yang hanya menerima siswa dari kalangan atas, ada juga bagi yang menerima beasiswa tapi hanya 10% siswa/i yang diterima karena padatnya persaingan untuk bisa masuk ke QIHS.

SKIP.

Delkiza keluar dari mobil tanpa sepatah katapun sedangkan Pak Hardi pergi meninggalkan sekolah setelah memastikan Nona telah masuk dengan aman.

Berjalan seorang diri dikoridor membuat Delkiza merasa nyaman karena tidak ada lagi yang berani terang-terangan menatapnya sebab sejak hari itu seluruh murid telah dibuat tidak berkutik.

Kelas 11 IPA 1

Sesampainya didepan kelas yang terdapat di lantai 3 Delkiza masuk dan duduk dibangku paling depan dekat jendela yang menghadap lapangan sepak bola.

Murid kelas 11 IPA 1 berjumlah 30 dengan 1 meja 2 orang.

"Tugas kemarin sudah?" Tanya siswa bernama Rama kepada Delkiza

"Sudah. Kenapa?"

"Nggak... cuma memastikan aja." Ujar Rama dan kembali ke bangkunya

Nggak jelas. Pikir Delkiza dalam hati

Dan *** pun berjalan hingga sampai di jam Istirahat.

kring... kring... kring

Secara otomatis seluruh murid berbondong-bondong keluar kelas untuk mengisi kembali tenaganya yang telah dikuras selama pelajaran, berbeda dengan Delkiza yang malah berlawanan arah.

Perpustakaan ✨

Ya. benar Delkiza memilih ke perpus dibandingkan ke kantin. Ia sangat tidak sudah keramaian apalagi mendengar hal-hal yang membuatnya merasa tidak nyaman diantara murid QIHS.

Berjalan mengelilingi setiap rak buku selama beberapa menit dan saat melihat buku yang tampaknya menarik dimata Delkiza Ia pun memutuskan untuk mengambil buku tersebut tapi seribu tapi lokasi buku itu terdapat di rak yang paling atas sedangkan tinggi Delkiza tidak bisa menggapainya.

"Kenapa harus ditempat yang tinggi sih... Ck!" Decak Delkiza dan menatap sekeliling siapa tahu terdapat kursi atau pijakan untuknya mengambil buku

Tapi, bukannya dapat apa yang Ia cari malahan Delkiza menemukan sosok manusia sedang tidur dengan ditutupi buku diwajahnya membuat Delkiza merasa tidak nyaman karena bukan hanya dirinya saja yang berada di perpus melainkan ada makhluk lain.

"Kenapa harus disamping itu orang sih kursinya. Gue kan jadi males." Gerutu Delkiza kesal karena kursi yang Ia cari dibuat senderan

Dan karena tidak mau membuang waktu dengan paksa Delkiza menarik itu bangku dan membuat orang itu terjatuh dan bangun.

"Awww...." ringisnya saat dapat benturan tepat dikepala

Dengan segera Delkiza pergi dan menghiraukan orang itu tanpa ada minat minta maaf atau membantunya.

"Hei! Main pergi aja... gak tau apa pala gue sakit." Kesalnya menatap nyalang kepergian Delkiza

"Awas gue bales nanti." lirihnya sambil terus mengelus kepalanya yang nyut-nyutan

Disisi lain...

Delkiza sudah berhasil mendapatkan apa yang Ia mau dan pergi meja untuk segera Ia baca baku tersebut.

2 menit hingga 5 menit kemudian Delkiza dibuat tidak fokus membaca bukunya, karena sejak tadi Ia ditatap lekat oleh manusia tak diundang tepat didepannya.

"Apa." Ucap Delkiza datar

"Lo yang apa. Masih sakit nih pala gue." setaknya tak tau tempat membuat penjaga menatapnya tajam

"Jangan berisik!" Tegur penjaga perpus

Delkiza dan orang asing itu kembali diam setelah mendapat teguran.

"Lu sih, jadinya gue kena tegur kan." Ucapnya menyalahkan Delkiza

Delkiza yang disalahin diam seribu bahasa.

"Ekhm. Gue Erik lu siapa?" Tanya Erik memperkenalkan diri

sepertinya dia anak baru... Pikir Delkiza saat mendapati Erik tidak mengenalnya

"Delkiza."

"Oh... Delkiza... Nama yang cantik seperti orangnya tapi tidak dengan kelakuannya yang bikin gue kesakitan." Ucap Erik yang diakhiri tetap membahas hal sebelumnya

Delkiza yang merasa ada sedikit kejanggalan dihatinya, menatap Erik serius dengan mata menilai.

"Pindahan." Ucap Delkiza datar

"Hm. Ini hari pertama gue masuk, tapi karena telat jadinya gue berakhir disini bukan dikelas, mana sebelum kesini gue disuruh nyapu halaman lagi kan gue cape lari-lari dari jalan raya sampai sekolah biar gak telat ehhh malah telat beneran apes banget gue hari ini." Jelas nya menggerutu membuat Delkiza terdiam

"Sudah?" Tanya Delkiza membuat Erik menatap balik

"Belum." Balas Erik serius

Setelah mendapatkan balasan Delkiza memutuskan untuk beranjak berdiri membuat Erik menahan pergelangan tangan Delkiza.

Diwaktu yang bersamaan.

Bruk!

Suara buku terjatuh dari tangan 5 siswa bersamaan setelah menatap Delkiza ditahan oleh murid baru.

Erik memasang wajah tidak tahu apa-apa sedangkan Delkiza melotot horor ke arah tangan yang digenggam oleh Erik.

"Kalian aneh. bisa kompakan gitu jatuhnya." Ucap Erik kepada 5 siswa

"Lepas." Ucap Delkiza

Erik kembali menatap Delkiza yang raut wajahnya terlihat lebih datar dari yang tadi.

Tapi, bukannya lepas Erik malah menambah tangannya untuk menahan tangan Delkiza, jadilah kedua tangan Erin menggenggam satu tangan Delkiza.

Plak!

Suara tamparan nyaring memenuhi perpus dan Delkiza pergi dengan aura pekatnya tanpa menghiraukan buku yang dibaca tergeletak dilantai.

Sang penerima tamparan terdiam kaku ditempat.

"Apa barusan gue habis ditampar?!" Gumam Erik membuat 5 murid tadi gelang-gelang dan menghampiri Erik

"Kamu kenapa berani pegang tangan Nya. Dasar bodoh." Ucap Siswa bernama Galang

"Maksudnya." Bingung Erik

"Kamu tidak tahu Dia siapa?" Tanya Tiara menatap Erik yang kebingungan

Erik menggeleng.

"Anak baru ya?" Tanya Salsa

Erik mengangguk.

"Pantesan." Kompak kelimanya dan duduk mengerubungi Erik

"Maksudnya kalian ngomong kaya gitu apa? Dan Yang kalian maksud Dia itu Delkiza?" Tanya Erik dan tepat saat Erik bilang itu langsung dibekap mulut oleh Galang

"Shttt... Jangan ucap namanya." Panik Galang menatap sekeliling

"Kita diperpus jadi masih aman." Celetuk Farel yang sejak tadi diam walaupun suasana lagi tegang

Mendengar itu, semuanya menghela nafas lega berbeda dengan perempuan yang duduk paling pinggir diantara situasi yang tadi tegang.

"Lu lagi apa sih Han?" Tanya Salsa pada Jihan

"Tauk nih, yang lain pada tegang lu malah ateng tanpa beban." Celetuk Galang

"Ribet tahu gak. Gue cabut." Ucap Jihan lalu pergi tak lupa membawa buku yang tadi dibaca Delkiza

~ ~ ~

Skip Bell Pulang✨

Saat ini Delkiza sedang berjalan dikoridor sambil mendengarkan musik melalui airpods, sedangkan tangannya Ia masukan di kantung hoddie.

Delkiza bisa merasakan hal yang ganjal seperti diikuti oleh seseorang. Tapi, tidak lama kemudian disamping Delkiza ada siswi yang berjalan beriringan dengannya.

"Ada apa." Ucap Delkiza datar

"Nih, buku yang belum selesai lu baca. Ya kan?" Ucap Jihan sambil menyerahkan buku kepada Delkiza

Delkiza menatap buku itu lalu menatap wajah perempuan dihadapannya.

"Nggak perlu." Tolak Delkiza dan pergi

Jihan menatap kepergian Delkiza sambil menatap buku ditangannya dengan tatapan sedih seolah-olah apa yang dia lakukan selalu salah dimata Delkiza.

"Kiza. Gue paham lu sakit hati atas apa yang gue sama anak-anak lakukan dan membuat lu semakin jauh. Tapi, gue harus apa buat lu kembali ke kita lagi." Ucap Jihan putus asa

"Ada yang aneh. Gue harus cari tahu sendiri dan Gue masih tidak percaya sama cerita tadi Galang dkk." Ucap Erik tak sengaja mendengar Delkiza dan Jihan berbicara

Rilis: 13Juni2023#12.06wib☑️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!