RAMA SANG PUTRA DEWA
Saat ini terlihat kondisi bumi yang sangat kacau karena terjadinya peperangan di berbagai Wilayah mengakibatkan kehancuran di setiap perbatasan dan menewaskan ratusan juta orang.
Perang yang sudah berlangsung kurang lebih selama sepuluh tahun tersebut, membuat setengah populasi di bumi hilang dan rata kembali dengan tanah.
Kebakaran ada di mana-mana, tidak ada yang mampu memadamkan api kecuali dengan adanya hujan..
Suatu ketika saat menjelang malam dan semua orang hampir meregang nyawa karena peperangan yang tidak ada hentinya, Terlihat ada dua bayangan jatuh dari langit.
Satu bayangan berwarna jingga terlihat jatuh diarah selatan jauh dari pemukiman yang sepertinya bayangan itu jatuh di ujung bumi yang sangat jauh dari penduduk, bahkan sepertinya di sana belum ada kehidupan seperti di daerah utara.
dan satu bayangan lagi terlihat berwarna putih kekuningan jatuh di utara di tengah-tengah medan perang antara negara Fanhara dengan negara Jawaraksa yang waktu itu masih berlangsung dan menyebabkan ledakan yang amat sangat besar sehingga membuat perang antar dua negara tersebut langsung berhenti seketika, karena semua orang telah mati terkena dampak dari ledakan dan menyisakan satu sosok perempuan tanpa busana terkapar di antara reruntuhan bangunan dan sisa perang…
Terlihat ada seorang wanita tengah jalan sendiri dengan badan yang penuh dengan luka bakar, wanita itu terlihat tidak seperti manusia karena kondisinya yang cukup mengenaskan.
Seperti halnya mayat yang berjalan, dengan tangan kiri yang telah tanggal setengah, rambut yang seperti habis terbakar, bahkan tanpa mengenakan busana sehelai pun, dan terlihat di punggung wanita itu seperti ada bekas daging tumbuh yang putus dan terpotong..
Wanita itu berjalan tanpa arah, namun seperti tidak merasakan sakit sedikitpun, dia berjalan terus melalui reruntuhan yang terdapat bara api dan puing-puing bekas reruntuhan perang tanpa peduli apapun yang dia injak.
Di sisi utara terlihat ada sebuah setengah bangunan yang masih berdiri namun dengan kondisi yang hangus dan atap yang hampir jatuh,
di bangunan itu terlihat ada sedikit cahaya yang berarti menandakan adanya manusia yang masih selamat dari bencana perang yang sebelumnya terjadi,
Terdengar ada suara anak kecil yang menangis di pangkuan seorang lelaki setengah baya dengan rambut yang agak panjang dan berwarna putih, kondisinya terlihat sangat buruk karena kedua matanya yang hilang sehingga mengeluarkan darah tanpa henti dan satu kaki kanan yang telah hilang..
”Blue jadilah laki laki pemberani dan kuat dengan pendirianmu sendiri, dan ingatlah bahwa tidak ada manusia yang benar benar baik dan benar benar buruk, selalu melangkahlah di jalan kebaikan dengan mengikuti isi hatimu” ujar seorang lelaki tua di nafas terakhirnya.
”Ayah, jangan pergi tinggalkan blue ayah, blue tidak tahu mau pergi kemana, blue tidak punya siapa siapa lagi selain ayah, ayah bangun ayah, temani blue ayah..”
Suara anak kecil yang bernama blue tersebut dengan tangisan yang sangat pilu di samping lelaki tua yang ternyata itu adalah ayahnya.
Dengan bola mata yang berwarna biru terang, blue adalah satu-satunya manusia dan anak kecil yang masih hidup dari bencana dunia
Blue sekarang berumur sekitar 6 tahun dan dia hanya hidup sendiri setelah di tinggal sang ayah untuk selamanya.
Tujuh hari telah berlalu setelah kepergian sang ayah, Blue terlihat sedang berlari ketakutan menuju tempat kediamannya yaitu sebuah reruntuhan bangunan tempat sang ayah meninggal..
Di sana sudah terlihat beberapa ruang yang sedikit agak rapi karena Blue setiap hari mengangkut bekas reruntuhan dan di buang sedikit jauh dari rumahnya dengan tangan kecilnya..
Terlihat Blue sedang bersembunyi di balik dinding yang masih sedikit berdiri di sebelah rumahnya, dia terlihat sangat ketakutan, karena setahu dia, sudah tidak ada lagi manusia yang hidup selain dirinya,
”Aaa.. jangan mendekat jangan mendekat , tolong jangan mendekat” teriak Blue dengan ketakutan..
Karena setelah blue bersembunyi ternyata dia langsung ketahuan dan diding yang untuknya bersembunyi satu kali sentuhan manusia dewasa saja ternyata sudah runtuh dan hampir mengenai blue
Ternyata blue ketakutan karena melihat seorang wanita penuh dengan luka bakar dan tangan yang setengah tanggal telah berjalan mengikutinya hingga menemukan tempatnya berlindung selama ini ,
Hingga pada akhirnya blue kelelahan karena telah berlari dan bersembunyi dari wanita itu, tapi selalu saja di temukan dengan cepat dan tiba-tiba saja blue pingsan di samping wanita itu..
Enam jam telah berlalu, akhirnya blue bangun dari pingsannya di atas kayu yang di atasnya ada banyak sekali kain yang masih bagus seperti baru.
Blue sangat kebingungan setelah bangun, karena tidak pernah merasa memiliki kain sebanyak itu di rumahnya, namun setelah blue bangun dan berdiri untuk melihat kembali tempat itu, lagi-lagi dia di kagetkan dengan wanita yang masih tertidur di sampingnya..
Namun dengan kondisi yang sudah berbeda, wanita itu terlihat sangat cantik dengan pakaian serba putih dan rambut lurus panjang tanpa luka bakar namun masih dengan tangan yang tanggal setengah yang terbalut kain putih
Karena blue masih anak kecil, dia memiliki rasa penasaran yang sangat tinggi, dengan berani dia lantas membangunkan wanita tersebut pelan-pelan mengayunkan kakinya dan dengan suara kecilnya yang sangat menggemaskan..
”Bibi, bibi..”
Beberapa kali blue coba membangunkan wanita itu namun tidak kunjung bangun, hingga akhirnya blue meninggalkannya dan akan kembali membersihkan bekas reruntuhan agar tempat tinggalnya terlihat rapi.
Satu hari telah berlalu setelah blue sadar dari pingsannya, dan masih dengan rutinitasnya, blue masih merapikan rumahnya,
Dan setiap membuang bekas puing di tempat tempat yang sedikit jauh, blue selalu mampir di sebuah tempat.
Terlihat seperti sumber mata air dan di sampingnya ada banyak sekali tanaman buah bengkoang yang slalu dia makan di setiap harinya, tak lupa juga anak kecil itu setiap kembali ke rumah berusaha untuk membangunkan wanita cantik yang ada di rumahnya.
Setiap hari blue melakukan hal yang sama tanpa lelah dan selalu bersemangat, karena blue yakin pasti di luar sana masih ada banyak orang yang hidup meski harus melewati rintangan sepertinya
Tak terasa sudah berada di hari ke sepuluh,
Blue masih terlihat sedang mencoba membangunkan wanita yang terbaring di sampingnya waktu itu
Namun sekarang blue terlihat sedikit bersemangat, karena dia melihat wanita itu sudah berganti posisi yang tadinya tidurnya miring ke kiri, tapi sekarang sudah berganti posisi miring ke kanan,
“Bi… Bibi, bibi.. bangun bibi, temani blue bi”
Terlihat sedikit ada air menetes dari matanya yang indah, menandakan blue memang benar-benar merasa kesepian dan membutuhkan teman bicara.
Tanpa blue sadari ada satu tetesan air matanya yang menetes di tangan wanita itu, dan tepat jatuh di perban yang membungkus tangan yang tanggal pada wanita itu..
Masih dengan rutinitas yang sama, bocah kecil itu mengambil dan membuang bongkahan puing puing bekas reruntuhan bangunan , dan duduk di tepi sumber mata air sambil memakan bengkoang.
dengan jiwa yang terlihat lebih bersemangat , blue seperti telah memiliki teman hingga tanpa dia sadari rumahnya sudah bersih dari bongkahan puing puing.
Namun dengan semangat barunya, blue memutuskan untuk mencari dan mengumpulkan beberapa benda untuk membuat diding rumah.
Karena rumah untuk dirinya tinggal tersebut adalah sisa bangunan yang masih sedikit utuh, tapi dengan beberapa dinding yang hilang seperti dinding belakang tidak ada dan dinding depan hanya setengah saja
Dia lantas mengumpulkan dan mencari beberapa benda yang sekiranya bisa di buat untuk membangun dinding.
hari ke 20 pun telah berlalu, blue terlihat sedang mendorong sebuah gerobak kecil yang di atasnya terdapat beberapa kayu dan benda yang masih bagus untuk membuat dinding.
Terlihat dinding belakang rumah blue sudah sedikit tertutup dengn beberapa benda seperti kayu yang di tumpuk dengan rapi, dan ada juga bebatuan dari kecil sampai besar tertata dengan rapi.
Setelah blue sampai di rumahnya, blue langsung menata kembali benda benda yang dia dapatkan untuk menutup beberapa dinding yang masih terlihat berlubang
Akhirnya blue selesai menata, dan dia masih dengan kebiasaannya membangunkan wanita cantik yang telah menemaninya dan memeluknya ketika dia tidur, meski dengan sendirinya dia menempatkan dirinya agar ada di pelukan wanita itu,
Namun masih seperti biasa, wanita itu belum bangun juga, padahal sudah 20 hari berlalu setelah dia tertidur, hingga tanpa blue sadari tangan yang tadinya tanggal ternyata sudah kembali seperti sediakala, dan wajah yang terlihat semakin cantik dan muda.
malam pun datang, seperti biasa blue selalu menempatkan dirinya di pelukan wanita itu, setelah berada di pelukan wanita itu blue pun akhirnya memejamkan mata dengan sedikit senyuman dan terlihat ada sedikit air mata yang menetes,
Belum sampai tertidur, dia merasakan ada gerakan di tangan sang wanita itu yang memeluknya sedikit lebih erat,
”Aaaa, Bibi..”
Teriak blue dengan rasa kaget dan langsung terbangun kembali lalu berdiri dan sedikit menjauh dari wanita itu,
Blue tidak pernah merasa terancam dan takut kepada wanita itu, namun blue malah selalu nyaman di samping wanita itu,
Entah itu karena blue masih anak kecil dan tidak memiliki teman, atau memang perasaannya yang merasa nyaman, dia juga tidak tahu.
Karena di lihat tidak ada gerakan lagi, blue akhirnya berjalan mendekati wanita itu dengan pelan pelan berencana untuk mencoba membangunkannya lagi.
Namun belum sempat blue sampai, blue di kagetkan dengan suara wanita itu yang menyuruhnya segera datang dan memeluknya kembali.
”Kemarilah blue, dan tidurlah kembali dipelukanku seperti biasanya”. ucap wanita itu dengan lembut
Dheggg…
Blue pun kaget, karena wanita itu tau namanya dan tahu kalau hampir setiap hari dia tidur di pelukannya, namun tanpa rasa khawatir blue pun akhirnya memberanikan diri untuk mendekat lagi dan alangkah terkejutnya blue karena melihat tangan wanita itu yang sudah utuh kembali,
Dengan rasa takut dan penasaran akhirnya blue pun kembali mendekat dan mencoba menempatkan dirinya di pelukan sang wanita itu lagi,
Dengan pelan pelan dia berbaring di samping wanita itu tanpa berani melihat wajahnya sedikitpun, hingga pada akhirnya blue merasakan tangan wanita itu mulai memeluknya kembali dengan lembut.
dan karena blue sangat lelah sekali, blue pun tanpa sadar langsung tertidur kembali dengan sangat nyaman di pelukan wanita itu..
Wanita itu pun terlihat sedikit ada senyuman yang indah di bibirnya, dengan sedikit mengusap lembut kepala blue dan mencium kening bocah itu, tiba tiba saja wanita itu menghilang dan muncul kembali di sebuah tempat yang sangat terang dan berwarna putih.
Di tempat itu terlihat ada satu cahaya yang amat sangat terang dan terlihat pula wanita yang selalu di panggil bibi oleh si blue ada di tempat itu sedang berbicara dengan sebuah Cahaya tersebut.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
calliga
👍🏻
2023-07-02
1
Tanata✨
"dengn" -> "dengan"
2023-06-23
1
Tanata✨
ini juga "dinding"
2023-06-23
1