Setelah semua kembali seperti sedia kala, para dewa yang telah mati sudah di lebur dengan cahaya dan Maha Dewa Tunggal sudah mengembalikan semua kerusakan dengan kekuatan penciptaannya.
Dewa Wasa pun akhirnya mau berbicara dengan Maha Dewa Tunggal, dia meminta izin untuk mengirim putranya di bumi agar putranya aman dan jauh dari bahaya.
Dewa Wasa memberitahu Maha Dewa Tunggal bahwa anaknya memiliki lebih banyak energi di tubuhnya dari pada dirinya.
Sontak Maha Dewa Tunggal, terbatuk dengan mata yang sangat terkejut.
”Uhuukk.. a-apa yang kamu bilang Putraku? Cucuku memiliki lebih banyak energi dari dirimu? dan dirimu sekarang memiliki 9 energi lebih banyak 2 kali dari pada diriku saja sudah mampu menghancurkan semesta ini,” ucap Maha Dewa Tunggal dengan terbatuk.
”Iya Ayah, itu benar putraku memiliki 22 energi di tubuhnya yang aku segel dengan 5 energi yang ada di dalam tubuhku,“ jawab Dewa Wasa.
”Hahhh… “ Dewa Wasa menghembuskan nafas panjang sebelum akhirnya bercerita tentang energi yang ada di ditubuhnya.
”Namun bukan energi yang aku keluarkan waktu itu, aku memiliki 14 energi di dalam tubuhku, 5 energi paling kuat yang ada di tubuhku telah ku jadikan segel untuk mengekang kekuatan yang ada di tubuh putraku, agar Rangkarasa tidak mengetahui dia adalah putraku maka aku mengorbankan 5 energiku” jawab Dewa Wasa yang membuat Maha Dewa Tunggal kembali terperanjat kaget.
”Terserah kau saja putraku, sebenarnya aku tahu kau memiliki lebih dari 14 energi, tapi aku tidak tahu berapa pastinya, namun aku tidak peduli dengan itu dan jika kau mau aku akan menyerahkan seluruh tahtaku di semesta ini untukmu” jawab Dewa Tunggal dengan memberi suatu pilihan kepada putranya.
”Tidak ayah, tugasku hidup adalah untuk menjadi penyeimbang semesta, jadi aku hanya meminta izin agar putraku bisa hidup di bumi” jawab Dewa Wasa dengan tegas.
”Baiklah, aku mengizinkanmu, namun kamu harus memberinya pelindung yang kamu percaya agar dia tidak sendirian juga di bumi, “ jawab Dewa Tunggal.
”Baik ayah, Aku akan mencarikan pelindung untuk putraku dan akan segera mengirimnya ke bumi, Terimakasih atas izin yang ayah berikan” jawab Dewa Wasa.
Lalu setelah itu dia mengumpulkan semua Dewa yang dia percaya tak luput juga mengumpulkan semua penjaga semesta yang ada.
Semua dewa dan penjaga semesta pun berkumpul, ada jutaan dewa dan ribuan penjaga semesta yang berkumpul dan di tengah mereka ada satu Dewa yang sangat Tampan dan berkharisma.
Seperti seorang penguasa tunggal, semua dewa tidak berani mengeluargkan suara sedikitpun, mereka tidak tahu apa yang sedang di lakukan Dewa Tampan tersebut, yang jelas dia seperti mencari sesuatu.
Dan Tak berselang lama Dewa Wasa akhirnya mengulurkan tangannya dan menarik salah satu makhluk bersayap dengan kekuatan yang di sebut Rantai Jiwa.
Setelah itu dia menghilang meninggalkan suara yang membuat semua yang tadi berkumpul patuh meninggalkan tempat itu tanpa rasa penyesalan sedikitpun.
”Baiklah Terimakasih kalian semua karena sudah berkumpul untuk melihat ke tampananku ini, Hahahaha, silahkan kembali dengan tugas kalian masing masing” ucapnya sambil diikuti dengan hilangnya wujudnya.
Setelah mendapatkan apa yamg dia cari lantas dia membawanya di suatu tempat yang berwarna putih terang, dari situlah terihat siapa yang di bawa oleh Dewa Wasa.
~
Ternyata Dewa Wasa mengambil satu penjaga semesta yang itu adalah Ayah dari Hasa.
Dia melihat dengan menembus pikiran dan hati yang dimiliki ayah hasa, alangkah terkejutnya dia, bahwa ayah dari hasa hanya memiliki tekad yang kuat untuk melindungi putrinya meskipun sudah memiliki kekuatan yang besar namun ayah hasa masih tegak dengan pendiriannya.
Itulah yang membuat Dewa Wasa yakin bahwa ayah hasa adalah orang yang baik dan dan dia percaya, selain itu ayah hasa adalah murid pertama Dewa Wasa, yang membuatnya semakin percaya bahwa ayah hasa mampu mengemban tugas yang akan dia berikan.
“Hamba akan menjalankan tugas dari guru dengan nyawa taruhannya“ ucap Ayah Hasa sambil sedikit menunduk.
Dia tidak bersujud atau menyembah Dewa Wasa karena Dewa Wasa tidak suka akan sebuah penyembahan yang berlebihan
Namun tetap saja ayah hasa tersebut tidak berani melihat wajahnya dan hanya mampu menunduk dengan perasaan yang campur aduk.
Di samping dia sangat senang karena jadi makhluk yang sangat di percaya oleh gurunya, dia juga sedih karena tidak bisa melihat putrinya lagi, namun dia juga senang karena dia akan menjaga anak dari gurunya yang matanya hampir sama dengan putrinya berwarna biru.
Jadi dia masih bisa melihat putrinya melalui sosok putra dewa tersebut.
”Baiklah, aku percayakan anakku kepadamu muridku” jawab Dewa Wasa dengan mengerakkan tangannya yang ternyata dia membuka portal dimensi di mana di dalam dimensi itu terdapat Hasawati yang berjalan keluar menghampiri ayahnya.
”Pu-putriku..”
”A-ayaahh..”
Ayah Hasa pun tak bisa menahan kerinduan dan tanpa peduli ada Dewa Wasa atau tidak dia langsung berlari memeluk putrinya tersebut, begitupun dengan Hasawati melakukan hal yang sama seperti ayahnya.
Mereka saling berpelukan menangis pilu, dan terlihat juga Dewa Wasa juga menitikan sedikit air matanya dari balik topengnya karena terharu.
”Baiklah, karena kalian sudah bertemu, dan kebetulan kita sedang berkumpul di duniaku, maka mari kita mulai” ucap Dewa Wasa yang menyadarkan mereka berdua hingga membuat mereka kembali mengahadap Dewa Wasa.
“Pertama, kau muridku, lakukanlah salam perpisahan dengan putrimu, Karena setelah ini putrimu akan menggantikan posisimu untuk menjaga semesta” ucap Dewa Wasa dengan tegas.
”Kedua, Kau Hasawati, selalu jadilah makhluk yang memiliki darma dan budi luhur seperti halnya ayahmu” lanjut Dewa Wasa.
”Baik Yang Mulia” ucap kedua ayah anak secara bersamaan.
Lalu setelah itu sebelum Dewa Wasa bertindak untuk mengambil jabatan penjaga semesta ayah hasa dan menobatkan Hasa menjadi penjaga semesta,
Ayah hasa bertindak terlebih dahulu , membuat selarik sinar berwarna putih kekuningan yang lngsung melesat ke dalam kepala putrinya.
***
Dan itu teryata suatu jurus untuk menghilangkan semua ingatan secara permanen, ayah hasa tahu tugasnya menjaga anak dewa adalah hal yang sangat berat, jadi dia tidak ingin putrinya menderita lagi karena menunggu kepulangannya.
Tanpa Ayah hasa ketahui Dewa Wasa ternyata mengetahui isi pikiran muridnya itu, namun dia hanya diam dan salut kepada muridnya tersebut, karena dia ternyata sangat tulus untuk menjaga putranya, bahkan dia sudah tahu kalau menjaga putranya adalah sama saja menumbalkan nyawanya.
Dengan satu putaran tangan, Dewa Wasa ternyata mengambil ingatan yang akan pudar dari kepala Hasa dan menyimpannya di dalam kepalanya, karena suatu saat nanti Hasa pasti akan membutuhkan ingatan itu.
Namun ternyata Hasawati telah menemukan ingatan itu terlebih dahulu sebelum Dewa Wasa memberitahunya.
Setelah itu upacara penobatan Hasawati sebagai penjaga semesta di mulai begitu juga tugas sang ayah yang telah di mulai
Dengan secara bersamaan, Hasawati yang telah resmi menjadi penjaga semesta pun di kirim langsung di tempat ayahnya dulu saat menjadi penjaga semesta.
Dan ayah hasa pun juga di kirim ke bumi bersama bayi laki laki yang tidak lain tidak bukan itu adalah Blue putra Dewa Wasa.
Kembali ke masa sekarang.
Ternyata Bibi Hasa pingsan selama satu hari, dan blue menemukan bibi hasa pingsan di atas makam ayahnya.
Tanpa blue sadari, tubuhnya saat ini sudah berkembang pesat seperti anak berusia 20 tahun, dengan postur tubuh yang kekar dan tinggi serta mata yang berwarna biru indah, rambut yang panjangnya sedang sampai ke leher dan wajah yang sangat tampan.
Dia menggendong bibinya tersebut dan membaringkannya di tempat biasanya mereka tidur.
Hingga keesokan haripun datang, bibi Hasa yang terbangun dahulu melompat kaget karena dirinya tengah memeluk seorang pria yang sangat tampan dan seperti seumurannya.
Dengan nafas yang tidak beraturan dan hati yang berdebar debar, bibi hasa mulai memberanikan diri untuk sedikit mendekati pria tampan itu, namun tetap saja dia tidak tahu siapa pria tampan itu.
Hingga pada akhirnya bibi hasa pun pergi keluar rumah untuk mencari blue dengan memanggilnya cukup keras,
Dia berkeliling mengintari rumah guna untuk mencari blue, tapi tidak di temukannya, hingga dia pun akhirnya memilih untuk beristirahat dulu dan masuk kedalam rumah.
Namun lagi lagi dia di kagetkan dengan pria tampan yang memeluknya tadi dengan suara yang sedikit lebih dewasa, pria tampan itu memanggilnya dan berbalik badan lalu berlari layaknya anak kecil ke arah bibi hasa untuk memeluknya..
”Bibi.. bibi hasa sudah bangun, blue sangat khawatir dengan bibi” bersama dengan munculnya suara itu dari mulut pria tampan itu, akhirnya bibi hasa pun tersadar dan tahu baha pria tampan itu adalah Blue
Dengan canggung dan wajah yang aneh dia pun memeluk blue, hingga mengakibatkan hatinya berdebar kencang dan wajahnya yang merona merah .
Setelah itu bibi hasa melepaskan pelukannya dan memunculkan sebuah pakaian berwarna biru agar di gunakan oleh blue.
Karena badan blue hanya tertutup oleh bekas pakainnya yang dulu dan membuat pakaian itu robek robek tidak karuan..
Beberapa hari pun telah berlalu dan bibi hasa sudah mulai terbiasa dengan sikap blue, dan membuatkannya sebuah topeng untuk menutupi wajah blue,
Karena bibi hasa takut tidak bisa mengendalikan hasratnya yang akan berakhir mencintai seorang putra dewa, dan itu adalah sebuah kesalahan besar.
Sehingga bibi hasa hanya mampu menghindarinya dan membuatkan topeng untuk di kenakan blue setiap hari.
***
Tak terasa satu tahun telah berlalu, dan blue ternyata berlatih kanuragan dengan bibi Hasa di belakang rumah dengan segel pelindung yang sangat kuat.
Meskipun postur tubuhnya seperti remaja namun pikiran blue masih seperti anak anak umur 9 tahun, dia sangat susah untuk menguasai satu jurus dasar yaitu membagi energi di setiap sel tubuhnya.
Bibi hasa pun tidak pernah menyerah kepada blue, dia selalu dengan sabar membimbing blue seperti layaknya seorang ibu kepada anaknya.
Di saat masih latihan di dalam segel, tiba tiba segel yang di buat sangat kuat oleh bibi hasa pun hancur terkena hantaman energi.
Namun bibi hasa tahu akan energi siapa yang menghantam segelnya dan hanya beberapa dewa dan makhluk penjaga yang mampu menghancurkan segel itu dengan mudah
Yang pertama adalah Gurunya yaitu Dewa Wasa, yang ke dua adalah Rangga orang yang di cintainya, yang ke tiga adalah Ayahnya namun itu tidak mungkin karena ayahnya telah mati, dan yang ke empat adalah rivalnya yaitu Gendis salah satu wanita keturunan Dewa seperti Blue, namun bedanya Gendis adalah wanita dengan kekuatan yang terbatas yang hanya mampu menampung dua energi di dalam tubuhnya,
Sedangkan Blue adalah laki-laki yang mampu menampung puluhan energi di dalam tubuhnya.
Namun jangan salah walaupun hanya dengan dua energi anak turun Dewa tetaplah masih sangat kuat..
***
Bagaimana teman teman, untuk bab ini sepertinya lumayan panjang ya ? mohon maaf karena terlalu bertele tele dan terlalu detail, mohon bersedia untuk memberi komentar dan sarannya, terimakasih :)
okaiii karena mimin juga penasaran dengan siapa yang mampu menghancurkan segel pelindung dari Bibi Hasa, jadi mari kita lanjut lagi…
lesss gwoo →→
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments