“Sekarang aku tahu mengapa aku ada di sini, dan di pertemukan oleh Bibi Hasa dan Paman Rangga, begitu juga Paman Gama” ujar Blue.
”Ta-tapi mengapa ayah tidak menemuiku sampai saat ini paman?“ tanya blue kepada Gama.
”Karena kekuatan ayahmu telah melebihi batas semesta wandasukma blue, suatu saat nanti kau akan merasakan apa yang ayahmu rasakan juga, dia terlihat cukup menderita di sana , hahaha” jawab Gama yang juga menggoda blue.
Setelah itu Blue sedikit melihat ke arah bibinya lalu kemudian dia berdiri dan melangkah menghmpirinya.
Tanpa berpikir panjang Blue langsung memeluk erat bibinya itu yang membuat Rangga kaget hingga ingin menggetok kepala Blue.
Namun terhenti oleh tatapan blue yang seperti mengisyaratkan untuk diam dan memberinya waktu sebentar dengan bibi Hasa.
”I-ini, energi dan aura ini, sungguh mengerikan” gumam Rangga yang tak mampu melawan tatapan dari Blue.
Bibi Hasa yang tiba tiba di peluk oleh blue pun juga sedikit terkejut namun segera di tenangkam oleh suara blue.
”Bibi Hasa maafkan adik kecilmu ini yang belum mampu menjaga ayahmu, hingga membuatnya tiada”.
”Maafkanlah aku bibi, karena selalu menjadi bebanmu ketika kau menatapku, maafkan aku bibi“.
Ucapnya dengan sungguh sungguh, bahkan terdapat air mata yang terus mengalir deras dari mata blue, yang membasahi pundak dari bibi Hasa.
Bibi Hasa yang mendengar perkataan dari Blue pun sedikit bergetar dengan tatapan yang kosong.
Namun hanya sebentar, karena bibi Hasa mampu mengendalikan emosinya dengan sempurna, dan akhirnya dia pun juga membalas pelukan blue dengan airmata yang juga mengalir deras.
”Maafkan bibi juga adik kecil, karena belum bisa memberi tahumu kebenaran yang sesungguhnya” ucapnya lirih.
”Tidak bibi, blue yang salah, karena blue terlahir di dunia ini, bibi menjadi tersiksa dan terbebani, Terimalah maaf dariku bibi”.
Setelah itu blue melepaskan pelukannya dan melakukan sujud kepada bibinya untuk meminta maaf.
Bibi Hasa yang melihat itu, dia dengan cepat menahannya dan membantunya berdiri lagi.
”Tidak seharusnya kau seperti itu kepada makhluk sepertiku Putra Dewa, aku hanyalah penjaga yang di tugaskan untuk melindungimu, berdirilah Tuan”. ujarnya sembari membantu blue berdiri.
”Sudahlah tuan lupakan hal itu, aku sudah merelakannya, dan aku sungguh berterimakasih karena anda telah peduli denganku Tuan” lanjut Bibi Hasa.
”Bibi jangan panggil aku seperti itu, aku sangat tidak suka dengan panggilan itu.” jawab Blue dengan wajah yang berpura pura cemberut sehingga membuatnya sangat lucu dengan postur tubuhnya yang sangat besar.
Sontak Rangga dan Gama pun saling bertukar pandang menahan tawa melihat kelakuan Blue yang tidak sesuai dengan wajahnya yang sudah dewasa dan postur tubuhnya yang kekar seperti Rangga..
~
“Lantas aku harus memanggil apa tuan ?” tanya bibi Hasa dengan serius.
”Panggil aku Rama, ya bibi, namaku yang sebenarnya adalah Rama Yudananta” jawab blue dengan tegas.
”Ra-Rama?” jawab bibi Hasa bingung.
”Iya bibi, aku sudah tahu siapa diriku sebenarnya, dan apa tujuan kita, aku mengetahui itu semua dari serpihan ingatan yang di berikan Ayah melalui cahaya yang di titipkan ke paman Gama tadi bibi, jadi panggil saja aku Rama,“ ujar blue dengan tegas.
”Paman Gama dan Paman Rangga, kalian semua juga harus memanggil aku Rama setelah ini” lanjutnya dengan tegas.
Mulai dari sini tokoh yang bernama Blue mulai di panggil Rama.
”Baiklah Tuan Rama” jawab tiga orang secara bersamaan.
”Aa-aaa.. bukan dengan kata Tuan paman dan bibi, panggil aku Rama saja” ucap Rama dengan raut wajah aneh.
“Yoshh, mulai besok tolong ajari aku beberapa tehnik jurus paman Rangga dan bibi Hasa, dan untuk paman Gama, tolong bimbing aku dalam menyempurnakan sebuah jurus” ucap Rama sembari berdiri dan mengepalkan tangan.
Dia terlihat sangat bersemangat, mengetahui beberapa kebenaran dan informasi yang di berikan oleh ayahnya melalui paman Gama.
***
Di suatu tempat yang sangat jauh, ada seorang pemuda tampan yang sedang melawan ribuan makhluk yang menyeramkan.
Dia tengah memegang sebuah kipas namun terlihat kipas itu terbuat dari pisau yang sangat tajam, dengan di temani seekor kera kecil berwarna putih di pundaknya yang memegang sebuah tongkat dengan ukuran kecil seperti batang phon kering yang sudah lapuk.
Rambutnya yang panjang berkobar terkena hembusan angin, serta bola mata berwarna biru indah sedang berdiri di atas udara menatap ribuan makhluk dengan tenang.
Ribuan makhluk itu terdapat banyak sekali bentuk yang berbeda, ada yang menyerupai manusia, ada yang menyerupai hewan, ada juga yang seperti iblis dengan wujud yang menyeramkan memiliki tanduk di kepalanya.
”Cihh.. kau selalu saja menantang kematian Wasa”. ujar Kera yang ada di pundaknya.
”Yang mengajariku menjadi seperti ini adalah kau sialan, jangan salahkan aku, dasar kera bodoh” jawabnya .
“Salahmu sendiri mengikuti cara bertarungku, kau yang dewa bodoh” .
”Sudahlah kalian berdua selalu saja berdebat, telingaku hampir terbakar mendengar perdebatan kalian sepanjang hari” Terdengar suara perempuan yang mencoba menengahi.
Suara itu terdengar dari kipas yang di pegang oleh Dewa Wasa, namun sungguh sial kipas itu malah mendapat makian dari dua orang yang sedang berdebat.
”Kau jangan ikut campur Yaya si kipas sialan” ucap mereka berdua secara bersamaan.
Sontak saja kipas itu melesat melayang ke depan mereka berdua, lalu kemudian kipas itu membesar beberapa kali lipat dengan di selimuti api berwarna putih.
”Dasar Dewa dan kera yang bodoh, sialan, brengsek, apakah kalian lupa untuk apa kita datang kesini bedebah”.
Suara Yaya dengan tekanan yang amat sangat kuat hingga membuat makhluk yang ada di daratan ada yang tewas seketika terkena dampak energi yang di keluarkan oleh kipas itu.
“Si-siall ini gara-gara kau Sona, dasar kera sialan” ucapnya dengan tubuh yang bergetar dan berkeringat.
Sona sang kera pun tiba-tiba menghilang dari pundak Wasa, entah pergi kemana kera itu, yang jelas dia sangat takut dengan kemarahan Yaya.
***
Dan mulai dari sini Blue akan di panggil menggunakan nama Aslinya yaitu Rama ya, karena nama Blue memang hanyalah nama panggilan yang di berikan oleh Ayahnya yang sudah tiada yang juga ayah dari Bibi Hasa”
Untuk mengetahui ceritanya di mohon untuk membaca dari bab awal ya teman teman, matur nuhunn..
Mari lanjut yokk.. lwesss gwooo.. →→
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments