Makhluk yang paling Rangga takuti setelah Dewa Wasa yaitu kekasihnya sendiri, di sisi lain Hasa memang sangat lembut dan penuh dengan kasih sayang.
Namun di sisi lain pula Hasa bagaikan monster yang mengerikan apalagi jika dia sudah marah, dan Rangga selalu saja menyulut amarah dari kekasihnya tersebut yang mengakibatkan dia menerima banyak luka dari amukan dari kekasihnya sendiri.
”A-anu, ca-cantik, bu-kan i-tu maksudku, a-aku sa-sangat me-encintaimu, aa-aku tidak pe-per-nah a-akan meninggalkan mu” ucap Rangga dengan terbata dan tubuh yang bergetar karena melihat sorot mata dari kekasihnya yang sangat menyeramkan.
”Apa kau menyesal telah mengenalku Rangga? Dasarr laki-laki sialan”.
Buukkk..
“Aaaawwww..” teriak rangga dengan kesakitan dan tubuh yang terlempar jauh menuju tempatnya terjatuh tadi.
Tanpa basa basi Hasa pun setelah bertanya kepada Rangga, dia langsung menendangnya kembali dengan tenaga dalam penuh, sontak Rangga pun terlempar kembali ke dalam lubang tempatnya jatuh.
Kali ini Rangga benar-benar babak belur di hajar oleh Hasa.
”Itulah balasan karena kau tak kunjung menemukanku” ucap Hasa, kemudian dia kembali ke tempat Blue terbaring.
Dan tepat ketika Hasa sampai di tempat Blue, ternyata dia sudah terbangun dari pingsannya, dan melihat apa sang mereka lakukan, hingga membuat bocah itu melongo menatap kepulan asap dan bibinya secara bergantian.
Dengan rasa bingung Blue pun bertanya kepada Hasa.
”Bibi, mengapa Blue malah tidur ? padahal tadi Blue sedang melihat pertarungan bibi dengan makhluk awan” tanya Blue dengan polosnya sambil menunjuk ke arah kepulan asap.
“Kamu mungkin kelelahan Blue karena terlalu banyak latihan akhir-akhir ini” jawab bibi Hasa menyembunyikan kenyataan dari Blue.
Di sisi lain, di balik lubang yang dalam, terlihat Rangga masih dalam posisinya yang begitu aneh akibat menghantam tanah dan bebatuan.
Dia tertindih batuan di kaki kiri nya, dengan posisi tengkurap dan tangan kanan yang terpuntir, serta kedua mata yang bengkak dan hidung yang mengucurkan darah, tak luput juga bibirnya yang menganga seperti sedang memakan tanah.
”Aaa… Dasar wanita mengerikan, aku akan seperti ini saja dulu, seperti ini lebih baik dari pada terkena amukannya, Cantik cantik tapi mengerikan” gumam Rangga dalam hati.
Rangga ternyata telah lupa, meskipun dia berbicara di dalam hati , Hasa juga dapat mendengarnya karena jiwa dan rasa mereka sudah terikat.
Hasa yang merasakan batin dari ucapan Rangga pun akhirnya kembali emosi dan akan melesat menemui kekasihnya untuk memberi pelajaran lagi, namun langsung di cegah oleh Blue, seakan Blue tahu apa yang akan di lakukan bibinya tersebut.
”Bibi, sudah hentikan, kasihan paman itu jika bibi hajar terus, dia akan meninggalkan bibi lho” ucap Blue untuk memperingati bibinya dengan sedikit menggodanya.
”Hahh.. baiklah demi kamu, bibi akan diam, tapi bibi akan bertindak lagi jika dia meracau kepada bibi lagi, lihat saja, dia tidak akan selamat lagi” ucap Hasa dengan sedikit meredam emosinya dan sedikit senyuman aneh.
Gleekkk..
Rangga kali ini hanya mampu menelan ludahnya sendiri yang bercampur tanah dan darah, ketika mendengar ucapan batin dari Hasa.
Dia sangat ketakukan karena Hasa memiliki sebuah segel pengekang yang sangat kuat dan ketika segel itu sudah di keluarkan maka habis sudah riwayatnya di tangan kekasihnya sendiri.
Rangga pernah mencoba menggoda kekasihnya itu dengan cara membencinya dan bersikap cuek, namun yang Rangga dapat bukanlah sebuah cacian melainkan sebuah amukan yang membuat dirinya hampir mati,
Jika Dewa Wasa tidak turun tangan waktu itu untuk menenangkan Hasa, pasti Rangga sudah tamat.
Namun beruntung takdir masih memihak Rangga dengan mendatangkan Dewa yang di kaguminya menolongnya.
***
Satu hari pun telah berlalu setelah pertempuran antara sepasang kekasih yang juga memiliki gelar sepasang penjaga semesta itu.
Akhirnya Rangga pun memberanikan diri bangkit dari tidurnya yang terlihat sangat nyenyak dengan kondisi yang seperti itu.
Bagi Rangga dengan tetap dalam kondisi seperti itu adalah sebuah kenyamanan di bandingkan dengan kondisi utuh tapi selalu di hajar oleh kekasihnya.
Rangga memang pendekar kuat dan juga tampan, namun dia juga memliki rasa takut yang sangat kuat dengan dua wanita yang pertama adalah ibunya dan yang ke dua adalah kekasihnya sendiri yaitu Hasa.
Namun di balik itu dia sangat menyayangi ke dua wanita itu bahkan dia mau mengorbankan nyawanya demi melindungi ke dua wanita itu.
Setelah membaca mantra pemulihan, akhirnya tubuh rangga pun kembali seperti sedia kala, dengan rambut yang terikat dan jubah berwarna perak dengan ikat pinggang emas dan juga pedang yang selalu di bawanya, terlihat juga bola mata Rangga ternyata berbeda warna, yang sebelah kanan berwarna biru pudar seperti mata milik kekasihnya dan yang kiri berwarna cokelat terang, hingga membuatnya terlihat sangat memepesona.
Dia pun akhirnya berjalan menuju rumah yang di tempati oleh Hasa dan Blue yang sudah menantinya di depan rumah.
Di saat dia sampai, dengan wajah bodohnya dan senyum bodohnya sedangkan tangannya mencoba menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia pun berusaha meminta maaf kepada Hasa karena telah membuatnya marah, dia mengatakan bahwa dia hanya bercanda kepada kekasihnya.
Dan dengan senangnya Rangga, ternyata permintaan maafnya langsung di kabulkan oleh kekasihnya, dia pun lantas melompat kegirangan layaknya anak kecil dan akan menyambar tubuh Hasa untuk memeluknya, namun segera di cegah oleh Blue.
”Woee.. Tunggu paman, berhenti, jangan memeluk bibiku seenaknya, bahkan di hadapanku yang belum mengenal dirimu” ucap blue dengan tegas dan menghadang Rangga.
”Ti-tidak , paman tidak akan memeluk bibimu, paman akan memelukmu bocah” jawab Rangga yang sedikit agak kikuk di depan Blue dan Hasa.
Lantas dia pun tanpa basa basi dan dengan terpaksa langsung memeluk Blue, hingga membuat pemuda itu malah menjadi bingung.
”A-ada apa sebenarnya dengan otak paman ini” gumam blue dalam hati.
Di belakangnya, Hasa yang sedari tadi memperhatikan tingkah kekasihnya bersama blue pun hanya dapat menggelengkan kepalanya dan tersenyum kecil sembari menutup mulutnya dengan wajah yang terlihat merona merah.
Setelah pertemuan itu, lantas mereka pun kembali masuk ke dalam rumah, di sana Rangga memperkenalkan dirinya dan menceritakan beberapa kisahnya hingga bisa bertemu hasa dan menjalin sebuah ikatan cinta dengannya .
Blue pun terlihat sangat bahagia karena dia mendapatkan teman baru yang juga adalah kekaksih bibinya, sehingga mereka bertiga seperti sebuah keluarga kecil yang utuh.
Namun terlihat ada yang berbeda dari raut wajah bibi Hasa, wajahnya terlihat sangat bodoh dan aneh setelah mendengar beberapa cerita yang di katakan oleh Rangga.
Akan tetapi dia juga merasa senang karena di samping itu kekasihnya telah kembali, dia juga bisa membagi beban dengan kekasihnya tersebut.
Hingga tak terasa malam pun kembali datang, mereka bertiga masih bercerita dengan asik untuk menghibur Blue.
Dan tanpa mereka sadari, makhluk yang beberapa waktu lalu bersembunyi dan hampir di ketahui oleh blue dengan matanya, dia kini datang lagi dengan sedikit senyuman aneh di wajahnya dan bersembunyi di balik perisai segel yang amat sangat kuat, Bahkan Dewa pun akan sulit mengetahuinya.
Namun tidak dengan Blue, dia memliki mata yang spesial yang mampu melihat apapun yang berhubungan dengan energi.
dan saat ini Blue yang sedang asik mendengarkan cerita dari paman Rangga, dia tiba-tiba merasakan seperti ada yang sedang mengawasinya lagi dari jauh, dia pun langsung berdiri dan beranjak keluar menatap tajam ke arah langit.
“Si-siaalll.. mengapa bocah itu masih mampu melihatku” gumamnya dalam hati yang bersamaan dengan menghilangnya dirinya.
Paman Rangga dan Bibi Hasa pun lantas mengikuti Blue keluar dan melihat blue sedang menatap jauh ke arah langit dengan tatapan yang seperti sedang marah.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments