Bab 13 Rahasia Semesta Wandasukma (PDPS)

Dia sebenarnya tidak menginginkan akan status sahabat itu, karena menurutnya dia tidak pantas untuk menjadi sahabat dari Dewa, apalagi Dewa itu adalah Dewa tersakti.

Namun meskipun menjadi sahabat dari Dewa tersakti, Gama masih saja memanggilnya dengan sebutan Tuan, karena sampai saat ini dia masih merasa kecil di hadapan sahabatnya.

“Lantas mengapa paman memiliki gigi yang panjang seperti itu ?” tanya blue di sela sela cerita Gama hingga membuat Bibi Hasa dan Rangga terbatuk.

Uhukk..

”Dasar bocah, jangan menyela orang yang sedang bercerita,” ujar Rangga yang mengingatkan blue.

”Hehehe.. maafkan blue paman, blue tidak tahu” jawab blue dengan tangan yang menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

”Tidak apa-apa Rangga, biar aku jawab sekalian mengapa aku memiliki taring ini” jawab Gama menengahi.

Setelah itu dia lanjut bercerita, dia berkata bahwa gigi taringnya itu di dapatkan setelah sahabatnya membangkitkan kekuatan yang ada di dalam tubuhnya.

Dia memiliki serpihan kekuatan dari makhluk yang di sebut iblis, entah bagaimana serpihan itu ada di tubuhnya, dia tidak pernah tahu.

“Dan setelah kekuatan itu bangkit, aku jadi memiliki taring ini, bahkan aku merasa lebih tampan dengan tarik ini..hahaha”.

Sontak saja Blue, Rangga, dan Hasa terkejut bukan main, hingga membuat mereka bertiga terjatuh kebelakang dengan wajah yang sangat aneh, dan tatapan mata yang kosong.

”Me-mengapa, ba-banyak sekali makhluk bodoh se-sepertinya” Gumam Bibi Hasa.

”Me-mengapa, di-dia me-menganggap di-dirinya tampan, sungguh menjijikkan” Gumam Rangga.

”Me-mengapa, pa-maan Ga-ma tidak punya malu, Aa-aku yang paling ta-tampan disini… Aa-aaww sakitt” Gumam Blue yang tiba-tiba mendapat pukulan di kepalanya oleh Rangga setelah mengucapkan kata itu.

”Bocah sialan, disini hanya aku yang paling tampan” Ujar Rangga dengan sedikit memalingkan wajah dan menyilangkan tangannya menanggapi bualan Blue.

Dan sekarang terlihat Gama yang memiliki raut wajah yang aneh melihat kelakuan dua pemuda yang ada di depannya.

Padahal menurutnya, dia memang merasa lebih tampan setelah segel kutukan itu terlepas, mengapa orang-orang yang ada di depannya ini menganggapnya aneh.

”Haaiiihh, sudah sudah anak muda, akan kita lanjutkan tidak ceritanya?” tanya Gama yang menengahi perdebatan.

“Lanjutkan paman“. ucap Rangga dan Blue yang sudah memasang sikap seperti sebelumnya, begitu juga dengan Bibi Hasa.

Gama pun lantas melanjutkan cerita, dia bercerita panjang lebar, dan mengungkap beberapa rahasia semesta hingga membuat tiga pemuda yang mendengar ceritanya itu menunjukan banyak ekspresi yang berubah ubah.

”Dan beberapa hari yang lalu yang merasuki tubuh blue adalah Maha Dewa Azar yang juga adik terakhir dari pemimpi  semesta Wandasuksma saat ini yaitu Maha Dewa Tunggal” ucap Gama .

“Dan sungguh wajahmu sangat mirip sekali dengan dirinya blue, aku jadi teringat dengan sosok seorang manusia yang menjadi murid dari Tuan Azar, Bahkan kalian memiliki wajah yang sama” ungkap Gama yang membuat Blue terkejut, dan membuat Rangga serta Hasa berfikir ke arah yang sama.

“Aa-apa yang anda maksud murid dari Maha Dewa Azar adalah Maha Dewa Wasa paman Gama ? Satu satunya manusia yang mampu melampaui para Dewa?” tanya Bibi Hasa kepada Gama yang membuatnya terkejut.

”Bagaimana kau bisa tahu gadis muda?“ tanya Gama penasaran.

”Karena Dewa Wasa adalah Guruku paman Gama” jawab bibi Hasa yang membuat Gama terkejut bukan main.

“Haiihh ternyata aku sudah tersegel sangat lama, hingga tertinggal jauh oleh manusia itu, bahkan sekarang dirinya sudah memiliki murid” keluh Gama.

“Sebenarnya Blue ini adalah putra dari Maha Dewa Wasa bersama Maha Dewi Keadilan paman Gama,” lanjut Bibi Hasa memberikan penjelasan yang membuat Gama sangat terkejut.

~

Hingga dia langsung meraba kepala dan tubuh Blue yang membuat Blue risih dan bingung.

”Memang tidak salah lagi, wajahmu memang mirip sekali dengan Wasa dan kau memiliki jiwa yang bersih layaknya putri dari Sahabatku“ ujar Gama setelah meraba wajah blue.

Setelah itu sebelum dia melanjutkan ceritanya, dia meminta izin untuk bertapa barang 2 hari saja untuk menemui Tuannya melalui sebuah jurus yang hanya di kuasi oleh Dewa Wasa, Gama dan juga Dewa Azar untuk berkomunikasi jarak jauh.

Jiwa mereka akan terpisah oleh raganya dan bertemu di suatu tempat.

Setelah meminta izin, Gama pun lantas memulai pertapaannya.

Sehari telah berlalu namun Gama belum juga mampu terhubung oleh Tuannya.

Dan hari ke dua pun tiba, akhirnya dia mampu terhubung namun bukan dengan Tuannya melainkan malah bertemu dengan murid Tuannya yaitu Dewa Wasa.

Dan kebetulan sekali dia malah bertemu dengan Dewa Wasa, karena tujuan dia menghubungi Tuannya adalah untuk menanyakan beberapa pertanyaan tentang Dewa Wasa.

Namun ternyata dia sangat beruntung dan langsung bertemu dengan Dewa Wasa.

”Hoeee paman, mengapa paman mengganggu guru yang sedang bertapa?” tanya Dewa Wasa dari kejauhan yang mengagetkan Gama.

Gama yang waktu itu sedang fokus melihat wajah dan tubuh dari Dewa Wasa seketika tersadar oleh suara keras yang berasal dari depannya.

”Haihh, dasar manusia petaka, bodoh, sial, kau mengagetkanku saja Wasa” ungkap Gama.

“Hehehe, maaf paman, tapi mengapa paman bisa bangkit kembali dan kesini? apa yang paman butuhkan?” tanya Dewa Wasa yang membuat Gama langsung terbatuk mendengar pertanyaan itu.

”U-uhukk.. dasar bocah bodoh, mengapa kau bertanya seakan aku sudah mati sialan“ setelah menjawab itu sosok Gama tiba tiba menghilang dan muncul kembali di belakang Wasa dan...

Pletakk…

Brukk...

“A-aaww sakit paman, mengapa paman memukulku seperti itu ? aa-aaww.. paman sama saja dengan guru..” ungkap Dewa Wasa yang sedang tengkurap sambil mengelus kepalanya yang sedikit benjol akibat terkena pukulan gagang pedang Gama.

“Itu salahmu sendiri, umurmu sudah ratusan tahun tapi sifatmu masih saja kekanak kanakan, bahkan terihat lebih dewasa putramu daripada kau” jawab Gama yang membuat Dewa Wasa langsung berdiri dan berbalik mengahadap Gama dengan mata yang sudah berkaca kaca.

”A-apaa paman Gama sudah bertemu dengan putraku?”.

“Tentu saja, aku sudah bertemu dengannya, aku tadinya mengira itu adalah dirimu, namun setelah aku memberi pertanyaan yang menjebak, akhirnya aku tahu dia adalah putramu” .

“Ba-bagaimana keadaannya paman ? apa dia baik-baik saja? apa dia tumbuh dengan baik paman?” tanya Dewa Wasa yang membuat Gama bingung harus menjawab dari mana .

”Mengapa kau tidak memeriksanya sendiri? apa kau sudah tidak memiliki kekuatan lagi sehingga harus bertanya kepadaku” goda Gama .

”A-aku tidak di perbolehkan oleh guru paman, karena jika aku turun ke langit pertama semesta akan bergetar dengan kekuatanku, dan beberapa energi yang ada di tubuhku akan mampu di lacak oleh musuh” ungkap Dewa Wasa dengan suara yang lemas.

”Hahaha, makanya jangan serakah kau dengan kekuatan, menyulitkan dirimu sendiri kan” jawab Gama menggoda Dewa Wasa .

“Haiihhh.. Paman sama saja dengan guru,”.

”Baiklah, sekarang ada yang aku tanyakan kepadamu, ini sangat penting bagimu dalam menjaga keselamatan putramu dan juga muridmu” ujar Gama dengan serius hingga Dewa Wasa pun juga ikut serius, karena ini tentang keselamatan putranya.

”Sebelumnya dimana istrimu? aku sudah lama sekali tidak melihatnya” tanya Gama.

“Dinda sedang berada di dunia yang di ciptakan oleh guru paman, dinda sedang terluka sangat parah setelah peperangan yang kembali terjadi setelah paman hilang,” jawab Dewa Wasa merasa bersalah kepada istrinya.

”Pada waktu itu Dinda sedang melahirkan putraku paman, dan di saat itu juga aku sedang menahan Rangkarasa, aku sangat lalai dalam menjaga keluargaku” lnjutnya sambil meneteskan airmata.

”Yang terpenting putramu telah selamat, dan istrimu masih hidup Wasa”.

“Tapi istriku bisa pulih hanya dengan Bunga Semesta paman, yang bahkan aku belum menemukannya, aku sudah mencarinya di berbagai semesta di bantu maha guru namun belum juga menemukannya”.

“Tenangkan dirimu, setiap masalah pasti akan ada jalan keluarnya, kau hanya harus lebih bersabar” jawab Gama menenangkan.

”Sebenarnya aku hanya ingin menanyakan, mengapa putramu bernama Blue ? Sungguh terlihat aneh di telingaku” tanya Gama dengan serius.

”Sebenarnya Blue hanyalah nama panggilan dari seseorang yang telah menjaganya dulu, orang itu adalah murid pertamaku dan juga ayah dari Hasa sang penjaga semesta yang juga telah menjadi muridku,”.

”Nama putraku sebenarnya adalah Rama Yudananta, Tapi biarlah mereka akan memanggil apa” jawab panjang lebar dari Dewa Wasa.

”Baiklah aku akan segera kembali ke dalam tubuhku, tolong sampaikan salamku kepada Gurumu, dan apa kau memiliki permintaan untuk di sampaikan kepada putramu?” Tanya Gama sebelum dia pergi.

Itu membuat Dewa Wasa sangat senang, ternyata sahabat gurunya ini juga peduli dengannya.

~

“Aku hanya ingin berpesan sedikit, jadilah manusia yang baik dalam melangkah dan selalu mengikuti kata hatimu, jangan pernah menunjukan kekuatanmu yang mengakibatkn ke sombongan, Jangan pernah menghakimi seseorang tanpa melihat baik, buruk dan tujuannya, dan aku titipkan ini padamu paman, berikanlah kepada dia saat dirimu sudah sadar” ucap Dewa Wasa sambil memunculkan sebuah cahaya berwarna emas yang langsung masuk kedalam kepala Gama.

“Oh ya paman, sampaikan juga kepada muridku dan pasangannya, aku akan menemuinya di dalam mimpinya beberapa waktu ke depan setelah guru selesai bertapa”.

“Haiihh, kau bilang hanya sedikit, tapi ternyata sangat banyak sekali, dasar bocah sialan” gerutu Gama.

”Hehehe.. maaf paman, mumpung paman yang meminta” jawab Dewa Wasa sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Setelah saling berpesan dan mengucap salam perpisahan, mereka berdua akhirnya lenyap menjadi butiran cahaya yang satu berwarna biru ke emasan, dan yang satunya hitam ke emasan.

Yang menandakan bahwa mereka memiliki sebuah kekuatan yang sama..

***

Terlihat tiga pemuda yang sedang duduk bejejer di sebuah kursi panjang sedang menatap ke langit.

Bintang bintang yang indah itu membuat persaan mereka bertiga damai saat melihatnya.

Mereka saling mengobrol dan tertawa, terkadang juga ada sebuah perdebatan entah itu antara Blue dan Rangga atau Bibi Hasa dan Rangga.

Yang jelas bibi Hasa tidak akan pernah berdebat dengan Blue, karena blue sudah dia anggap sebagai adiknya, dan layaknya seorang kakak seharusnya lebih dewasa dari adiknya.

Itulah yang ada di dalam pikiran dari bibi Hasa yang membuat dia selalu menjaga sikap di depan Blue.

“Apa yang kalian lakukan di sini ?”.

Tiba-tiba terdengar suara lelaki dari belakang mereka.

”Paman Gama.. anda sudah kembali?” tanya Bibi Hasa sangat senang.

”Hmmm.. ayo masuk , ada yang ingin aku katakan, terutama dengan Blue.. ayo cepat masuk” ungkap Gama.

Mereka bertigapun tanpa berfikir panjang langsung berjalan memasuki rumah.

Mereka sangat penasaran, apa yang akan paman Gama bicarakan, karena dari raut wajahnya terlihat sangat serius.

Setelah semua berada dalam rumah, dan duduk secara melingkar guna agar semua dapat mendengar yang akan di katakan oleh paman Gama.

”Baiklah akan kumulai.. majulah sedikit di depanku Blue” ucapnya yang langsung di lakukan oleh blue tanpa pertanyaan sedikitpun.

Blue tahu bahwa pamannya ini sedang tidak ingin bercanda, jadi dia pun juga menghargainya dengan bersikap serius juga.

”Mungkin ini akan sedikit sakit Blue, tapi sebelum ku mulai aku memiliki pesan untukmu dari seorang teman, dia berkata “jadilah manusia yang baik dalam melangkah dan selalu mengikuti kata hatimu, jangan pernah menunjukan kekuatanmu yang mengakibatkn ke sombongan, Jangan pernah menghakimi seseorang tanpa melihat baik, buruk dan tujuannya.”

”Dan dia juga menitipkan ini kepadamu, pejamkanlah matamu blue”.

Setelah itu Gama mengeluarkan cahaya ke emasan dari kepalanya lalu kemudian dia masukan ke dalam tubuh blue, yang membuat tubuhnya seketika panas dan mengeluarkan banyak sekali asap.

Namun yang membuat Gama terkejut, Blue bahkan tidak bergeming sedikitpun, atau menjerit kesakitan, yang menandakan dia telah menguasai beberapa energi yang ada di tubuhnya.

Hanya butuh waktu beberapa menit saja Blue sudah kembali membuka matanya dan langsung melontarkan banyak sekali pertanyaan kepada Gama, hingga membuatnya pusing.

“Me-mengapa sifatnya berubah ubah seperti ayahnya, sialan, mengapa kau turunkan sifatmu yang bodoh kepada anakmu Wasa..” gumam Gama dalam hati.

***

Episodes
1 BAB 1 Kisah Putra Dewa dan Sepasang Penjaga Semesta (PDPS)
2 Bab 2 Rahasia Wanita Cantik dan Blue 1 (PDPS)
3 Bab 3 Rahasia Wanita Cantik dan Blue 2 (PDPS)
4 Bab 4 Keterkejutan Bibi Hasa (PDPS)
5 Bab 5 Melihat Ingatan Sang Ayah (PDPS)
6 Bab 6 Pertarungan Bibi Hasawati (PDPS)
7 Bab 7 Berkumpulnya Bibi Hasa Dan Rangga Kembali (PDPS)
8 Bab 8 Di Balik Kecerobohan Rangga (PDPS)
9 Bab 9 Pertempuran Rangga (PDPS)
10 Bab 10 Kekuatan Rangga dan Sosok Misterius Dalam Tubuh Blue (PDPS)
11 Bab 11 Sosok Misterius Dalam Diri Blue (PDPS)
12 Bab 12 Sifat Konyol Dewa Wasa (PDPS)
13 Bab 13 Rahasia Semesta Wandasukma (PDPS)
14 Bab 14 Nama Asli Blue (PDPS) (RAMA)
15 Bab 15 Rahasia Dalam Tubuh Rama (PDPS)
16 Bab 16 Sisi Gelap Dalam Tubuh Rama (PDPS)
17 Bab 17 Keahlian Paman Gama (PDPS)
18 Bab 18 Sahabat Baru Dewa Wasa (PDPS)
19 Bab 19 Pertarungan Rama (PDPS)
20 Bab 20 Pertempuran Di Semesta Wandasukma (PDPS)
21 Bab 21 Akhir Pertempuran Di Semesta Wandasukma (PDPS)
22 Bab 22 Tersadarnya Dewa Tunggal (PDPS)
23 Bab 23 Rival Dewa Tunggal (PDPS)
24 Bab 24 Munculnya Rama Di semesta Wandasukma (PDPS)
25 Bab 25 Kekuatan Rama (PDPS)
26 Bab 26 Tanpa Perlawanan (PDPS)
27 Bab 27 Kembalinya Dewa Wasa di Semesta Wandasukma (PDPS)
28 Bab 28 Pertemuan Putra Dewa (PDPS)
29 Bab 29 Sosok Wanita Asing (PDPS)
30 Bab 30 Munculnya Bunga Semesta (PDPS)
31 Bab 31 Memulai Perjalanan (PDPS)
32 Bab 32 Bertemunya Dengan Ki Ranujagat (PDPS)
33 Bab 33 Rahasia Alam Raya Tirta (PDPS)
34 Bab 34 Latihan Pertama (PDPS)
35 Bab 35 Kemunculan Dua Sosok Tidak Asing (PDPS)
36 Bab 36 Kepingan Jiwa Guru Dari Ki Ranujagat (PDPS)
37 Bab 37 Energi Dalam Tubuh Rama (PDPS)
38 Bab 38 Kemunculan Dewa Wasa (PDPS)
39 Bab 39 Pertemuan Ayah dan Anak (PDPS)
40 Bab 40 Pertarungan Sisi Gelap Rama dan Dewa Wasa (PDPS)
41 Info Update
42 Bab 41 Pertarungan Dua Sisi Gelap (PDPS)
43 Bab 42 Akhir Pertarungan Dan Bangkitnya Kekuatan Putri Ana (PDPS)
44 Bab 43 Kemunculan Sosok Kekasih Masalalu (PDPS)
45 Bab 44 Nyai Asih (PDPS)
46 Bab 45 Munculnya Dewa-Dewa Kuno di Semesta Wandasukma (PDPS)
47 Bab 46 Pertempuran Di Semesta Wandasukma (PDPS)
48 Bab 47 Energi Misterius (PDPS)
49 Bab 48 Bertemu Sahabat Lama (PDPS)
50 Bab 49 Berkumpulnya Para Maha Sakti (PDPS)
51 Bab 50 Para Sahabat Dewa (PDPS)
52 Bab 51 Cerita Perjalanan Dewa Wasa 1 (PDPS)
53 Info :
54 Bab 52 Cerita Perjalanan Dewa Wasa 2 (PDPS)
55 Bab 53 Kemunculan Sosok Rajanarnya (PDPS)
56 Bab 54 Duel Yang Tak Berimbang (PDPS)
57 Bab 55 Bangkitnya Dewi Keadilan (PDPS)
58 Bab 56 Peran Dewi Keadilan
Episodes

Updated 58 Episodes

1
BAB 1 Kisah Putra Dewa dan Sepasang Penjaga Semesta (PDPS)
2
Bab 2 Rahasia Wanita Cantik dan Blue 1 (PDPS)
3
Bab 3 Rahasia Wanita Cantik dan Blue 2 (PDPS)
4
Bab 4 Keterkejutan Bibi Hasa (PDPS)
5
Bab 5 Melihat Ingatan Sang Ayah (PDPS)
6
Bab 6 Pertarungan Bibi Hasawati (PDPS)
7
Bab 7 Berkumpulnya Bibi Hasa Dan Rangga Kembali (PDPS)
8
Bab 8 Di Balik Kecerobohan Rangga (PDPS)
9
Bab 9 Pertempuran Rangga (PDPS)
10
Bab 10 Kekuatan Rangga dan Sosok Misterius Dalam Tubuh Blue (PDPS)
11
Bab 11 Sosok Misterius Dalam Diri Blue (PDPS)
12
Bab 12 Sifat Konyol Dewa Wasa (PDPS)
13
Bab 13 Rahasia Semesta Wandasukma (PDPS)
14
Bab 14 Nama Asli Blue (PDPS) (RAMA)
15
Bab 15 Rahasia Dalam Tubuh Rama (PDPS)
16
Bab 16 Sisi Gelap Dalam Tubuh Rama (PDPS)
17
Bab 17 Keahlian Paman Gama (PDPS)
18
Bab 18 Sahabat Baru Dewa Wasa (PDPS)
19
Bab 19 Pertarungan Rama (PDPS)
20
Bab 20 Pertempuran Di Semesta Wandasukma (PDPS)
21
Bab 21 Akhir Pertempuran Di Semesta Wandasukma (PDPS)
22
Bab 22 Tersadarnya Dewa Tunggal (PDPS)
23
Bab 23 Rival Dewa Tunggal (PDPS)
24
Bab 24 Munculnya Rama Di semesta Wandasukma (PDPS)
25
Bab 25 Kekuatan Rama (PDPS)
26
Bab 26 Tanpa Perlawanan (PDPS)
27
Bab 27 Kembalinya Dewa Wasa di Semesta Wandasukma (PDPS)
28
Bab 28 Pertemuan Putra Dewa (PDPS)
29
Bab 29 Sosok Wanita Asing (PDPS)
30
Bab 30 Munculnya Bunga Semesta (PDPS)
31
Bab 31 Memulai Perjalanan (PDPS)
32
Bab 32 Bertemunya Dengan Ki Ranujagat (PDPS)
33
Bab 33 Rahasia Alam Raya Tirta (PDPS)
34
Bab 34 Latihan Pertama (PDPS)
35
Bab 35 Kemunculan Dua Sosok Tidak Asing (PDPS)
36
Bab 36 Kepingan Jiwa Guru Dari Ki Ranujagat (PDPS)
37
Bab 37 Energi Dalam Tubuh Rama (PDPS)
38
Bab 38 Kemunculan Dewa Wasa (PDPS)
39
Bab 39 Pertemuan Ayah dan Anak (PDPS)
40
Bab 40 Pertarungan Sisi Gelap Rama dan Dewa Wasa (PDPS)
41
Info Update
42
Bab 41 Pertarungan Dua Sisi Gelap (PDPS)
43
Bab 42 Akhir Pertarungan Dan Bangkitnya Kekuatan Putri Ana (PDPS)
44
Bab 43 Kemunculan Sosok Kekasih Masalalu (PDPS)
45
Bab 44 Nyai Asih (PDPS)
46
Bab 45 Munculnya Dewa-Dewa Kuno di Semesta Wandasukma (PDPS)
47
Bab 46 Pertempuran Di Semesta Wandasukma (PDPS)
48
Bab 47 Energi Misterius (PDPS)
49
Bab 48 Bertemu Sahabat Lama (PDPS)
50
Bab 49 Berkumpulnya Para Maha Sakti (PDPS)
51
Bab 50 Para Sahabat Dewa (PDPS)
52
Bab 51 Cerita Perjalanan Dewa Wasa 1 (PDPS)
53
Info :
54
Bab 52 Cerita Perjalanan Dewa Wasa 2 (PDPS)
55
Bab 53 Kemunculan Sosok Rajanarnya (PDPS)
56
Bab 54 Duel Yang Tak Berimbang (PDPS)
57
Bab 55 Bangkitnya Dewi Keadilan (PDPS)
58
Bab 56 Peran Dewi Keadilan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!