“Apakah tidak apa-apa kanda, jika kita meninggalkan Rama tanpa berpamitan?” tanya bibi Hasa kepada kekasihnya.
”Tidak apa-apa dinda, kau jangan risau, karena tugas kita melindungi Rama, jangan sampai musuh tahu jika Rama ada di bumi” jawab Rangga.
”Benar kata kekasihmu Hasa, sebaiknya kita mempercepat langkah kita, aku merasakan firasat buruk pada semesta kita” sela paman Gama.
“Aku akan membuat portal dimensi setelah kita berada di batas semesta, ayo cepat” lanjut paman Gama mengingatkan.
Setelah itu mereka melesat dengan cepat, yang terlihat hanyalah beberapa warna yang tercipta oleh energi mereka.
Hingga pada akhirnya mereka bertiga sampai di perbatasan semesta, dan paman Gama membuat portal menuju semesta wandasukma.
Dari tiga orang itu yang mampu membuat portal semesta hanyalah Paman Gama, karena hanya dia yang memiliki kanuragan yang tinggi dan energi yang stabil, juga hanya dia yang tahu letak di mana tepatnya semesta wandasukma berada.
Setelah merapal mantra, terciptalah pusaran hitam yang menyedot semua benda di sekitarnya.
“Ayo cepat masuk, Rangga peganglah tanganku dan juga kekasihmu, agar tidak tersesat di dalam portal ini” ungkap paman Gama.
”Baik paman” jawab Rangga.
Setelah itu mereka langsung memasuki portal dimensi menuju semesta wandasukma.
Rangga dan Hasa sungguh terkejut setelah memasuki portal itu , karena di dalam portal itu tekanan gravitasinya sangat kuat.
Mereka terombang ambing di ruang kosong dan terlihat hanya seperti debu.
Karena di dalam portal terdapat berbagai macam benda yang ada di seluruh semesta.
Selagi mereka bertiga terombang ambing di dalam portal dimensi.
Di semesta wandasukma sudah terjadi sebuah kericuhan yang sangat besar.
Maha Dewa Tunggal yang mendapat laporan bahwa anak buah dari Rangkarasa ada di semestanya pun membuatnya marah dan langsung keluar dari singgasananya.
Dia melesat sangat cepat, hingga tak terlihat oleh mata, jika di lihatpun dia seperti menghilang.
”Hahaha.. apakah hanya ini kemampuan penjaga semesta wandasukma?” ungkap salah satu makhluk berjubah hitam.
Makhluk itu menggunakan jubah hitam panjang hingga sampai menutup kakinya, dia menyerang semesta wandasukma hanya seorang diri, yang membuktikan bahwa dia adalah makhluk yang sangat sakti.
Di belakang jubah itu terdapat satu simbol aneh seperti berbentuk segitiga namun di dalam segitiga itu terdapat gambar api.
”Si-siaall makhluk macam apa dia Amar?” ucap salah satu penjaga semesta kepada seniornya.
”Tidak tahu Jala, ini sungguh kekuatan yang mengerikan,”.
”Bahkan semua penjaga semesta mati di tangannya, dan hanya menyisakan kita berdua” jawab penjaga semesta yang lain.
Dua penjaga itu bernama Amar dan Jala, mereka adalah penjaga semesta yang tersisa dari ribuan penjaga semesta lainnya.
”Untung saja kita tadi bergegas cepat memindahkan semua makhluk yang ada di sini Jala, kalau tidak semesta ini benar-benar akan hancur” ungkapnya lirih.
“U-uhukk.. “ amar memuntahkan gumpalan darah hitam.
Amar yang mengalami luka yang sangat parah, dan masih tertancap sebuah besi beracun di punggungnya sudah tidak mampu menahan sakit.
”Jala, aku sudah tidak kuat lagi, sepertinya ini akan menjadi pertemuan terakhir kita, tolong jaga istri dan putraku Jala” ungkap amar di nafas terakhirnya.
Namun sebelum dia mendapatkan jawaban dari Jala, terlihat ada dua bayangan putih yang melesat cepat.
Satu bayangan itu melesat dan menembus dadanya dan satu bayangan lagi melesat menuju sosok berjubah hitam.
~
”I-ini.. cahaya ini, Ma-Maha Dewa Wasa?” Gumam Amar yang melihat besi menancap tubuhnya terdorong lepas dan luka-lukanya sembuh dengan cepat.
“A-apa yang terjadi Amar?“ tanya Jala, karena merasakan energi yang tiba-tiba keluar sangat besar dari tubuh Amar.
”I-ini adalah kekuatan Maha Dewa Wasa Jala, tubuhku jadi terasa ringan dan lebih bugar lagi, bahkan aku merasakan kekuatanku bertambah beberapa kali lipat.
”A-apa? Ma-Maha Dewa Wasa? ba-bagaimana bisa?” gumam Jala yang sangat terkejut
Namun setelah itu Amar yang sudah bangkit pun bergegas menghampiri Jala dan memberikan sebuah energi berwarna putih pada tubuhnya.
Jala yang tadinya juga terluka pun kini sudah kembali pulih seperti sedia kala.
”Benar-benar kekuatan yang mengerikan, pantas saja Dia menjadi anak angkat dari Maha Dewa Tunggal” ungkap Jala yang juga merasakan energi dari Dewa Wasa.
Di sisi lain , cahaya yang mendarat tepat di depan Makhluk berjubah itu kini merubah wujudnya dari seberkas cahaya menjadi sosok wujud yang tegas.
Dia memiliki jenggot yang panjang berwarna putih, serta rambut yang di ikat ke belakang berwarna putih juga.
Di kepalanya terdapat sebuah ikat kepala tipis menutupi keningnya yang keriput.
Sosok tegas itu memakai jubah berwarna putih hingga menutupi kakinya, dengan lambang di punggungnya yang seperti bentuk lingkaran namun di tengahnya terdapat gambar bulan sabit.
Dialah sosok Maha Dewa Tunggal, Sosok makhluk dengan wajah yang tegas.
”Ayah, aku mengirim satu bayanganku untuk pulang terlebih dahulu, aku mendapat firasat buruk akan datangnya bencana dari Rangkarasa, jika anda mendengar pesan ini, berarti diriku yang lain sudah sampai di sana, aku akan segera pulang” Suara Dewa Wasa dalam kepala Dewa Tunggal setelah dia menampakan wujudnya.
Dewa Tunggal pun tercengang, setelah mendengar pesan itu dari putra angkatnya.
Lantas dia pun segera mengedarkan pandangan ke sekelilingnya.
Dia sangat marah karena mendapat semua penjaga semesta sudah mati terbunuh oleh makhluk yang ada di depannya.
”Brengsek” Gumamnya dalam hati.
”Di sana rupanya” lanjutnya yang di ikuti senyuman.
Dia mendapati masih ada dua penjaga semesta yang hidup, bahkan dia juga merasakan adanya sedikit energi putranya dalam tubuh salah satu penjaga disana.
“Hahahaha, apa yang kau cari Huda? apakah kau mencari bantuan untuk melawanku” teriak makhluk jubah hitam.
”Siapa dirimu makhluk sialan, beraninya kau membunuh semua penjaga semesta” jawab Maha Dewa Tunggal.
Ternyata nama asli Maha Dewa Tunggal adalah Huda.
Maha Dewa Tunggal kini sangat yakin jika yang ada di depannya adalah adiknya, karena lawannya itu tahu nama aslinya dan dia juga merasakan adanya energi dari Rangkarasa pada lawannya.
Namun ketika dia melihat dengan jelas, dia sangat terkejut mendapati mata lawannya itu.
”Hahaha, sepertinya kau sangat ingin tahu tentang siapa aku Huda, baiklah aku akan membuka tudung ini” jawabnya sambil membuka tudungnya.
Dhegg...
Suara detak jantuk Dewa Tunggal seketika berhenti dan di ikuti sorot matanya yang sangat terkejut.
”A-Arjuna“ ungkapnya lirih dengan tatapan kosong menuju makhluk yang di sebut Arjuna itu.
“Me-mengapa?” lanjutnya lirih.
”Hahahaha..Sepertinya kau memang sangat terkejut sahabat lama, kau sungguh telah melupakanku“ ungkapnya sambil di iringi tawa.
Arjuna adalah sahabat satu-satunya dari Maha Dewa Tunggal.
Dia memiliki aura dan energi seperti Rangkarasa karena dialah Guru dari Rangkarasa.
Arjuna juga memiliki mata sangat berbeda dan spesial karena mata miliknya adalah sebuah mata yang memiliki kekuatan yang paling besar.
di bola mata itu terdapat sebuah garis yang membentuk sebuah segitiga dan di setiap sudutnya terdapat sebuah lingkaran kecil untuk menghubungkan garis itu.
Di tengah segitiga itu pun juga terdapat sebuah lingkaran hitam pekat.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments