NovelToon NovelToon

RAMA SANG PUTRA DEWA

BAB 1 Kisah Putra Dewa dan Sepasang Penjaga Semesta (PDPS)

Saat ini terlihat kondisi bumi yang sangat kacau karena terjadinya peperangan di berbagai Wilayah mengakibatkan kehancuran di setiap perbatasan dan menewaskan ratusan juta orang.

Perang yang sudah berlangsung kurang lebih selama sepuluh tahun tersebut, membuat setengah populasi di bumi hilang dan rata kembali dengan tanah.

Kebakaran ada di mana-mana, tidak ada yang mampu memadamkan api kecuali dengan adanya hujan..

Suatu ketika saat menjelang malam dan semua orang hampir meregang nyawa karena peperangan yang tidak ada hentinya, Terlihat ada dua bayangan jatuh dari langit.

Satu bayangan berwarna jingga terlihat jatuh diarah selatan jauh dari pemukiman yang sepertinya bayangan itu jatuh di ujung bumi yang sangat jauh dari penduduk, bahkan sepertinya di sana belum ada kehidupan seperti di daerah utara.

dan satu bayangan lagi terlihat berwarna putih kekuningan jatuh di utara di tengah-tengah medan perang antara negara Fanhara dengan negara Jawaraksa yang waktu itu masih berlangsung dan menyebabkan ledakan yang amat sangat besar sehingga membuat perang antar dua negara tersebut langsung berhenti seketika, karena semua orang telah mati terkena dampak dari ledakan dan menyisakan satu sosok perempuan tanpa busana terkapar di antara reruntuhan bangunan dan sisa perang…

Terlihat ada seorang wanita tengah jalan sendiri dengan badan yang penuh dengan luka bakar, wanita itu terlihat tidak seperti manusia karena kondisinya yang cukup mengenaskan.

Seperti halnya mayat yang berjalan, dengan tangan kiri yang telah tanggal setengah, rambut yang seperti habis terbakar, bahkan tanpa mengenakan busana sehelai pun, dan terlihat di punggung wanita itu seperti ada bekas daging tumbuh yang putus dan terpotong..

Wanita itu berjalan tanpa arah, namun seperti tidak merasakan sakit sedikitpun, dia berjalan terus melalui reruntuhan yang terdapat bara api dan puing-puing bekas reruntuhan perang tanpa peduli apapun yang dia injak.

Di sisi utara terlihat ada sebuah setengah bangunan yang masih berdiri namun dengan kondisi yang hangus dan atap yang hampir jatuh,

di bangunan itu terlihat ada sedikit cahaya yang berarti menandakan adanya manusia yang masih selamat dari bencana perang yang sebelumnya terjadi,

Terdengar ada suara anak kecil yang menangis di pangkuan seorang lelaki setengah baya dengan rambut yang agak panjang dan berwarna putih, kondisinya terlihat sangat buruk karena kedua matanya yang hilang sehingga mengeluarkan darah tanpa henti dan satu kaki kanan yang telah hilang..

”Blue jadilah laki laki pemberani dan kuat dengan pendirianmu sendiri, dan ingatlah bahwa tidak ada manusia yang benar benar baik dan benar benar buruk, selalu melangkahlah di jalan kebaikan dengan mengikuti isi hatimu” ujar seorang lelaki tua di nafas terakhirnya.

”Ayah, jangan pergi tinggalkan blue ayah, blue tidak tahu mau pergi kemana, blue tidak punya siapa siapa lagi selain ayah, ayah bangun ayah, temani blue ayah..”

Suara anak kecil yang bernama blue tersebut dengan tangisan yang sangat pilu di samping lelaki tua yang ternyata itu adalah ayahnya.

Dengan bola mata yang berwarna biru terang, blue adalah satu-satunya manusia dan anak kecil yang masih hidup dari bencana dunia

Blue sekarang berumur sekitar 6 tahun dan dia hanya hidup sendiri setelah di tinggal sang ayah untuk selamanya.

Tujuh hari telah berlalu setelah kepergian sang ayah, Blue terlihat sedang berlari ketakutan menuju tempat kediamannya yaitu sebuah reruntuhan bangunan tempat sang ayah meninggal..

Di sana sudah terlihat beberapa ruang yang sedikit agak rapi karena Blue setiap hari mengangkut bekas reruntuhan dan di buang sedikit jauh dari rumahnya dengan tangan kecilnya..

Terlihat Blue sedang bersembunyi di balik dinding yang masih sedikit berdiri di sebelah rumahnya, dia terlihat sangat ketakutan, karena setahu dia, sudah tidak ada lagi manusia yang hidup selain dirinya,

”Aaa.. jangan mendekat jangan mendekat , tolong jangan mendekat” teriak Blue dengan ketakutan..

Karena setelah blue bersembunyi ternyata dia langsung ketahuan dan diding yang untuknya bersembunyi satu kali sentuhan manusia dewasa saja ternyata sudah runtuh dan hampir mengenai blue

Ternyata blue ketakutan karena melihat seorang wanita penuh dengan luka bakar dan tangan yang setengah tanggal telah berjalan mengikutinya hingga menemukan tempatnya berlindung selama ini ,

Hingga pada akhirnya blue kelelahan karena telah berlari dan bersembunyi dari wanita itu, tapi selalu saja di temukan dengan cepat dan tiba-tiba saja blue pingsan di samping wanita itu..

Enam jam telah berlalu, akhirnya blue bangun dari pingsannya di atas kayu yang di atasnya ada banyak sekali kain yang masih bagus seperti baru.

Blue sangat kebingungan setelah bangun, karena tidak pernah merasa memiliki kain sebanyak itu di rumahnya, namun setelah blue bangun dan berdiri untuk melihat kembali tempat itu, lagi-lagi dia di kagetkan dengan wanita yang masih tertidur di sampingnya..

Namun dengan kondisi yang sudah berbeda, wanita itu terlihat sangat cantik dengan pakaian serba putih dan rambut lurus panjang tanpa luka bakar namun masih dengan tangan yang tanggal setengah yang terbalut kain putih

Karena blue masih anak kecil, dia memiliki rasa penasaran yang sangat tinggi, dengan berani dia lantas membangunkan wanita tersebut pelan-pelan mengayunkan kakinya dan dengan suara kecilnya yang sangat menggemaskan..

”Bibi, bibi..”

Beberapa kali blue coba membangunkan wanita itu namun tidak kunjung bangun, hingga akhirnya blue meninggalkannya dan akan kembali membersihkan bekas reruntuhan agar tempat tinggalnya terlihat rapi.

Satu hari telah berlalu setelah blue sadar dari pingsannya, dan masih dengan rutinitasnya, blue masih merapikan rumahnya,

Dan setiap membuang bekas puing di tempat tempat yang sedikit jauh, blue selalu mampir di sebuah tempat.

Terlihat seperti sumber mata air dan di sampingnya ada banyak sekali tanaman buah bengkoang yang slalu dia makan di setiap harinya, tak lupa juga anak kecil itu setiap kembali ke rumah berusaha untuk membangunkan wanita cantik yang ada di rumahnya.

Setiap hari blue melakukan hal yang sama tanpa lelah dan selalu bersemangat, karena blue yakin pasti di luar sana masih ada banyak orang yang hidup meski harus melewati rintangan sepertinya

Tak terasa sudah berada di hari ke sepuluh,

Blue masih terlihat sedang mencoba membangunkan wanita yang terbaring di sampingnya waktu itu

Namun sekarang blue terlihat sedikit bersemangat, karena dia melihat wanita itu sudah berganti posisi yang tadinya tidurnya miring ke kiri, tapi sekarang sudah berganti posisi miring ke kanan,

“Bi… Bibi, bibi.. bangun bibi, temani blue  bi”

Terlihat sedikit ada air menetes dari matanya yang indah, menandakan blue memang benar-benar merasa kesepian dan membutuhkan teman bicara.

Tanpa blue sadari ada satu tetesan air matanya yang menetes di tangan wanita itu, dan tepat jatuh di perban yang membungkus tangan yang tanggal pada wanita itu..

Masih dengan rutinitas yang sama, bocah kecil itu mengambil dan membuang bongkahan puing puing bekas reruntuhan bangunan , dan duduk di tepi sumber mata air sambil memakan bengkoang.

dengan jiwa yang terlihat lebih bersemangat , blue seperti telah memiliki teman hingga tanpa dia sadari rumahnya sudah bersih dari bongkahan puing puing.

Namun dengan semangat barunya, blue memutuskan untuk mencari dan mengumpulkan beberapa benda untuk membuat diding rumah.

Karena rumah untuk dirinya tinggal tersebut adalah sisa bangunan yang masih sedikit utuh, tapi dengan beberapa dinding yang hilang seperti dinding belakang tidak ada dan dinding depan hanya setengah saja

Dia lantas mengumpulkan dan mencari beberapa benda yang sekiranya bisa di buat untuk membangun dinding.

hari ke 20 pun telah berlalu, blue terlihat sedang mendorong sebuah gerobak kecil yang di atasnya terdapat beberapa kayu dan benda yang masih bagus untuk membuat dinding.

Terlihat dinding belakang rumah blue sudah sedikit tertutup dengn beberapa benda seperti kayu yang di tumpuk dengan rapi, dan ada juga bebatuan dari kecil sampai besar tertata dengan rapi.

Setelah blue sampai di rumahnya, blue langsung menata kembali benda benda yang dia dapatkan untuk menutup beberapa dinding yang masih terlihat berlubang

Akhirnya blue selesai menata, dan dia masih dengan kebiasaannya membangunkan wanita cantik yang telah menemaninya dan memeluknya ketika dia tidur, meski dengan sendirinya dia menempatkan dirinya agar ada di pelukan wanita itu,

Namun masih seperti biasa, wanita itu belum bangun juga, padahal sudah 20 hari berlalu setelah dia tertidur, hingga tanpa blue sadari tangan yang tadinya tanggal ternyata sudah kembali seperti sediakala, dan wajah yang terlihat semakin cantik dan muda.

malam pun datang, seperti biasa blue selalu menempatkan dirinya di pelukan wanita itu, setelah berada di pelukan wanita itu blue pun akhirnya memejamkan mata dengan sedikit senyuman dan terlihat ada sedikit air mata yang menetes,

Belum sampai tertidur, dia merasakan ada gerakan di tangan sang wanita itu yang memeluknya sedikit lebih erat,

”Aaaa, Bibi..”

Teriak blue dengan rasa kaget dan langsung terbangun kembali lalu berdiri dan sedikit menjauh dari wanita itu,

Blue tidak pernah merasa terancam dan takut kepada wanita itu, namun blue malah selalu nyaman di samping wanita itu,

Entah itu karena blue masih anak kecil dan tidak memiliki teman, atau memang perasaannya yang merasa nyaman, dia juga tidak tahu.

Karena di lihat tidak ada gerakan lagi, blue akhirnya berjalan mendekati wanita itu dengan pelan pelan berencana untuk mencoba membangunkannya lagi.

Namun belum sempat blue sampai, blue di kagetkan dengan suara wanita itu yang menyuruhnya segera datang dan memeluknya kembali.

”Kemarilah blue, dan tidurlah kembali dipelukanku seperti biasanya”. ucap wanita itu dengan lembut

Dheggg…

Blue pun kaget, karena wanita itu tau namanya dan tahu kalau hampir setiap hari dia tidur di pelukannya, namun tanpa rasa khawatir blue pun akhirnya memberanikan diri untuk mendekat lagi dan alangkah terkejutnya blue karena melihat tangan wanita itu yang sudah utuh kembali,

Dengan rasa takut dan penasaran akhirnya blue pun kembali mendekat dan mencoba menempatkan dirinya di pelukan sang wanita itu lagi,

Dengan pelan pelan dia berbaring di samping wanita itu tanpa berani melihat wajahnya sedikitpun, hingga pada akhirnya blue merasakan tangan wanita itu mulai memeluknya kembali dengan lembut.

dan karena blue sangat lelah sekali, blue pun tanpa sadar langsung tertidur kembali dengan sangat nyaman di pelukan wanita itu..

Wanita itu pun terlihat sedikit ada senyuman yang indah di bibirnya, dengan sedikit mengusap lembut kepala blue dan mencium kening bocah itu, tiba tiba saja wanita itu menghilang dan muncul kembali di sebuah tempat yang sangat terang dan berwarna putih.

Di tempat itu terlihat ada satu cahaya yang amat sangat terang dan terlihat pula wanita yang selalu di panggil bibi oleh si blue ada di tempat itu sedang berbicara dengan sebuah Cahaya tersebut.

***

Bab 2 Rahasia Wanita Cantik dan Blue 1 (PDPS)

”Apa kau sudah tahu kesalahanmu selama ini Hasawati?” suara tanya dari sebuah cahaya terang itu.

Dia memanggil wanita yang selalu blue bangunkan dengan nama Hasawati, karena itu adalah namanya yang sebenarnya dari wanita itu.

Hasawati adalah salah satu makhluk penjaga semesta yang di tugaskan untuk menjaga dan mengawasi kebaikan yang ada di dunia, namun di suatu ketika dia bertemu dengan salah satu penjaga semesta yang lain bernama Rangga yang bertugas sama seperti dirinya.

Dari pertemuan itu Hasawati dan Rangga yang di temuinya saling menebar rasa hingga pada akhirnya mereka saling mencintai dan itu adalah sebuah larangan yang tidak boleh di miliki oleh makhluk penjaga,

Karena dengan adanya cinta para makhluk penjaga pasti akan melupakan tugasnya, karena mereka telah memiliki rasa yang berarti mereka juga akan memiliki sisi yang berbeda yaitu keburukan,

Karena cinta adalah sebuah perasaan yang juga mengandung sebuah ke emosian yang mengakibatkan adanya kebencian.

Dan pada akhirnya apa yang tidak di inginkan terjadi, ada beberapa dunia yang sangat kacau setelah mereka merasakan cinta, hingga tanpa sebuah peringatan ada selarik cahaya yang menghantam telak dua makhluk penjaga yang saling mencintai itu terlempar jatuh di sebuah dunia yang di sebut dengan bumi.

Seperti satu bulan yang lalu sebuah benda berwarna putih kekuningan itu adalah Hasawati dan benda berwarna jingga yang jatuh jauh di ujung selatan adalah Rangga makhluk penjaga yang Hasawati cintai.

”Ha-hamba mengerti Yang Mulia Maha Dewa Wasa“ jawab Hasawati dengan ketakutan.

”Aku akan memamaafkanmu, namun dengan syarat, kembalikan bumi dengan keseimbangan lagi, dan ada satu lagi syarat yang harus kamu lakukan” ucap Cahaya terang itu yang di panggil Maha Dewa Wasa oleh Hasawati,

”Apapun akan hamba laksanakan Yang Mulia, hamba akan menebus semua kesalahan yang pernah hamba lakukan” jawab Hasawati dengan tegas.

”A-apa kau tidak akan tanya satu syarat lagi yang akan aku berikan Hasa ?” tanya Maha Dewa Wasa sedikit terkejut.

“Tidak Yang Mulia, hamba telah melakukan sebuah kesalahan hingga mengakibatkan keseimbangan bumi hilang dan mengakibatkan sebuah kehancuran” jawab Hasawati dengan tegas mengakui kesalahannya.

”Haahh.. baiklah, aku menyukai sifat tegasmu dan sebuah kejujuranmu itu.“ jawab Maha Dewa Wasa dengan raut muka yang sedikit aneh.

”Jiwamu memang seperti ayahmu Hasa” gumam Dewa Wasa dalam hati.

”Baiklah, sebelum aku memberitahu syarat terakhir yang akan kau jalankan nanti, aku akan merubah wujudku ini terlebih dulu, karena sungguh tidak nyaman dengan wujud seperti ini, hahaha…” ucap Maha Dewa Wasa yang kemudian berubah wujud menjadi seperti manusia di depan Hasawati.

~

Hasawati pun terlihat bingung dengan sikap Maha Dewa Wasa itu, yang mana setahu dia Maha Dewa Wasa itu adalah sosok yang tegas dan berwibawa, itu di buktikannya ketika dia di lempar ke bumi oleh kekuatan Maha Dewa Wasa tanpa basa basi dan sebuah peringatan,

Namun pemikiran Hasawati sungguh sangat salah karena sejatinya Maha Dewa Wasa adalah salah satu Dewa yang bersifat sedikit konyol, dan suka bercanda, dengan sosok yang amat sangat tampan, hingga tidak ada dewa yang mampu menandingi ketampanannya.

Hanya saja dia selalu serius dan tegas ketika menjalankan tugasnya, apalagi tugas yang dia emban adalah perintah langsung dari Maha Dewa Tunggal, yaitu Dewa tertinggi dari para Dewa yang berada di semesta miliknya dengan kekuatan yang tidak pernah bisa di ukur oleh dewa dewa lain, kecuali Dewa Wasa.

Setelah merubah wujud aslinya, sontak Hasawati sangat terkejut oleh ketampanan sang Maha Dewa Wasa itu, hingga membuatnya terperanjat jatuh kebelakang yang pada akhirnya hanya di tertawakan oleh Maha Dewa Wasa

”hahaha… kenapa kau seperti begitu terkejut melihatku Wati ?“ tanya Maha Dewa Wasa yang telah menduga bahwa lawan bicaranya tersebut pasti akan menunjukan ekspresi seperti itu.

”Hahh sial lagi lagi wajah ini membawa petaka..” lanjut ucapnya dalam hati.

”Ti-tidak Yang Mulia, hamba tidak berani“ jawab Hasawati dengan hati yang berdebar terpesona oleh ketampanan maha dewa wasa, hingga membuatnya menunduk tidak berani melihat wajah dari makhluk tampan itu lagi.

“Baiklah, sekarang aku ingin kamu dengar baik baik ini, satu syarat terakhir yang mungkin akan membuatmu sedikit terkejut lagi selain melihat ketampananku, hahahaha” ucap Maha Dewa Wasa dengan kebodohannya di depan Hasawati.

Dia sepertinya dengan sengaja menggoda Hasawati seperti itu karena ingin tahu apa yang akan wanita itu lakukan setelah mendengar kata bercandanya itu.

Namun tidak sesuai harapan, Hasawati yang memang sudah bergetar takut, dia tidak berani berbicara yang lain kepada Dewa Wasa.

”Huuuhh.. ” sebelum berbicara Maha Dewa Wasa menarik nafas panjang, seakan apa yang akan dia katakan adalah suatu kemustahilan yang akan di dengar oleh Dewa lain, karena baru pertama kali ini dia akan mengungkap jati dirinya di depan makhluk lain yaitu Hasawati yang juga adalah muridnya.

Namun Hasawati meskipun memiliki guru seperti Maha Dewa Wasa, dia juga baru pertama kalinya melihat wujud asli dari gurunya tersebut, karena disaat dia mengabdi menjadi murid dari Dewa Tampan itu.

Dia hanya selalu di dampingi oleh cahaya yang sangat terang yang membimbingnya dalam sebuah jalan kebaikan dan juga menanamkan sebuah kekuatan yang suatu saat nanti akan bangkit dan mengimbangi kekuatan langka yang ada di dalam tubuhnya,

Tapi sampai sekarang Hasawati belum tahu akan hal itu, Hasawati hanya tahu bahwa kekuatan yang dia miliki adalah sebuah hasil kerja kerasnya sendiri,

Karena di dalam tubuh Hasawati tersimpan sebuah kekuatan yang amat sangat dahsyat dan itu mirip sekali dengan salah satu kekuatan yang di milikinya,

Hanya Dewa Wasa sendiri yang tahu ada berapa jenis kekuatan di dalam tubuhnya sendiri, bahkan Maha Dewa Tunggal tidak bisa merasakan itu, yang dia tahu Dewa Wasa adalah pemilik 5 energi yang sangat langka..

Oleh karena itu Dewa Wasa dengan sendirinya membimbing dan menjadikan Hasawati murid agar tidak di salah gunakan oleh musuh para Dewa saat ini yaitu Rangkarasa.

Rangkarasa adalah salah tahu adik dari Dewa Tunggal yang memilih jalan berbeda yaitu kegelapan, bahkan Dewa Tunggal pun sangat sulit untuk mengalahkannya.

“Ba-baik yang Mulia” jawab Hasawati masih terbata karena ternyata Dewa Wasa yang juga gurunya tersebut sangat konyol.

”Jadi.. sebenarnya aku adalah manusia biasa yang terlahir di bumi tempatmu terjatuh,” ucap Dewa Wasa dengan sejujurnya.

”Hahh.. a-apaa? “ sontak Hasawati pun kaget bukan main hingga membuatnya berani melihat sosok tampan itu lagi namun segera dia memalingkan wajah lagi krena tidak kuat akan pesona Dewa Wasa..

”Huuuhh.. lagi lagi wajah ini membuat petaka, membuatku tidak bisa mengekspresikan emosiku di depan lawan bicaraku, apalagi di depan wanita” gerutu Dewa Wasa dalam hati

Lalu kemudian dia bercerita panjang lebar agar Hasawati tidak salah paham dalam mencernanya, dia tahu Hasawati adalah makhluk yang bisa di andalkan dan mampu memegang janji layaknya menjaga nyawanya sendiri.

Dia juga tahu bahwa Hasawati akan mampu mengemban tugas yang akan dia berikan, karena setelah ini Dewa Wasa akan kembali bertualang mencari sebuah kekuatan langka yang mampu mengalahkan Rangkarasa..

***

Bab 3 Rahasia Wanita Cantik dan Blue 2 (PDPS)

Dewa Wasa bercerita tentang asal usulnya dan sebuah kekuatan yang ada di dalam tubuh Hasawati dan yang ada di tubuh Blue.

Dia bercerita bahwa ternyata Blue adalah anak pertamanya bersama Dewi Keadilan yang sangat amat cantik bernama Dewi Suci Mentari, dan mata biru yang di miliki oleh blue itu adalah salah satu bentuk keturunan dari Dewa Wasa, yang ternyata memiliki mata yang sama.

Maha Dewa Wasa dengan sengaja menuntun Hasawati dan Blue agar bertemu, Dia menuntun dengan kekuatannya yaitu mengendalikan Rasa makhluk hidup tanpa menyentuhnya.

Sontak Hasawati pun kaget, banyak ekspresi yang keluar dari raut wajahnya, karena dia berfikir bahwa rasa cinta yang dia miliki adalah manipulasi dari gurunya tersebut.

Namun seperti mengerti apa yang Hasawati pikirkan, lantas Dewa Wasa menjelaskannya bahwa rasa cinta yang Hasawati miliki itu bukan berasal dari sebuah jurus atau kekuatan miliknya.

Dia menjelaskan bahwa memang Hasawati memiliki sebuah rasa cinta karena sebenarnya dia adalah manusia biasa yang tanpa sengaja saat lahir dulu Hasawati sempat menyerap sedikit kekuatan Dewa Wasa sehingga membuatnya saling terhubung,

Entah bagaimana itu bisa terjadi, namun di saat kelahirannya dulu adalah saat terjadinya perang semesta Pertama yang mengakibatkan hancurnya perisai semesta sehingga ada 1% kekuatan dewa yang jatuh kebumi, yang kemudian terserap masuk kedalam tubuh Hasawati dan kebetulan itu adalah kekuatan dewa wasa.

Namun naas di saat Hasawati menginjak umur 8 tahun, Dia telah kehilangan orang tuanya yang tiba tiba hilang seperti di telan bumi, hingga membuatnya sangat terpukul sampai sampai ingin bunuh diri dengan cara terjun ke jurang kematian.

Dewa Wasa yang mengawasinya sejak kecil pun menjelma menjadi sosok cahaya dan menyelamatkannya serta menghapus semua ingatannya kecuali ingatan tentang wajah dan kasih sayang ayahnya, agar tidak menyakiti hatinya karena masalalu,

Jadi Hasawati hanya mengingat Ayahnya saja dan bagaiman sifat baik dan kasih sayang dari ayahnya.

Dia juga yang membimbingnya hingga menjadi makhluk yang di sebut sebagai penjaga semesta seperti sekarang ini.

sontak Hasawati kembali terkejut mendengar kenyataan itu, dia tidak tahu dan tidak pernah memiliki ingatan seperti manusia, dia hanya tahu jika dia memiliki ayah, karena dia juga memiliki sayap layaknya penjaga semesta yang lain,

Namun apalah arti sayap bagi Dewa Wasa, karena dengan satu jentikan jarinya saja sayap itu akan tumbuh,

Dan lebih terkejutnya lagi saat Hasawati kembali mendengar bahwa ternyata gurunya tersebut menegaskan bahwa Dia memang manusia biasa seperti dirinya,

Guru yang selama ini dia anggap sebagai Dewa dan di takuti oleh hampir semua dewa dewa bahkan Maha Dewa Tunggal pun sangat segan terhadapnya dan menyayanginya layaknya seorang anak.

Namun untuk kekuatan yang ada di tubuh blue,dewa Wasa tidak menjelaskanya, hanya memberi tahu Hasawati agar menjaga putranya tersebut, dan dia akan menjemput mereka kembali tak lupa juga akan menjemput rangga yang saat ini masih terkapar tak berdaya di ujung selatan bumi.

Setelah menjelaskan dan bercerita tentang beberapa rahasia kepada Hasawati, Dewa Wasa pun kembali berubah menjadi wujud cahaya yang akan segera pergi untuk menjalankan tugasnya menyeimbangkan semesta.

Namun sebelum Dewa Wasa pergi, Dia melontarkan cahaya putih kekuningan seperti warna kekuatan yang di miliki Hasawati tepat di keningnya dan berkata.

”Selalu berjalanlah dalam kebaikan mengikuti kata hatimu, dan bimbinglah putraku seperti halnya aku membimbingmu dengan kasih sayangku dulu” ucap Dewa Wasa dengan senyuman lembutnya dengan di barengi hilangnya cahaya yang menyelimutinya.

Entah cahaya apa yang telah di lontarkan Dewa Wasa kepada Hasawati, mungkin adalah suatu ingatan untuk melatih kekuatan langka yang ada di tubuhnya, atau suatu kekuatan,

Nanti kita akan tahu teman-teman, apa yang di berikan Dewa Wasa kepada Hasawati melalui selarik sinar itu

Di tengah malam yang amat petang tanpa adanya penerangan, hanya cahaya rembulan yang bersinar menerangi bumi dengan di temani bintang bintang yang berkedip lirih

Di dalam bangunan bekas reruntuhan perang, terlihat ada seorang anak kecil yang masih tertidur lelap di pelukan wanita muda yang amat sangat cantik

Ya, itu adalah blue dan hasawati yang masih tertidur lelap, namun beberapa detik kemudian sosok wanita cantik itu menjerit dengan kencang dan terbangun di ikuti blue yang juga bangun karena kaget.

Blue lantas lari ke arah pojok ruang di sampingnya lalu menatap wanita cantik itu sambil berkata lirih di dalam hatinya.

“Kenapa ketika bibi bangun malah menjerit membuat blue kaget?” gumamnya dalam hati

Terlihat juga Hasawati terlihat sangat kelelahan dan di sekujur tubuhnya basah oleh keringat hingga membuat pakaiannya basah dan terlihat jelas semua lekuk tubuhnya

Tanpa dia sadari, dia sedari tadi di amati oleh blue dari pojok ruang,

Namun tak berselang lama blue pun akhirnya berbicara kepadanya, hingga membuatnya kembali tersadar dari rasa terkejutnya.

”Bibi.. bibi kenapa bi ? apakah bibi baik baik saja ?” tanya blue dengan polosnya.

”Hah.. dimana ? dimana blue ? kamu di mana blue ?” jawab Hasawati dengan kebingungan mencari suara anak kecil itu.

Dan blue akhirnya inisiatif menampakan diri meghampiri Hasawati yang lalu kemudian langsung di peluk olehnya tanpa peduli kondisinya yang masih basah oleh keringatnya sendiri, hingga membuat blue tidak nyaman dan sedikit medorong bibinya agar sedikit menjauh.

”Bibi, bisakah bibi melepas pelukannya sebentar? blue sangat tidak nyaman bi” ucap blue yang masih dalam pelukan Hasawati.

”Tidak blue, bibi akan memelukmu, karena bibi tidak ingin kehilanganmu, dan juga bibi akan selalu menjagamu” jawab bibi Hasawati dengan lembut.

Namun langsung di jawab oleh blue dengan polosnya dia berkata

”Bukan soal itu bibi, apakah bibi tidak sadar bibi sedang basah oleh keringatmu sendiri ? dan juga blue sangat merasa sesak seperti ada yang menghimpit wajah blue bi”

Sontak Hasawati pun kaget dan tersadar hingga membuatnya langsung melepas pelukannya dan menjauhi blue dengan wajah merona, dia pun berlari ke belakang dengan cepat dan berganti pakaian hanya dengan sekali kibas tangan.

Masih dengan wajah yang merah merona, Hasawati pun kembali menampakan diri di hadapan blue dengan sudah berganti pakaian berwarna putih kebiruan dan terdapat ada sebuah selendang berwarna biru muda di pinggangnya serta rambut yang sudah terikat kebelakang dengan poni kuda dan bola mata yang indah berwarna biru muda hampir mirip seperti bola mata blue.

Ada perbedaan di bola mata mereka karena di bola mata blue warna birunya terlihat sangat pekat sedangkan di bola mata hasawati birunya terlihat lebih muda.

”Bibi? apakah benar bibi yang telah lama tertidur menemani blue bi ? apa benar bibi adalah manusia yang terbakar waktu itu? apakah benar….? “ tanya blue kepada Hasawati dengan penuh rasa penasaran.

Tanpa menjawab pertanyaan dari Blue, Hasawati yang baru saja menampakan diri itu lantas langsung berjalan pelan menghampiri blue dengan senyuman yang membuat semua orang jika melihatnya serperi merasakan sebuah kedamaian jiwa yang belum pernah mereka rasakan dalam hidup.

Namun sayang sekarang sudah tidak ada orang yang hidup kecuali mereka yang tak sengaja menyerap kekuatan para dewa.

Mengahadapi banyak pertanyaan dari anak kecil yang berusia hampir 7 tahun itu pun, Hasawati langsung memeluk blue kembali dan membawanya kedepan rumah untuk duduk di kursi usang sambil melihat indahnya bintang di langit.

Blue pun semakin penasaran dan bingung, karena pertanyaanya tidak di jawab oleh Hasawati,

Namun sebelum blue bertanya lagi Hasawati sudah mulai berbicara kepada blue.

“Blue, matamu sangat indah seperti matanya, wajahmu sangat tampan seperti wajahnya, semua yang kamu miliki adalah sebuah wujud yang belum pernah aku lihat selama aku hidup, kamu bagaikan sebuah mukjizat yang di ciptakan semesta untuk sebuah kedamaian” ucap Hasawati yang meracau sendiri dengan membayangkan ketampanan dan pesona Gurunya sendiri yaitu Maha Dewa Wasa.

Namun blue yang masih anak kecil, terlihat semakin bingung dengan kata kata yang terucap dari wanita cantik itu, blue tidak tahu apa maksud dari perkataan itu, lantas blue pun tanpa rasa bersalah mencubit tangan bibinya tersebut hingga menyadarkannya dari lamunan.

”Aa..aw..aww, apa yang kamu lakukan blue? dasar nakal” ucap hasawati dengan pipinya yang mengembang namun itu malah membuat blue tertawa terbahak bahak karena melihat bibinya itu sangat lucu.

“Apa yang kamu tertawakan blue ?” tanya hasawati kembali kepada blue namun dengan ekspresi yang datar.

Namun lagi lagi blue malah kembali tertawa terbahak bahak, hingga membuat hasawati pun ikut tertawa melihat dan mendengar suara blue saat tertawa hasawati pun merasa lucu dan gemas.

”Bibi, bibi , siapa nama bibi ? blue ingin tahu” tanya blue setelah tawanya terhenti dengan cepat.

”Dasar anak kecil yang lucu, tadi tertawa sangat kencang namun berhenti sangat cepat,” ucap Hasawati sambil mengelus kepala blue dengan lembut.

”Nama bibi adalah Hasawati blue, kamu bisa memanggil bibi Hasa atau bibi Wati, terserah kamu mau memanggil bibi apa” jawab hasawati dengan lembutnya.

”Baiklah, blue akan memanggil bibi Hasa saja, karena seperti itu lebih cocok untuk bibi yang sangat cantik, hehehehe” ucap blue dengan polosnya.

“Hahh.. ternyata ayah dan anak sama saja konyolnya” ucap Hasawati dalam hati.

”Baiklah, itu bagus juga blue“ jawabnya sambil memberikan senyum ke arah blue.

Lantas mereka berdua pun lanjut bercerita panjang lebar di bawah sinar rembulan yang terang dan ramainya para bintang

Terkadang blue menunjukan ekspresi bahagia dan tertawa terus, tapi terkadang dia juga menunjukan ekspresi yang sedih, begitupun dengan hasawati yang menunjukan beberapa ekspresi yang sama.

Namun saat ini dia terlihat sedang meneteskan air mata yang seperti tidak bisa berhenti sambil memandangi blue dengan tingkah lakunya yang sangat menggemaskan.

Entah apa yang di pikirkan hasawati hingga membuatnya menangis seperti itu

Blue pun juga sama, dia tidak pernah merasakan kebahagiaan seperti ini, bahkan di saat ayahnya masih ada pun blue tidak pernah merasa sebahagia ini, baru kali ini blue merasakan perasaan yang berbeda

Seperti telah memiliki ikatan dan perasaan yang sama, mereka pun masih bercerita hingga pagi menjelang datang.

Namun tanpa mereka sadari ada sesosok makhluk yang sedang mengawasinya dari balik awan yang jauh dari jangkauan Hasawati, dengan senyuman aneh di wajahnya lalu kemudian dia menghilang dengan cepat setelah blue melihat ke arahnya.

”Siall.. hampir saja aku ketahuan oleh makhluk kecil menyeramkan itu” ucapnya dalam hati, dan sudah berpindah tempat di sebuah alam yang semuanya serba Biru muda.

Bersamaan dengan itu, terlihat ada cahaya berwarna jingga yang sangat terang dari arah selatan dan bersamaan dengan itu juga sang matahari mulai terbit dari arah timur..

***

mohon bersedia untuk selalu memberi komentar dan saran teman teman, dan tentu saja terimakasih banyak atas dukungannya :)

okaii mari lanjut lagi . leess gwoo :D →→

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!