Tanpa lelaki tua sadari, Rangga yang tadinya babak belur tiba-tiba kembali pulih sediakala, dengan luka tusukan dan goresan yang sudah menghilang tak berbekas.
Sedangkan tubuh Rangga yang saat ini terlihat memancarkan cahaya yang sangat terang membuat energi merah yang menyelimuti tubuhnya menghilang entah kemana dan berganti dengan energi berwarna cokelat yang bercampur putih kebiruan.
”A-aapaa yang terjadi? si-siaall, sepertinya ini akan buruk” gumam lelaki tua dalam hati melihat cahaya terang yang keluar dari tubuh rangga.
Lelaki tua itu terlihat tubuhnya sudah mulai bergetar ketakutan, karena tekanan energi lawannya meningkat beberapa kali lipat secara cepat.
Ketika dia berfikir untuk melarikan diri, ternyata tubuhnya tidak bisa di gerakan sama sekali, hingga pada akhirnya dia dengan terpaksa membuka seluruh kekuatannya hingga mampu menggetarkan daratan guna agar terlepas dari jurus Rangga yang entah apa hingga membuatnya tidak mampu bergerak.
Namun sayang, semua itu hanya ke sia-siaan saja, Lelaki tua itu masih tidak mampu lepas dari Rangga, meskipun dia sudah mengeluarkan kekuatan sejatinya yaitu tingkat alam rasa, dia masih tidak mampu bergerak.
”Jika kau meremehkan orang lain, dengan mengagungkan kekuatanmu, maka kau menemui orang yang salah pak tua” ungkap Rangga dengan senyum anehnya.
Begitulah Rangga, Jika dia sudah serius kekuatannya bisa sampai tak terbatas, Bahkan Dewa Wasa pun mengakuinya.
Namun sayangnya Rangga belum sepenuhnya bisa menguasai semua kekuatannya, maka dari itu dia jarang sekali menggunakan kekuatannya, bahkan bisa di bilang ini adalah baru ke dua kalinya dia mengeluarkan kekuatan penuhnya.
***
Sedikit penjelasan untuk tingkat kanuragan yang ada saat ini yaitu :
1.Tingkat Dasar : tingkat ini terbagi menjadi 4 bagian yaitu Tanah, Raga, Angin, Awan.
2.Tingkat Menengah : tingkat ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu Alam, Langit, Alam Rasa.
3.Tingkat Tinggi : tingkat ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu Fana, Kekal, Abadi (bahkan Maha Dewa Tunggal pun saat ini hanya mampu mencapai tingkat Abadi).
4.Tingkat Karsa : tingkat ini tebagi menjadi 2 bagian yaitu Maya dan Karsa.
5.Tingkat Cipta : tingkat ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu Semu dan Cipta.
6.Tingkat Esa, tingkat ini adalah tingkatan tertinggi dan sampai saat ini belum ada yang tahu siapa yang memiliki kanuragan dan kekuatan sebesar ini.
Namun konon katanya ada yang mampu mencapai Tingkat Esa, entah itu makhluk sejenis Dewa atau bukan yang mampu mencapai tingkat itu, dan menciptakan semesta ini.
***
”Si-siall, jurus macam apa ini? aku menyesal telah terbebas dari kutukan” gerutu lelaki tua itu menyesali perbuatannya.
”Badai kesengsaraan, Terciptalah” Teriak Rangga tiba-tiba yang membuat lelaki tua itu pasrah dan memejamkan matanya.
Karena dia tahu, setelah ini pasti dia akan mati, sungguh sial nasibnya, setelah bangkit dari tidur panjangnya malah langsung menemui ajalnya sendiri.
Seketika langit yang tadinya cerah pun berubah menjadi malam, bersamaan dengan itu badai awan bercampur dengan ribuan petir berwarna warni muncul dari kekosongan seakan ingin melahap semua isi bumi.
Puing puing reruntuhan bangunan, tanah, batu, pohon bahkan pegunungan bergetar seperti akan tertarik masuk kedalam badai.
Badai itu terlihat menyeramkan, hingga membuat lelaki tua itu benar-benar ketakutan, karena baru pertama kali dia mendapati musuh sekuat itu, padahal tadi lelaki tua itu mengukur kekuatan lawan hanya berada di tingkatan alam.
Namun ternyata dia salah menilai orang, dia tidak tahu lawannya adalah salah satu penjaga semesta yang paling kuat, yang mampu menekan kanuraganya.
***
Badai awan kesengsaraan milik Rangga pun akhirnya sempurna, dan berubah wujud menjadi seperti tombak dengan di kelilingi angin tornado dan ribuan petir berwarna biru kecoklatan.
Jurus itu adalah sebuah jurus pelebur yang hanya mampu di kuasi oleh keluarga Rangga dan beberapa makhluk yang memiliki darah yang sama.
Akhirnya Badai itu pun melesat cepat menuju lelaki tua yang sudah pasrah tidak berdaya dan telah memejamkan matanya.
Bibi hasa pun meski jaraknya terlampau jauh dengan kekasihnya namun dia juga membuat segel perisai menggunakan energi putihnya untuk melindungi dirinya dan Blue dari dampak ledakan yang akan segera terjadi.
Tapi ketika bibi Hasa menatap lekat jurus yang Rangga keluarkan dan sedikit lagi mengenai musuhnya tiba-tiba jurus itu menghilang lenyap entah kemana, membuat bibi Hasa terkejut, dan merasakan ada yang aneh di sekitarnya.
Setelah melihat sekelilingnya, ternyata bibi hasa sudah tidak mendapati Blue di sampingnya, dia pun langsung melihat ke arah lelaki tua lagi yang di depannya sudah terdapat pemuda tampan tengah berdiri berselimut energi berwarna biru dengan rambut yang berkobar dan tangan kanan yang sedang di arahkan ke depan.
Ternyata penyebab jurus pelebur milik Rangga menghilang adalah Blue, yang entah sejak kapan sudah ada di sana.
Sontak Rangga pun menarik kembali semua energinya dan segera melesat ke arah Blue guna menjauhkan dari lelaki tua itu yang bisa saja sewaktu waktu menusuk Blue dari belakang.
Dari arah belakang Rangga pun juga terlihat cahaya putih kekuningan melesat dengan cepat mendahului Rangga.
Cahaya itu adalah bibi Hasa yang menghawatirkan blue sama seperti Rangga, tapi sebelum keduanya sampai, mereka di kejutkan lagi dengan berlututnya lelaki tua kepada blue, dan memanggilnya Tuan.
”Tu-tuan, terimakasih telah menyelamatkan nyawa hamba, maafkan hamba karena tidak kunjung pulang, karena hamba terkena segel terkutuk di dunia ini” ungkap lelaki tua yang sedang berlutut patuh di hadapan blue dengan badan yang gemetar hebat.
Lagi-lagi Rangga dan bibi Hasa terkejut dan menghentikan lajunya yang hanya tinggal 200 meter lagi sampai di tempat blue berada.
”A-apaa, dia memanggil blue dengan sebutan tuan” gumam Rangga dan Bibi Hasa secara bersamaan dengan wajah yang di penuhi keterkejutan.
Blue yang mendengar lelaki tua itu berbicara pun lantas membalikkan badannya dan menatap lekat lelaki tua yang sedang bersujud di depannya.
Dengan lembut Blue mengeluarkan energi berwarna emas dari tubuhnya dan menjulurkan tangannya di depan lelaki tua.
”Berdirilah Gama, aku tahu apa yang menimpamu, dan aku merasakan semua penderitaanmu, kau tak seharusnya meminta maaf kepadaku, karena akulah yang salah karena tidak menyelamatkanmu waktu itu” Ucap blue kepada lelaki tua dengan suara yang berbeda dan dengan aura keadilan yang sangat pekat.
”Aa-aaihh, apalagi yang ku dengar?” Tanya Rangga kepada bibi Hasa dengan tiba-tiba muncul di sampingnya.
Pletak…
Tiba-tiba saja bibi Hasa memukul kepala Rangga, hingga membuatnya mengerang kesakitan
”Aa-aaww, bisakah kau tidak memukulku dinda” tanya Rangga dengan wajah yang memelas.
”Bisakah kau tidak selalu mengagetkanku laki laki sialan?” gerutu bibi Hasa dengan tatapan dingin ke arah Rangga.
”A-anu.. dinda ma-maafkan a-ku” sontak Rangga pun hanya mampu minta maaf karena jika di ladeni lagi, dia akan berakhir buruk lagi.
Setelah berdebat mereka pun kembali melihat ke arah Blue lagi, mereka sungguh terkejut dengan apa yang mereka bicarakan, seakan-akan mereka adalah sahabat lama.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments