”Diam kau paman Gama, ini urusan pribadiku” jawab kedua suara bersamaan yang membuat suara itu menjadi menyeramkan.
“A-apaa lagi yang kita lihat dinda, sungguh semesta yang aneh”. tanya Rangga dalam hati kepada Hasa karena takut ikut terkena marah oleh Dewa Wasa.
“Sudahlah kanda, kita diam saja, ini bukan urusan kita, yang ada jika kita menyela akan menjadi seperti paman Gama” jawab bibi Hasa dengan tenang sambil melirik ke arah paman Gama.
Setelah perdebatan panjang akhirnya Wata sisi gelap dalam tubuh Wasa mengalah dan kembali dalam tubuh Wasa.
”Haiihh.. mudah-mudahan Raka tidak seperti dirinya” gumamnya.
Setelah itu pun lantas mereka bercerita panjang lebar, dengan di iringi tawa.
Tak lupa juga dengan Rangga dan Hasa, Dewa tampan itu menanyakan beberapa hal kepada mereka, namun jawabannya sama dengan Gama.
Akhirnya pertemuan itu pun selesai, dan sebelum mengembalikan mereka bertiga Dewa Wasa melontarkan cahaya putih ke arah kening Rangga dan Hasa, dan berpesan menitipkan putranya ke mereka bertiga.
Dewa Wasa juga menjelaskan bahwa sebenarnya dirinya yang ada disini adalah sebuah bayangan saja, yang mana raga aslinya sedang berada di semesta yang jauh dari semesta Wandasukma.
”Sungguh Dewa yang mengerikan, hanya bayangan saja energinya lebih besar dariku” Gumam Rangga dalam hati.
Lalu kemudian Dewa Wasa kembali berubah menjadi sebuah cahaya yang amat sangat terang hingga membuat mereka bertiga menutup mata tak mampu menahanya.
Dan setelah Rangga, Hasa, serta paman Gama membuka mata, mereka sudah berada di hadapan Rama yang sedang memejamkan mata sambil bersila.
Mengetahui Rama sedang konsentrasi dalam pertapaan, mereka pun lantas pergi ke belakang rumah.
Di belakang rumah Gama yang mempunyai keahlian memasak, memutuskan akan membuat masakan yang lezat.
Hal itu membuat Rangga dan Hasa terkejut dan tidak percaya jika Gama mampu memasak.
Namun saat dalam keterkejutan, Gama mengeluarkan berbagai macam bahan makanan dari dunia dimensinya.
Yang membuat sepasang kekasih itu lagi-lagi harus tambah terkejut.
Dia juga mengeluarkan berbagai alat untuk memasak, setelah itu dengan keahliannya dia memamerkan cara memasaknya di hadapan Rangga dan Hasa.
Melihat cara memasak Paman Gama yang lincah, lantas mereka berdua pun mempercayainya.
”Kalian berdua duduklah di sana dan tunggulah masakanku jadi” ungkapnya kepada sepasang kekasih itu yang langsung bergerak patuh menuju tempat duduk untuk menyaksikan Paman Gama memasak.
Gama pun langsung mengambil beberapa bahan lalu memotongnya di udara dan memasukkannya di kuali.
Setelah itu dia memasukkan beberapa bumbu dan tanaman obat yang sudah dia racik sebelumnya dan mengaduknya di kuali yang sudah sangat panas.
Gama menggunakan api yang ada dalam dirinya untuk memanaskan kuali dan mengendalikan angin untuk mengaduk masakannya.
Rangga dan Hasa yang melihat itu pun tanpa sadar mengeluarkan airmata dan air liur secara bersamaan.
Mereka seperti terhipnotis oleh aroma masakan Gama yang sudah mulai keluar.
Mereka tidak sadar, bahwa Gama sedari tadi memperhatikannya dan tertawa-tawa sendiri menikmati ekspresi teman-temannya itu.
Sedangkan dari dalam rumah, Rama ternyata sudah mulai membuka matanya.
”Ba-baau macam apa ini, sungguh nikmat”.
Gumam Rama yang sudah selesai dengan pertapaannya, dan kebetulan juga mencium aroma wangi yang sungguh nikmat.
”Baunya dari belakang rumah, aku akan kesana melihatnya” lanjutnya dalam hati.
Dia pun langsung melesat cepat ke arah belakang sumber aroma nikmat itu.
Setelah sampai di sana, Rama mendapati bibi Hasa dan Paman Rangga yang sedang melamun menatap lekat ke arah benda besar yang mengeluarkan aroma nikmat itu.
Rama yang melihat bibi dan pamannya seperti itu pun kaget dan mencoba mengarahkan pandangannya ke arah yang sama.
“Woee Rama.. ternyata kau sudah bangun, cepatlah duduk di sana bersama bibi dan pamanmu, sebentar lagi masakan ini akan jadi” teriak Gama yang menyadari Rama sudah di sana dengan tatapan yang aneh.
“Masakan? hmm-mm” jawabnya dengan anggukan lalu mengikuti perintah dari paman Gama.
Gama yang melihat ada tiga orang makhluk dengan raut wajah yang aneh dan tatapan yang kosong sedang melihatnya memasak pun sontak tertawa terbahak-bahak.
~
Sepuluh menit pun akhirnya berlalu dan masakan yang di buat oleh Gama akhirnya jadi.
Dia pun langsung membagi masakan itu menjadi empat di sebuah daun pisang.
Rangga, Hasa dan Rama masih dengan tatapan yang kosong hingga membuat Gama bingung harus berbuat apa.
Padahal menurutnya ini adalah masakan yang biasa dia buat ketika bersama dengan sahabatnya dulu.
Tapi mengapa orang orang yang ada di depannya ini masih saja melamun menatap masaknnya.
Dia pun lantas meletakkan makanan di depan masing-masing orang yang ada di sana, lalu kemudian.
”Plak..plakk.. pletak”
Terdengar suara pukulan yang sangat nyaring tiga kali.
Dan ternyata Gama menampar ketiga orang itu dengan keras guna agar mereka sadar dari lamunannya.
“Aa-aaww.. apa yang kau lakukan paman sialan” maki Rangga yang sudah sadar.
Bibi Hasa dan Rama pun hanya diam saja, ketika melihat sebuah benda yang wangi di depannya.
Mereka tidak peduli atas tamparan paman Gama kepada Rangga, mereka hanya peduli terhadap makanan yang ada di depannya
”Aku hanya menyadarkan kalian bodoh.“ jawab paman Gama sedikit emosi.
”Sekarang makanlah, ini pasti akan nikmat karena aku mencampur beberapa tanaman obat di dalamnya” lanjut ucapnya.
“Waahhhh.. sungguh indah”.
Ujar bibi Hasa dan Rama ketika mereka melihat makanan yang ada di depan.
Dan tanpa berpikir panjang mereka berdua pun langsung melahap makanan itu.
Seperti seekor hewan yang kelaparan mereka memakan makanan yang di sajikan dengan cepat.
Namun mereka pun belum puas dan melihat ke sekeliling untuk mencari makanan yang lain.
Dan mereka pun melihat masih ada satu makanan yang tersaji di samping bibi Hasa.
Tanpa berpikir panjang Rama dan Bibi Hasa pun menyerbu makanan itu, yang ternyata adalah makanan dari Rangga dan langsung menghabiskannya.
“Woee wanita galak, sialan jangan makan punyaku..aaa”. teriak Rangga sambil mengeluarkan air mata.
Namun dengan tidak peduli Bibi Hasa dan Rama pun malah menendang Rangga dan melanjutkan makannya.
Rangga yang di tendang pun sungguh sial, dia terbang jauh ke arah perbukitan dan mendarat tepat di sebuah tanaman berduri yang beracun.
Sialnya lagi, dia sudah tidak kebagian makanan yang sudah lama dia nantikan, masih terkena tendangan oleh Rama dan kekasihnya, juga terjatuh di atas tanaman berduri yang beracun.
“Si-ssialll, mengapa nasibku seburuk ini” gerutu Rangga yang belum mampu bergerak di atas tanaman berduri.
”Hoaaaaa.. mengapa aku sungguh siall bersama mereka” teriaknya sambil menangis di atas tanaman berduri.
Paman Gama yang melihat kelakuan Rama dan Bibinya itu menunjukan ekspresi yang sangat aneh, dan sedikit gemetar lalu sedikit mundur.
Dia tidak peduli akan makanannya yang akan di rampas oleh kedua orang itu, menurutnya lebih baik menyelamatkan diri dari pada seperti Rangga.
”A-apa.. a-apaan mereka ini, siall sungguh menyeramkan hanya karena sebuh makanan” ungkapnya dalam hati.
”Mungkin ini pertama dan terakhir kalinya aku memasak untuk mereka.. Glekk” lanjutnya dalam hati.
”Hwaaaa.. Sungguh nikmat sekali paman, selalu buatkan kami seperti ini ya paman” ungkap Rama kepada paman Gama.
”Iya paman, ini sungguh nikmat sekali” lanjut dari bibi Hasa.
Paman Gama yang mendengar itu pun hanya mampu mengangguk tak berdaya.
Dia sungguh takut apabila suatu saat nanti ketika dia memasak masakan yang lezat dan tidak ada Rangga, maka dia yang akan jadi sasaran mereka berdua.
Itulah yang di takutkan oleh paman Gama.
***
Di suatu tempat seperti istana, yang sangat megah nan indah yang berlapis emas.
Terlihat ada satu sosok makhluk yang sangat tampan sedang duduk di sebuah kursi singgasana Raja yang sangat besar.
Dia sedang memegang kipas yang terbuat dari pisau, bersama dengan kera berwarna putih di pundaknya.
Di depan mereka terdapat berbagai macam makhluk yang berjumlah hingga ribuan sedang berdiri tegak, seolah olah sedang mendapat sebuah ceramah dari seorang Raja.
Para makhluk itu terlihat sangat hidmat saat mendengarkan kata-kata yang di ucapkan oleh Makhluk Tampan itu.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Blue
cerita nya kebanyakan omong kosong seperti umpatan dan candaan ga jelas-_ latihan nya di tunjukin dong seperti bejalar tehnik atau apalah itu!! ooh iya klo bisa kurangin kata kata "PEKAT" karna kurnag enak di baca!!!!!!!
2023-07-13
1