Bab 17 Keahlian Paman Gama (PDPS)

”Diam kau paman Gama, ini urusan pribadiku” jawab kedua suara bersamaan yang membuat suara itu menjadi menyeramkan.

“A-apaa lagi yang kita lihat dinda, sungguh semesta yang aneh”. tanya Rangga dalam hati kepada Hasa karena takut ikut terkena marah oleh Dewa Wasa.

“Sudahlah kanda, kita diam saja, ini bukan urusan kita, yang ada jika kita menyela akan menjadi seperti paman Gama” jawab bibi Hasa dengan tenang sambil melirik ke arah paman Gama.

Setelah perdebatan panjang akhirnya Wata sisi gelap dalam tubuh Wasa mengalah dan kembali dalam tubuh Wasa.

”Haiihh.. mudah-mudahan Raka tidak seperti dirinya” gumamnya.

Setelah itu pun lantas mereka bercerita panjang lebar, dengan di iringi tawa.

Tak lupa juga dengan Rangga dan Hasa, Dewa tampan itu menanyakan beberapa hal kepada mereka, namun jawabannya sama dengan Gama.

Akhirnya pertemuan itu pun selesai, dan sebelum mengembalikan mereka bertiga Dewa Wasa melontarkan cahaya putih ke arah kening Rangga dan Hasa, dan berpesan menitipkan putranya ke mereka bertiga.

Dewa Wasa juga menjelaskan bahwa sebenarnya dirinya yang ada disini adalah sebuah bayangan saja, yang mana raga aslinya sedang berada di semesta yang jauh dari semesta Wandasukma.

”Sungguh Dewa yang mengerikan, hanya bayangan saja energinya lebih besar dariku” Gumam Rangga dalam hati.

Lalu kemudian Dewa Wasa kembali berubah menjadi sebuah cahaya yang amat sangat terang hingga membuat mereka bertiga menutup mata tak mampu menahanya.

Dan setelah Rangga, Hasa, serta paman Gama membuka mata, mereka sudah berada di hadapan Rama yang sedang memejamkan mata sambil bersila.

Mengetahui Rama sedang konsentrasi dalam pertapaan, mereka pun lantas pergi ke belakang rumah.

Di belakang rumah Gama yang mempunyai keahlian memasak, memutuskan akan membuat masakan yang lezat.

Hal itu membuat Rangga dan Hasa terkejut dan tidak percaya jika Gama mampu memasak.

Namun saat dalam keterkejutan, Gama mengeluarkan berbagai macam bahan makanan dari dunia dimensinya.

Yang membuat sepasang kekasih itu lagi-lagi harus tambah terkejut.

Dia juga mengeluarkan berbagai alat untuk memasak, setelah itu dengan keahliannya dia memamerkan cara memasaknya di hadapan Rangga dan Hasa.

Melihat cara memasak Paman Gama yang lincah, lantas mereka berdua pun mempercayainya.

”Kalian berdua duduklah di sana dan tunggulah masakanku jadi” ungkapnya kepada sepasang kekasih itu yang langsung bergerak patuh menuju tempat duduk  untuk menyaksikan Paman Gama memasak.

Gama pun langsung mengambil beberapa bahan lalu memotongnya di udara dan memasukkannya di kuali.

Setelah itu dia memasukkan beberapa bumbu dan tanaman obat yang sudah dia racik sebelumnya dan mengaduknya di kuali yang sudah sangat panas.

Gama menggunakan api yang ada dalam dirinya untuk memanaskan kuali dan mengendalikan angin untuk mengaduk masakannya.

Rangga dan Hasa yang melihat itu pun tanpa sadar mengeluarkan airmata dan air liur secara bersamaan.

Mereka seperti terhipnotis oleh aroma masakan Gama yang sudah mulai keluar.

Mereka tidak sadar, bahwa Gama sedari tadi memperhatikannya dan tertawa-tawa sendiri menikmati ekspresi teman-temannya itu.

Sedangkan dari dalam rumah, Rama ternyata sudah mulai membuka matanya.

”Ba-baau macam apa ini, sungguh nikmat”.

Gumam Rama yang sudah selesai dengan pertapaannya, dan kebetulan juga mencium aroma wangi yang sungguh nikmat.

”Baunya dari belakang rumah, aku akan kesana melihatnya” lanjutnya dalam hati.

Dia pun langsung melesat cepat ke arah belakang sumber aroma nikmat itu.

Setelah sampai di sana, Rama mendapati bibi Hasa dan Paman Rangga yang sedang melamun menatap lekat ke arah benda besar yang mengeluarkan aroma nikmat itu.

Rama yang melihat bibi dan pamannya seperti itu pun kaget dan mencoba mengarahkan pandangannya ke arah yang sama.

“Woee Rama.. ternyata kau sudah bangun, cepatlah duduk di sana bersama bibi dan pamanmu, sebentar lagi masakan ini akan jadi” teriak Gama yang menyadari Rama sudah di sana dengan tatapan yang aneh.

“Masakan? hmm-mm” jawabnya dengan anggukan lalu mengikuti perintah dari paman Gama.

Gama yang melihat ada tiga orang makhluk dengan raut wajah yang aneh dan tatapan yang kosong sedang melihatnya memasak pun sontak tertawa terbahak-bahak.

~

Sepuluh menit pun akhirnya berlalu dan masakan yang di buat oleh Gama akhirnya jadi.

Dia pun langsung membagi masakan itu menjadi empat di sebuah daun pisang.

Rangga, Hasa dan Rama masih dengan tatapan yang kosong hingga membuat Gama bingung harus berbuat apa.

Padahal menurutnya ini adalah masakan yang biasa dia buat ketika bersama dengan sahabatnya dulu.

Tapi mengapa orang orang yang ada di depannya ini masih saja melamun menatap masaknnya.

Dia pun lantas meletakkan makanan di depan masing-masing orang yang ada di sana, lalu kemudian.

”Plak..plakk.. pletak”

Terdengar suara pukulan yang sangat nyaring tiga kali.

Dan ternyata Gama menampar ketiga orang itu dengan keras guna agar mereka sadar dari lamunannya.

“Aa-aaww.. apa yang kau lakukan paman sialan” maki Rangga yang sudah sadar.

Bibi Hasa dan Rama pun hanya diam saja, ketika melihat sebuah benda yang wangi di depannya.

Mereka tidak peduli atas tamparan paman Gama kepada Rangga, mereka hanya peduli terhadap makanan yang ada di depannya

”Aku hanya menyadarkan kalian bodoh.“ jawab paman Gama sedikit emosi.

”Sekarang makanlah, ini pasti akan nikmat karena aku mencampur beberapa tanaman obat di dalamnya” lanjut ucapnya.

“Waahhhh.. sungguh indah”.

Ujar bibi Hasa dan Rama ketika mereka melihat makanan yang ada di depan.

Dan tanpa berpikir panjang mereka berdua pun langsung melahap makanan itu.

Seperti seekor hewan yang kelaparan mereka memakan makanan yang di sajikan dengan cepat.

Namun mereka pun belum puas dan melihat ke sekeliling untuk mencari makanan yang lain.

Dan mereka pun melihat masih ada satu makanan yang tersaji di samping bibi Hasa.

Tanpa berpikir panjang Rama dan Bibi Hasa pun menyerbu makanan itu, yang ternyata adalah makanan dari Rangga dan langsung menghabiskannya.

“Woee wanita galak, sialan jangan makan punyaku..aaa”. teriak Rangga sambil mengeluarkan air mata.

Namun dengan tidak peduli Bibi Hasa dan Rama pun malah menendang Rangga dan melanjutkan makannya.

Rangga yang di tendang pun sungguh sial, dia terbang jauh ke arah perbukitan dan mendarat tepat di sebuah tanaman berduri yang beracun.

Sialnya lagi, dia sudah tidak kebagian makanan yang sudah lama dia nantikan, masih terkena tendangan oleh Rama dan kekasihnya, juga terjatuh di atas tanaman berduri yang beracun.

“Si-ssialll, mengapa nasibku seburuk ini” gerutu Rangga yang belum mampu bergerak di atas tanaman berduri.

”Hoaaaaa.. mengapa aku sungguh siall bersama mereka” teriaknya sambil menangis di atas tanaman berduri.

Paman Gama yang melihat kelakuan Rama dan Bibinya itu menunjukan ekspresi yang sangat aneh, dan sedikit gemetar lalu sedikit mundur.

Dia tidak peduli akan makanannya yang akan di rampas oleh kedua orang itu, menurutnya lebih baik menyelamatkan diri dari pada seperti Rangga.

”A-apa.. a-apaan mereka ini, siall sungguh menyeramkan hanya karena sebuh makanan” ungkapnya dalam hati.

”Mungkin ini pertama dan terakhir kalinya aku memasak untuk mereka.. Glekk” lanjutnya dalam hati.

”Hwaaaa.. Sungguh nikmat sekali paman, selalu buatkan kami seperti ini ya paman” ungkap Rama kepada paman Gama.

”Iya paman, ini sungguh nikmat sekali” lanjut dari bibi Hasa.

Paman Gama yang mendengar itu pun hanya mampu mengangguk tak berdaya.

Dia sungguh takut apabila suatu saat nanti ketika dia memasak masakan yang lezat dan tidak ada Rangga, maka dia yang akan jadi sasaran mereka berdua.

Itulah yang di takutkan oleh paman Gama.

***

Di suatu tempat seperti istana, yang sangat megah nan indah yang berlapis emas.

Terlihat ada satu sosok makhluk yang sangat tampan sedang duduk di sebuah kursi singgasana Raja yang sangat besar.

Dia sedang memegang kipas yang terbuat dari pisau, bersama dengan kera berwarna putih di pundaknya.

Di depan mereka terdapat berbagai macam makhluk yang berjumlah hingga ribuan sedang berdiri tegak, seolah olah sedang mendapat sebuah ceramah dari seorang Raja.

Para makhluk itu terlihat sangat hidmat saat mendengarkan kata-kata yang di ucapkan oleh Makhluk Tampan itu.

***

Terpopuler

Comments

Blue

Blue

cerita nya kebanyakan omong kosong seperti umpatan dan candaan ga jelas-_ latihan nya di tunjukin dong seperti bejalar tehnik atau apalah itu!! ooh iya klo bisa kurangin kata kata "PEKAT" karna kurnag enak di baca!!!!!!!

2023-07-13

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Kisah Putra Dewa dan Sepasang Penjaga Semesta (PDPS)
2 Bab 2 Rahasia Wanita Cantik dan Blue 1 (PDPS)
3 Bab 3 Rahasia Wanita Cantik dan Blue 2 (PDPS)
4 Bab 4 Keterkejutan Bibi Hasa (PDPS)
5 Bab 5 Melihat Ingatan Sang Ayah (PDPS)
6 Bab 6 Pertarungan Bibi Hasawati (PDPS)
7 Bab 7 Berkumpulnya Bibi Hasa Dan Rangga Kembali (PDPS)
8 Bab 8 Di Balik Kecerobohan Rangga (PDPS)
9 Bab 9 Pertempuran Rangga (PDPS)
10 Bab 10 Kekuatan Rangga dan Sosok Misterius Dalam Tubuh Blue (PDPS)
11 Bab 11 Sosok Misterius Dalam Diri Blue (PDPS)
12 Bab 12 Sifat Konyol Dewa Wasa (PDPS)
13 Bab 13 Rahasia Semesta Wandasukma (PDPS)
14 Bab 14 Nama Asli Blue (PDPS) (RAMA)
15 Bab 15 Rahasia Dalam Tubuh Rama (PDPS)
16 Bab 16 Sisi Gelap Dalam Tubuh Rama (PDPS)
17 Bab 17 Keahlian Paman Gama (PDPS)
18 Bab 18 Sahabat Baru Dewa Wasa (PDPS)
19 Bab 19 Pertarungan Rama (PDPS)
20 Bab 20 Pertempuran Di Semesta Wandasukma (PDPS)
21 Bab 21 Akhir Pertempuran Di Semesta Wandasukma (PDPS)
22 Bab 22 Tersadarnya Dewa Tunggal (PDPS)
23 Bab 23 Rival Dewa Tunggal (PDPS)
24 Bab 24 Munculnya Rama Di semesta Wandasukma (PDPS)
25 Bab 25 Kekuatan Rama (PDPS)
26 Bab 26 Tanpa Perlawanan (PDPS)
27 Bab 27 Kembalinya Dewa Wasa di Semesta Wandasukma (PDPS)
28 Bab 28 Pertemuan Putra Dewa (PDPS)
29 Bab 29 Sosok Wanita Asing (PDPS)
30 Bab 30 Munculnya Bunga Semesta (PDPS)
31 Bab 31 Memulai Perjalanan (PDPS)
32 Bab 32 Bertemunya Dengan Ki Ranujagat (PDPS)
33 Bab 33 Rahasia Alam Raya Tirta (PDPS)
34 Bab 34 Latihan Pertama (PDPS)
35 Bab 35 Kemunculan Dua Sosok Tidak Asing (PDPS)
36 Bab 36 Kepingan Jiwa Guru Dari Ki Ranujagat (PDPS)
37 Bab 37 Energi Dalam Tubuh Rama (PDPS)
38 Bab 38 Kemunculan Dewa Wasa (PDPS)
39 Bab 39 Pertemuan Ayah dan Anak (PDPS)
40 Bab 40 Pertarungan Sisi Gelap Rama dan Dewa Wasa (PDPS)
41 Info Update
42 Bab 41 Pertarungan Dua Sisi Gelap (PDPS)
43 Bab 42 Akhir Pertarungan Dan Bangkitnya Kekuatan Putri Ana (PDPS)
44 Bab 43 Kemunculan Sosok Kekasih Masalalu (PDPS)
45 Bab 44 Nyai Asih (PDPS)
46 Bab 45 Munculnya Dewa-Dewa Kuno di Semesta Wandasukma (PDPS)
47 Bab 46 Pertempuran Di Semesta Wandasukma (PDPS)
48 Bab 47 Energi Misterius (PDPS)
49 Bab 48 Bertemu Sahabat Lama (PDPS)
50 Bab 49 Berkumpulnya Para Maha Sakti (PDPS)
51 Bab 50 Para Sahabat Dewa (PDPS)
52 Bab 51 Cerita Perjalanan Dewa Wasa 1 (PDPS)
53 Info :
54 Bab 52 Cerita Perjalanan Dewa Wasa 2 (PDPS)
55 Bab 53 Kemunculan Sosok Rajanarnya (PDPS)
56 Bab 54 Duel Yang Tak Berimbang (PDPS)
57 Bab 55 Bangkitnya Dewi Keadilan (PDPS)
58 Bab 56 Peran Dewi Keadilan
Episodes

Updated 58 Episodes

1
BAB 1 Kisah Putra Dewa dan Sepasang Penjaga Semesta (PDPS)
2
Bab 2 Rahasia Wanita Cantik dan Blue 1 (PDPS)
3
Bab 3 Rahasia Wanita Cantik dan Blue 2 (PDPS)
4
Bab 4 Keterkejutan Bibi Hasa (PDPS)
5
Bab 5 Melihat Ingatan Sang Ayah (PDPS)
6
Bab 6 Pertarungan Bibi Hasawati (PDPS)
7
Bab 7 Berkumpulnya Bibi Hasa Dan Rangga Kembali (PDPS)
8
Bab 8 Di Balik Kecerobohan Rangga (PDPS)
9
Bab 9 Pertempuran Rangga (PDPS)
10
Bab 10 Kekuatan Rangga dan Sosok Misterius Dalam Tubuh Blue (PDPS)
11
Bab 11 Sosok Misterius Dalam Diri Blue (PDPS)
12
Bab 12 Sifat Konyol Dewa Wasa (PDPS)
13
Bab 13 Rahasia Semesta Wandasukma (PDPS)
14
Bab 14 Nama Asli Blue (PDPS) (RAMA)
15
Bab 15 Rahasia Dalam Tubuh Rama (PDPS)
16
Bab 16 Sisi Gelap Dalam Tubuh Rama (PDPS)
17
Bab 17 Keahlian Paman Gama (PDPS)
18
Bab 18 Sahabat Baru Dewa Wasa (PDPS)
19
Bab 19 Pertarungan Rama (PDPS)
20
Bab 20 Pertempuran Di Semesta Wandasukma (PDPS)
21
Bab 21 Akhir Pertempuran Di Semesta Wandasukma (PDPS)
22
Bab 22 Tersadarnya Dewa Tunggal (PDPS)
23
Bab 23 Rival Dewa Tunggal (PDPS)
24
Bab 24 Munculnya Rama Di semesta Wandasukma (PDPS)
25
Bab 25 Kekuatan Rama (PDPS)
26
Bab 26 Tanpa Perlawanan (PDPS)
27
Bab 27 Kembalinya Dewa Wasa di Semesta Wandasukma (PDPS)
28
Bab 28 Pertemuan Putra Dewa (PDPS)
29
Bab 29 Sosok Wanita Asing (PDPS)
30
Bab 30 Munculnya Bunga Semesta (PDPS)
31
Bab 31 Memulai Perjalanan (PDPS)
32
Bab 32 Bertemunya Dengan Ki Ranujagat (PDPS)
33
Bab 33 Rahasia Alam Raya Tirta (PDPS)
34
Bab 34 Latihan Pertama (PDPS)
35
Bab 35 Kemunculan Dua Sosok Tidak Asing (PDPS)
36
Bab 36 Kepingan Jiwa Guru Dari Ki Ranujagat (PDPS)
37
Bab 37 Energi Dalam Tubuh Rama (PDPS)
38
Bab 38 Kemunculan Dewa Wasa (PDPS)
39
Bab 39 Pertemuan Ayah dan Anak (PDPS)
40
Bab 40 Pertarungan Sisi Gelap Rama dan Dewa Wasa (PDPS)
41
Info Update
42
Bab 41 Pertarungan Dua Sisi Gelap (PDPS)
43
Bab 42 Akhir Pertarungan Dan Bangkitnya Kekuatan Putri Ana (PDPS)
44
Bab 43 Kemunculan Sosok Kekasih Masalalu (PDPS)
45
Bab 44 Nyai Asih (PDPS)
46
Bab 45 Munculnya Dewa-Dewa Kuno di Semesta Wandasukma (PDPS)
47
Bab 46 Pertempuran Di Semesta Wandasukma (PDPS)
48
Bab 47 Energi Misterius (PDPS)
49
Bab 48 Bertemu Sahabat Lama (PDPS)
50
Bab 49 Berkumpulnya Para Maha Sakti (PDPS)
51
Bab 50 Para Sahabat Dewa (PDPS)
52
Bab 51 Cerita Perjalanan Dewa Wasa 1 (PDPS)
53
Info :
54
Bab 52 Cerita Perjalanan Dewa Wasa 2 (PDPS)
55
Bab 53 Kemunculan Sosok Rajanarnya (PDPS)
56
Bab 54 Duel Yang Tak Berimbang (PDPS)
57
Bab 55 Bangkitnya Dewi Keadilan (PDPS)
58
Bab 56 Peran Dewi Keadilan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!