IT HURTS MR. COMMANDER!!
Bunyi langkah kuda terdengar bergemuruh bergema melintasi keramaian pasar. Warga yang sedang beraktifitas otomatis membeku, menghentikan segala kegiatan. Bunyi langkah yang tidak beraturan dan bergemuruh ini menandakan bahwa sang panglima berdarah dingin sedang melangkah menunaikan perintah dari sang penguasa. Tidak ada yang bisa dilakukan para pencari kehidupan ini selain berdiam diri, menunduk dan membisu agar tidak mengganggu kenyamanan sang panglima yg dapat menebas kepala siapapun yang menghalanginya.
Langkah kuda semakin mendekat dan berhenti di tengah kesunyian pasar. Sepasang mata elang terlihat memantau dan menyisir setiap sudut pasar. Netra tajam itu tertuju pada pria kumuh yang tadi dipaksa oleh warga, lalu melarikan diri bersembunyi dibalik kendi-kendi hasil kerajinan sang pengrajin.
Panglima mengangkat kedua jarinya dan memerintahkan anak buah yang setia dibelakang punggung kokoh tersebut untuk menangkap pemuda yang bersembunyi dan membawanya.
Suara langkah kaki kuda yang menjauh mengiringi doa warga yang menduga-duga nasib pemuda tersebut. Hal ini tentu bukan suatu hal yang asing bagi mereka. Kebisuan sang panglima yang kerap membawa manusia begitu saja telah beberapa kali mereka saksikan.
Netra tajam tersebut melirik kearah pemuda yang kedua tangan dan kakinya telah diikat oleh pengikut setia. Bibirnya bergumam pelan dengan suara yang nyaris tidak terdengar menghilang bersamaan dengan hembusan angin.
Alfonso. Merupakan panglima perang yang sangat setia kepada sang kaisar. Baik buruknya keputusan sang kaisar tidak pernah terdengar kata bantahan dari bibir ranum sang panglima. Hidupnya didedikasikan untuk kenyamanan dan keamanan sang penguasa.
Alfonso tidak pernah berpikir dua kali atas titahan sang Kaisar.
***
Brrraaakkkk!!
Tubuh pemuda tawanan Alfonso dilempar dengan kejam dihadapan sang kaisar.
Kepalanya ditekan oleh kaki Alfonso agar tawanan tersebut tetap bersujud kepada kaisar. Alfonso mengangkat kepalanya
"Saya memenuhi perintahmu yang mulia"
Dengan mata keriputnya, Kaisar memindai tubuh tawanan yang baru saja dibawa oleh panglima. Pemuda ini berpenampilan usang dan kusam, akan tetapi memiliki tubuh kekar dan tegap.
"Sempurna" pikir sang kaisar.
Kaisar melirik kekanan dan kekiri mengawasi apakah ada kecoa yang berkunjung ditempat rahasia, tempat kaisar dan panglima biasanya melakukan diskusi dan transaksi.
Kaisar memerintahkan pengikut setianya membawa tawanan ini secara diam diam.
"Kapanpun Yang Mulia membutuhkan Orang lagi, saya siap memenuhi perintah yang Mulia." ucap sang panglima
Kaisar agung mengangguk dan mengibaskan tangan sebagai tanda bahwa Alfonso sudah dapat meninggalkan mereka.
Alfonso menundukkan kepala dan mundur meninggalkan kaisar dengan kegiatannya. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan pemuda tersebut. Suara auman serigala dan derap langkah Filips pengikut setia Alfonso menyertai langkah sang panglima menuju tempat peristirahatan.
"Kembali ke tempatmu" Perintah Alfonso pada langkah tegap Filips.
Pintu terbuka perlahan, kegelapan menyambut sang panglima. Tidak ada yang aneh dari hal ini karena kegelapan selalu melekat dalam aura Alfonso. Alfonso menyalakan penerang seadanya dan beralih membersihkan diri.
Pikirannya melayang kepada pemuda yang ia bawa yang menatapnya penuh dengan kepasrahan. Sudah banyak pemuda yang ia bawa tetapi tidak ada yang mengetahui apa yang akan dilakukan kaisar pada pemuda tersebut, selain Panglima dan Kaisar arogan tersebut. Setelah membersihkan tubuh, Alfonso berbaring mengistirahatkan tubuh tegapnya.
Suara hewan-hewan malam mengisi keheningan malam nya.
***
Saat fajar menyingsing terdengar suara sahutan ratusan pedang yang dihasilkan dari latihan para prajurit yang diawasi dan dilatih langsung oleh sang panglima. Rutinitas pagi mengisi hari-hari sang kaisar yaitu menjadi pemimpin ribuan pasukan kerajaan yang tentunya harus memiliki pelatihan rutin.
Netra tajam itu mengawasi setiap jalannya latihan oleh prajurit.
"Bagaimana dengan perbatasan timur? tanya Alfonso kepada Filips.
"Semuanya aman Tuan, tidak ada tanda tanda musuh akan mendekat. Mata mata yang Tuan kirimkan ke kerajaan seberang juga tidak melaporkan hal hal yang kurang baik" ucap Filips.
"Bagus. Kirim perajurit tambahan di sekitar perbatasan barat. Aku mendapat kabar bahwa wanita-wanita dari kerajaan seberang sebelah barat menghilang secara misterius setiap tahunnya. Aku tidak mau hal tersebut terjadi pada kerajaan kita" ucap Alfonso tegas.
Disela sela perbincangan mereka, terdengar langkah mendekat kearah Alfonso. Telinga tajam itu sangat peka akan bunyi langkah kaki tersebut. Alfonso lantas membalikkan badan dan terlihat jenderal terburu-buru mendekat dan menyampaikan pesan.
"Kaisar memiliki perintah baru untukmu, saat ini kondisi hati kaisar sangat menakutkan. Kaisar marah dan berteriak memanggilmu panglima"
Hal itu tentu membuat Alfonso tertegun. "Apakah tawanan malam itu mengecewakannya?" Pikir Alfonso.
Dengan langkah tegap Alfonso melangkah diikuti oleh Filips yang sedikit terganggu akan perasaan cemas sang panglima.
****
Brraakkk!!
Suara hantaman kursi menghantam bahu kokoh Alfonso yang senantiasa berdiri tegak didepan penguasa.
"Bukankah Ayahmu sudah membereskan segalanya? Mengapa keturunan penghianat itu masih berkeliaran disekitar tempat kekuasanku? Sudah kukatakan kepadanya, sebelum mengangkat bedebah sepertimu menjadi panglima perang kerajaanku, Ayahmu yang tidak berguna itu harus menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu!!!!" Teriak sang Kaisar dengan lantangnya.
Kaisar mendapat laporan bahwa beberapa keturunan penghianat terlihat beberapa kali melintasi hutan. Darimana warga mengetahui wajah dari para penghianat kerajaan?
Tentu saja dari peramal kerajaan. Peramal kerajaan termasuk orang yang disegani dan diagungkan oleh penduduk bahkan anggota kerajaan. Peramal kerajaan dapat meramal dan menggambarkan wajah-wajah dari target sang pelaku.
Wajah hasil gambaran sang peramal akan dibawa dan disebarkan di sekitar rumah penduduk dan pasar.
Kepala Alfonso tertunduk tidak sedikitpun terlihat raut kesakitan akibat hantaman kuat kursi tersebut.
"Mohon maaf yang mulia, saya akan membereskan segalanya" jawab Alfonso
"Tentu saja kau harus membereskan kekacauan Ayahmu itu, jika kau gagal, kepalamu dan kepala ayahmu yang akan menjadi jaminannya. Enyah kau!!" Perintah Kaisar.
****
"Pergilah yang jauh, bawalah buah ini sebagai pengganjal laparmu" titah suara berat di suatu tempat.
"tapi paman apakah aku membuat kesalahan? Aku mohon jangan usir aku" ucap suara sendu itu.
"tidak, aku hanya ingin kau mengenal dunia luar. Kau tau kehidupan luar itu sangat luar biasa" hibur suara berat itu
"cepat pergilah yang jauh, kau bisa mengikuti arah aliran sungai. Jika kau telah menemukan hidupmu, maka carilah keluargamu" titah suara berat yang lainnya.
"Baiklah kalau begitu, Aku akan berpetualang sesuai permintaan kalian, aku akan mencari keluargaku, dan paman, bersabarlah menungguku ya, aku akan menjemput kalian nanti" ucap suara merdu dan polos itu.
ia bergerak meninggalkan tatapan sendu beberapa orang. Mereka berdoa agar penguasa langit selalu melindungi jiwa yang bersih ini.
****
Halo, ini adalah karya pertamaku. Masih belajar nih. Kalo ada kesalahan mohon dimaafin ya🫂 dan kalau ada saran boleh tu disematkan di komentar.
Terimakasii👋
Jgn lupa vote and Like 🌻🫂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Ida. Rusmawati.
/Smile/
2024-01-10
0
🍾⃝ʙͩᴜᷞʟͧᴀᷠɴͣ sᴇᴘᴀʀᴜʜ
suka loh ♥️.. jadi penasaran itu pemudanya diapain dan knp ada penghianat kerajaan?
btw epilog itu apa sih? biasanya org2 di depan pake prolog? apakah kebalikannya? kalau iya berarti ceritanya alur mundur dong? aduh ga paham deh.
tp di luar itu judulnya epilog atau prolog, bab pembuka dlm ceritanya bikin suka ♥️
2023-06-17
1