Alfonso membalikkan badannya ke kanan dan kiri gelisah dalam pembaringannya.
Tidak dapat dipungkiri meninggalkan Sophia dalam keadaan kurang sehat, ditambah beberapa hari belakangan ini Sophia selalu melapor bahwa ia merasa diawasi seseorang yang dianggapnya sebagai hantu itu, membuat Alfonso sedikit gelisah dan khawatir.
Tingkah ceroboh dan ceria Sophia serta kelakuan dan perkataan polos itu Alfonso akui membuat hari harinya sedikit lebih berubah.
Tidak ada lagi kehampaan dan kegelapan menyambut saat ia pulang kerumah. Diganti dengan sambutan tulus dan binaran hangat dari wanita yang menjadi istrinya itu.
Perasaan aneh dan nyaman mulai datang menghampirinya. Tetapi Alfonso selalu menyangkalnya dengan menganggap bahwa perasaan itu muncul karena Kaisar kerap mengingatkannya untuk menjaga barang yang kini menjadi barang kesayangannya itu.
Ya ini semua hanya untuk kaisar. Alfonso selalu menyangkal segala perasaan asing yang datang, dan beralih menyiksa fisik dan batin Sophia untuk membentengi hatinya.
Tetapi, walaupun mendapat siksaan yang bisa dibilang tidak wajar, Sophia tidak pernah menunjukkan raut benci ataupun takut kepada Alfonso. Hal itulah yang membuat Alfonso sedikit tertarik dengan sifat Sophia yang tidak pernah bisa Alfonso pahami.
Tidak ada manusia yang seperti itu sebelumnya jika sudah berhadapan dengannya.
"Keluarlah dari pikiranku,sialan!!" maki Alfonso
Filips yang tengah tertidur terlonjak kaget
"Tuan, Ada apa Tuan?"
"Aku pikir aku sedang kurang sehat Filips" racau Alfonso
Filips heran, manusia mesin pembunuh ini tidak pernah sakit sebelumnya. Walaupun pedang hampir memutus lengannya, walaupun pedang tertancap di perutnya, Pria ini tidak pernah sekalipun mengeluh sakit.
Lalu apa ini di tengah malam meracau kurang sehat.
***
Dalam dua hari, Alfonso telah menyelesaikan masalah itu dengan sempurna. Ia tidak mau berlama lama.
Prajurit yang tewas secara misterius, makanan para prajurit diberi racun oleh salah satu pelayan.
Dan pelayan yang dicurigai ditemukan tewas dengan tusukan tepat mengenai jantungnya, terkapar di dalam hutan.
Pelaku yang membuat masalah ini bermain dengan tidak bersih. Mungkin pelaku dan pelayan ini terlibat perkelahian sebelumnya.
Sehingga sedikit robekan pakaian sutera milik pelaku tersangkut di gantungan pakaian milik pelayan.
Pakaian sutera bercorak ini tidak sembarangan digunakan oleh semua orang. Motif ini hanya dapat digunakan oleh orang orang dalam Kekaisaran.
Alfonso juga mempunyai motif pakaian seperti ini. Begitu pun dengan Filips.
Jadi sudah dipastikan bahwa pelaku nya adalah orang dalam Kekaisaran.
Setelah membereskan dan memastikan segalanya normal, Alfonso dan Filips kembali pulang menuju kekaisaran.
Setidaknya Alfonso sudah mempunyai informasi yang cukup sebagai bahan laporan kepada Kaisar.
Selanjutnya biarlah detektif kerajaan yang bekerja.
Ia ingin cepat cepat pulang. Filips hanya bisa menghembuskan nafas melihat kejanggalan sifat Tuannya yang terlihat sangat terburu buru
"Setidaknya ia terlihat lebih manusiawi saat ini, Terimakasih nona" Gumam Filips dalam hati.
***
Keadaan Sophia masih sama seperti sehari sebelumnya.
Sudah dua hari Lukas dan Alena menjaganya tetapi Sophia hanya keluar dari Rak pakaian ini jika ingin kekamar mandi.
selebihnya ia menghabiskan waktunya bersembunyi.
Alena yang melihat wanita mungil itu merasa sangat sedih. Hera dan Lukas tidak berani dekat dengan Sophia dalam waktu yang lama, karena khawatir Sophia akan merasa semakin tertekan.
Alena menghantarkan makanan, meletakkan disebelah kaki Sophia dan berlalu pergi agar Sophia dapat makan dengan nyaman.
Segala macam rayuan telah diucapkan oleh sepasang paruh baya ini, namun Sophia tetap tidak bergeming. Hanya isakan yang menandakan Sophia masih hidup.
***
Fajar pagi menyambut kedatangan Alfonso. Ia tidak langsung menuju kediaman, melainkan memberikan laporan tugas nya terlebih dahulu.
Setelah menjumpai kaisar dan menjelaskan semua hasil yang didapatnya, ia segera bertolak menuju kediamannya.
Netra tajam dan dahi manis itu berkerut saat mendengar penjelasan dari prajurit penjaga ini
"Sedang apa ayah dan wanita itu didalam? Mengapa mereka berkunjung?" Tanya Alfonso dalam hati segera membuka pintu kediaman.
Alfonso segera masuk kedalam melihat jika ruangan tengah yang biasa Sophia gunakan sebagai tempat tidur ini kosong.
Juga tidak ada sapaaan Sophia hari ini.
Kemana mereka pikir Alfonso
Ia beralih melangkah menuju kamar pribadinya dan melihat jika pasangan paruh baya itu sedang tertidur terduduk dilantai didepan pintu kamar Alfonso.
Lukas yang sangat peka terbangun dan melihat Alfonso berdiri tepat didepan mereka.
Ia beralih membangunkan sang istri.
Istri yang tidak pernah dekat dengan sang putra itu terbangun dan langsung menundukkan pandangan nya.
"Apa yang kalian lakukan? dimana gadis bodoh itu" tanya Alfonso
Isak tangis terdengar samar samar dari dalam kamar memantik rasa emosi Alfonso
"Sekali lagi aku tanya, apa yang kalian lakukan?" Geram Alfonso
Lukas menghembuskan nafasnya. Mengajak Alfonso berbicara menjauh dari pintu.
Alfonso yang mendengar segala penjelasan dari ayahnya, melangkahkan kakinya cepat menuju kamarnya
Pintu kamar ia buka perlahan, netranya menyapu kamar. Jika saja ayahnya tidak menjelaskan keadaan, mungkin Alfonso telah mencari cari dimana gadis kecil itu
Alfonso segera menuju rak pakaiannya dan menyibak beberapa pakaian yang tergantung disana.
Dan tampaklah seorang gadis kecil yang menjadi istrinya itu sedang menangis menekuk kakinya dan menyembunyikan kepalanya diantara lututnya.
Isak tangis itu terdengar pilu menyayat hati siapapun yang mendengarnya.
Alfonso tertegun. Ia membeku tidak tau harus melakukan apa.
Alfonso berjongkok mensejajari duduk Sophia.
"Hey, Ada apa denganmu gadis bodoh" ketus Alfonso.
tidak ada jawaban
"Apa kau mendengarku?" tanya Alfonso menyentuh lengan Sophia ingin mengguncangnya
Sophia yang merasa seseorang menyentuh lengannya berjengkit kaget bergerak menjauhi Alfonso
"Pergilah, aku mohon, jangan ganggu aku" ucap Sophia dengan Isak pilunya.
Alfonso sedikit termangu dengan respon sophia.
Tentu ini sangat mengganggu Alfonso. Ini tidak biasa. Siapa yang berani berani melakukan ini.
"Kemari kau payah" umpat Alfonso lagi
"Kau mengabaikan aku? Aku katakan kemarilah Bodoh!!" Bentak Alfonso.
Dengan tidak sabar, Alfonso menarik kuat lengan Sophia hingga badan dan kepala Sophia menabrak dada bidangnya.
Alfonso beralih menggendong nya paksa.
"Tidak.. Tidak.. jangan..Kumohon lepaskan aku" racau Sophia memberontak dalam gendongan lengan kekar ini
"DIAMLAH!!" bentak Alfonso kuat seraya melempar Sophia pelan diatas ranjang empuk ini
Alena yang mendengar suara Alfonso dari luar bangkit ingin segera menghampiri Sophia tetapi Lukas menahan tangannya dan kembali terduduk di ruang tengah ini
Sophia terkejut mendengar suara itu menarik jiwa Sophia keluar dari lamunan dan ketakutan nya. Sophia segera membuka matanya.
Netra sayu nya bersitatap dengan netra tajam Alfonso yang terduduk disisi kasur. Wajah Alfonso yang datar tetapi mengisyaratkan kepedulian menatap dalam netra sendu itu.
"Tuan" lirih Sophia terduduk. Suara lirihan dan netra pilu itu mengisyaratkan kesakitan mendalam
"Hmm? Kemarilah peluk aku, aku sedang lelah"
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments