Matahari bergerak naik, Netra tajam pria tampan itu mengernyit perlahan membuka mata. Ia mengedarkan pandangan menyapu langit langit kamar.
Tatapannya beralih menatap kepala seorang wanita yang masih tertidur pulas di dada bidangnya.
Cengkraman dan belitan tangan Sophia tidak sekuat pagi tadi.
Tangan Alfonso bergerak menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah Sophia. Alfonso masih dapat merasakan hawa panas dari dahi mungil ini.
Alfonso melamun dengan pandangan lurus. Kejadian demi kejadian saat setelah dan sebelum pernikahan kembali bergulir di dalam pikirannya.
Sebelum pernikahan, hanya ada kegelapan yang menyelimuti hidup Alfonso. Setelah menikah gadis yang tertidur pulas diatas nya ini memberikan warna baru bagi Alfonso.
Alfonso bimbang. Ia sangat bingung
"Mengapa aku jadi tidak ingin hari dimana kaisar mengambil mu terjadi" pikir Alfonso.
Cetak!!
Alfonso mendengar suara dari luar kamar.
"Oh sial, Pasangan Tua itu masih disini" gumam nya
Alfonso merubah posisi menyamping dan perlahan mengangkat kepala Sophia dari lengannya, dan menggantikannya dengan bantal.
Es dalam hati Alfonso mulai mencair.
Alfonso memperbaiki posisi tidur dan selimut Sophia.
Alfonso melangkahkan kaki menuju pintu kamar. Sebelum membuka pintu, Alfonso membalikkan badannya melihat Sophia.
Rasa aneh itu kembali datang melihat ranjangnya nya yang selalu kosong kini ada makhluk manis yang sedang terlelap diatasnya.
Alfonso menggeleng dan segera keluar.
***
"Kau sudah bangun? Ini sudah hampir sore, kemarilah ibumu sudah memasak sejak tadi siang untuk makan siang kita" Titah Lukas.
"Aku sudah berada di kediamanku, terimakasih telah menjaga istriku, kalian boleh pulang" ucap Alfonso dingin.
"Kenapa kau terburu buru sekali? Apa ada yang ingin kau lakukan bersama istri kecilmu itu?" goda Lukas tanpa memasukkan perkataan sarkas Alfonso dalam hati.
Tentu saja Alfonso tidak mengerti. Tetapi melihat wajah merah ibu sambung nya ini, Alfonso dapat menebak bahwa itu sesuatu yang memalukan.
"Lupakan lah, Ayah hanya bercanda. Jarang sekali ayah dan ibu mengunjungi mu, Apakah kau tidak ingin memperkenalkan kami dengan istrimu? Istrimu ketakutan melihat kami karena tidak mengenali kami." Jelas Lukas
"Tidak! lagi pula dia sedang tidur" bantah Alfonso
"Nak, bangunkan dulu Sophia sebentar. Ia tidak menyentuh makanannya dari tadi malam. Kau bisa membawa makanan ini untuk istrimu" Ucap lembut Alena dengan kaku.
Alfonso yang mendengar itu hanya terdiam. Tidak pernah ia berkomunikasi dengan wanita asing yang dibawa ayahnya ini.
Lukas yang melihat kecanggungan itu segera berdehem menetralkan suasana.
"Nak, ayah pikir sudah seharusnya kita memperbaiki hubungan kita, Ayah akui ayah salah dengan menelantarkanmu, dan ibumu juga salah dengan mengusirmu. Tetapi kami sangat menyesal mengambil keputusan dengan perasaan masih diselimuti emosi" jelas Lukas berharap
"Nak, maafkan ibu, seribu maaf yang ibu ucapkan tidak akan bisa menebus kesalahan ibu, seharusnya ibu lebih memahami keadaanmu dan mendengarkan ucapanmu" lirih Alena dengan mata memanas.
Sophia yang mendengar hal itu terdiam dibalik pintu.
Sesaat setelah Alfonso keluar kamar, Sophia terganggu dalam tidurnya saat tidak merasakan kehangatan yang sama.
Saat Sophia ingin membuka pintu, terdengar suara Alfonso menyebut namanya. Jadi Sophia mengurungkan niatnya untuk keluar kamar.
"Jadi pria dan wanita yang berada disini dari kemarin adalah ayah dan ibunya Alfonso, sepertinya hubungan mereka tidak terlalu baik" gumam Sophia melamun
Kreekk
Pintu tiba tiba terbuka mengagetkan sepasang pasutri itu
Alfonso yang ingin masuk membangunkan Sophia, terlonjak kaget melihat Sophia sudah berada didepan pintu. Begitupun dengan Sophia yang terkejut melihat Alfonso tiba tiba berada dihadapannya.
Alfonso yang menduga Sophia pasti sudah mendengar segalanya, Wajahnya mendingin
"Kau sudah mendengar apa yang mereka katakan bukan?, Keluar dan berbicara lah kepada mereka" ucap Alfonso dingin.
Alfonso masuk kedalam kamar dan membanting pintu.
Sesampainya Sophia menghampiri ayah dan ibu Alfonso, Sophia langsung meminta maaf
"Ibu, Ayah, maafkan aku. Aku merepotkan kalian beberapa hari ini, Aku juga mengabaikan kedatangan ibu dan ayah, Aku memang bodoh" lirih Sophia seraya memukul kepalanya pelan.
"Hey, apa yang kau katakan nak, Tidak ada yang direpotkan, kami senang dapat kesempatan berkunjung kesini" Jelas Alena lembut.
"Apa kau sudah merasa baikan? Tenanglah Alfonso akan mengurus segalanya" lanjut Lukas.
"Ayah, maafkan Alfonso, mungkin ia merasa kelelahan karena perjalanan jauhnya" cicit Sophia merasa tidak enak akan perkataan buruk Alfonso
"Tidak apa nak, Karena Alfonso sudah berada di rumah, ayah dan ibu pamit pulang ya, Jika ada waktu dan kesempatan lagi, nanti ayah dan ibu akan berkunjung kembali" jelas Alena dengan lembut setelah melihat wajah Sophia berubah lesu
"Tidak bisakah kalian tinggal disini saja? Jadilah ibu dan ayahku saja jika Tuan Alfonso tidak mau" tawar Sophia dengan otak polosnya. Tumbuh di hutan hanya bersama paman nya yang juga sering meninggalkannya, membuat nya haus akan rasa kasih sayang dan keperdulian.
Lukas dan Alena yang mendengar itu terdiam mendengar ucapan polos gadis 19 tahun yang menjadi istri putranya ini.
Tentu saja mereka ingin tinggal tetapi serigala itu tidak akan bisa tenang tinggal dirumahnya sendiri. Karena kebencian Alfonso tidak berubah sedikitpun.
"Nak ayah dan ibu juga memiliki pekerjaan yang sudah beberapa lama kami tinggalkan, Jika Alfonso mengijinkan, kau bisa menginap beberapa hari dirumah ayah dan ibu" Ucap lembut Hera memberi pengertian.
"Maafkan aku merepotkan kalian" lirih Sophia.
***
Setelah mengantar ayah dan ibu Alfonso sampai dihalaman rumah, Sophia berbalik masuk kedalam rumah.
Ia melihat Alfonso telah duduk dengan kaki menyilang menatap Sophia dengan tajam
Alfonso melangkah menuju Sophia yang tertunduk
"Jangan ikut campur dengan segala urusanku. Kau tidak tau apapun. Untuk apa kau meminta maaf atas namaku? aku tidak butuh maaf dari mereka. Berani sekali kau meminta mereka tinggal. Jika kau ingin tinggal bersama mereka, pergi dari rumah ini" Bentak Alfonso seraya menjambak kuat rambut Sophia
Alfonso kalut. Iblis kembali menguasai pikirannya.
Hal yang paling Alfonso tidak suka adalah ketika seseorang yang memiliki hubungan dengannya, bersikap baik pada Lukas dan istrinya yang menyumbang hampir seratus persen kepahitan dalam hidup Alfonso
Filips juga berlaku demikian. Setiap Filips bertemu dengan Lukas maupun istrinya, Filips hanya akan terdiam, mengangguk, atau mengabaikan nya, demi menjaga perasaan Tuannya.
Lalu Sophia? dengan berani beraninya bahkan meminta mereka tinggal dirumah Alfonso yang artinya Sophia membuka luka masa lalu Alfonso lebar lebar.
Setelah puas membentak Sophia, Alfonso menghempaskan cengkraman tangannya.
Sophia yang masih belum terlalu sehat, Tidak bisa menjaga keseimbangannya dengan stabil, Terjatuh menabrak lampu hias yang saat itu dibelikan oleh Alfonso.
Lampu itu pecah berkeping keping menggores tangan dan lengan Sophia serta dahi sophia.
Alfonso kembali menorehkan Luka batin dan fisik pada gadis kecil ini.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments