Menjadi Ibu Dari Anak Adikku

Menjadi Ibu Dari Anak Adikku

Bab 1 Anak Tengah

...Disaat aku masih membutuhkan perhatian, aku harus bersikap dewasa. Dan membagi semua hal pada adikku...

...****...

...Gizella Allison Travium ...

Gizella Allison Travium adalah Dia adalah putri kedua dari keluarga Count Travium ia memiliki kakak laki laki sebagai pewaris keluarga Travium yang bernama Orion Phantom Travium dan adik perempuan yang paling disayang yang bernama Charlotte Arabella Travium. Keluarga itu terlihat sangat harmonis dan penuh kasih sayang.

Hingga suatu hari, kedamaian keluarga itu sirna. Putri bungsu keluarga itu Charlotte mengidap penyakit kronis yang mengakibatkan dirinya harus menjalani perawatan medis. Semua anggota keluarga lebih memperhatikan dan mencurahkan kasih sayang kepada Charlotte sehingga melupakan Gizella si anak tengah yang hidupnya antara ada dan tiada.

***

Seorang anak kecil berambut perak bermata merah tengah berdiri melihat bayi yang tertidur pulas di atas keranjang bayi. Ya, dia adalah Gizella Allison Travium yang berusia 7 tahun Sang tokoh utama dalam cerita ini.

"Dia imut sekali" Gizella mencubit cubit gemas pipi adiknya.

"Dia adalah adikmu. Kamu harus menyayanginya" Ucap Diana ibunya Gizella sambil mengusap kepala Gizella.

"Wuahh... Aku akan menjadi seorang kakak" ucap Gizella dengan bermata berbinar binar.

"Gizella, tolong jaga adikmu sebentar ya! Ibu mau temui ayahmu" ujar Diana sembari berjalan keluar kamar.

"Baik Bu"

Gizella yang asik bermain boneka beruang kesayangan. Tiba tiba adik kecilnya Charlotte terbangun dari tidurnya menangis kencang. Gizella yang melihatnya panik karena ibunya tak kunjung datang juga.

Gizella berjalan kearah keranjang bayi tempat adiknya tidur. "Adikku jangan menangis ya. Ada kakak di sini"

Oeeekkk... Oeeekkk...

Tangisan Charlotte semakin kencang.

"Cup.. cup.. udah ya" Gizella mengusap kepala adiknya.

Oeeekkk... Oeeekkk...

Charlotte melihat boneka beruang yang di pegang kakaknya. Lalu menarik boneka beruang tersebut.

"JANGAN CHARLOTTE!" Gizella mengambil kembali boneka beruang miliknya.

Oeeekkk... Oeeekkk...

Tangisan Charlotte yang semakin kencang terdengar sampai ke ruangan tempat ayahnya berkerja. Dengan cepat Diana dan suaminya Wilson berlari menuju kamar Charlotte.

Oeeekkk... Oeeekkk...

"GIZELLA!" Teriak Diana yang melihat Gizella mengambil boneka beruang dari tangan adiknya.

"Ibu" Gizella menoleh.

"Gizella! Kamu harus mengalah pada adikmu. Dia masih kecil" ujar Diana dengan wajah yang terlihat kesal.

"T-tapi ibu.. ini boneka kesayangan aku" Jawab Shea dengan cicitan lemah.

"Nak, sebagai kakak yang baik kamu harus mengalah ya" ujar Wilson ayahnya Gizella.

Gizella yang sejenak termenung menyadari akan kesalahan yang ia berbuat.

"Ayah ibu, aku minta maaf " Shea yang memberi boneka itu pada adiknya.

Haha.. hahaaa...

Charlotte yang tengah duduk di pangkuan Diana terlihat tertawa senang saat menerima boneka beruang memiliki kakaknya itu.

***

Gizella membaca sebuah buku dongeng yang baru saja ia dapatkan dari ayahnya. Dia di temani oleh Charlotte yang lagi asik bermain dengan boneka beruang miliknya.

Oeeekkk... Oeeekkk...

Charlotte yang secara tiba tiba menangis kencang sontak membuat Gizella panik.

Gizella menghampiri Charlotte yang duduk sambil menangis "udah dong! Jangan menangis lagi. Nanti kakak yang di omelin sama ibu"

Gizella mencoba menenangkan adiknya dengan cara melakukan gerakan gerakan lucu untuk menghibur adiknya.

"Lihat ini adikku"

Oeeekkk.... Oeeekkk...

Tangisan Charlotte malah semakin kencang.

"GIZELLA! Berhentilah meledek adikmu" Teriak Diana yang melihat Gizella dengan raut wajah meledek.

"T-tidak I..ibu aku tidak meledek Charlotte " jawab Gizella dengan cicitan lemah dan gemetar.

"Adikmu jadi menangiskan" Diana yang langsung mengendong Charlotte dan menenangkannya.

"Aku bersumpah ibu, Charlotte menangis sendiri. Aku lagi asik membaca buku tadi" Gizella mengelak menggelengkan kepalanya.

"KAMU HARUSNYA LEBIH MEMPERHATIKAN ADIKMU GIZELLA! " Diana yang melototi Gizella putri kecilnya.

"Ma-maaf Bu"

"Cup.. cup.. ibu di sini sayang " Ujar Diana yang memeluk Charlotte yang masih menangis.

Oeeekkk... Oeeekkk...

"Kakak bandelnya ya! Ibu sudah memarahi kakak" Diana yang berusaha menenangkan Charlotte.

Gizella yang melihat itu menatap iri terhadap Charlotte adiknya.

Hari semakin malam, Charlotte yang masih terus menerus menangis tanpa berhenti. Membuat seluruh keluarga menjadi panik dengan keadaan Charlotte di tambah lagi suhu badan sangat panas.

"Wilson tubuh Charlotte sangat panas" Diana memegang jidat Charlotte.

"Aku sangat khawatir"

"Tenang Diana! Aku sudah memanggil dokter" Wilson yang mondar mandir dengan raut wajah cemas.

"Putri kecil kita seperti sangat kesakitan hiks...hisk.." Isak tangis Diana.

Oeeekkk.... Oeeekkk...

10 menit kemudian dokter pribadi keluarga Count Travium datang. Dia adalah Oliver dokter muda yang sangat berbakat dan di akui oleh keluarga kekaisaran.

"Tuan Oliver, tolong selamatkan putri saya" ucap Wilson tergesa gesa cemas.

"Tenangkan diri anda dulu Tuan Count. Saya akan berusaha semaksimal mungkin" sahut  Oliver dengan wajah yang menenangkan.

Tuan Oliver langsung masuk ke kamar Charlotte dan memeriksanya. Saat pemeriksaan sedang dilakukan ternyata Charlotte di diagnosa penyakit kelainan jantung. Penyakit yang cukup serius yang di haruskan melakukan perawatan medis dalam jangka panjang agar jantungnya tetap stabil.

"Maafkan saya, Tuan Count dan nyonya Countess. Nona Charlotte memiliki penyakit kelainan pada jantungnya" jelas Oliver nampak sedih.

"APA? Tidak mungkin! Putri masih sangat kecil" bantah Wilson yang tidak percaya.

"Banyak kasus yang terjadi seperti ini Tuan Count. Terkadang banyak bayi yang lahir mengalami kelainan pada organ tubuh mereka karena proses pembuahan yang kurang sempurna " jelas Oliver.

"Hiks... Hiks... Anakku pasti akan selamatkan Tuan Oliver?" Tanya Diana yang sedu.

"Penyakit ini bisa di sembuhkan secara total dengan kekuatan suci" jawab Oliver.

"APA? Ini tidak mungkin! Saintess saja belum di temukan dan para pendeta tidak bisa membangkitkan kekuatan suci mereka" ucap Wilson putus asa.

"Ada satu alternatifnya lain. Charlotte harus tergantung pada obat obat untuk bertahan hidup walaupun itu tidak membuat dirinya sembuh total " ucap Oliver.

"Tolong Tuan Oliver lakukanlah yang terbaik " Wilson yang mengengam tangan Oliver.

"Saya berjanji akan merawat nona Charlotte sampai sembuh"

Charlotte yang di nyatakan mengidap penyakit kronis. Sangat diperhatikan oleh seluruh keluarga. Ia selalu mendapatkan kasihan sayang yang lebih. Ia tidak pernah di tinggal sendirian, selalu mendapatkan pelukan hangat dan kecupan cinta dari ayah dan ibu. Berbeda dengan Gizella si anak tengah yang hanya mendapatkan sebuah kalimat.

"Kamu harus mengalah ya, adik kamukan lagi sakit"

Kalimat yang selalu Gizella dengan setiap hari di mansion megah ini. Dia seperti terabaikan di mansion ini. Tak ada yang memperhatikan dirinya. Semua orang sibuk dengan adiknya yang sakit sakitan sedang dia di lupakan.

Semua sibuk membimbing si kakak laki laki untuk menjadi penerus keluarga dan merawat si adik yang sakit sakitan tanpa memperdulikan si anak tengah yang terabaikan.

Terkadang Gizella berpikir kenapa ia berbeda dari kakaknya dan adiknya. Apakah karena warna rambutnya yang berbeda sendiri. Gizella memiliki warna rambut perak dan bermata merah. Sedangkan ayahnya, kakaknya, adiknya miliki warna rambut kuning dan bermata biru. Bahkan Ibunya milik warna rambut cokelat bermata ungu. Padahal Gizella terlahir dari rahim yang sama.Gizella tumbuh dengan rasa iri pada kedua saudaranya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!