Bab 10 Felix Chambrean

Part ini khusus Felix POV ya ( disertai masa lalunya Felix)

Felix Chambrean adalah anak sah dari Kaisar Philip dan Permaisuri Ariana. Ia adalah seorang putra mahkota yang akan menjadi kaisar selanjutnya. Hidup Felix bisa di bilang sangat sempurna, di kelilingi dengan banyak kasih sayang dan cinta. Ia tumbuh menjadi pria yang sangat bijaksana dan tegas.

Di umur 16 tahun Felix mendapatkan sebuah kutukan monster yang membuat dirinya berubah tidak terkendali, haus akan darah, seperti monster. Hal itu membuat Felix banyak membunuh para pelayan dan ksatria yang ada di istana.

"AAKHH" rintihan Felix yang menahan rasa sakit di tubuh.

Tubuh Felix meronta-ronta di lantai. Sekitar mata Felix berubah menjadi menghitam semua. Tubuhnya muncul berbagai tanda aneh yang membuatnya tersentak kesakitan seakan seakan tubuhnya akan meledak.

"Ayah tolong aku" rintihnya lagi memohon.

"CEPAT! RANTAI DIA" titah Kaisar.

Para ksatria pun merantai tubuh Felix.

"Apa yang kau lakukan Philip? Pada putra kita hiks... hiks.. ?" Isak tangis Ariana.

"Ini demi kebaikan anak kita. Kalau tidak dia bisa membunuh semua orang yang ada di sini" ujar Kaisar Philip yang membujuk istrinya.

Ariana yang tidak tahan melihat putranya kesakitan hanya bisa menangis meratapi nasibnya.

"Kurung dia di penjara bawah tanah!" Titah Kaisar Philip dengan berat hati.

"Baik yang mulia"

Bulan demi bulan telah berlalu banyak para pendeta dan penyihir yang berusaha menyembuhkan kutukan pada Felix. Tapi, tidak ada satupun orang yang mampu menghilang kutukan itu.

Hingga suatu hari kaisar bertemu dengan utusan agung dari kekaisaran suci ia mengatakan bahwa kutukan Felix adalah haus akan darah, berkeinginan kuat untuk membunuh. Jadi solusi untuk masalah kutukan ini adalah mengirimkan Felix ke wilayah Utara.

Wilayah Utara adalah wilayah yang sangat luas yang selalu di selimuti salju tiap harinya tidak ada musim semi disana. Wilayah itu sangat dingin dan terkutuk serta di huni berbagai macam monster tingkat. Wilayah itu sama sekali tidak ada tanda kehidupan manusia.

"Felix, ayah akan mengirimmu ke wilayah Utara!" Ujar kaisar Philip.

"Tapi ayah di wilayah Utara tempat sarang monster dan wilayah itu tidak berpenghuni" Jawab Felix membantah.

"Itu karena satu satu cara agar kau bisa menghilangkan kutukan" Titah Kaisar Philip tegas.

"AKU TIDAK MAU!"

"AKU INI SEORANG PUTRA MAHKOTA!"

"Felix, kau harus mengerti jika kau terus tinggal di istana ini akan banyak orang yang terbunuh jika kutukan mu bangkit "

"T-tapi ayah.."

"Kutukan mu akan hilang jika kau membunuh para monster di wilayah Utara. Kau adalah putraku pewaris sejati kekaisaran ini Felix"

"Baik ayah aku akan menaklukkan wilayah Utara dan segera kembali "

Sejujurnya kutukan Felix tidak akan hilang walaupun ia berhasil menaklukkan wilayah Utara. Hanya saja jika Felix membunuh para monster Felix akan bisa menahan rasa sakit karena kutukan itu dan tidak berubah menjadi sosok seorang pembunuh yang haus akan darah seperti monster. Kaisar Philip hanya berbohong agar Felix pergi ke wilayah Utara.

Tahun demi tahun telah di lewati Felix di wilayah Utara. Tepat di umur 23 tahun Felix berhasil menaklukkan wilayah Utara meskipun masih ada beberapa monster yang menghuni wilayah itu. Tahun ini Felix berencana untuk kembali ke istana karena ia sudah yakin bisa mengendalikan kutukan miliknya.

Setelah sampai di istana Felix di kejutkan dengan pemberian gelar Pangeran Mahkota kepada pangeran Clement anak dari seorang selir. Hal itu membuat Felix sangat marah kepada ayahnya.

"Ayah bagaimana bisa kau menuju Clement sebagai penerusmu! Aku ini anak sah ayah" Teriak Felix pada kaisar.

"Maafkan ayah felix, kamu tidak bisa menjadi penerusku lagi" ujar kaisar dengan berat hati.

"Tapi ayah aku sudah melakukan apa yang kau suruh. Dari kecil aku juga sudah didik jadi penerus" ujar Felix dengan wajah kecewa.

"Tenang anakku, meskipun kamu tidak bisa jadi penerusku tapi jika kau menikah dan mempunyai seorang anak maka anakmu lah yang akan jadi kaisar di Enchancia" ujar kaisar Philip.

"Jadi Clement hanya sementara menjadi Putra Mahkota"

Felix pun menurutinya perintah ayahnya. Ia segera mengirim sebuah lamaran pada keluarga Duke Calen tetapi rumor telah menyebar bahwa Felix Chambrean di turunkan dari posisinya karena terkena kutukan. Itu semua adalah perbuatan Selir Kaisar yang menginginkan putranya Clement agar terus menjadi penerus kekaisaran Enchancia.

Hingga akhir lamaran pernikahan yang diajukan untuk keluarga Duke Calen di tolak. Banyak bangsawan tinggi yang penolak lamaran pernikahan yang di ajukan Felix dengan alasan kutukan Felix. Namun suatu hari Felix menerima sebuah lamaran pernikahan dari keluarga Baron Felix pun menerimanya.

Felix menikahi putri sulung dari keluarga Baron. Saat malam pertama dilakukan ternyata istrinya Felix mengkhianati dirinya. Ia mencoba membunuh Felix. Namun dengan cepat Felix langsung menikam perempuan itu balik hingga tewas di tangan Felix. Hal seperti itu pun berlanjut sampai Felix menikah sebanyak 5 kali tapi semua istri mencoba untuk membunuhnya.

Rumor pun begitu cepat tersebar tentang Felix yang membunuh kelima istrinya. Felix yang mengetahui itu adalah ulah selir kaisar tidak bisa melakukan apa apa karena dia adalah selir kesayangan ayahnya.

Pada akhirnya Felix memutus untuk kembali ke wilayah Utara dan tidak menikah lagi. Dengan kekuatan pedang milik Felix, ia memperluas daerah wilayah Utara dan memberantas banyak monster.

Dari beberapa tahun terjadi sebuah peperangan kaisar pun mengirimkan Felix untuk mengikuti perang tersebut. Pada akhirnya Felix memenangkan perang tersebut dan ia mendapatkan Gelar Grand Duke yang memimpin wilayah Utara dan dia dijuluki sebagai Duke monster Utara.

Dan sekarang Felix terkenal sebagai Grand Duke yang sangat kejam, tanpa belas kasih ia bahkan menebas orang orang yang mengkhianati nya.

_______

"Tuan Duke, sebaiknya kita melaporkan kejadian yang terjadi di alun alun" Ujar Damian ajudan Duke Felix.

"Percuma Kaisar pasti tidak percaya. Kita pasti yang akan di salah oleh kaisar karena monster tersebut berasal dari Utara" ujar Duke Felix.

"Apa Tuan Duke punya perkiraan dalang dari semua kejadian ini?" Tanya Damian.

"Selir Irene, Selir kesayangan kaisar. Siapa lagi yang menginginkan kejatuhanku"

Damian hanya mengangguk dan terus mengikuti langkah Duke Felix.

"Kita harus temui Selir Irene"

Felix pergi menuju istana gading tempat tinggal Selir Irene. Dalam perjalanan kesana Felix melewati taman istana disana ia melihat Pangeran Clement dengan seorang gadis langkahnya pun terhenti.

"Clement? Dengan siapa dia?" Guman Felix.

"Sepertinya pangeran Clement sedang bersama kekasihnya"

"Apa?"

"Seperti rumor yang telah beredar Selir Irene mencoba menikahkan pangeran Clement untuk mempertahankan posisinya sebagai penerus" ujar Damian.

"Kau benar, seperti Selir Irene mencoba menjalani hubungan dengan kekaisaran suci" Felix yang melihat gadis itu seperti seorang pendeta dari kekaisaran suci karena menggunakan pakaian serba putih terlebih lagi rambut gadis itu berwarna perak.

Felix melanjutkan perjalanannya menuju istana gading tiba tiba seorang gadis menabrak tubuhnya. Wajah gadis itu membentur dada kokoh Felix.

BRUK!

JEDERRR!

"BERANI SEKALI KAU!"

Felix merasa kesal dan marah karena kecerobohan seorang gadis. Sementara gadis itu terlihat sangat ketakutan saat bertatap dengan Felix.

"Ma...maafkan saya" ucap gadis itu tergagap, menengok ke arah pria itu.

"GIZELLA!"

"TUNGGU!"

"Aku minta maaf"

Terlihat pangeran Clement yang berteriak sambil berlari kecil ke arah Felix.

"Kakak?"

Felix hanya menatap tajam kearah adiknya itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Hei, kakak kenapa kau berada di istana? Bukankah seharusnya kakak di wilayah Utara" tanya pangeran Clement dengan santai.

"Sebaiknya kau jaga etika mu!"

Bukannya menjawab perkataan Pangeran Clement. Felix malah menegurnya.

"Apa maksud kakak? Aku selalu menghormatimu" ujar pangeran Clement dengan wajah bingung.

Pangeran Clement menelan saliva kasar sembari menundukkan kepalanya kepada Felix dengan ketakutannya. Ia melihat sebuah pedang yang berada di pinggang kakaknya.

Siapa tau, saat lalai Felix akan mengayunkan pedang pada pangeran Clement menebas tanpa ampun. Sejujurnya Felix sangat membenci adiknya karena telah merebut posisinya sebagai penerus kekaisaran Enchancia.

"Apa pantas seorang pangeran mahkota berasik asikkan pacaran sementara keadaan kota sedang hancur akibat serangan para monster" Geram Felix.

"T-tidak kak..." Ujar pangeran Clement terputus.

"Kau sama sekali tidak pantas menjadi seorang penerus kekaisaran ini"

Pangeran Clement malah menarik kerah baju gadis itu dan mengabaikan Felix.

"Oh iya kakak, aku memang tidak pantas menjadi penerus kekaisaran ini. Maka dari itu cepat kembali ke posisi ini ya"

Felix yang mendengar perkataan itu sangat marah merasa terhina. Ia berdecih pelan dan membuang pandangannya pada Clement lalu Felix melanjutkan perjalanannya ke istana gading.

"Pangeran Clement benar benar keterlaluan" decak kesal Damian.

"Dia seperti ibunya si rubah licik'

Sesampainya di istana gading tepat di depan ruang selir Irene berada. Felix langsung mendobrak kencang pintu ruangan tersebut.

BRUK!

Pintu terbuka terlihat Selir Irene tersentak kaget saat ia mencoba untuk menikmati teh miliknya.

"Lancang sekali kau berbuat seperti ini!" Selir Irene marah.

"Cukup basa basinya"

"Putraku bagaimana kau suka hadiah yang kuberikan padamu?" Selir Irene menyeringai bibirnya.

"Aku tidak menyangka kau akan melibatkan rakyat biasa menjadi korbannya untuk menjatuhkanku"

"Semua orang pasti akan menyalahkan mu. Karena monster tersebut berasal dari wilayah Utara"

Felix yang merasa kesal meninggal ruangan tersebut dan kembali ke ruangan tempat miliknya. Di sana ia duduk sambil memikirkan bagaimana cara membalas dendamnya pada Selir Irene dan putranya itu.

Andai saja kutukan ini menghilang-- batin Felix.

Pikiran Felix terbesit sebuah ingatan akan seorang penyihir yang ia temui di alun alun kota.

"Damian?" Panggil Felix.

Damian yang mendengar itu langsung segera menghampiri Felix yang tengah duduk.

"Kau ingat penyihir yang kita temui di alun alun kota? Aku ingin menyelediki tentangnya" titah Felix.

"Baik saya akan menyelidikinya"

"Terlebih lagi penyihir itu seperti tingkat atas karena dia bisa memanggil makhluk suci "

"Pasti akan sangat sulit menemukan"

"Dia pasti berasal dari menara sihir "

Aku harus menemukan penyihir itu..

Dia pasti bisa menghilangkan kutukan ini...

Terpopuler

Comments

Murni Murniati

Murni Murniati

biar gizel dgn felix aja, ank permaisuri ariana, dia baik

2025-01-18

0

Doroty

Doroty

iya makasih ya ikuti terus ya

2023-06-16

0

Cathy.blac

Cathy.blac

wah asik jiga ceritanya ya.
semoga sekali up langsung banyak
semangat terus

2023-06-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!