...perhatian sekecil apapun terkadang sangat berharga bagi seseorang...
...Gizella Allison Travium...
...**...
Gizella sekarang tengah bersiap diri untuk pergi bersama Oliver ke pasar. Mereka berdua berencana untuk membeli beberapa barang untuk keperluan pesta minum teh yang akan di adakan.
Dirinya tampak cantik menggunakan gaun sederhana warna cokelat yang panjang sampai mata kaki. Persis seperti rakyat biasa karena ini adalah penyamaran. Gizella tidak ingin terlihat mencolok seperti para bangsawan.
Oliver memandangi dengan kagum. Yang dia ketahui Gizella memang wanita yang sederhana. Tapi kali ini Gizella benar benar sangat cantik di tambah dengan rambut peraknya yang terurai.
"Kenapa, Oliver melihatku seperti itu?" Tanya Gizella, yang melihat Oliver menatapnya dengan aneh.
"Nona sangat cantik..." Puji Oliver.
"Terimakasih" jawab Gizella yang tersipu malu.
"Tunggu, sebaik kau menutup rambutmu" ujar Oliver sambil memakai jubah kepada Gizella.
DEG!
Wajah Oliver yang terlalu dekat dengan Gizella membuat jantungnya berdetak sangat kencang dengan wajah memerah.
"Apa warna rambutku teraneh?"
"Tidak rambutmu sangat cantik, tapi di kekaisaran Enchancia sangat jarang seorang memiliki warna rambut perak. Aku takut nona di lirik aneh" jelas Oliver.
"Terimakasih kau sangat perhatian sekali"
"Ayo, lebih baik kita cepat ke pasar" ujar Oliver. Berjalan sambil menggandeng tangan Gizella menuju kereta kuda.
"Iya" dengan perasaan bahagia Gizella mengikuti Oliver.
Sesampainya di sana, terlihat sangat ramai orang orang yang berjualan. Ini adalah pertama kalinya Gizella pergi keluar sungguh sangat menakjubkan.
"Ini daftar yang di inginkan Charlotte"
"Ayo cepat kita beli"
Setelah membeli semua barang yang ada di dalam daftar Gizella berniat untuk langsung pulang ke mansion tapi Oliver mencegahnya.
"Nona sebagai kita bermain dulu, gimana?" Tanya Oliver.
"Baiklah, lagi aku juga sudah lama tidak bermain"
"Gimana kalo kita liat festival di alun alun kota?" Ajak Oliver bersemangat.
"Iya aku mau"
Sambil menunggu malam hari Gizella dan Oliver berjalan jalan di pasar.
"Ada es krim" Gizella menunjuk ke sebuah gerobak.
"Nona ingin makan es krim?"
" Iya aku mau"
" Kalau gitu ayo kita beli" ajak Oliver, Gizella mengangguk mengikuti Oliver.
"Aku mau rasa cokelat" pinta Gizella.
Gizella sangat menikmati makan eskrim karena ini pertama kali ia makan eskrim. Karena ia selalu dilarang oleh ibunya sebab Charlotte akan ikut makan juga.
"Astaga nona, sini aku lap" Oliver mengambil sapu tangannya lalu mengelap mulut Gizella yang penuh dengan es krim.
"Maaf" Gizella terkejut.
"Hahaha .... Kau seperti anak kecil" Oliver tertawa.
"Ahh, berhentilah mengejekku" Gizella tersipu malu.
"Ayo kita ke alun alun sepertinya festival akan di mulai"
Di alun alun kota sudah banyak orang orang berkumpul untuk melihat festival. Begitu juga dengan Gizella dan Oliver yang menikmati acara itu.
DUAR!
Pembukaan acara itu di sambut dengan pesta kembang api yang sangat meriah. Langit langit tampak sangat indah di hiasi percikan kembang api.
"Wuahhh.. sangat indah " Gizella menatap kagum ke arah langit.
"Sangat cantik, jika Charlotte ada disini dia pasti sangat senang juga" guman Oliver.
Saat para rakyat biasa menikmati acara festival secara tiba tiba sekelompok monster menyerang Alun alun kota. Semua orang panik dan berlarian keluar. Gizella pun terpisah dengan Oliver karena orang orang yang mendorongnya.
"Ada monster!! Cepat lari!!"
"OLIVER!" Teriak Gizella kencang.
Gizella menerobos kerumunan orang untuk mencari Oliver namun tak ketemu. Ia terus berteriak sambil menengok kesana kesini.
"OLIVER" teriak Gizella.
"Akkhhh!!" Teriak kesakitan bergema dimana mana, membuat Gizella merinding.
"LARI!!"
BRUK!
Gizella terjatuh akibat terdorong orang orang yang berlarian panik. Saat Gizella terjatuh ia melihat Oliver yang tergeletak di tanah. Di depan Oliver sudah ada beberapa monster yang akan menyerangnya.
TIDAK! Aku harus menyelamatkannya -- batin Gizella.
"HALSAT! Tolong bantu Oliver!"
Gizella memanggil HALSAT mahkluk suci tingkat tinggi yang berwujud serigala putih ekor sembilan. HALSAT langsung muncul dengan tubuhnya yang besar dan menyerang para monster yang berada di dekat Oliver. Oliver yang ketakutan melihat monster jatuh pingsan.
Gizella berlari ke arah Oliver yang pingsan itu. Ia tersandung gaunnya sendiri hingga tersungkur ketanah.
Gizella mendesis kesakitan seraya berusaha bangkit dan membopong tubuh Oliver.
Tubuhnya terlonjak kaget kala mendengar suara menyeramkan di belakangnya. Ia pun segera berbalik untuk melihat asal suara.
Matanya membola kaget melihat sekumpulan monster mengepung dirinya dan Oliver. Monster yang sangat besar dan menyeramkan.
"ARCHON!!"
Spirit api tingkat tinggi keluar membakar semua monster yang ada di hadapan Gizella. Kemudian ia membopong tubuh Oliver naik ke atas HALSAT di ikuti dengan Gizella yang siap mengendarai HALSAT di serigala putih ekor sembilan.
"HALSAT, bawa aku pergi dari sini dan ARCHON serangan Monster yang menghalangi jalanku" titah Gizella.
"Baik nona" jawab mereka serentak.
Alun alun kota yang awalnya meriah acara festival, mendadak digenangi lautan darah dan banyak mayat manusia maupun monster tergeletak di sana.
"Kita berhasil teman teman mengalah semuanya" Gizella menghela nafas lega.
Bau anyir begitu menyegat indera penciuman Gizella sehingga membuat Gizella mual dan menutup hidung rapat rapat.
TAK! TAK!
Suara segerombolan ksatria menunggangi kuda memasuki kawasan alun alun kota. Di pimpin oleh seseorang pria tinggi berambut hitam dan bermata merah. Pria itu nampak sangat menyeramkan. Dia adalah Felix Chambrean Grand Duke Utara.
"Periksalah sekeliling!" Perintah Felix pada pasukannya.
Felix yang melihatnya sekeliling merasa tidak percaya apa yang di lihatnya semua monster sudah mati tergeletak.
"Tuan Duke seperti para monster di kalahkan dengan cara di bakar" ujar salah satu ksatria.
"Seperti aku merasakan kekuatan suci sangat besar di sekitar sini" guman Felix berpikir keras.
Felix menghentak kuda berjalan untuk berkeliling di sekitar alun alun yang sudah di penuhi oleh mayat mayat. Tepat di tengah tengah air mancur kota Felix melihat seseorang berjubah hitam bersimbah darah menaiki seekor serigala putih ekor sembilan dan ada seorang pria di bawanya
"SIAPA KAU?" Tanya Felix yang mengintimidasi.
Suara dingin dan mengintimidasi membuat sekujur tubuh Gizella kaku. Ia menoleh secara perlahan ke belakang. Gizella melihat seorang pria dengan badan yang jauh lebih besar dari Oliver yang menunggangi kuda hitam. Mata merah menatap tajam ke arah Gizella.
"HALSAT kita harus pergi secepatnya"titah Gizella pada serigalanya.
"TUNGGU!!"
Felix langsung mengejar Gizella menggunakan kudanya. Ia langsung menyimpulkan bahwa orang berjubah itu adalah seorang penyihir.
"Pasukan cepat kejar penyihir itu" Felix memacu kudanya dengan cepat di ikuti oleh pasukannya.
"ARCHON, tolong halangin para pasukan itu tapi jangan sampai membuat mereka terluka" ucap Gizella yang mengendarai cepat HALSAT.
"Baik nona"
ARCHON membuat penghalang dari api untuk menghalau pasukan Felix. Felix hanya bisa berdecak kesal melihat penyihir itu kabur. Namun ia mengetahui suatu fakta bahwa penyihir itu sama sama memiliki mata merah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments