Bab 19 Ujian Makan Dessert

Bagi seorang putri bangsawan seperti Gizella, ia di larang keluar dari kediamannya dengan alasan Charlotte yang sedang sakit karena takut membawa virus. Terlebih lagi ia menunda pesta debutnya karena alasan Charlotte yang sedang sakit. Gizella hanya menghabiskan waktunya di rumah sendirian dan belajar tentang tata krama keluarga bangsawan, terkadang Gizella juga suka memanggil makhluk suci dan Spirit untuk bermain bersamanya.

Ini adalah suatu keberuntungan bagi Gizella ia memiliki bakat sihir walaupun pada akhirnya ia hanya mampu hidup selama 2 tahun lagi. Namun, Gizella tidak pernah menyesali nya justru ia dapat menghilangkan rasa kesepiannya karena selalu di abaikan oleh keluarganya.

***

Kemudian Gizella dan Marie berjalan melihat lihat keramaian di ibu kota. Tanpa di sengaja ia bertemu dengan pangeran Clement dalam perjalanan.

"Hai lady" pangeran Clement melambaikan tangan dari jauh.

Pangeran Clement berjalan kearah Gizella yang berada di persimpangan jalan. Walaupun Gizella memakai pakaian sederhana tapi pangeran Clement langsung mengenalinya.

"Kebetulan sekali kita bertemu" ujar pangeran Clement tersenyum.

"Salam Yang Mulia..." Gizella hendak mengucapkan salam hormat pada pangeran Clement tapi pangeran Clement menghentikannya.

"Tidak perlu bersikap formal padaku" pinta pangeran Clement.

"Tapi pangeran kenapa memakai pakaian sederhana?" Tanya Gizella yang melihat pangeran Clement memakai pakaian seperti rakyat biasa.

"Lady panggil saja aku Clement karena sekarang aku sedang menyamar"

"Menyamar?"

"Iya karena aku bosan berada di istana, butuh refreshing" gerutu pangeran Clement.

"Aku juga sedang keluar untuk berjalan jalan di ibu kota" jawab Gizella.

"Kalau gitu gimana kita pergi bersama sama?" Ajak pangeran Clement semangat.

"Tapi, aku pergi bersama pelayanku" Gizella menengok kearah Marie.

"Tidak apa-apa pelayan mu akan bersama para pengawalku"

"Baiklah"

Pangeran Clement dan Gizella menelusuri jalanan yang di samping kanan kirinya terdapat banyak toko. Para pengawal yang ikut menyamar juga mengikuti kami berdua dari belakang.

"Kue itu sepertinya sangat enak! Aromanya bisa tercium sampai sini" seru Gizella saat melihat toko dessert kue seperti muffin yang ada di seberang jalan.

"Kau mau? Bagaimana kalau kita beristirahat sebentar sambil membeli beberapa kue itu?" Tanya pangeran Clement yang langsung saja di angguki oleh Gizella.

"Clement yang akan membayarnya karena kau kan pangeran mahkota" bisik Gizella.

"Tentu saja. Kau bisa makan sebanyak yang kau mau. Biar aku yang membayarnya"jawab pangeran Clement.

" Wah hebat! Aku bahkan tidak ingat kapan kakak kandungku mentraktirku makanan. Sepertinya aku akan lebih senang jika Clement menjadi kakakku di bandingkan kakakku yang satu lagi itu" canda Gizella.

"Tapi sayangnya aku tidak berniat punya adik seperti lady"balas pangeran Clement dengan candaan.

"Anda yakin tidak mau punya adik yang imut ini" Gizella memasang muka imut di hadapan pangeran Clement.

Seketika pangeran Clement langsung nge blush melihat tingkah lucu Gizella.

Pangeran Clement membalikan pandangan" ya karena aku ingin menjadimu istriku hahahaha.." pangeran Clement tertawa.

"Pangeran bercandanya keterlaluan " Gizella cemberut.

"Kenapa kau memang menyukaiku kan?" Tanya pangeran Clement dengan kepedean tingkat dewa.

"TIDAK!"

"AKU HANYA MENYUKAI PRIA TAMPAN "

"Kurasa wajahku ini cukup tampan " pangeran Clement memasang wajahnya yang berkharisma.

"ENGGAK"

Tapi pangeran Clement masuk dalam kriteria listku sih.. wajah memang tampan tapi, sikap terlalu pede dan terus terang -- batin Gizella.

"Lady, memangnya kau pernah bertemu pria tampan selain aku?" Tanya Clement dengan wajah meledek.

"Liat aja nanti setelah pesta debut ku mulai aku akan mengencani seorang pria tampan" teriak Gizella.

"Aku akan tunggu itu"

Sementara itu di sisi lain...

"Maaf, yang mulia Grand Duke tapi bukankah itu Pangeran Mahkota Clement dengan kekasihnya?" Ucap seorang pengawal pada majikannya saat mereka sedang berkeliling patroli mengingat kejadian waktu di alun alun kota di serang oleh beberapa monster.

Felix yang diberitahukan pun sontak mengalihkan tatapannya ke arah yang ditunjuk oleh pengawalnya. Dan seketika itu pula, alisnya menyerit saat berhasil menemukan titik yang dimaksud oleh pengawalnya. Felix ingat betul wajah kekasih pangeran Clement seorang berambut perak yang ia bertemu di taman istana.

"Dia memang tidak pantas menjadi Pangeran Mahkota! Seharusnya dia ada di ruangan kerjanya tapi dia malah asik berpacaran dengan kekasihnya" Gumannya dengan nada tidak suka.

***

Gizella melahap muffin cokelat yang beberapa saat lalu di antar oleh seorang pelayan, dengan sangat lahap. "Hmm rasanya sangat lezat" ujarnya.

Pangeran Clement terkekeh " makanlah pelan pelan! Kau seperti orang yang rakus"

"Biarin! Suka suka akulah " bantah Gizella yang tak perduli omongan pangeran Clement, ia tetap melanjutkan makan muffin nya.

"Memangnya kau tidak pernah makan dessert seperti ini?" Tanya pangeran Clement.

"Ini pertama kalinya aku makan dessert, karena kalau di kediaman keluarga ku tidak di perbolehkan makan makanan yang mengandung gula karena tidak baik untuk kesehatan Charlotte. Maka dari itu kami tidak pernah menyediakan dessert" ujar Gizella nampak sedih.

"Ayah dan ibumu sangat menyayangi adikmu ya"

"Iya sehingga mereka melupakan putrinya yang lain"

Pangeran Clement mengusap kepala Gizella dengan lembut" sudahlah lupakan itu, aku bisa membelikan semua dessert di toko ini untukmu kalau kamu mau, Gizella. Kamu juga bisa datang kapan saja ke istana aku akan selalu menyiapkan dessert terbaik untukmu nanti " ujar pangeran Clement tersenyum.

"Wuahh... Clement memang terbaik" tanpa sadar Gizella memeluk pangeran Clement karena kesenangan. " Maaf Clement aku refleks" Gizella langsung melepaskan pelukannya.

"Ga apa apa ini suatu keberuntungan bisa di peluk oleh lady Gizella" pangeran Clement meledek.

"Lagi lagi kau bersikap seperti ini"

Gizella mengembangkan senyuman lebarnya. Walaupun pangeran Clement bersikap kepedean tapi hal itu yang membuat Gizella merasa nyaman bila bersamanya. Ia bisa bebas mengekspresikan diri dengan bebas walaupun ia seorang pangeran mahkota. Tapi ia miliki sisi lembut tak terduga.

"Pangeran Clement kenapa anda ada di sini? Bukankah seharusnya anda berada di ruangan kerja"

Mendengar ucapan mengintimidasi itu. Gizella pun sontak menoleh, ia menatap pria itu dan pria itu berjalan mendekat. Seolah ingin menerkam Gizella dengan taringnya.

Semua orang yang ada di sana termaksud Marie dan pengawal yang ikut pangeran Clement kompak menunduk penuh hormat sambil memberi salam pada pria itu.

"Hormat kami, Yang Mulia Grand Duke Sang Bulan Dari Kekaisaran Enchancia" salam mereka kompak. Sementara itu Gizella mengikuti nya terlebih lagi dia hanya seorang putri dari keluarga Count.

"Pangeran saya pikir anda sudah sedikit berubah menjadi lebih baik. Namun apa dugaan saya itu salah? Di luar anda malah asik berkencan dengan seorang gadis yang asal usulnya tidak jelas" tuduh Grand Duke Felix pada pangeran Clement. Lalu ia menatap tajam ke arah Gizella.

Kali ini Gizella tidak akan tinggal diam karena sudah di hina oleh Grand Duke Felix.

Gizella mendelik kesal"apa maksud Grand Duke dengan asal usul saya yang tidak jelas? Bukankah anda sok tau dengan hal itu"

"Jangan mengelak! Kau hanya seorang rendahan yang mengincar pangeran mahkota " lanjut Grand Duke Felix.

"Woah.. sejak kapan Yang Mulia Grand Duke memperhatikan saya sedetail itu sehingga menunduh saya orang rendahan. Bukankah terkesan seperti orang yang sok tau" ejek Gizella.

"Lady, saya minta maaf atas nama kakak saya karena telah menghina lady. Mohon biar saya saja yang menjelaskan kepada kakak saya" pinta pangeran Clement berusaha menenangkan Gizella.

"Tidak tidak. Tidak apa pangeran. Biar aku sendiri yang mengurus hal ini karena ini adalah penghinaan bagi keluarga ku" tolak Gizella.

Gizella tidak takut pada Grand Duke Felix walaupun ia terkenal kejam dan memiliki kutukan monster. Mengingat dirinya lebih lebih hebat karena memiliki kekuatan Sihir dan kekuatan suci.

"Nona, mohon jaga sikap anda pada Grand Duke!" Tegur salah satu pengawal Felix.

Melihat sosok mengerikan dengan sebilah pedang di tangannya membuat Gizella berniat untuk memanggil Luminas dan Lucius untuk menghadapi Grand Duke. Ia tidak perduli jika semua orang mengetahui kalau ia adalah reinkarnasi Saintess yang terpenting ia selamat.

"Hentikan kakak! Ku mohon! Aku hanya ingin refreshing dan makan dessert bersama lady Gizella" ujar pangeran Clement berusaha menghentikan pertikaian.

Grand Duke Felix menyeritkan alisnya mendengar ucapan pangeran Clement.

"Sebaik kau kembali ke istana!!"

"Baik kak"

Pangeran Clement menghampiri Gizella " lady maaf saya telah mengacaukan hari anda"

"Tidak apa-apa, saya justru sangat berterimakasih kepada pangeran Clement yang telah mau menemani saya" ujar Gizella lalu menunduk hormat pada pangeran Clement.

Bahu Gizella merosot. Ia menganggap hari ini sebagai kesialan besar. Kenapa untuk menikmati dessert aja, ia harus menghadapi bermasalah dengan Grand Duke??

"Saya tau jika kalian adalah sepasang kekasih. Tapi sebaiknya jangan tunjukkan kedekatan kalian di depan publik! Terlebih lagi kau adalah seorang Pangeran Mahkota! Kau harus menjaga martabatmu!" Tegur Grand Duke Felix.

Tunggu kenapa Grand Duke Felix berpikir aku dan pangeran Clement berkencan?? Ini salah paham -- batin Gizella .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!