Bab 2 Terlupakan

...Gizella sang kunang kunang yang selalu terlihat samar samar di kegelapan yang akhirnya terlupakan...

...Gizella Allison Travium...

...***...

Malam hari ini, hujan yang sangat deras dan kilat yang mengelegar melanda di daerah Moonlight tempat kediaman Keluarga Travium.

Seorang anak kecil yang tengah tidur pulas terbangun akibat kilat yang mengelegar sangat kencang. Dia Gizella yang tidur sendirian.

Duar!

Suara petir menyambar yambar. Suara itu tidak terdengar sesekali, namun terdengar beruntun berkali kali.

"Shttttt.." Gizella yang tadinya terlelap dalam tidurnya. Terbangun karena suara petir yang cukup keras.

Perlahan Gizella membuka mata. Bukannya tidur, namun Gizella memejamkan matanya karena takut melihat kilat seperti menerobos masuk kedalam kamar. Yang nampak seperti bayangan bayangan yang menakutkan.

"A-aku.. takut sekali" Gizella merintih ketakutan.

Gizella yang ketakutan berlarian keluar dari kamarnya menuju kekamar ayah dan ibunya.

Tok... Tok...

KREK!

Wilson yang mendengar suara ketukan dari pintu kamarnya langsung membuka pintunya perlahan dan melihat Gizella didepan kamarnya dengan keadaan yang gemetar ketakutan.

"Ayah? Boleh aku tidur bersama ayah dan ibu? Aku sangat takut sekali" ucap Gizella gemetar.

"Wilson cepat tutup pintunya sepertinya Charlotte kedinginan. Dia terus saja menangis tanpa henti" ucap Diana yang mengendong Charlotte.

"Sebaiknya kamu kembali kekamarmu ya Gizella " ujar Wilson pada Gizella.

"T-tapi ayah, sudah janji kalau aku takut aku boleh tidur bersama kalian " ucap Gizella yang memohon.

Oeeekkk.. Oeeekkk...

Suara tangisan Charlotte yang semakin kencang.

Diana yang melihat suaminya masih berada di depan pintu" kenapa belum di tutup?"

"Gizella?"

"Ibu, aku takut bisakah aku tidur bersama ayah dan ibu?" Tanya Gizella dengan wajah yang memelas.

"Maafkan ibu ya Gizella, ibu dan ayah harus merawat adikmu ini" ucap Diana pada Gizella.

"Kamu harus mengerti ya nak.. adik kamu kan sedang sakit" bujuk Wilson.

"Baik ayah"

Gizella yang merasa sangat kecewa meninggalkan kamar ayah dan ibunya. Tetapi ia masih tidak berani untuk tidur sendirian karena petir masih terdengar mengelegar sangat kencang. Akhirnya Gizella memutuskan untuk pergi ke kamar kakaknya Orion.

Tok... Tok...

Gizella mengetuk beberapa kali pintu kamar kakaknya. Namun tak ada jawaban.

"Kakak?" Panggil Gizella.

KREK!

Suara pintu terbuka.

"Hoamm..." Orion membuka pintu kamarnya sambil menguap ngantuk.

"Kakak?"

"Ngapain kamu datang tengah malam kesini?" Tanya Orion.

"Kakak? Aku boleh tidur di sini ga? Aku takut petir" ucap Gizella yang memohon pada kakaknya.

"Jangan bersikap seperti anak kecil dech! Kamu kan sekarang sudah menjadi seorang kakak" Jawab Orion yang menolak.

"T-tapi kak?"

"Cepat kembali kekamarmu! Jangan ganggu aku! Besok aku ada ujian" ucap Orion yang kasar.

Dengan perasaan yang sedih dan kecewa Gizella kembali ke kamarnya.

Di kamar yang gelap sendirian Gizella merasakan gemetar ketakutan di tambah lagi suara petir yang menyambar yambar tak kunjung berhenti. Gizella hanya menutup telinga dengan tangannya lalu memejamkan matanya meringkuk ketakutan di atas tempat tidurnya.

"Siapa saja, tolong temani aku, ayah, ibu, kakak" rintihan Gizella.

Tiba tiba secara ajaib keluar sebuah sinar putih dan munculnya seekor kelinci berbulu pink dari cahaya itu. Gizella yang membuka matanya akibat sinar tersebut menjadi terkejut. Ia berpikir bahwa itu adalah hantu.

"PERGI!" Teriak Gizella yang kembali menutup matanya mengunakan kedua tangannya.

Kelinci berbulu pink tersebut meloncat loncat ke arah Gizella. Kelinci itu mengusap usapkan kepalanya ketubuh Gizella.

"Hahah... Haha.. geli. Tolong hentikan" tawa Gizella merasa terhibur.

Gizella membuka kembali matanya dan menatap kelinci tersebut.

"Wuahh... Lucu sekali" kagum Gizella yang baru pertama kalinya melihat kelinci berbulu pink.

"Terimakasih Tuan majikan" sahut kelinci itu.

Gizella yang mendengar kelinci itu berbicara merasa sangat bingung.

"Apa kau bisa bicara?" Tanya Gizella polos.

"Tentu saja. Saya adalah makhluk suci tingkat rendah" jelas kelinci tersebut.

"Siapa namamu?"

"Nama saya Berk"

"Baik Berk. Bisakah kita menjadi teman?"

"Tentu saja Tuan majikan" kelinci itu menganggukan kepalanya.

"Berk aku takut, bisa kau temanin aku di sini sampai aku tertidur"

"Baiklah Tuan majikan"

"Jangan panggil aku Tuan majikan nama Gizella panggil aku Gizella" pinta Gizella.

"Baik nona Gizella "

"Berk apa aku bisa memanggil banyak mahkluk suci lainnya?"

"Bisa karena nona memiliki banyak mana yang tak terbatas di dalam tubuh nona. Tapi nona harus mempelajari dulu kekuatan mahkluk suci" jelas Berk.

"Ouh begitu.. lalu Berk memiliki kekuatan seperti apa?

"Saya dapat membuat nona tertidur nyenyak dan bermimpi indah"

"Wuahh.... Hebat kalau gitu aku harus belajar lebih giat lagi agar bisa memanggil banyak mahkluk suci untuk menjadi temanku"

"Ini sudah malam waktunya nona tidur. Saya akan membuat nona bermimpi indah"

"Baik, selamat malam Berk"

Perlahan lahan Gizella tertidur lelap di samping Berk si kelinci pembawa mimpi indah.

Pagi harinya Gizella bangun dengan keadaan yang segar. Ia semalam tertidur sangat nyenyak. Gizella menengok ke sana ke sini mencari Berk kelinci berbulu pink.

"Berk?" Gizella turun dari tempat tidur lalu menengok ke bawah tempat tidur nampaknya Berk tidak ada di situ.

"Berk kamu di mana?" Teriak Gizella panik.

"Saya ada di sini nona" Berk yang muncul secara tiba tiba.

"Aku pikir kamu hilang" Gizella yang cemberut sedih.

"Saya pasti akan datang kalau nona memanggil nama saya. Karena nona adalah majikan saya" ucap kelinci itu.

"Terimakasih Berk sudah mau jadi temanku" Gizella mengendong Berk kemudian memeluknya dengan erat.

Tok... Tok...

Suara ketukan terdengar dari luar kamar Gizella.

"Nona apakah saya boleh masuk" ujar seorang pelayan dari balik pintu.

"Iya saya sudah bangun"

Pelayan tersebut masuk kedalam kamar Gizella. Dengan cepat Gizella menyembunyikan Berk di bawah tempat tidurnya.

"Nona mari bersiap untuk sarapan bersama"

"Baik"

"Saya akan memandikan nona terlebih dahulu"

Gizella pun bersiap siap untuk ikut sarapan bersama keluarga besarnya.

***

Suara dentingan sendok dan piring memecahkan keheningan di dalam mansion mewah keluarga Count Travium. Orang orang di sana sibuk menikmati hidangan yang di sajikan di atas meja makan.

"Ayah, ibu, aku di terima masuk di akademi valewild" ucap Orion yang senang.

" Wuahh... Ayah sudah duga kamu pasti di terima. Karena Kamu anak yang hebat" Wilson yang tersenyum bangga terhadap putranya.

"Selamat ya Orion " ujar Diana yang langsung beranjak berdiri memeluk Orion.

"Hehe.. iya ibu"

"Kamu sudah putuskan akan mengambil jurusan apa?" Tanya Wilson bersemangat.

"Aku akan menjadi ksatria yang hebat"

"Kamu pasti akan menjadi seorang ksatria yang hebat putraku" ucapan Gizella.

"Ayah, ibu Gizella juga punya sesuatu yang menakjubkan" ucap Gizella berbinar binar.

Gizella berniat untuk memanggil Berk si mahkluk suci.

"Ber-" ujar Gizella yang terputus.

"Gizella dimana etika kamu! Tidak baik menyela pembicaraan orang dewasa " ujar Diana pada Gizella dengan tegas.

"T-tapi ibu harus melihatnya! Aku bisa memanggil makhluk " ucapnya lagi yang terputus.

"CUKUP GIZELLA! Hari ini adalah hari bahagia untuk kakakmu. Apa kau ingin mengacaukannya" bentak Wilson.

"Gizella kau fokus dengan makananmu tidak usah ikut campur " Ucap Orion yang ketus.

Gizella hanya tertunduk merasa bersalah karena perbuatannya itu.

"Aku minta maaf" Gizella dengan sedih melanjutkan makannya.

"Sudahlah suamiku.. gimana kalau kita merayakan hari di terima Orion masuk akademi" pinta Diana.

"Gimana kalau kita adakan pesta" ujar Wilson berpikir.

"Gimana pendapatmu Orion?" Tanya Diana tersenyum.

"Aku suka! Tapi Charlotte lagi sakit" ujar nampak sedih melihat adiknya.

"Tidak apa apa, ada Oliver yang selalu merawat Charlotte " ucap Diana yang menjelaskan.

"Kita berpesta" teriak Orion semangat.

"Putraku sangat membanggakan"

"Kau adalah penerus keluarga Travium"

Gizella hanya bisa menatap Keluarganya dengan sedu. Ia sangat berharap bisa seperti kakaknya yang membanggakan. Maka ia bertekad untuk mempelajari lebih banyak tentang pemanggilan mahkluk suci.

Terpopuler

Comments

Murni Murniati

Murni Murniati

adiknya kek tau ya, bila ada kakaknya dia nangis, biar dia aja diperhatiin, biar smua org tak peduli sm gizel

2025-01-18

0

Woles Ajah

Woles Ajah

sedih bgt jadi nak tengah

2023-07-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!